- Permisi Dok, saya Laila. Dua hari lalu saya buang air besar (BAB) disertai darah. Kemudian, hari selanjutnya saat mau BAB, ada darah juga tapi tidak ada gejala atau keluhan lain. Show Apakah ini berbahaya Dok? Laila (wanita, usia tidak disebutkan) Jawaban: Apakah buang air besar disertai darah yang Ibu alami yang keluar adalah darah segar? Perdarahan saluran cerna dibagi menjadi perdarahan saluran cerna atas dan bawah. Jika yang dimaksud disertai darah segar, maka perdarahan dapat bersumber dari saluran cerna bagian bawah. Terdapatnya darah segar dalam feses atau tinja disebut hematoschezia. Kondisi hematoschezia berbeda dengan melena. Kondisi melena terjadi jika darah yang keluar berwarna hitam seperti warna aspal yang dapat terjadi akibat perdarahan pada saluran pencernaan bagian atas. Pada umumnya hematoschezia dapat terjadi jika ada perdarahan di usus besar/kolon, rektum atau anus. Penyebab dari hematoschezia antara lain wasir, fisura ani, polip, inflammatory bowel disease, ataupun masalah tumor atau keganasan. Pada umumnya, perdarahan saluran cerna bawah dapat berhenti secara spontan. Namun, tetap saja diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui sumber dari perdarahan tersebut. Ada kondisi perdarahan yang membahayakan yakni jika perdarahan terjadi secara kontinyu dalam 24 jam dan menyebabkan penurunan hemoglobin minimal 2 g/dL, bahkan pada kondisi tertentu sampai memerlukan transfusi darah. Hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Untuk menentukan diagnosis, ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan. Umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama di daerah anus. Kemudian, pemeriksaan penunjang lainnya yang dilakukan antara lain pemeriksaan feses (ada/tidaknya darah), pemeriksaan darah (fungsi pembekuan darah, fungsi organ hati, screening tumor marker). Pemeriksaan penunjang lain yang disarankan adalah kolonoskopi. Kolonoskopi sebagai modalitas utama dapat dilakukan dengan persiapan sebelumnya, ini untuk mengetahui kondisi bagian dalam dari saluran pencernaan bagian bawah, dan mengetahui sumber perdarahan. Melalui kolonoskopi, dapat juga digunakan untuk screening kanker kolorektal dan polip. Apabila perdarahan masih bersifat aktif, tindakan lain yang dapat dilakukan adalah 'therapeutic hemostasis', untuk menghentikan perdarahan. Misalnya pada kondisi ulkus di daerah rektum atau pasca tindakan polipektomi. Ada baiknya kondisi yang dialami ini dapat dikonsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis bedah umum terlebih dahulu, supaya dapat ditegakkan diagnosis dan ditangani secara tepat. dr Bonita Effendi, BMed,Sci, MEpid, SpPD Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah, Puri Indah Tentang Konsultasi KesehatanPembaca detikcom yang memiliki pertanyaan terkait berbagai masalah kesehatan dapat mengirimkan pertanyaan ke email dan akan dijawab oleh pakar yang kompeten. Kirimkan pertanyaan dengan subjek email "konsultasi pembaca" disertai keterangan nama, usia, dan jenis kelamin. Identitas penanya bisa ditulis terang atau disamarkan, disesuaikan dengan keinginan pembaca. Seluruh identitas penanya kami jamin akan dirahasiakan. Simak Video "Covid-19 Jadi Penyebab Munculnya Kasus Polio di Indonesia" Buang air besar (BAB) disertai darah jelas menjadi hal yang mengkhawatirkan. Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa penyebab. Mulai dari yang normal hingga abnormal. Kenali secara lengkap penyebab adanya darah pada feses dan langkah yang perlu Anda lakukan untuk mengatasinya. Informasi cara mengatasi BAB berdarah dan penyebab BAB keluar darah dapat Anda simak dalam artikel di bawah ini. Penyebab paling umum Buang Air Besar disertai darah ialah wasir. Buang Air Besar/BAB Campur Darah Jika Anda menemui darah dalam feses, berarti ada pendarahan di suatu tempat saluran pencernaan. Terkadang jumlah darah sangat sedikit, sehingga hanya dapat dideteksi melalui tes medis seperti tes okultisme feses. Setelah buang air besar darah mungkin juga terlihat secara jelas di tisu toilet. BAB disertai darah dapat juga ditemukan dalam bentuk feses yang tampak berwarna hitam dan lengket. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh proses perdarahan pada saluran cerna bagian atas. BAB campur darah atau BAB disertai dengan darah yang menetes dapat terjadi saat ada sesuatu yang memicu gangguan pada saluran pencernaan. Menurut beberapa sumber, wasir dalah penyebab paling umum terjadinya kondisi ini. Buang Air Besar Berdarah Disebabkan Oleh Penyebab BAB keluar darah karena beberapa faktor. Berikut kemungkinan penyebab terjadinya buang air besar berdarah meliputi: 1. Penyakit divertikular: Divertikula merupakan bagian dari usus besar. Pada beberapa kondisi diverticula dapat berdarah dan terinfeksi. Inilah yang kemudian menyebabkan adanya darah dalam feses. Beberapa penyebab perdarahan yang umum lainnya, seperti bisul, pembesaran vena di kerongkongan atau lambung, trauma di kerongkongan, gastritis (radang selaput perut), dan gastroenteritis (radang lambung dan usus). Mengatasi BAB Berdarah Mengatasi BAB berdarah dapat Anda lakukan dengan mengetahui sumber penyebabnya. Jika Anda tahu darah pada feses Anda berasal dari wasir maka Anda dapat menerapkan cara berikut untuk membantu mengatasinya:
Usahakan cukupi kebutuhan makanan kaya serat untuk kesehatan tubuh termasuk pencernaan. Cara Mengobati BAB Darah Lalu bagaimana cara mengobati BAB berdarah? Anda dapat konsultasikan langsung dengan dokter. Seorang dokter biasanya menggunakan salah satu dari beberapa teknik untuk menghentikan perdarahan akut. Endoskopi seringkali dijadikan pilihan utama untuk memastikan penyebab BAB disertai darah. Tidak jarang juga metode ini digunakan sekalian untuk pemberian terapi atau pengobatan tertentu. Metode lain yang dapat dilakukan adalah dengan merawat tempat pendarahan dengan arus listrik atau laser, atau memasang pita atau klip untuk menutup pembuluh darah. Jika endoskopi tidak dapat mengurangi pendarahan, dokter mungkin menggunakan angiografi untuk menyuntikkan obat ke dalam pembuluh darah untuk mengontrol perdarahan. Selain menghentikan pendarahan langsung, jika perlu, pengobatan melibatkan mengatasi penyebab perdarahan agar tidak kembali. Jenis perawatan akan bervariasi tergantung pada penyebabnya, seperti misalnya untuk mengobati infeksi bakteri H. pylori dokter menggunakan antibiotic, untuk mengobati kolitis, dokter menyarankan obat penekan asam perut dan obat anti inflamasi. Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat polip atau bagian usus besar yang rusak akibat kanker, divertikulitis, atau penyakit radang usus. Makanan untuk BAB Berdarah Salah satu cara ampuh mengatasi BAB berdarah adalah dengan makanan berserat. Makanan yang kaya serat dan bernutrisi dapat Anda konsumsi meliputi:
Itulah informasi mengenai cara mengatasi BAB berdarah. Sangat penting untuk mengetahui penyebab BAB berdarah agar terapi yang diberikan dapat sesuai. Semoga penjelasan di atas dapat Anda pahami. Jangan lupa tetap jaga kesehatan dan mempraktikkan gaya hidup sehat untuk investasi jangka panjang Anda. Terima kasih dan sampai jumpa. Telah direview oleh dr. Valda Garcia Source:
Artikel TerkaitApakah berbahaya jika BAB keluar darah?Jika tidak ditangani, perdarahan akibat BAB berdarah dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti: Anemia. Syok. Kehilangan darah yang terlalu banyak.
Buang air besar berdarah disebabkan oleh apa?Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebabnya, seperti wasir, fistula ani, polip usus, kanker usus, infeksi usus, peradangan pada usus, divertikulitis, hingga penyakit menular seksual. Warna merah gelap atau maroon bisa menjadi tanda pendarahan di usus besar atau usus kecil.
|