Asi dalam suhu ruangan apa perlu dihangatkan

Salah satu solusi terbaik yang dapat dilakukan para Bunda pejuang ASI yang tidak dapat menyusui buah hatinya secara langsung ialah dengan memberikan ASI perah. Pemberian ASI perah dilakukan agar kebutuhan nutrisi si kecil tetap terpenuhi. Persediaan ASI perah dapat disimpan di kulkas atau dibekukan di freezer untuk ketahanan yang lebih lama.

ASI perah yang beku tidak dapat diberikan dan dikonsumsi secara langsung, karenanya Bunda perlu mencairkan dan menghangatkannya terlebih dahulu. Cara menghangatkan ASI yang beku juga tidak boleh asal agar kandungan nutrisi yang ada di dalam ASI tidak rusak. Agar Bunda tidak keliru dalam menghangatkannya, Bunda dapat menyimak panduannya di bawah ini.

Panduan Menghangatkan ASI Perah

  1. Terapkan metode First In, First Out (FIFO)
    Jika Bunda memiliki cukup banyak stok ASI perah, Bunda bisa menerapkan metode FIFO dengan membaca label tanggal dan jam pemerahan pada wadah penyimpan ASI. Dengan begitu, risiko ASI basi atau kadaluwarsa akan berkurang.
  2. Letakkan di kulkas terlebih dahulu
    Ketika ingin menghangatkan ASI perah, Bunda harus menjaga perubahan suhu agar kandungan nutrisi yang ada di dalam ASI tidak rusak. Ubah suhu secara perlahan, ASI beku yang baru keluar dari freezer dapat diletakkan di kulkas terlebih dahulu selama 24 jam sebelum dihangatkan.
  3. Hangatkan ASI perah dalam bak berisi air hangat
    Letakkan wadah ASI perah yang telah diturunkan suhunya ke dalam bak berisi air hangat. Hindari penggunaan microwave dalam menghangatkan ASI.
  4. Aduk ASI Secara Perlahan
    Agar kandungan dari ASI dapat menyatu dengan sempurna, aduk ASI secara perlahan dengan gerakan memutar.

Setelah berhasil menghangatkan ASI perah, sebagian Bunda merasa bingung dan bertanya mengenai berapa lama ASI bertahan setelah dihangatkan. Agar tidak salah, Bunda bisa menyimak informasinya di bawah ini.

Berapa Lama ASI Bertahan Setelah Dihangatkan?

Penting bagi Bunda menyusui untuk mengetahui berapa lama ASI bertahan setelah dihangatkan agar terhindar dari kesalahan yang sering dilakukan, yaitu menghangatkan ASI lebih dari satu kali. Hal tersebut dapat merusak kualitas ASI.

Pada dasarnya, ASI perah dianjurkan untuk segera dikonsumsi setelah dihangatkan. Berapa lama ASI bertahan setelah dihangatkan sebetulnya tergantung pada suhu penyimpanannya. Jika disimpan di dalam suhu ruang, ASI yang telah dihangatkan hanya dapat bertahan hingga 4 jam saja. Meskipun Bunda telah mengetahui berapa lama ASI bertahan, hindari menunda pemberian ASI yang telah dihangatkan kepada bayi agar kandungan nutrisinya tidak hilang.

Itulah penjelasan mengenai berapa lama ASI bertahan setelah dihangatkan. Nah, agar proses pemberian ASI perah dapat berjalan dengan lancar, Bunda dapat melakukan manajemen ASI perah. Bunda yang merasa kesulitan mengatur jadwal tidak perlu khawatir lagi, karena kini bisa mendownload GabaG AplikASI yang merupakan aplikasi digital pertama di dunia untuk membantu para Bunda pejuang ASI melakukan manajemen ASI perah.

Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur yang memudahkan Bunda, seperti Simpan ASI, Pakai ASI, dan Menyusui Langsung. Aplikasi ini juga memiliki fitur reminder yang akan mengingatkan Bunda untuk memompa ASI sesuai dengan jadwal. Dengan begitu, proses pemberian ASI perah akan berjalan dengan lebih lancar.

Selain itu, dengan memompa ASI secara rutin, produksi ASI juga akan semakin lancar dan melimpah. Tunggu apa lagi, Bun? Segera download aplikasinya secara gratis dengan cara klik di sini. ASI lancar, bayi senang!

Selain menyusui langsung, ibu juga sering memberikan ASI perah pada bayinya, terutama bagi para ibu bekerja yang tidak selalu berada di samping sang buah hati. Namun, sudah tahukah Anda cara menghangatkan ASI perah sebelum disimpan dan sebelum diberikan kepada bayi? 

Seperti kita tahu, ASI perah tidak hanya harus dipanaskan sebelum diberikan pada bayi, tapi perlu juga sebelum disimpan. Karena, bila tidak dipanaskan terlebih dahulu, ASI bisa mengeluarkan aroma amis atau anyir, Bun.

Mengapa ASI Perah Perlu Dihangatkan Sebelum Disimpan?

Asi dalam suhu ruangan apa perlu dihangatkan

Melansir dari laman Kellymom.com, ASI perah yang mengeluarkan bau aneh biasanya disebabkan oleh enzim lipase yang ada di dalam ASI. Enzim ini akan memecah lemak susu segera setelah ASI dikeluarkan.

Perubahan dalam komposisi inilah yang membuat ASIP beku menjadi berbau atau rasanya menjadi aneh ketika dicairkan.

Meski demikian, enzim ini sama sekali tidak berbahaya, kok. Berikut adalah manfaat dari enzim lipase di dalam ASI:

  • Menjaga lemak susu tercampur dengan baik dengan protein whey di dalam ASI.
  • Menjaga gumpalan lemak tetap berukuran kecil agar mudah dicerna tubuh bayi
  • Membantu memecah lemak dalam ASI, sehingga nutrisi penting dalam ASI bisa diserap langsung oleh tubuh bayi.

Nah, menghangatkan ASI perah sebelum disimpan ini, bisa membantu menonaktifkan kelebihan enzim lipase tersebut. 

Artikel terkait: Cara menyimpan ASI, tips penting untuk Ibu Menyusui dan bekerja

Cara Menghangatkan ASI Perah Sebelum Disimpan

Rachel Lim, seorang ibu rumah tangga asal Singapura membagikan cara menghangatkan ASI perah tahap demi tahap sebelum disimpan. Penjelasannya disertai dengan foto ilustrasi setiap prosesnya sebagai berikut:

1. Persiapan Menghangatkan ASIP

Asi dalam suhu ruangan apa perlu dihangatkan

Cara menghangatkan ASI perah sebelum disimpan.

Bunda bisa gunakan teko atau panci khusus untuk memanaskan ASI agar tidak ada kontaminasi terhadap ASI.

Sterilkan teko atau pancinya terlebih dulu dengan air panas sebelum menuangkan ASI ke dalamnya. Sediakan baskom atau wadah berisi air es untuk mencelupkan panci/teko setelah memanaskan ASI.

2. Gunakan Api Kecil

Asi dalam suhu ruangan apa perlu dihangatkan

Letakkan panci/teko yang berisi ASI ke atas kompor dengan api kecil, awasi dengan seksama. Jangan tinggalkan ASI yang sedang dipanaskan, karena proses pemanasannya hanya butuh waktu sebentar.

Ketika ASI sudah mengeluarkan gelembung kecil di bagian samping, segera matikan apinya. Jangan memanaskan ASI sampai mendidih. Proses menghangatkan ASI ini hanya butuh waktu sekitar 3 menit untuk ASI sebanyak 370 ml.

3. Proses Pendinginan

Asi dalam suhu ruangan apa perlu dihangatkan

Setelah dipanaskan, langsung letakkan panci/teko berisi ASI ke dalam wadah yang sudah diisi air es. Untuk menghemat waktu, Anda bisa menyiapkan air es ini selagi ASI-nya dipanaskan.

Namun, bila baru pertama kali mencoba, sebaiknya air es disiapkan sebelum meletakkan ASI ke atas kompor agar ASI tidak mendidih karena terlalu lama ditinggal.

4. Menakar ASI untuk Disimpan

Asi dalam suhu ruangan apa perlu dihangatkan

Rachel biasanya menakar ASI yang telah dipanaskan ke dalam botol, sebelum menaruhnya di kantong plastik dan disimpan di lemari pendingin. Ha ini dikarenakan tulisan takaran di kantong ASIP biasanya kurang akurat, dan ada beberapa tetes ASI yang mungkin menguap dalam proses pemanasan.

5. Menyimpan ASI

Setelah ditakar dan disimpan dalam kantong ASIP, saatnya meletakkan ASIP di lemari pendingin.

Jangan lupa untuk menghangatkan ASIP sebelum diberikan pada bayi, salah satunya dengan cara kantong ASIP direndam dalam air hangat hingga mencair.

Cara Menghangatkan ASI dari Kulkas Sebelum Diberikan pada Bayi

Nah, bagi Bunda yang masih bigung, berikut ini adalah cara menghangatkan ASI dari kulkas sebelum diberikan pada bayi mengutip laman Healthline:

1. Menghangatkan ASI dari Kulkas

Bunda bisa ambil ASIP yang disimpan di lemari es, kemudian sisihkan. Setelahnya, panaskan air menggunakan teko hingga hangat, usahakan tidak sampai mendidih (maksimal 37 derajat Celcius). Lalu, tuang ke dalam cangkir atau mangkuk. 

Kemudian, tempatkan kantong atau botol ASIP yang tertutup rapat ke dalam mangkuk berisi air hangat itu. Biarkan di sana selama 1-2 menit sampai ASI mencapai suhu yang diinginkan. Pastikan wadah tempat ASI tertutup rapat saat dihangatkan. 

Setelahnya, tuang ASI ke dalam botol. Atau, jika sudah ada di botol, kencangkan tutupnya. Aduk perlahan untuk mencampur lemaknya, jangan dikocok. 

Tes suhu ASIP, pastikan suhunya tidak terlalu panas. Kemudian, berikan kepada si kecil. Hindari mencelupkan jari ke dalam botol untuk tes suhu untuk mencegah masuknya bakteri atau kuman. 

2. Cara Menghangatkan ASI dari Freezer

Jika Anda menyimpan ASIP dalam freezer, sebenarnya caranya serupa, kok. Hanya saja, Bunda perlu mengeluarkan ASI beku dari freezer dan memindahkannya ke lemari es biasa. Diamkan selama semalaman untuk dicairkan.

Cerita mitra kami

Asi dalam suhu ruangan apa perlu dihangatkan

Menyusui

Tips Bebas Stres untuk Bunda Menyusui

Asi dalam suhu ruangan apa perlu dihangatkan

Menyusui

5 Cara Agar Anak Lahap Makan Saat Mulai MPASI

Asi dalam suhu ruangan apa perlu dihangatkan

Menyusui

Ketahui Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui dan Menu Sehat untuk Tingkatkan Kualitas ASI

Asi dalam suhu ruangan apa perlu dihangatkan

Menyusui

Breast Pump 101: Cara Memilih Pompa Elektrik Vs Pompa Manual untuk Bunda Menyusui

Selanjutnya, Anda bisa mengikuti cara sebelumnya untuk menghangatkan ASI dari lemari es. 

Kalau Bunda tak punya banyak waktu dan ingin menghangatkan susu beku langsung, cara serupa juga bisa dilakukan. Namun, Anda perlu menyimpan ASI tersebut di dalam air hangat (37 derajat Celcius) selama 10-15 menit, atau lebih lama dari itu. Namun jangan biarkan suhu melebihi dari suhu tersebut karena dapat menghilangkan nilai gizinya.

Cara Menghangatkan ASI dalam Botol Dot

Asi dalam suhu ruangan apa perlu dihangatkan

Berikut ada beberapa cara umum yang dilakukan untuk menghangatkan ASI dalam botol:

1. Menggunakan Penghangat Botol (Bottle Warmer)

Ada beberapa Bunda yang memilih menghangatkan ASI menggunakan penghangat botol atau bottle warmerNamun, ada beberapa pro dan kontra dalam penggunaannya. Salah satu efek negatif dari bottle warmer adalah meningkatnya kemungkinan ASI terlalu panas dan ‘membunuh’ nutrisi yang bermanfaat.

Berdasarkan studi tahun 2015 yaitu jurnal Public Library of Science, para peneliti menguji seberapa hangat porsi yang berbeda dari ASI bisa masuk ke penghangat botol.

Peneliti menemukan bahwa susu dapat mencapai suhu di atas 26,7 derajat Celcius yang dapat berdampak negatif pada nilai gizi susu. Jika Bunda masih tetap akan menggunakannya, ada cara menghangatkan ASI yang bisa dilakukan menggunakan bottle warmer.

  • Untuk menghangatkan ASI di bottle warmer, letakkan seluruh botol di area pemanas dan ikuti petunjuk manual dalam petunjuknya yang bisa saja berbeda setiap merknya.
  • Kebanyakan bottle warmer membutuhkan waktu beberapa menit untuk mencapai kehangatan yang diinginkan.
  • Awasi agar tidak terlalu panas dan cabut colokan saat tidak digunakan.

2. Menggunakan Mangkuk dengan Air Hangat

Cara menghangatkan ASI dalam botol bisa menggunakan cara yang serupa saat menghangatkan ASI yang disimpan dalam wadah plastik khusus ASIP. 

Isi mangkuk dengan air hangat. Airnya harus cukup panas untuk memanaskan botol, tetapi cukup dingin agar Anda bisa memasukkan tangan ke dalamnya.

Masukkan botol bayi ke dalam air hangat selama tidak lebih dari 15 menit. Setelah botol dihangatkan, putar dengan lembut untuk memastikan semua susu dihangatkan secara merata.

Cara Menghangatkan ASI dari Cooler Bag

Asi dalam suhu ruangan apa perlu dihangatkan

Seperti yang mungkin banyak Bunda-Bunda yang sudah mengetahui bahwa Cooler bag menjadi andalan ibu menyusui (busui) yang beraktivitas di luar rumah dan berjauhan dari Si Kecil.

ASI yang baru diperah dan disimpan dalam suhu ruangan sekitar 25˚C bisa bertahan hingga 4 hingga 6 jam. Sementara itu, jika disimpan dalam cooler bag, ASI perah dapat bertahan hingga 24 jam.

Sebelum memberikan ASIP kepada bayi sebaiknya dihangatkan terlebih dahulu, karena normalnya jika sudah diletakan di lemari pendingin, ataupun cooler bag suhu ASIP akan turun, sehingga perlu dihangatkan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada Bayi. Anda dapat menggunakan bottle warmer atau air hangat untuk menghangatkan suhunya.

Bagaimana Jika ASI Pecah?

Bunda mungkin menyadari saat ASIP beku dicairkan, Anda akan melihat ASIP terbagi menjadi dua lapisan. Ada lapisan yang kental, serta ada lapisan yang encer, seolah-olah lemaknya pecah dan terpisah.

Namun, Bunda tidak perlu khawatir sebab munculnya dua lapisan warna pada ASI perah setelah didiamkan beberapa saat adalah hal yang wajar. ASIP tersebut tetap aman dikonsumsi bayi.

Sebelum memberikan ASI yang telah dihangatkan kepada bayi Anda, dengan tangan bersih, tuangkan ASI ke dalam botol. Aduk ASI secara perlahan (jangan dikocok) untuk mencampurkan lemak yang terpisah pada ASI.

Hal Yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan saat Menghangatkan ASI

Asi dalam suhu ruangan apa perlu dihangatkan

Demi kualitas dan kandungan nutrisi ASI tetap terjaga, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menghangatkan ASI. Apa saja? Berikut anjurannya:

1. Hindari Menghangatkan ASI di Microwave

ASIP yang sudah dibekukan sebaiknya tidak dihangatkan menggunakan microwave. Suhu terlalu panas pada microwave nantinya akan merusak kandungan ASI. Terutama zat anti infeksi, zat imun, dan zat antibodi. Menghangatkan ASI di microwave juga dapat menimbulkan hot spot, yang dapat membakar mulut bayi.

2. Hindari Merendam atau Memanaskan ASI di Air Panas

Menyiapkan ASI perah yang baru dikeluarkan dari kulkas sebaiknya tidak dilakukan dengan cara merendam atau memanaskan di air yang sangat panas.

Agar kualitas ASI tetap terjaga, Bunda bisa menggunakan air hangat dengan suhu sekitar 37 derajat Celcius. Jika terlalu panas, tentu saja komponen dalam ASI bisa rusak dan membuat si Kecil kekurangan nutrisi yang ada pada ASI.

3. Jangan Langsung Mencairkan ASI Beku di Air Hangat

ASI yang beku harus diturunkan pada suhu kulkas bawah terlebih dahulu agar mencair. Ketika sudah mencair, barulah bisa dihangatkan pada air hangat. Jika Bunda buru-buru mencairkan ASI beku ke dalam air hangat, ini justru akan merusak nutrisi di dalam ASI dan membuat si Kecil menjadi kehilangan nutrisi yang ia perlukan.

4. Hindari Membekukan ASI yang Sudah Dihangatkan

ASIP yang sudah dihangatkan sebaiknya langsung dihabiskan oleh bayi, maksimal dalam waktu 2 jam. Jangan membekukan ulang ASI yang sudah dihangatkan. Sebaliknya, hindari juga menghangatkan ASI berkali-kali karena selain merusak komponen nutrisi di dalamnya, hal ini juga mengubah rasa ASI.

5. Selalu Jaga Kebersihan 

Jangan lupa, untuk selalu jaga kebersihan diri dan semua benda yang bersentuhan dengan ASI untuk memperkecil kemungkinan bakteri atau virus berkembang di dalam ASI perah. Selalu mencuci tangan Bunda dengan sabun sebelum memompa, menyimpan, dan menghangatkan ASI.

Pertanyaan Populer Terkait Cara Menghangatkan ASI

Berikut kami rangkumkan beberapa pertanyaan yang populer terkait dengan cara menghangatkan ASI, di antaranya:

Bagaimana cara memanaskan ASI dari kulkas?

Ambil kantong ASI dari lemari es, kemudian sisihkan. Panaskan air menggunakan teko atau boleh menggunakan microwave. Lalu, tuang air yang telah hangat ke dalam sebuah wadah, bisa cangkir atau mangkok sesuaikan dengan kebutuhan. Tempatkanlah kantong atau botol ASI yang tertutup ke dalam mangkok dengan air hangat.

Berapa lama ASI di Penghangat?

Tergantung dari metode manakah ASI sebelumnya didinginkan. Jika dari lemari es, biasanya membutuhkan 1-2 menit sampai ASI mencapai suhu yang diinginkan. Jika langsung dari freezer membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit dengan suhu penghangat sekitar 37 derajat celcius.

Apakah boleh ASI di rendam air panas?

ASIP beku yang Bunda simpan di freezer tidak boleh langsung direndam dalam air panas, ya. Hal yang harus dicatat, ASI sama sekali tak boleh mengalami perubahan suhu yang drastis, karena bisa menimbulkan bercak pada ASI dan menghilangkan kandungan nutrisi yang ada dalam ASI.

Bolehkah menghangatkan ASI di botol dot?

Bunda boleh menghangatkan ASI di botol dot dengan catatan gunakan botol atau wadah penyimpanan ASI yang bersih dan steril. Pilih botol plastik bertutup khusus yang bebas bahan BPA sebagai cara menghangatkan ASI dari dalam dot. Hindari menghangatkan ASI di microwave ya, Bun.

***

Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Bunda.

 

*Disadur dari Nalika Unantenne di theAsianparent Singapura

Artikel telah diupdate oleh: Gita Meirillia

How to Safely Warm Breast Milk from the Refrigerator and Freezer
www.healthline.com/health/parenting/how-to-warm-breast-milk

Heating expressed breast milk
www2.hse.ie/babies-children/breastfeeding/expressing-pumping/heating-breast-milk/

Baca juga:

Kolostrum: Kandungan dan Manfaatnya untuk Bayi Baru Lahir

Penjelasan Lengkap tentang ASI: Proses Terbentuk, Jenis, Manfaat, hingga Kandungan Nutrisi

Salah menyimpan ASI perah bisa berbahaya bagi bayi, hindari 9 kesalahan ini!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Berapa jam ASI dapat bertahan di suhu ruang?

ASI perah yang berada pada suhu ruang sekitar 25 derajat celcius akan bertahan hingga 6 jam. ASI perah yang disimpan dalam kotak pendingin dan ditambah ice pack akan bertahan 24 jam. ASI perah yang disimpan pada kulkas bagian lemari pendingin dengan suhu minimal 4 derajat celcius akan bertahan hingga 5 hari.

Bolehkah ASIP diberikan tanpa dihangatkan?

Para ahli sepakat bahwa bayi boleh mengonsumsi ASI atau susu formula dingin pada suhu kamar, atau bahkan dingin dari lemari es. Tidak ada dasar ilmiah yang menunjukkan bahwa susu dingin dapat mengganggu perut bayi daripada susu hangat.

Perlukah ASI di hangatkan?

ASI perah perlu dihangatkan lagi? Menurut F.B. Monika Purba, Konselor Menyusui dari La Leche League (LLL) International Leader, tidak ada aturan khusus untuk selalu menghangatkan ASI perah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, selain karena kebiasaan bayi yang lebih senang meminumnya secara hangat.

Apakah ASI yang di pompa bertahan berapa jam?

Beberapa Bunda mungkin penasaran ASI bertahan berapa jam bila disimpan di suhu ruang. ASI perah hanya bisa bertahan 4 jam bila disimpan di dalam suhu ruang bersuhu 25 sampai 26 derajat Celcius. Maka dari itu, Bunda tidak boleh menyimpan ASI perah lebih dari 4 jam di suhu ruang agar ASI tidak rusak dan basi.