Apakah yang menjadi bukti terjadinya perpindahan manusia dari asia ke indonesia pada kala pleistosen

Apakah yang menjadi bukti terjadinya perpindahan manusia dari asia ke indonesia pada kala pleistosen

Pleistosen adalah pembabakan dalam geologi yang berlangsung pada sekitar 1,8 juta-11.800 ribu tahun yang lalu. Pada masa inilah terjadi peristiwa glasial-interglasial yang mempengaruhi iklim dunia. Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di kutub utara, sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Permukaan air laut turun disertai naiknya di beberapa tempat karena pergeseran bumi. Indonesia menjadi kering, sehingga muncul Paparan Sunda dan Paparan Sahul. Paparan Sunda menyatukan Indonesia bagian barat dengan daratan Asia.Paparan Sahul yang menyatukan Indonesia bagian timur dengan daratan Australia. Zaman Interglasial adalah zaman di antara dua zaman Es. Temperatur naik sehingga lapisan es di kutub utara mencair. Permukaan air laut naik dan terjadi banjir besar-besaran di berbagai tempat dan menyebabkan banyak daratan terpisah-pisah oleh lautan dan selat.

Pada Pleistosen ini, hanya hewan-hewan yang berbulu tebal yang mampu bertahan hidup. Salah satunya adalah Mammoth (gajah berbulu tebal). Hewan yang berbulu tipis akan pindah ke daerah tropis. Perpindahan binatang dari Asia Daratan ke Pulau Jawa, Sulawesi dan Filipina ada yang melalui Jalan Barat, yakni melalui Malaysia ke Jawa. Ada juga yang melalui Jalan Timur, yakni Formusa, Filipina ke Sulawesi. Pada masa pleistosen, Indonesia menjadi wilayah migrasi karena kondisi geografis Indonesia yang baik ditinggali hewan purba seperti: Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis, kondisi alam bisa digunakan bertahan hidup dengan ketersediaan bahan makanan yang cukup, banyak gua-gua yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal dan banyak hutan dan sungai yang merupakan penyedia bahan makanan bagi makhluk hidup disekitarnya.   

Dengan demikian, alasan bahwa Indonesia dijadikan tempat migrasi zaman pleistosen karena Indonesia  adalah daerah yang beriklim tropis, sehingga kondisi alamnya bisa digunakan untuk bertahan hidup dengan ketersediaan bahan makanan yang cukup, banyak gua-gua sebagai tempat tinggal, banyak hutan dan sungai yang merupakan penyedia bahan makanan bagi makhluk hidup disekitarnya.