Apakah penyakit dermatitis seboroik bisa sembuh total

Rosacea merupakan kondisi kulit yang lebih sering menyerang wanita dibanding pria. Penyebabnya dikaitkan dengan masalah kekebalan, pembuluh darah, dan lingkungan.

Pada rosacea, kulit menjadi merah dan terkadang disertai peradangan dan jerawat. Kondisi rosacea tertentu dapat menyebabkan kelopak mata bengkak dengan gejala mirip bintitan.

Dokter Dyah Novita menerangkan, “Rosacea sama seperti eksim. Kalau tidak ketemu faktor pemicunya, susah untuk disembuhkan. Jadi, harus dihindarkan pemicunya.”

Sejauh ini belum ada pengobatan pasti untuk rosacea. Tetapi, antibiotik seperti doksisiklin atau krim metronidazol yang diresepkan dokter kulit dapat digunakan. Perawatan topikal lainnya juga bisa diberikan.

5. Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik dapat menyerang bayi, anak-anak, ataupun orang dewasa. Kondisi ini dikenal juga dengan cradle cap pada bayi, yaitu ada bercak bersisik terbentuk di kulit dan sebagian besar di kulit kepala. Pada orang dewasa, dermatitis seboroik bisa kambuh dan muncul di mana saja.

Pada orang dewasa, bagian kulit atau kulit kepala yang mengalami dermatitis seberoik akan berminyak, bengkak, dan kemerahan. Bahkan, kulit dapat memiliki kerak kuning pucat.

Penanganan dermatitis seboroik bisa dilakukan dengan perawatan topikal seperti selenium sulfida, serta sampo mengandung ketozonazole atau zinc pyrithione. Dokter kulit juga mungkin meresepkan kortikosteroid topikal berdasarkan tingkat keparahan kondisi.

LinkSehat - Dermatitis seboroik adalah sebuah peradangan pada daerah seboroik, biasanya mengenai bagian kulit, terutama kulit kepala (dermatitis seboroik yang terbatas pada kulit kepala disebut dengan ketombe). Namun, dermatitis seboroik dapat juga mengenai bagian kulit lain seperti wajah, sisi hidung, telinga, kelopak mata, dada, lipatan tangan dan kaki, lipat paha, bokong serta daerah di bawah payudara.

Gejala atau tanda dermatitis seboroik

Gejala dan tanda dermatitis seboroik dapat berbeda tergantung usia. Pada bayi, dermatitis seboroik dapat berupa keropeng (krusta) kuning kecoklatan pada kulit kepala yang dapat hilang saat mencapai usia satu tahun. Sedangkan pada orang dewasa, dermatitis seboroik dapat berupa kulit yang gatal atau seperti terasa terbakar, pecah-pecah atau bersisik, meradang dan berwarna kemerahan. 

Pada daerah kulit kepala, biasanya disertai rasa gatal, ketombe, kulit kepala yang pecah-pecah dan berwarna putih kekuningan, dalam kondisi jarang, juga disertai dengan kemerahan pada kulit kepala. Rasa gatal bervariasi dari ringan sampai sedang. Rasa gatal dan kulit yang pecah-pecah ini dapat menyebar ke area batas rambut, belakang telinga, dan daerah kulit dekat bulu mata. 

Dokter spesialis untuk dermatitis seboroik

Jika Anda telah didiagnosis dengan dermatitis seboroik, dokter Anda mungkin akan merujuk Anda ke dokter spesialis kulit dan kelamin (spesialis dermatovenerologi). Selain itu, dokter spesialis anak juga dapat membantu menangani kasus dermatitis seboroik pada bayi dan balita. 

Untuk buat janji bertemu atau Konsultasi Dokter Online, gunakan aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Kapan harus konsultasi ke dokter?

Jika Anda mengalami gejala awal dermatitis seboroik, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis yang berpengalaman untuk mendapatkan penanganan yang efektif untuk mencegah terjadinya komplikasi. 

Biaya berobat dermatitis seboroik

Biaya pengobatan dermatitis seboroik tergantung pada kondisi pasien, jenis tindakan medis yang dilakukan serta pilihan rumah sakit yang dapat dituju. Untuk perkiraan biaya pengobatan dermatitis seboroik di dalam atau luar negeri, hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini. 

Penyebab dermatitis seboroik

Penyebab pasti dermatitis seboroik belum sepenuhnya diketahui. Beberapa faktor berkontribusi atas terjadinya dermatitis seboroik, yaitu:

  • Faktor lingkungan (contoh: kolonisasi Malassezia, lingkungan yang lembab atau kering). Malassezia adalah jenis jamur yang ditemukan pada sel kulit kepala pada pemeriksaan ketombe di bawah mikroskop dan menyebabkan peradangan. Lingkungan yang lembab dan kering dapat membuat pertumbuhan jamur ini semakin cepat.
  • Faktor aktivitas sekresi kelenjar sebasea yang meningkat pada kulit kepala, wajah, dan dada. Kelenjar sebasea mensekresi sebum. Produksi sebum yang berlebihan dapat memicu pertumbuhan Malassezia dan mengiritasi kulit. Salah satu penyebab meningkatnya produksi sebum yang berlebihan adalah meningkatkan hormon yang memicu pubertas. Maka dari itu, masalah dermatitis seboroik ini sering dialami oleh remaja yang sedang mengalami masa pubertas.
  • Faktor kerentanan seseorang seperti sistem kekebalan tubuh, genetik, faktor emosional, nutrisi, status gizi, serta faktor kebersihan pribadi. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, seperti pada penderita HIV/AIDS, akan lebih rentan untuk terkena berbagai macam penyakit, salah satunya infeksi jamur. 

Diagnosis dermatitis seboroik

Untuk mendiagnosis dermatitis seboroik, dokter akan melakukan wawancara secara rinci mengenai keluhan atau gejala yang dirasakan. Selain itu, dokter juga mungkin akan menanyakan mengenai riwayat kebersihan pribadi (personal hygiene) sehari-hari untuk mencari faktor risiko. Pemeriksaan selanjutnya yang dilakukan dokter adalah pemeriksaan fisik pada kulit yang terkena. Pada beberapa kasus dilakukan pemeriksaan biopsi kulit untuk menyingkirkan penyakit lain yang menyerupai dermatitis seboroik, seperti:

  • Psoriasis. Gejala berupa kulit bersisik, namun bukan pada area tubuh yang memiliki kelenjar sebasea. Biasanya psoriasis terjadi pada kulit siku dan lutut.
  • Eczema atau dermatitis atopik. Gejala berupa kemerahan pada kulit kepala, siku, atau lutut.
  • Reaksi alergi. Gejala berupa kulit gatal, dan kemerahan. Biasanya tidak membaik dengan pengobatan anti jamur atau anti radang saja.
  • Sistemik lupus eritematosus (SLE). Gejala khas pada penyakit ini adalah malar rash atau bercak kemerahan berbentuk sayap kupu-kupu pada bagian tengah wajah. SLE merupakan penyakit autoimun yang membutuhkan pengobatan jangka panjang.

Cara mengobati dermatitis seboroik

Tujuan dari pengobatan dermatitis seboroik berfokus pada menghilangkan gejala penyakitnya, terutama rasa gatal dan mempertahankan agar dermatitis seboroik tidak muncul kembali.

Berdasarkan mekanisme utama dari ketombe adalah Malassezia dan peradangan, maka obat yang dipakai adalah obat anti jamur dan anti radang. Obat ini dapat diberikan secara topikal pada kulit yang terkena. Namun bila area kulit meluas dan menyebar serta tidak membaik dengan pengobatan topikal,  terapi anti jamur dan anti radang yang bersifat sistemik (menyeluruh) mungkin dibutuhkan. Obat-obatan ini mengandung efek samping yang serius jika digunakan dalam jangka waktu panjang. Maka dari itu, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk menentukan dosis dan durasi penggunaan obat-obatan yang tepat. 

Pada bayi yang terkena dermatitis seboroik pada daerah kepala, tetap gunakan shampo khusus bayi dan jangan menggunakan shampo untuk mengatasi ketombe. Shampo untuk ketombe dapat mengiritasi kulit bayi dan membuat kondisi dermatitis seboroik bertambah parah. 

Bisakah dermatitis seboroik disembuhkan?

Dermatitis seboroik dapat disembuhkan, bahkan pada beberapa kasus dermatitis seboroik dapat sembuh dengan sendirinya. Namun seringkali dermatitis seboroik dapat kambuh kembali dan membutuhkan terapi jangka panjang Jika dermatitis seboroik tidak membaik dan bertambah parah dengan munculnya nanah atau pembengkakan pada kulit, segera berkonsultasi kembali dengan dokter Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Berapa lama waktu untuk sembuh dari dermatitis seboroik?

Waktu untuk sembuh dari dermatitis seboroik sangat bervariasi, tergantung dari kekebalan tubuh, penyakit penyerta, kepatuhan terhadap pengobatan, serta faktor lingkungan. 

Cara mencegah dermatitis seboroik

Ada banyak cara untuk mencegah dermatitis seboroik, yaitu:

  • Menghindari penggunaan produk tata rambut seperti jel rambut, hair sprays, dan produk lain terlalu sering.
  • Hindari produk kulit atau rambut yang mengandung alkohol.
  • Membersihkan kulit kepala atau keramas dengan sampo anti ketombe secara teratur.
  • Mandi secara teratur menggunakan sabun. Hindari sabun yang terlalu kasar dan dapat mengiritasi kulit. 

Cara merawat pasien dermatitis seboroik di rumah

Dermatitis seboroik dapat dikontrol dengan beberapa perawatan sederhana yang dapat dilakukan di rumah, yaitu:

Dermatitis seboroik Apa bisa sembuh sendiri?

Dermatitis seboroik sebenarnya dapat hilang tanpa harus diobati. Namun dalam banyak kasus, pengidap dermatitis seboroik memerlukan perawatan rutin untuk menghilangkan gejalanya. Perlu diketahui bahwa dermatitis seboroik bisa kambuh, meski sudah sembuh.

Apakah penyakit dermatitis bisa hilang?

Apakah dermatitis atopik dapat disembuhkan? Eksim atau dermatitis atopik adalah penyakit yang bersifat kronis (berlangsung dalam waktu lama) dan dapat kambuh secara berkala. Sayangnya, sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan dermatitis atopik.

Dermatitis seboroik karena apa?

Dermatitis seboroik disebabkan oleh jamur yang dikenal dengan nama malassezia yang terdapat pada minyak yang dikeluarkan oleh kulit. Dermatitis seboroik merupakan suatu kondisi kulit yang pada umumnya mempengaruhi kulit kepala. Kondisi ini menyebabkan bercak bersisik, kulit memerah, dan menyebabkan ketombe.

Apa yang terjadi jika penyakit dermatitis tidak segera ditangani?

Jika gangguan ini tidak ditangani dengan benar, dermatitis kontak dapat menimbulkan komplikasi, yaitu infeksi kulit. Komplikasi infeksi dapat terjadi jika pengidap selalu menggaruk ruam pada kulit, sehingga ruam menjadi basah.