Tulisan kerja di bank ini jadi tulisan paling laris sepanjang masa di blog ini. Gue sekalian update biar tetap terkini yes. Update terakhir ini gue lakukan di masa pandemic corona dimana gue sekeluarga harus stay di rumah berminggu-minggu. Show
Dan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar, bank adalah salah satu sektor usaha krusial yang MASIH HARUS buka untuk melayani kebutuhan masyarakat bersama dengan 7 sektor lainnya. Jadi, cukup esensial lah. Gosah kuatir berlebihan gitu intinya kalo kerja di bank. Jadi… Silahkan menikmati tulisan paling update tentang pengalaman gue kerja di bank. Kali-kali aja ada yang bisa dipelajari jadi pengalaman buat manteman. #sungguh_topik_yang_tak_menarik Seperti biasa, manteman bisa langsung baca dari atas sampe bawah. Atau bisa juga baca per bagian yang di bawah ini: Seluk Beluk tentang Kerja di Bank
Kesimpulan: Kerja di Bank? Silahkan! 4 Hal Penting yang Diperlukan untuk Kerja di BankSeluk Beluk tentang Kerja di BankKerja di Bank Harus Kuliah Jurusan Apa?Diantara sekian pembaca blog ini ada yang pengen kerja di bank ga? Ada? Masih sekolah ato udah kuliah? Beberapa kali gue ikut gathering sama anak muda jaman sekarang, gue gak nemu yang kerja di bank. Jarang banget yang cerita kalo mereka pegawai di bank A ato Bank B. Apalagi pas gue jadi pembicara di acara yang audiensnya anak SMA. Gak nemu satupun yang bilang mau kerja di bank. Tapi, kalo ada yang pengen banget kerja di bank dan bingung mau kuliah jurusan apa, lanjutin baca yashhh. Kalo kalian masih sekolah dan pengen masuk bank, gosah bingung. Kalo pengeeeen banget pilih jurusan teknik ato pertanian, masuk ajah. Sebagian besar temen angkatan gue jaman ODP di Mandiri dulu, lulusan teknik ato kalo gak ya lulusan pertanian. Sampe-sampe ada seloroh kalo IPB itu Institut Perbankan Bogor. Jurusan Kuliah untuk Kerja di Bank Baca juga: Tes Masuk Officer Development Program Bank Mandiri Tapi, selain itu jurusan akuntasi, manajemen dan ekonomi juga bisa jadi pilihan. Peluang lebih besar masuk sih ke bank. Pastinyalah! Jurusan terbanyak di angkatan gue sih dari manajemen dan akuntansi. Kembali ke atas Skill dan Keahlian yang Diperlukan untuk Kerja di BankSkill dan keahlian yang diperlukan untuk kerja di bank ini sebagian besar bisa didapatkan dari training. Jadi bukan kayak melukis atau menyanyi yang bakat bawaannya berperan besar. Jadi, skill dan keahlian yang dibutuhkan akan sangat tergantung unit kerja dimana kita ditempatkan nantinya. Jadi gak harus tahu tentang saham dan reksadana dari awal kok. Semua bakalan bisa dipelajari. Skill yang dibutuhkan untuk kerja di bank beragam, tergantung unit kerjanyaBaca juga: Investasi Reksadana Online di IPOTFUND Kalo menurut gue yang dari awal karir sampe sekarang kerja di marketing corporate, kemampuan dasar komputer itu penting. Gatek boleh, tapi jangan keterlaluan. Jangan sampe gak ngerti sama sekali yang namanya Word ama Excel. Kalo bisa sih ngerti sampe ke fungsi-fungsi dan juga shortcut menggunakan keyboard. Bakalan dianggep dewa dah And You know what? You can climb your way up through dengan pamerin kemampuan berkomputer itu. Tentu saja harus didukung dengan kemampuan kalian mengerjakan pekerjaan utama kalian. Selain itu Bahasa Inggris dan bahasa major lainnya akan sangat membantu waktu apply kerja di bank. Terutama fresh-grad yang apply di entry point. Apalagi kalau pengennya kerja di bank asing. Trus satu yang gak kalah pentingnya adalah ketelitian yang mendampingi sifat rajin, konsisten, pandai bergaul, ramah dan baik hati. Paling gak ke nasabah, baik itu eksternal maupun internal. Meskipun banyak banker yang sengit dan nyelekit ke rekan kerjanya. *semacam curcol Hahaha. Banyak ya tuntutannya. Kembali ke atas Penampilan untuk Kerja di BankAda yang bilang kalo orang bank di Indonesia ini terlihat cantik-cantik dan ganteng-ganteng? Lihat aja diriku ini. GGS, GUE GANTENG SANGAT! *capslock jebol* Wajar kok. *kemudian disambit mesin ATM* Penampilan Kerja di Bank Baca juga: Kehidupan Glamor Banker Jakarta Gak semua bagian di bank menuntut penampilan, cuma yang berhadapan sama customer. Biasa, rekruitmen menyaratkan penampilan dengan tinggi minimal sekian-sekian. Tapi nih ya, gak ada kok syarat harus ganteng atau cantik. Persyaratan yang mendampingi umumnyaadalah berpenampilan menarik. Menarik loh ya. Kayak gue gitu. Ehe. Karena gue dulu applynya di management trainee, penampilan BUKAN salah satu kriteria penilaian. Kalau ternyata turn out gue diterima karena seganteng ini ya gimana yaaa. Gak bisa ngomong apa-apa gue. #DisledingMassal Jadi, kalo kamu ngerasa gak ganteng ato gak cantik tapi cukup menarik, pede aja buat apply. Kembali ke atas Kelebihan Kerja di BankSama seperti kerja di tempat lain, banyak kelebihan Karena gue ada di corporate banking yang nasabahnya perusahaan-perusahaan (paling) gede di Indonesia, makan di restoran mewah udah jadi hal yang biasa. Karena untuk meeting dengan direksi nasabah pasti top restoran yang dipilih sebagai lokasi. Those kind of things I get in regular basis. Tapi kebahagiaan terbesar gue kerja di bank bukanlah itu. Gue bisa lihat ekspresi lega nasabah gue ketika masalah mereka terselesaikan adalah kenikmatan terbesar yang gue rasakan. Lega karena gue bisa membantu mereka tenang berpikir dan menjalankan usahanya. Apalagi kalo misalkan mereka mendapatkan keuntungan dari menjalankan apa yang gue sarankan. Kayak nasabah yang untung jutaan rupiah karena beli reksadana dari gue. You’ll know when someone start to trust you, rasanya aselik luar biasa. Selain itu, dengan kerja di bank, sedikit banyak gue jadi bisa mempelajari gimana ekonomi negara ini bekerja. Gue jadi tahu beraneka macam investasi. Tentang reksadana, saham, emas, surat utang negara dan hal-hal lain yang berkaitan dengan perencanaan keuangan. Silahkan baca postingan-postingan berikut buat ikutan belajar juga tentang apa yng gue dapatkan: >> 4 Pelajaran yang Harus Diketahui tentang Investasi Emas Jadi, enaknya kerja di bank itu justru lebih ke bisa ngerti gimana ekonomi negara ini bekerja. 😀 Kembali ke atas Gak Enaknya Kerja di BankIni sama juga dengan kerjaan lain, banyak kelebihan banyak juga kekurangan. Apa aja? Rigidly regulatedKarena pertama kali kerja di bank BUMN, hal yang paling gw inget adalah petuah trainer senior dari unit internal audit.
Like seriously, aturan di bank BUMN itu ketat banget. Apakah diluar bank BUMN lebih longgar? Ya, tapi tetep banyak banget aturan yang mengikat profesi banker di manapun itu. Karena yang diurusin adalah duitnya orang. Gak mungkin kan kerja ngurusin duit orang lain, tapi aturan gak ketat. Mulai dari Peraturan Bank Indonesia, Peraturan OJK, aturan Basel untuk risk management, endesbra endebsre lalala lilili. Daripada pusing harus ikut aturan ini itu, mending gosah apply kerja di bank sekalian dah. Ehe. Ketatnya aturan bank ini lebih ketat dibanding spandexnya superhero Marvel dah. Kembali ke atas Target dan Budget yang Setinggi Cita-cita di LangitSekarang ngomongin soal target. Gak ada cerita tuh bisa santai, nyantai kek di pantai. Dari akhir tahun sekitar bulan November – Desember, omongan soal target tahun depan sudah mulai. Rata-rata sih naik 20% dibanding tahun sebelumnya. Tentu saja sambil membahas bagaimana perolehan tahun itu. Target buat apa sih? Semuanyaaaa! Termasuk kelakuan kalian di kantor. LoL!! Kalo marketing kredit ya target keuntungan dari kredit, rata-rata penggunaan kredit sampai ke target spreadnya. Belum lagi tentang target kolaborasi dengan unit lain. Hahahaha. Ya namapun orang martketing ya. Baca juga: Orang Marketing It will be a constant battle on your daily life. And if you’re up for that kind of life, just grab it. Menyenangkan kok! Kembali ke atas Jam Kerja di BankNggak sih, gw belom pernah ngerasain kerja two or three days straight. I go home everyday. Tapi pasti ada saat-saat kudu stay di kantor sampe sekitar jam 8 ato jam 9 malem. Tapi ini di situasi dan kondisi bank swasta. Bukan bank BUMN. Pas gue dulu di bank BUMN, setiap hari pulang dari kantor rata-rata paling cepet jam 8 malem dan standarnya jam 11 malem. Dua-tiga kali sebulan pulang di atas jam 1 malem. Been there done that. Masuk di hari Sabtu dan Minggu? Pernah banget lah. Tapi itu semua tergantung lu sendiri sih. Mau atau gak melakukan itu.. Hihihi. Kalo gak mau ya cari cara untuk bilang gak mau atau malah gak usah kerja di bank sekalian. Kembali ke atas Skin Deep Appearance?Oiyes, satu lagi, jangan ketipu ama penampilannya orang bank. Parlente mentereng belom tentu kok gajinya segede orang-orang di industri lain *iya apa iya? Bahahahaha Apalagi kalo level lu masih di level cungpret macem gw. Bhahahaha. Kalo pengalaman gue sih ya, gaji gue yang waktu itu masih single masih gak cukup kalo dipake nongkrong di Starbucks. Apalagi kalo harus ngopi cantik tiap weekend dilanjut nonton film terbaru dengan baju trendi masa kini. Baca juga: Tips Hemat Nongkrong di Starbucks Baca guidance gaji tahun 2019 di Indonesia dari Kelly Services. Kembali ke atas Kesimpulan: Kerja di Bank, Sebuah Profesi yang MenuaDengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kerja di bank tidak seglamor dulu. Bahkan banyak yang bilang profesi banker sedikit demi sedikit dibunuh oleh teknologi. Banyak fungsi yang dulu hanya bisa ditemukan di bank, saat ini tergantikan oleh teknologi. Seperti misalkan usaha pinjam-meminjam yang digantikan oleh pinjaman online. Baca juga: 7 Pertimbangan Penting Menjadi Investor Pinjaman Online Tapi, bagaimanapun juga, gue rasa profesi banker masih akan ada sampai beberapa tahun ke depan. Kerja di bank masih bisa dijadikan sebagai salah satu pilihan profesi yang menjanjikan. Karena perkembangan teknologi yang sedang pesat-pesatnya ini masih membutuhkan infrastruktur perbankan. Mereka membutuhkan sistem lalu lintas keuangan ini. Selain itu, luasnya Indonesia dan masih belum meratanya teknologi juga menjadi salah satu penyebab kenapa bank masih dibutuhkan. Bagaimanapun, bekerja di bank memberikan banyak keutungan buat gue. Dan gue yakin, untuk banyak orang yang bekerja di bank juga. Baca juga: Kerja di Bank dan Kejadian Ajaibnya PS: Tulisan-tulisan terbaru di blog danirachmat.com:
|