Apakah kebijakan gubernur jenderal daendels di bidang keuangan

Home » Sejarah » Kebijakan Daendels di Indonesia

1 min read

Apakah kebijakan gubernur jenderal daendels di bidang keuangan

Herman Willem Daendels adalah seorang gubernur jenderal Hindia Belanda dengan masa kekuasaan antara tahun 1808 – 1811. Daendels terkenal dengan sistem kerja paksanya (kerja rodi) di beberapa daerah di Nusantara, khususnya Pulau Jawa. Hasil dari kerja rodi tanpa di gaji dan diberi Imbalan di pulau Jawa adalah jalan raya dari Anyer hingga Panarukan. Adapun kebijakan Daendels selama di Indonesia adalah sebagai berikut.

Tugas Daendels sebagai gubernur jenderal di Indonesia adalah mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, mengatur pemerintahan di Indonesia, dan membereskan keuangan. Berikut adalah kebijakan pembaruan yang dilakukan Daendels selama menjabat di Indonesia.

1. Kebijakan Daendels di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Adapun kebijakan Daendels di Indonesia bidang pertahanan dan keamanan adalah sebagai berikut:

  • Membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat, sekarang Provinsi Banten) sampai Panarukan (ujung timur Pulau Jawa) sepanjang kurang lebih 1.100 km. Jalan tersebut dinamakan Jalan De Grote Postweg yang sering disebut dengan Jalan Daendels.
  • Membangun benteng pertahanan seperti benteng Meester Cornelis.
  • Membangun pangkalan Angkatan Laut di Anyer dan Ujungkulon (pembangunan ini dapat dikatakan tidak berhasil).
  • Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang-orang Pribumi karena pada waktu ke Nusantara, Daendels tidak membawa pasukan. Peningkatan tersebut dari 4.000 menjadi 18.000 orang.

2. Kebijakan Daendels di Bidang Politik dan Pemerintahan

Adapun kebijakan Daendels di Indonesia bidang politik dan pemerintahan adalah sebagai berikut:

  • Kekuasaan raja-raja di Nusantara dibatasi secara ketat.
  • Daendels memerintah secara sentralistik yang kuat dengan membagi Pulau Jawa menjadi 23 wilayah besar (hoofdafdeeling) yang kemudian dikenal dengan keresidenan (residentie). Setiap keresidenan dapat dibagi menjadi beberapa kabupaten (regentschap).
  • Berdasarkan dekret tanggal 18 Agustus 1808, Daendels merombak Provinsi Jawa Pantai Timur Laut menjadi 5 prefektur (wilayah yang memiliki otoritas) dan 38 kabupaten. Terkait dengan hal tersebut, maka Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan dan daerahnya dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial.
  • Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai pemerintah (kolonial) yang digaji. Meskipun demikian, para bupati tersebut masih memiliki hak-hak feodal tertentu.

3. Kebijakan Daendels di Bidang Ekonomi dan Keuangan

Adapun kebijakan Daendels di Indonesia bidang ekonomi dan keuangan adalah sebagai berikut:

  • Melakukan penjualan tanah-tanah kepada pihak swasta.
  • Rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan wajib hasil pertaniannya.
  • Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di pasaran dunia.
  • Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara pemungutan pajak dan penjualan tanah kepada swasta.
  • Memaksakan berbagai perjanjian dengan penguasa Surakarta dan Yogyakarta (melakukan penggabungan banyak daerah ke dalam wilayah pemerintahan kolonial, misalnya daerah Cirebon).

4. Kebijakan Daendels di Bidang Hukum dan Peradilan

Adapun kebijakan Daendels di Indonesia bidang hukum dan peradilan adalah sebagai berikut:

  • Dalam bidang hukum, Daendels membentuk tiga jenis pengadilan, yaitu pengadilan untuk orang Eropa, pengadilan untuk orang pribumi, dan pengadilan untuk orang Timur Asing.
  • Melakukan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu termasuk terhadap bangsa Eropa. Akan tetapi, ternyata Daendels sendiri melakukan korupsi besar-besaran dalam penjualan tanah kepada pihak swasta.

5. Kebijakan Daendels di Bidang Sosial

Adapun kebijakan Daendels di Indonesia bidang sosial adalah sebagai berikut:

  • Rakyat dipaksa melakukan kerja rodi untuk membangun Jalan Anyer–Panarukan.
  • Perbudakan dibiarkan berkembang.
  • Menghapus upacara penghormatan kepada residen, sunan, atau sultan.
  • Membuat jaringan pos distrik menggunakan kuda pos.

Pemerintahan Daendels selama tiga tahun dianggap gagal melaksanakan misi mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris dan program yang dijalankannya dinilai merugikan negara karena korupsi yang merajalela.

Baca juga: Kebijakan Raffles di Indonesia

Oleh karena itu, Daendels dipanggil oleh pemerintah kolonial Belanda untuk kembali ke negaranya dan digantikan Jan Wilem Janssens. Nah, itulah artikel sejarah kali ini tentang penjajahan pemerintah Belanda di Indonesia dan semoga bermanfaat.

  • #Kolonialisme
  • #Sejarah
  • #Sejarah Indonesia

Apakah kebijakan gubernur jenderal daendels di bidang keuangan
Herman William Daendels diutus ke Indonesia pada tahun 1808 dengan tujuan yakni mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris. Pada tahun 1795 Belanda dikuasi oleh Napoleon Bonaparte dari Perancis yang kemudian menunjuk adiknya yakni Lois Napoleon untuk berkuasa di Republik Bataaf.. Sehingga dalam hal ini sebenarnya Indonesia dijajah oleh Perancis secara tidak langsung, yakni melalui kekuasaan Belanda

Berbagai kebijakan yang dibuat oleh Daendels, antara lain:

Bidang Birokrasi Pemerintahan

  1. Pusat pemerintahan dipindahkan kepedalaman
  2. Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legeslatif diganti dengan Dewan Penasehat.
  3. Membentuk sekretariat negara (AlgemeneSecretarie).
  4. Pulau jawa dibagi pulau jawa di bagi menjadi 9 Prefektuur dan 31 kabupaten
  5. Para bupati di jadikan pemerintah Belanda dan di beri pangakat sesuai dengan ketentuan kepegawaian pemerintah Belanda.
  6. Membatasi kekuasaan raja
  7. Kerajaan Banten dan Cirebon menjadi wilayah kolonial Belanda

Bidang hukum dan peradilan.

  1. Dalam bidang hukum Daendels membentuk 3. jenis pengadilan yaitu sebagai berikut: (a).Pengadilan utuk orang eropa (b).Pengadilan untuk orang pribumi. dan (c).Pengadilan untuk orang timur asing. Pengadilan untuk orang pribumi ada di setiap prefectur dengan prefect sebagai ketua dan para bupati sebagai anggota
  2. Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu termasuk pada bangsa Eropa.Akan tetapi ia sendiri melakukan korupsi besar-besaran dalamkasus penjualan tanah kepada fihak swasta.

Bidang Militer dan Pertahanan

  1. Membangun jalan antara Anyer-Panarukan.
  2. Menambah jumlah angkatan perang dari 3000 orang menjadi 20.000 orang.
  3. Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang
  4. Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan Surabaya.
  5. Membangun benteng-benteng pertahanan.
  6. Meningkatkan kesejahteraan prajurit.

Bidang Ekonomi dan Keuangan

  1. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan negara (Algemene Rekenkaer).
  2. Mengeluarkan uang kertas
  3. Memperbaiki gaji pegawai.
  4. Pajak in natura (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte laverantie) yang diterapkan pada masa VOC tetap dilanjutkan.
  5. Mengadakan monopoli perdagangan beras.
  6. Mengadakan peminjaman paksa kepada orang orang yang dianggap mampu,bagi yg menolak dikenakan hukuman.
  7. Penjualan tanah kepada pihak swasta.
  8. Melanjutkan kebijakan Preangerstelseel ,yaitu kewajiban bagi rakyat Priangan dan sekitarnya untuk menanam tanaman eksport : Kopi

Bidang Sosial

  1. Rakyat dipaksa untuk melakukan kerja Rodi untuk membangun jalan Anyer-Panarukan.
  2. Perbudakan dibiarkan berkembang
  3. Menghapus upacara penghormatan kepada Resident, Sunan dan Sultan
  4. Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos
  5. Melakukan penjualan tanah partekelir kepada pihak swasta
  6. Mengadakan penyerahan wajib hasil pertanian

Kemudian Daendels mendapatkan julukan Raden Mas Galak ditarik (1811) oleh pemerintah Belanda disebabkan antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

  1. Sikapnya yg otoriter terhadap raja-raja Banten,Yogyakarta,Cirebon menimbulkan pertentangan dan perlawanan.
  2. Penyelewengan dalam kasus penjualan tanah kepada pihak swasta dan manipulasi penjualan istana Bogor.
  3. Keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan

Pengganti dari Daendels adalah Gubernur Jenderal Yansens/ Jassens (1811)

Untuk materi lebih lengkap tentang PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Jikalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih

Apakah kebijakan gubernur jenderal daendels di bidang keuangan

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih