Apakah binatang yang digunakan sebagai gerakan tiruan dalam tari merak

Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan keanekaragaman budayanya. Salah satu kebudayaan tradisional yang dimiliki adalah seni tarian daerah yang terinspirasi dari ragam, bentuk, maupun tingkah polah hewan yang ada dalam ekosistem.

Pada dasarnya, masing-masing daerah di Indonesia memiliki seni tarian tradisional yang khas, salah satunya dari gerakan hewan. Dimana, tarian dengan tema gerakan hewan adalah tari yang mengaplikasikan gerakan khas suatu hewan dalam gerakan tari yang diseimbangkan dengan nada dan irama tari itu sendiri.

Ada beberapa contoh tarian daerah di Indonesia yang terinspirasi dari hewan dalam ekosistem, antara lain:

Tari merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh seniman sunda Raden Tjetje Somantri.

Kehidupan Merak yang selalu mengembangkan bulu ekornya agar menarik burung merak wanita menginspirasi R. Tjetje Somantri untuk membuat tari merak ini.

Dalam pertunjukannya terlihat dari pakaian yang dipakai oleh penarinya memiliki motif seperti burung merak. Tarian ini biasanya ditarikan berbarengan oleh tiga penari atau bisa juga lebih, yang masing-masing mempunyai fungsi sebagai wanita dan laki-lakinya. Iringan lagu gendingnya yaitu lagu Macan Ucul.

Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang digelung atau dikepang, sehingga pada masyarakat jawa sering disebut sebagai jaran kepang.

Tarian daerah yang berasal dari Jawa khususnya Ponorogo ini menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut

Tari cenderawasih ini berasal dari Bali, yang menggambarkan kisah percintaan burung cenderawasih pada masa mengawan atau perjodohan. Burung cenderawasih merupakan burung indah dari tanah Papua yang saat ini masuk kategori burung langka.

Baca juga: Cari Tahu Tentang Tarian Cendrawasih

Tari cenderawasih biasanya dilakukan berpasangan yang menggambarkan jantan dan betina. Selain itu juga untuk membentuk sebuah tema tarian daerah yang harmoni dengan diiringi musik yang indah.

Tari turuk lunggai merupakan tarian dari suku mentawai yang tinggal dinpulau Nias di Sumatera Utara. Dimana, beberapa gerakan hewan menjadi inspirasi tarian daerah tersebut.

Gerakan hewan yang ada pada tarian daerah tari turuk lunggai ini menirukan hewan monyet, kelinci, dan juga unggas.

Tari reog berasal dari Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Dimana, harimau menjadi inspirasi dari tari reog tersebut. Umumnya, tarian daerah ini dilakukan secara massal dan memiliki alur cerita yang mengiringi proses tari.

Dalam pertunjukan tari reog ditampilkan topeng berbentuk kepala Harimau yang dikenal sebagai “Singa Barong”, raja hutan yang menjadi simbol untuk Kertabhumi yang hidup di masa Kerajaan Majapahit. Di atas kepala harimau tersebut ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa.

Brilio.net - Masterpiece adalah sebuah kata bahasa Inggris yang berarti karya agung atau pencapaian besar. Karya agung dan pencapaian besar tersebut mengacu pada seseorang yang mencapainya selama atau bahkan bisa dikatakan sepanjang hidupnya. Biasanya yang menginspirasi seseorang untuk membuat masterpiece adalah kisah seseorang atau pemandangan indah nan unik yang menggugah sehingga dibuatlah karya seni luar biasa tersebut.

Tak hanya itu, terkadang suatu inspirasi juga datang dari suatu pengalaman si seniman tersebut. Lalu apa jadinya kalau karya seni tersebut terinspirasi dari hewan?

Seperti hewan-hewan di bawah ini yang rupanya menginspirasi lahirnya karya seni masterpiece, yang dikutip brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (2/12). Check this out!

1. Harimau.

foto: indonesia-tourism.com

Harimau adalah salah satu hewan yang menjadi inspirasi dari kesenian tradisional reog. Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur, khususnya Ponorogo yang kemudian dianggap sebagai kota asal reog. Dalam pertunjukan reog ditampilkan topeng berbentuk kepala harimau yang dikenal sebagai "Singa barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabhumi, yang hidup di masa kerajaan Majapahit. Dan di atas kepala harimau tersebut ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa.

2. Burung Merak.

foto: pinterest.com

Selain digunakan di tari reog, burung merak juga merupakan salah satu hewan yang menginspirasi lahirnya Tari Merak. Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri.

Kehidupan merak yang selalu mengembangkan bulu ekornya agar menarik burung merak wanita menginspirasikan R Tjetje Somantri untuk membuat Tari Merak ini. Dalam pertunjukannya, terlihat dari pakaian yang dipakai penarinya memiliki motif seperti bulu merak. Tarian ini biasanya ditarikan berbarengan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih yang masing-masing memiliki fungsi sebagai wanita dan laki-lakinya. Iringan lagu gendingnya yaitu lagu Macan Ucul.

3. Ular naga.

foto: thestorypedia.com

Naga adalah hewan yang menginspirasi Tari Naga. Tari Naga atau disebut juga Liang Liong di Indonesia adalah suatu pertunjukan dan tarian tradisional dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa. Seperti juga Tari Singa atau Barongsai, tarian ini sering tampil pada waktu perayaan-perayaan tertentu. Dalam tarian ini, satu regu orang Tionghoa memainkan naga-nagaan yang diusung dengan tongkat. Penari terdepan mengangkat, menganggukkan, menyorongkan dan mengibas-kibaskan kepala naga-nagaan tersebut yang merupakan bagian dari gerakan tarian yang diarahkan oleh salah seorang penari.

4. Kuda.

foto: topindonesiaholidays.com

Tentunya kamu sepakat kalau kuda adalah hewan yang menginspirasi Tari Kuda Lumping. Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang, sehingga pada masyarakat jawa sering disebut sebagai jaran kepang.

5. Hewan padang pasir.

foto: Instagram #ideactive

Nggak cuma hewan-hewan di atas lho, yang bisa menginspirasi seniman untuk membuat suatu karya seni. Hewan padang pasir pun bisa. Dan kamu bisa banget ikutan menjadi seniman tersebut yang terinspirasi dari hewan padang pasir untuk membuat suatu karya seni masterpiece dan dipamerkan.

Pameran seni yang nantinya menjadi tempat untuk memamerkan karyamu ada di sekitar kamu, lho. Caranya, kamu bisa ikutan ideaCtive yang merupakan tempat para pegiat seni berkumpul. Sejumlah kegiatan ada di ideaCtive ini seperti art workshop yang mewadahi semua orang untuk mengekspresikan ide, inspirasi, dan cerita masing-masing ke dalam ratusan ikon hewan padang pasir. Menarik, kan? Yuk, langsung cek di sini.

Kamu juga bisa ikutan Snapcam, yaitu mencari artwork patung hewan padang pasir di seputaran Jakarta, dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya barcode dari patung-patung tersebut. Kamu juga bisa berkesempatan jalan-jalan ke London, Jepang, Bali, Berlin, dan berkesempatan mendapatkan hadiah menarik lainnya seperti vespa, dan lain sebagainya.

LIHAT SEMUA: Apakah binatang yang digunakan sebagai gerakan tiruan dalam tari merak brainly

maulanasakti39 maulanasakti39

Jawaban:

burung merak

Penjelasan:

detail jawaban :

Lebih spesifik lagi, tari ini diambil dari perilaku burung merak jantan ketika ingin memikat burung merak betina. Salah satu gerakan indah yang ditampilkan adalah gerakan burung merak jantan yang memperlihatkan keindahan bulu ekornya. Gerakan ini bertujuan untuk menarik perhatian burung merak betina.

semoga membantu

#belajarbiarpinter.

'Tari merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekpresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetjep Somantri, Ide dari Tari merak sendiri ketika Raden Tjejep Soemantri melihat tarian Dadak Merak pada Reog Ponorogo, maka dari itu aksesoris kepala merak pada tari merak mematuk manik-manik seperti tasbih yang ada pada merak pada Reog Ponorogo.[1][2]

Tari merak Sunda


Merak yaitu binatang sebesar ayam, bulunya halus dan dikepalanya memiliki seperti mahkota.[3] Kehidupan merak yang selalu mengembangkan bulu ekornya agar menarik burung merak wanita menginspirasikan R. Tjetje Somantri untuk membuat tari Merak ini.[2]

Dari sekian banyaknya tarian yang diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri, tari Merak ini merupakan salah satu karyanya yang terkenal hingga kancah internasional. Tidak heran kalau seniman Bali juga, di antaranya mahasiswa Denpasar menciptakan tari Manuk Rawa yang konsep dan gerakannya hampir mirip dengan tari Merak.[2]

Tari Merak berasal dari daerah Jawa Barat, lebih tepatnya di daerah Pasundan yang diciptakan sekitar tahun 1950-an.[4] Sesuai dengan namanya, tarian ini merupakan implementasi dari kehidupan seekor burung merak. Gerakannya diambil dari tingkah laku merak jantan ketika ingin menarik perhatian betinanya.[5]

Dalam perkembangannya, tari merak ini mengalami beberapa kali perubahan dari gerakan asli yang diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri dengan koreografi dari Dra. Irawati Durban Arjon. Kemudian, pada tahun 1985 gerakan tari merak kembali direvisi.[6]

Tarian ini biasanya ditarikan berpasangan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih yang masing-masing memiliki fungsi sebagai wanita dan laki-lakinya.[2] Iringan lagu gendingnya yaitu lagu Macan Ucul. Dalam adegan gerakan tertentu terkadang waditra bonang dipukul di bagian kayunya yang sangat keras sampai terdengar kencang, itu merupakan bagian gerakan sepasang merak yang sedang bermesraan.[2]

Tari Merak biasanya ditampilkan sebagai penyambutan tamu, persembahan, edukasi, maupun sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia dalam lingkup global.

Dalam setiap tarian pasti memiliki ciri khas yang membedakan antara tarian satu dengan yang lainnya serta menjadi penanda kelebihan dan keunikan tarian tersebut. Pun tari merak ini memiliki beberapa ciri yang langsung dapat dikenali, diantaranya:

  1. Motif Busana (Kostum) yang dikenakan penari menyerupai motif bulu merak, menggambarkan bentuk dan keindahan bulu tersebut. Kain dan bajunya menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau hitam.[2] Ditambah lagi sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan. Gambaran merak akan jelas dengan memakai mahkota yang dipasang di kepala setiap penarinya. [2]
  2. Gerakan dalam tari merak mendemonstrasikan tingkah laku merak jantan yang sedang mencari perhatian betinanya dengan gerakan yang gemulai.[7]

Rujukan

  1. ^ Soepandi, Atik,; dkk.1994.Ragam Cipta.Bandung: CV. Sampurna.
  2. ^ a b c d e f g Rusliana, Iyus.2009.Kompilasi Istilah Tari Sunda.Bandung: Jurusan Tari, STSI Bandung.
  3. ^ Danadibrata, R.A. 2006. Kamus Basa Sunda. Kiblat Buku Utama: Bandung.
  4. ^ "Tari Merak Sebagai Kesenian Tradisional Jawa Barat". RomaDecade (dalam bahasa Inggris). 2018-10-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-06. Diakses tanggal 2019-03-05. 
  5. ^ "Sejarah Tari Merak | Kostum, Gerakan, Gambar, Vidio [Lengkap]". Sahabatnesia. 2016-10-20. Diakses tanggal 2019-03-05. 
  6. ^ "Sejarah Tari Merak". Scribd. Diakses tanggal 2019-03-05. 
  7. ^ "Ciri-ciri Tari Merak Kesenian Masyarakat Sunda". Informasi Budaya Jawa. 2018-03-06. Diakses tanggal 2019-03-05. 

 

Artikel bertopik seni ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

 

Artikel bertopik Sunda ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tari_Merak&oldid=21212972"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA