Apakah anda setuju dengan ideologi komunis? berikan alasannya

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Aksi menolak PKI pada bulan Mei 2016 di Bandung menyusul penangkapan sejumlah orang yang dituduh menyebarkan komunisme saat itu.

Polemik tentang Partai Komunis Indonesia, termasuk isu kebangkitan partai yang dilarang pada 1966 kembali mengemuka dengan satu pihak menyebut "omong kosong" dan yang lainnya mengungkap ada peluang muncul lagi.

Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, LIPI, Asvi Marwam Adam, menyebut isu kebangkitan PKI 'khayalan' sementara pemuka agama Syafii Maarif menyebut 'isu tak bermartabat.'

Tetapi anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera, PKS, Sukamta Mantamiharja, menunjuk sejumlah indikator yang ia katakan merupakan "peluang" munculnya lagi PKI.

Sejumlah pihak lain yang menyebut terjadinya kebangkitan PKI termasuk Kivlan Zein, mantan Kepala Staf Kostrad. Salah satu bukti yang dituding Kivlan - seperti disebutkan dalam sejumlah laporan- adalah seminar di kantor LBH Jakarta yang berakhir ricuh Minggu sampai Senin (18/09) dini hari, dan dituduh membahas PKI.

Kivlan - yang pernah dikenakan tuduhan makar- bahkan menyebut pengikut PKI puluhan juta di Indonesia.

Keterangan gambar,

Simposium "Mengamankan Pancasila" dari Kebangktian PKI bulan Juni tahun lalu dihadiri purnawirawan TNI dan ormas, termasuk FPI

Seminar 'Pengungkapan Kebenaran Sejarah 1965/1966' di LBH Jakarta itu terpaksa dihentikan setelah dicegah kepolisian dan sejumlah anggota organisasi masyarakat yang membawa poster 'Anti PKI' dan 'Awas PKI Bangkit'.

Sejarawan LIPI, Asvi Marwan Adam mengatakan organisasi terlarang ini tak mungkin bangkit karena kegiatan terkait apapun akan ditindak polisi.

"(Isu kebangkitan PKI) omong kosong, ideologi komunisme dan marxisme dilarang di Indonesia. PKI dibubarkan sejak 1966 dan tak pernah bangkit lagi. Isu yang disampaikan oleh Kivlan Zein dengan 40 juta anggota itu khayalan saja. Apa lagi bila dikatakan mereka kongres beberapa kali. Kalau ada organisasi terlarang yang melakukan kegiatan tentu sudah ditangkap polisi," kata Asvi kepada BBC Indonesia.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Film Pengkhiatan G30S yang akan diputar kembali oleh TNI dan sejumlah partai

Syafii Maarif, mantan Ketua Umum Muhammadyah, menyebut komunisme ibarat 'macan ompong' dan 'tak layak' diangkat sebagai isu.

"Tak bermartabat isu ini. Komunisme sudah runtuh di mana-mana. Kalau Soviet dan Cina masih kuat, mungkin bisa ktia bicara..Cari-cari isu sudah tak layak. Saya antikomunis, tahun 1960an saya aktivis HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), saya sangat antikomunis, saya mengerti betapa dasyaratnya PKI zaman itu, tapi sekarang sudah macan ompong kok," kata Syafii.

Baik Syafii maupun Asvi mengaitkan isu yang tiap September diangkat ini sarat politik.

"Mengapa (isu ini di) Indonesia diangkat, karena ada tujuan politik, karena Jokowi (Presiden Joko Widodo) juga jadi sasaran. Tapi itu tak ada dampak apa-apa asal dijelaskan ke publik, dijelaskan bahwa komunisme sudah runtuh," tambah Syafii.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Panglima TNI Gatot Nurmantyo, bersama Presiden Joko Widodo dalam pelantikan 8 July 2015.

Namun Sukamta, anggota DPR dari PKS menyebut sejumlah indikator terbukanya peluang bangkitnya PKI.

"Di kampung saya (Solo), tempat orang atheis. komunis, sampai saat ini, orang orang ini masih tak percaya adanya Tuhan, kalau ketemu anak-anak kecil masih mengajari ideologi mereka, ini tak pernah padam...Mereka punya aktivitas kumpul-kumpul dengan berbagai modus," kata Sukamta.

"Ada indikator lain bahwa generasi baru yang punya ideologi seperti PKI itu jalan terus dan bergerak terus di Indonesia," tambahnya.

Sukamta juga menunjuk anggota DPR dari PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, yang menulis buku "Aku Bangga jadi anak PKI", sebagai indikator lain.

Dalam wawancara dengan satu media, Ribka sempat ditanya berapa banyak orang-orang seperti dirinya yang "bukan terlibat" namun dikaitkan karena orang tua atau anggota keluarga, dan dijawab "sekitar 15 juta orang."

PKS beserta Partai Amanat Nasional, PAN, merencanakan memutar film G30S/PKI secara serentak pada akhir September nanti.

TNI Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan pemutaran film itu di kalangan TNI untuk apa yang ia katakan agar bangsa tidak melupakan sejarah kelam dan mencegah terulang kembali.

Yaqut Cholil Qoumas, ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, gerakan kemasyarakatan yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU), menyatakan keturunan PKI sudah membaur dan tak dapat dijadikan ukuran PKI bangkit kembali.

"Kalau bicara anak turun mereka, juga tidak banyak. Karena sebagian besar sudah membaur dan menjalani kehidupan dengan normal. Jadi sangat tidak masuk akal jika PKI bangkit kembali. Hanya saja, sebagai sebuah gerakan yang tercatat dua kali melakukan pemberontakan atas pemerintahan yang sah di negeri ini, tetap perlu diwaspadai," kata Yaqut kepada BBC Indonesia.

"PKI secara teoritik tidak mungkin bangkit kembali. Tidak ada prasyarat yang terpenuhi. Dengan ideologi transnasional yang mereka anut, tidak ada lagi rujukan yang bisa membuat PKI berdiri kembali. Uni Sovyet runtuh, Cina sudah menjadi kapitalis, Vietnam, Korea Utara, sebagaimana Cina, hanya menjadikan komunisme sebagai ideologi internal negara mereka utk melanggengkan kekuasaan. Logistik juga tidak ada dukungan."

"Kami memandang, isu kebangkitan PKI ini sengaja dihembuskan untuk diolah menjadi komoditas politik atas kepentingan-kepentingan tertentu," tambahnya.

Survei melalui Facebook terkait perbincangan tentang PKI selalu meningkat pada bulan September sampai awal tahun sejak 2015, menurut Muhammad Imran Hirawan, analis data dari Data Driven Asia.

"Tracing data dari 2004 hingga 2017. Tiba2 mulai tahun 2015 hingga 2017, isu2 PKI meningkat dengan sangat tajam," kata Imran.

Sumber gambar, Muhammad Imran Hirawan

Keterangan gambar,

Pembicaraan tentang PKI meningkat dari September selama tiga bulan, menurut Imran.

"Postingan mengenai atau berkonten "PKI" selalu memuncak di awal bulan september hingga awal tahun," kata Imran menunjuk pada akun yang tinggi tanggapan adalah Zenius Education (akun survey berbayar), Jonru Ginting - aktivis media sosial yang dikenal warganet sebagai hater Jokowi- serta akun Presiden Joko Widodo.

Imran melihat tingginya respon terkait unggahan PKI ini, sebagai "kekritisan orang Indonesia dalam menerima informasi rendah sehingga menerima informasi dengan mentah-mentah."

Konten tidak tersedia

  • {{promo.headlines.shortHeadline}}

  • Video yang berhubungan

    Postingan terbaru

    LIHAT SEMUA