Apa yang kamu lakukan agar terhindar dari penyalahgunaan teknologi

Ilustrasi.

Jakarta, Beritasatu.com - Kemajuan teknologi memberikan banyak manfaat dan kemudahaan. Namun tak bisa dipungkiri, kemajuan ini justru kerap dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Banyak modus-modus penipuan yang terjadi di era serba digital.

Penipuan digital biasanya memanfaatkan platform seperti media sosial, email, telepon, hingga aplikasi bodong yang belum jelas keamanannya. Hal yang dapat kita lakukan sebagai pengguna ialah cermat dan teliti agar tak terjerumus ke modus penipuan.

Ini yang harus diperhatikan agar tidak tertipu modus penipuan digital:
1. Menjaga informasi pribadi
Ada baiknya untuk menjaga informasi pribadi dengan tidak sembarang memberikannya kepada instansi/orang lain yang tidak dipercaya. Informasi pribadi ini mencakup nama lengkap, nomor telepon, alamat, nomor KTP, nomor rekening/kartu kredit, dan data-data penting lainnya.

Jangan juga sembarangan mengirimkan foto selfie dengan KTP ataupun foto kartu bank. Karena saat ini banyak sekali modus yang meminta untuk mengirimkan foto selfie dengan KTP Anda, dengan begitu data Anda akan digunakan untuk pengajuan pinjaman bodong misalnya.

Untuk mencegahnya, sebaiknya Anda hanya mengirim data tersebut kepada instansi resmi yang sudah terjamin dan dapat dipercaya kebenarannya.

2. Jangan memberikan kode OTP
OTP atau one-time password merupakan kode yang dikirimkan melalui pesan, telepon, ataupun email kepada sang pemilik akun. Kode OTP umumnya digunakan sebagai validasi atas tindakan-tindakan tertentu. Seperti saat ingin membuat atau memindahkan akun, mengubah kata sandi, ataupun sebagai langkah konfirmasi suatu transaksi.

OTP ini menjadi portal agar akun terhindar dari hal yang tidak diinginkan yaitu pencurian atau penyalahgunaan akun. Maka dari itu jika ada yang meminta kode OTP dengan alasan apapun, Anda patut mencurigainya. Karena instansi resmi pun tidak akan meminta kode OTP tersebut kepada Anda.

3. Jangan mudah tergiur dengan hadiah/keuntungan yang ditawarkan
Biasanya modus penipuan mengiming-imingi hadiah atau keuntungan yang luar biasa menggiurkan. Eits, tapi jangan langsung percaya ya. Apalagi rasanya tidak masuk akal dan mudah sekali untuk mendapatkan hadiah atau keuntungan tersebut. Cobalah untuk berpikir tenang dan logis agar tidak masuk ke perangkap pelaku.

Sebaiknya cari informasi tambahan dari sumber yang lebih dipercaya misalnya melalui customer service ataupun media sosial resmi milik instansi. Dengan begitu anda bisa mengetahui kebenaran informasinya.

4. Tidak mentransfer ke rekening pribadi
Biasanya untuk menjalankan modus penipuan, pelaku akan memberikan berbagai alasan dan penawaran menarik untuk endapatkan apa yang ia incar. Dan untuk mendapatkan keuntungan yang ditawarkan atau menebus hadiah yang dijanjikan, pelaku akan meminta Anda untuk melakukan sesuatu.

Bisa dengan meminta data pribadi Anda atau bahkan meminta transfer sejumlah uang. Pelaku akan meminta Anda untuk mentransfer ke rekening bank, rekening ponsel, atau akun dompet digital atas nama pelaku untuk menyamarkan penipuan. Jika transfer ke rekening atas nama pribadi dan bukan nama instansi, dapat dipastikan hal ini merupakan tindakan penipuan.

5. Hanya percayai informasi di situs resmi
Jika Anda mendapatkan informasi atau tawaran dari akun media sosial suatu instansi pastikan media sosial tersebut merupakan media resmi yang dipegang oleh instansi tersebut. Karena kini marak media sosial bodong yang hanya mengatasnamakan instansi.

Agar tidak terjebak, Anda dapat memastikan kembali kebenaran akun tersebut dengan mengecek di situs resmi instansi atau media sosial instansi yang sudah centang biru atau telah terverifikasi.

Maraknya penipuan digital ini juga meresahkan instansi seperti AsetKu Fintech Peer to Peer Lending. Andrisyah Tauladan, Direktur AsetKu menganjurkan agar pengguna dapat lebih hati-hati, bijaksana dan cermat dalam memilah kebenaran
informasi.

“Kami juga terima beberapa laporan ada yang mengatasnamakan AsetKu di media sosial Telegram, menawarkan produk saham dengan mengimingi keuntungan besar. Hal ini tentu sudah menjadi kasus pencurian identitas/merek dagang dan sedang
kami investigasi lebih dalam dengan tim legal kami,” kata Andrisyah, Rabu (5/5/2021).

Andrisyah menekankan AsetKu tidak memiliki akun resmi Telegram, dan sampai tanggal berita ini dikeluarkan Asetku tidak memiliki produk saham yang diperjualbelikan atau produk lainnya diluar aplikasi AsetKu. Segala bentuk transaksi hanya terjadi melalui nomor virtual account di aplikasi AsetKu. Karena itu, pihaknya meminta agar pengguna lebih berhati-hati dan cermat sebelum memberikan data atau melakukan transaksi di luar aplikasi AsetKu.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: BeritaSatu.com


Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka selain dampak positif juga ada dampak buruk yang berupa kejahatan dunia maya yang diperkirakan terus meningkat. Kejahatan dunia maya ini merupakan aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan.

Contoh-contoh kejahatan dunia maya ini adalah : penipuan secara on line, pencurian informasi, penipuan dengan menggunakan e-mail, dan perusakan informasi suatu situs. Sedangkan untuk kejahatan tradisional yang menggunakan media on line untuk mempermudah kejahatan itu terjadi antara lain adalah misalnya judi on line. Selain itu juga contoh lainnya penculikan atau perkosaan setelah didahului melalui perkenalan melalui jejaring sosial facebook.

Kejahatan dunia maya ini bisa menimpa siapa saja baik bagi penyedia layanan internet maupun kita sebagai pelanggan internet bisa menjadi target. Oleh karena itu sangat penting untuk sedia payung sebelum hujan dengan memiliki pengetahuan yang cukup bagaimana cara-cara mencegahnya. Untuk menghindari kejahatan on line dan hal-hal lain yang dapat merugikan kita sebagai pengguna internet, maka dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut ini.

1. Melindungi e-mail dan akun di media sosial

Segala sesuatu yang ada di internet selalu berhubungan dengan e-mail. Oleh karena itu banyak celah kejahatan yang bisa masuk lewat e-mail ini. Memilih e-mail dengan prosedur yang lebih ketat saat registrasi adalah lebih aman. Ini merupakan mekanisme dari penyedia jasa yang lebih aman untuk melindungi para penggunanya. Kita juga harus mewaspadai e-mail palsu atau e-mail yang berisi pesan yang aneh-aneh dan jangan membalas e-mail yang tidak jelas pengirimnya.

Untuk melindungi e-mail dan akun ini dengan cara membuat password yang kompleksberupa gabungan huruf, angka atau simbol dan menggantinya secara rutin. Dengan cara tersebut, akan tidak mudah diketahui atau dibajak. Password yang sulit merupakan tindakan yang paling jitu untuk mengamankan e-mail dan akunkita. Password yang baik adalah yang berbeda antara semua e-mail dan akun-akun yang dimiliki dan semakin panjang karakter password maka akan semakin aman. Dan untuk lebih aman biasakan selalu log out jika masuk ke suatu e-mail atau akun kita.

2. Jangan sembarangan meng-klik suatu link

Suatu link yang mencurigakan dari teman di jejaring sosial atau dari e-mail orang yang tidak dikenal harus dihindari. Bisa jadi link itu mengandung virus yang merugikan atau justru mengarahkan ke situs palsu.

3. Waspada terhadap phising site atau situs palsu

Phising merupakan kegiatan memancing pemakai internet untuk mau memberikan data informasi diri pada suatu situs palsu yang memiliki alamat dan tampilan situs yang mirip aslinya. Biasanya ini diarahkan kepada pengguna on line banking dan dilakukan melalui e-mail, yang mengarahkan pengguna memasukkan rincian informasi ke situs palsu tersebut.

Pengguna kadang tidak menyadari situs-situs plesetan ini, karena isi situs ini nyaris sama dengan aslinya. Jika kita mengetik tidak benar alamat situsnya, maka bisa saja kita akan masuk ke situs palsu ini. Hal ini dapat menyebabkan identitas pengguna dan informasi lainnya seperti misal nomor kartu kreditakan dapat diketahui di situs palsu tersebut dan bisa disalahgunakan. Ini bisa dihindari dengan cara akses langsung untuk memastikan masuk ke situs yang benar.

4. Berhati-hati dalam melakukan transaksi jual beli on line

Pada dasarnya segala penipuan di dunia maya adalah untuk mengeruk keuntungan pribadi dan bermotif ekonomi. Untuk kejahatan yang berupa jual beli on line ini dapat melalui facebook, situs jual beli atau situs tertentu. Hal-hal yang patut diwaspadai adalah harga barang yang terlalu murah, negosiasi yang mudah melepas barang dan perbedaan antara nama penjual dan pemilik rekening. Oleh karena itu perlu memilih penjual atau on line shop yang memiliki reputasi yang bagus.

5. Berhati-hati dalam memilih pertemanan dan memberikan informasi pribadi di jejaring sosial

Adanya situs jejaring sosial memang akan lebih meningkatkan kemungkinan untuk terjadinya kejahatan on-line ini. Dengan jejaring sosial siapa saja dapat menjalin pertemanan, sehingga dapat mengetahui data pribadi seseorang. Untuk melacak password suatu e-mail ada kemungkinan bisa diperoleh dari data pribadi atau obrolan lewat jejaring sosial ini, misalnya tanggal lahir, hobi, nama hewan peliharaan dan lain-lainnya. Oleh karena itu perlu pertimbangan dalam pemilihan pertemanan dan informasi data pribadi seperlunya saja.

Untuk anak-anak yang sudah berinteraksi dengan jejaring sosial perlu pengawasan dan pantauan orang tua. Diskusi dapat dilakukan dengan anak-anak ini untuk menyadarkan mereka adanya kejahatan dunia maya ini.

6. Selalu up date antivirus dan scan komputer secara berkala

Denganup date aplikasi antivirus akan dapat melindungi dari kegiatan berinternet. Antivirus selain berfungsi sebagai pengusir dan pembunuh untuk program-program berbahaya juga dapat memberitahukan sebuah link atau situs itu berbahaya ataukah tidak. Hal-hal buruk bisa terjadi karena berawal dari sebuah situs. Untuk melindungi data-data dapat juga dengan menggunakan teknik pengamanan data firewall ketika browsing dalam jaringan internet. Dengan internet firewall akan mencegah akses dari pihak luar ke sistem internal. Dengan demikian data-data yang ada di komputer tidak dapat diakses oleh pihak-pihak luar yang tidak bertanggung jawab.

7. Jangan sembarangan men-download dari sembarang situs

Ini juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, karena siapa tahu file yang kita download secara gratis dari internet itu disisipi virus. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam men-download program atau file. Kita dapat memilih dari situs yang terpercaya.

8. Membuat salinan dari dokumen pribadi secara rutin

Ini bertujuan untuk berjaga-jaga, agar data anda masih bisa selamat jika seandainya terjadi pencurian data atau hal-hal buruk lainnya. Memang tidak ada seorangpun yang berharap datanya akan dicuri atau hilang. Dengan cara ini kita tidak akan menyesal di kemudian hari.

*****

Demikian beberapa hal yang dapat dilakukan untuk terhindar dari kejahatan on line. Perkembangan teknologi dan informasi memang memberikan kemudahan untuk berkomunikasi, bertransaksi dan memperoleh informasi baru, namun dampak buruknya tetap harus diwaspadai. Jangan sampai kita menjadi korban dari pelaku kejahatan on line.

*****

Sumber informasi artikel:

1. http://jaringanilmupengetahuan.blogspot.com/2010/04

2. http://tekno.kompas.com/read/2012/11/18/102220439