Apa yang kamu ketahui tentang manusia purba yang ada di Indonesia?

Jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia diidentifikasi berdasarkan penemuan fosil di beberapa wilayah seperti Mojokerto, Ngandong, Solo, Pacitan dan Sangiran. Sebenarnya penemuan manusia purba di Indonesia sudah ada lama sejak abad ke 18.

Dilansir Liputan6.com, Rabu (13/3/2019) dari berbagai sumber, berikut beberapa jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia.

1. Meganthropus Palaeojavanicus

Jenis manusia purba ini ditemukan pada sekitar tahun 1936 di kawasan Sangiran. Jenis manusia ini diperkirakan hidup sekitar satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil dari manusia Meganthropus ini adalah manusia yang memiliki tubuh tinggi yang ditemukan oleh arkeolog asal Belanda, Van Koenigswald.

Ciri-ciri dari manusia purba ini memiliki tulang pipi yang tebal, otot rahang kuat, bentuk tubuh yang tegap, tulang kening yang menonjol, tak memiliki dagu serta memiliki bentuk kepala dengan tonjolan di belakang yang tajam.

2. Pithecanthropus Erectus

Jenis-jenis manusia purba selanjutnya adalah Pithecanthropus Erectus yang diperkirakan hidup di Indonesia pada satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil pertamanya ditemukan pada fosil bagian geraham di daerah Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil. Penemunya ialah Eugene Dubois tahun 1890.

Pithecanthropus Erectus memiliki ciri – ciri tengkuk dan geraham (gigi) yang kuat, tubuhnya belum tegap sempurna, hidungnya tebal, dahinya lebih menonjol dan lebar, rata-rata tingginya 165 cm sampai 180 cm. Memiliki otak sekitar 750 cc hingga 1350 cc.

3. Pithecanthropus Soloensis

Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Ngandong, Solo. Diberi nama Pithecanthropus Soloensis karena ditemukan di Solo. Ciri-ciri manusia purba ini yaitu memiliki tulang belakang menonjol, rahang bawah yang kuat, hidungnya lebar dan tulang pipi yang kuat serta menonjol.

Pithecanthropus Soloeinsis memiliki perkiraan tinggi sekitar 165 hingga 180 cm. Ia adalah pemakan tumbuhan dan kerap juga berburu hewan untuk dijadikan santapan. Fosilnya ditemukan sekitar tahun 1931 hingga 1933 oleh Openorth dan Van Koenigswald.

4. Pithecanthropus Mojokertensis

Tak hanya di Solo, di daerah Mojokerto juga ditemukan fosil manusia purba. Van Koenigswald kembali menemukan fosil pada tahun 1939 di Mojokerto, Jawa Timur. Pertama kali ia menemukan fosil manusia purba yang diperkirakan masih berusia 6 tahun. Lalu tahun 1936, Widenreich menemukan fosil lagi di kota yang sama.

Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis yaitu memiliki tulang tengkorak yang tebal, tingginya sekitar 165 sampai 180 cm, tak memiliki dagu dan memiliki badan tegap. Saat penemuan, fosil Pithecanthropus Mojokertensis hancur saat sedang proses penggalian.

5. Homo Floresiensis

Menggunakan sebutan ‘homo’ karena pada manusia purba ini telah memiliki kebiasaan yang hampir mirip dengan manusia modern saat ini. Mereka telah mengerti berbagai kegiatan dan disebut juga sebagai mahkluk ekonomi.

Homo Floresiensis ditemukan di Pulau Flores Nusa Tengara dan diperkirakan hidup 12 ribu tahun yang lalu. Jenis manusia purba ini telah mampu hidup berdampingan dengan jenis-jenis manusia purba lainnya. Ciri-ciri manusia purba ini hanya memiliki tinggi badan satu meter, bentuk dahinya sempit dan tak menonjol, tulang rahangnya menonjol, volume otak 380 cc serta tengkorak kepalanya yang kecil.

6. Homo Wajakensis

Manusia purba Homo Wajakensis hidup di zaman yang lebih modern dari sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan penemuan peralatan yang bersamaan dengan fosil ini. Eugene Dubois menemukan fosil Homo Wajakensis di daerah Campur Darat Tulungagung Jawa Timur.

Ciri-cirinya ia memiliki bentuk wajah dan hidung datar dan lebar, tulang pipinya menonjol ke samping, letak hidung dan mulut sedikit jauh, tinggi 130 sampai 210 cm dan mampu berjalan tegap.

7. Homo Soloensis

Selain Pitecanthropus (manusia kera), di Solo juga ditemukan fosil Homo Soloensis. Dikategorikan ‘homo’ karena manusia purba ini tergolong lebih cerdas. Weidenrich dan Koenigswald menemukannya tahun 1931. Mereka diperkirakan hidup sekitar 300.000 sampai 900.000 tahun yang lalu.

Ciri-ciri manusia purba ini memiliki volume otak 1000cc hingaa 1300 cc, tinggi badannya mencapai 130 hingga 210 cm, tubuhnya tegap dan memiliki struktur tulang wajah yang tidak mirip dengan manusia kera.

8. Homo Sapiens

Pasti kalian sudah tak asing dengan nama manusia purba satu ini. Jenis manusia purba ini adalah jenis manusia purba yang usianya paling muda ditemukan dan mendekati seperti manusia modern saat ini.

Ia telah mengenal kehidupan sosial dan berpikir cerdas. Bentuknya juga mirip dengan manusia seperti bentuk tengkuk yang sudah kecil, tulang wajah tidak menonjol, memiliki dagu dan tulang rahang yang tidak terlalu kuat dan volume otak antara 1000 sampai 1200 cc.

Apa yang kamu ketahui tentang manusia purba yang ada di Indonesia?

Apa yang kamu ketahui tentang manusia purba yang ada di Indonesia?
Lihat Foto

NATIONAL GEOGRAPHIC/MARK THIESSEN

Manusia purba Homo erectus

KOMPAS.com - Nenek moyang kita, punya penampilan fisik yang berbeda dari kita. Kamu mungkin pernah melihatnya di film atau di museum. Kita biasa menyebutnya sebagai manusia purba.

Manusia purba diperkirakan hidup di Kala Pleistosen. Pleistosen adalah era yang berlangsung 2.580.000 hingga 11.700 tahun yang lalu.

Era pleistosen dibagi lagi menjadi tiga yakni Pleistosen awal (lapisan bawah), Pleistosen tengah, dan Pleistosen akhir (lapisan atas).

Para peneliti menemukan berbagai fosil manusia yang hidup di masing-masing periode itu. Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia:

  • Meganthropus paleojavanicus
  • Pithecanthropus mojokertensis
  • Pithecanthropus erectus
  • Pithecanthropus soloensis
  • Homo soloensis
  • Homo wajakensis
  • Homo floresiensis

Baca juga: Nabi Adam dan Manusia Purba, Mana yang Duluan? Quraish Shihab Menjawab

Manusia-manusia purba yang ditemukan di Indonesia kerap disebut sebagai Java man atau Manusia Jawa. Berikut penjelasannya:

Dikutip dari Manusia Purba di Indonesia (2019), Meganthropus pertama ditemukan oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda, Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald di Sangiran pada 1941.

Fosil itu dinamai "mega" karena ukurannya besar, paling besar dibanding fosil-fosil yang ditemukan sebelumnya.

Meganthtopus temuan von Koeningswald berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah). Meganthropus atau kerap disebut Manusia Sangiran, adalah manusia purba tertua yang ditemukan di Indonesia.

Apa yang kamu ketahui tentang manusia purba yang ada di Indonesia?

Apa yang kamu ketahui tentang manusia purba yang ada di Indonesia?
Lihat Foto

Scattered Skeletons in Our Closet (2011)

Rekonstruksi tengkorak Meganthropus

Rahang dan giginya besar. Kira-kira hampir sama ukurannya dengan rahang gorila.

Baca juga: Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Bumiayu Sama dengan di Sangiran

Kemudian pada 1952, peneliti Marks juga menemukan fosil rahang bawah Meganthropus di Sangiran dari Pleistosen tengah.

Apa yang kamu ketahui tentang manusia purba yang ada di Indonesia?

Fosil manusia purba beberapa diantaranya ditemukan di Indonesia. Sebaran manusia purba di Indonesia juga dilengkapi dengan penemuan hasil kebudayaan dan alat-alat, seperti kapak perimbas, beliung persegi, hingga menhir di tempat yang sama.


Dikutip dari buku ‘Sejarah’ terbitan Grasindo, manusia purba diketahui ada di bumi sejak zaman Pleistosen. Kemudian, mengalami evolusi sesuai dengan keadaan alam dan kebutuhan manusia.

Nah, berikut jenis manusia purba di Indonesia dan penemunya:

1. Meganthropus Paleojavanicus

Manusia purba ini ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936-1941 di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Dalam fosil bertubuh besar ini, ditemukan gigi, rahang, dan tengkorak.

Ciri-ciri manusia purba Meganthropus Paleojavanicus:

-Rahang yang tegap dengan geraham yang besar

-Tulang pipi tebal

-Kening yang menjorok ke depan dengan tonjolan belakang kepala yang tajam

-Kelummemiliki tulang dagu

-Otot otot tengkuk kuat

2. Pithecanthropus Mojokertensis

Fosil manusia selanjutnya yang ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus Mojokertensis. Dari semua fosil yang ditemukan, para ahli beranggapan jenis Pithecanthropus Mojokertensis merupakan yang paling tua.

Fosil ini di Indonesia, tepatnya di Perning, Mojokerto, Jawa Timur oleh Weidenreich dan G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936. Diketahui, Pithecanthropus hidup di masa Pleistosen awal, tengah, dan akhir. Fosil mereka banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Berikut ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis:

-Berbadan tegap, tinggi badan 165-180 cm

-Alat pengunyah yang kuat

-Tulang kening tebal, menonjol, dan melebar sampai ke pelipis

-Isi tengkorak diperkirakan antara 750-1300 cc

-Belum memiliki tulang dagu

-Terdapat tulang yang menonjol di belakang kepala

3. Pithecanthropus Erectus

Jenis Pithecanthropus Erectus ditemukan di lembah Bengawan Solo, Desa Trinil, Jawa Tengah oleh Eugene Dubois tahun 1891. Nama Pithecanthropus Erectus memiliki arti manusia kera yang berjalan tegak lurus dan dipandang sebagai spesies awal manusia yang hidup sekarang.

Adapun ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Erectus:

-Bentuk tubuh lebih kecil dari Pithecanthropus Mojokertensis

-Tinggi badan sekitar 160-180 cm

-Volume otak berkisar 750-900 cc

-Rahangnya menonjol ke depan

-Terdapat tonjolan kening di dahi

-Tidak memiliki dagu

-Hidung lebar dan leher tegap

4. Pithecanthropus Soloensis

Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth di Desa Ngandong, Jawa Tengah. Nama yang dipilih memiliki arti ‘Manusia kera dari Solo’.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloensis

-Tengkorak lonjong, tebal, dan padat

-Memiliki rongga mata yang sangat panjang

5. Homo Wajakensis

Jenis ini ditemukan di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur oleh Van Rietschoten pada tahun 1889. Penemuan jenis ini menjadi yang pertama di Asia.

Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis

-Memiliki volume otak sekitar 1630 cc

-Memiliki tulang tengkorak, rahang atas, dan rahang bawah, serta tulang paha dan tulang kening

-Mukanya datar dan lebar

-Rahangnya tergolong padat dan memiliki gigi yang besar

-Tinggi tubuhnya sekitar 173 cm

6. Homo Floresiensis

Fosil ini ditemukan di pulau Flores, Nusa Tenggara. Penemuan fosil ini sempat menjadi perbincangan karena para ahli menilai bahwa Homo Floresiensis merupakan nenek moyang bangsa Indonesia.

Adapun, ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis:

-Tinggi badan bisa mencapai satu meter

-Bentuk dahi sempit dan tidak menonjol

-Tengkorak kepala kecil

-Tulang rahang yang menonjol.

7. Homo Soloensis

Homo Soloensis ditemukan oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1931-1933 di Sangiran, Jawa Tengah. Manusia ini diketahui hidup sekitar 300 ribu hingga 900 ribu tahun yang lalu.

Adapun, ciri-ciri manusia purba Homo Soloensis:

-Volume otak mulai 1.000 cc hingga 1.300 cc

-Tinggi badan bisa mencapai 210 cm

-Struktur tulang wajah tidak mirip dengan manusia kera

8. Homo Sapiens

Jenis ini memiliki nama Homo Sapiens yang berarti manusia cerdas. Manusia purba ini diduga hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Adapun, ciri manusia Homo Sapiens adalah:

-Memiliki volume otak yang lebih besar daripada Meganthropus dan Pithecanthropus, yakni sekitar 1350-1450 cc

-Tinggi badan antara 130-210 cm

-Berat badan antara 30-150 kg

Selamat belajar manusia purba!

Sumber: travel.detik.com