Apa yang kamu ketahui tentang abrasi dan erosi

Brilio.net - Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi juga biasanya disebut dengan erosi pantai.

BACA JUGA :
Detik-detik rumah dan jembatan amblas ditelan ombak, begini faktanya

Secara sederhana pengertian abrasi adalah pengikisan di daerah pantai akibat gelombang dan arus laut yang sifatnya destruktif atau merusak. Akibat adanya pengikisan tersebut dapat menyebabkan berkurangnya daerah pantai. Biasanya wilayah yang paling dekat dengan air laut menjadi sasaran pengikisan.

Maka dari itu, jika abrasi dibiarkan terus menerus akan lebih mengikis bagian pantai dan air laut yang bisa membuat banjir daerah di sekitar pantai tersebut. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan menanam hutan mangrove.

BACA JUGA :
9 Arti mimpi seputar pantai, jadi pertanda keberuntungan

Liputan6.com, Jakarta Bencana akibat abrasi diketahui telah melanda pesisir Pantai Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara pada Rabu (15/6/2022). Meskipun tidak ada korban jiwa karena abrasi tersebut, namun 31 rumah warga, sebuah jembatan serta penginapan dilaporkan ikut terdampak. Bangunan tersebut amblas akibat terkena abrasi pantai hingga memaksa 266 kepala keluarga kini pergi mengungsi. 

"Bencana alam terjadi di pesisir pantai atau boulevard di Kelurahan Bitung, dan Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Selatan Thorie Joseph.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), secara umum, abrasi adalah suatu proses alam berupa pengikisan tanah pada daerah pesisir pantai yang diakibatkan oleh ombak dan arus laut yang sifatnya merusak atau yang terkadang juga disebut dengan erosi pantai.  

Salah satu kerusakan garis pantai ini dapat dipicu karena terganggunya keseimbangan alam di daerah pantai tersebut. Meskipun pada umumnya abrasi diakibatkan oleh gejala alam, namun cukup banyak perilaku manusia yang juga ikut menjadi penyebab abrasi pantai. 

Sederhananya abrasi adalah pengikisan di daerah pantai akibat gelombang dan arus laut yang sifatnya destruktif atau merusak. Karena adanya pengikisan tersebut sehingga menyebabkan berkurangnya daerah pantai di mana wilayah yang paling dekat dengan air laut menjadi sasaran pengikisan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

tirto.id - Erosi adalah perubahan bentuk tanah atau batuan yang dapat disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya berat, ataupun organisme hidup. Demikian penjelasan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam publikasi resminya.

Erosi tanah yang tidak terkendali dapat menimbulkan kerugian bagi manusia dan ekosistem. Erosi atau pengikisan adalah proses penghanyutan tanah oleh kekuatan air ataupun angin.

Erosi dapat terjadi secara alami maupun akibat perbuatan manusia. Salah satu pemicu erosi akibat ulah manusia adalah erosi tanah di lereng gunung akibat penggundulan hutan.

Proses erosi melibatkan tiga peristiwa secara berurutan, yaitu pengelupasan, pengangkutan, dan pengendapan. Saat semua yang ada di alam masih berjalan seimbang, erosi secara alami biasanya tidak sampai menimbulkan bencana, kecuali dalam kasus-kasus ekstrem. Sebab, partikel tanah yang terangkut seimbang dengan banyaknya tanah yang terbentuk.

Beda halnya saat manusia mulai merusak alam, maka proses erosi akan dipercepat. Lapisan atas tanah menjadi lebih tipis. Akibatnya, lebih banyak lapisan tanah ikut hanyut bersama dengan air.

Kembali mengutip keterangan dari BNPB, erosi tak hanya dapat mengakibatkan penipisan lapisan tanah, melainkan juga penurunan tingkat kesuburan.

Kualitas kesuburan lahan merosot apabila erosi membuat butiran tanah yang mengandung unsur hara terangkut limpasan air permukaan dan diendapkan di tempat lain.

Baca juga: Kelebihan-Kekurangan Vetiver & Tanaman Alternatif Pencegah Longsor

Dampak erosi juga bisa berupa kerusakan di area daerah aliran sungai. Erosi di pinggiran sungai itu pada kahirnya menimbulkan pendangkalan aliran. Hal itu pun bisa mempengaruhi fungsi dan usia bendungan.

BNPB mencatat risiko erosi tinggi di Indonesia tersebar di kawasan Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku, hingga Papua.

Jenis-jenis Erosi dan Penyebabnya

Erosi dapat terjadi di mana pun. Sementara jika dilihat dari karakter proses terjadi dan penyebab fenomena ini, erosi bisa diketagorikan dalam empat jenis pengikisan tanah.

1. Erosi air (ablasi)

Erosi air bisa terjadi karena air sungai maupun hujan. Curah hujan tinggi bisa meningkatkan risiko erosi. Erosi karena air ini terbagi menjadi empat macam.

Pertama, erosi percik. Erosi macam ini dipicu oleh turunnya air hujan. Air akan jatuh ke tanah dan membawanya pergi.

Kedua, erosi lembar. Erosi jenis ini terjadi di tanah lereng gunung. Lapisan atas yang tipis terbuang bersama air hujan. Efek buruknya yaitu kesuburan tanah menurun.

Baca juga: Apa Itu Penyimpangan Sosial dan Bagaimana Bentuknya?

Ketiga, erosi alur. Pengikisan tanah yang telah berlangsung, dapat menimbulkan alur. Nantinya alur ini sebagai tempat mengalir air.

Keempat, erosi parit. Jika kikisan tanah menyebabkan alur dengan kedalaman lebih dari 0,3 meter maka di situ terjadi erosi parit.

2. Erosi korasi atau deflasi

Erosi korasi atau deflasi penyebabnya adalah angin dan biasa terjadi di daerah gurun. Angin akan menerbangkan butiran pasir ke tempat lain secara konstan. Proses ini disebut aeolian.

Angin dapat mengikis material yang tampak pada dan menyisakannya sedikit dalam waktu lama. Ventifact adalah batuan yang terbentuk dari erosi angin ini. Pada korasi, erosi bisa disebabkan oleh angin dan badai pasir. Sementara untuk deflasi, erosi yang dipicu angin saja.

3. Abrasi

Abrasi adalah proses pengikisan pantai yang disebabkan oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak, demikian dikutip dari Risiko Bencana Indonesia terbitan BNPB (2016).

Disebut pula dengan istilah erosi pantai, abrasi bisa memicu kerusakan garis pantai ketika kejadian ini membuat terganggunya keseimbangan alam di pesisir.

Baca juga: Apa Itu Integrasi Sosial & Faktor-Faktor yang Memengaruhinya?

Kekuatan erosi oleh gelombang air laut sangat tinggi. Erosi ini selain mengikis pasir, juga dapat menggerus bebatuan dan tanah. Hal tersebut dapat berdampak pada pemukiman dan ekosistem pesisir.

Abrasi dapat terjadi kerena beberapa faktor, baik proses alam maupun ulah manusia. Faktor alam yang dapat menyebabkan abrasi ialah angin yang bertiup di lautan dan memicu gelombang serta arus yang mempunyai kekuatan untuk mengikis suatu daerah pantai. Jika proses ini berlangsung lama, area pinggir pantai akan terkikis dan daratan berkurang.

Abrasi juga dapat disebabkan karena faktor manusia. Contohnya: penambangan pasir. Aktivitas itu bisa mempercepat abrasi karena pengurasan pasir pantai sangat berpengaruh terhadap arah dan kecepatan arus gelombang laut yang menghantam area pesisir.

Salah satu cara buat mencegah abrasi yakni melakukan penanaman hutan mangrove. Penanaman pohon di hutan pantai juga bisa menghambat abrasi.

4. Eksarasi

Eksarasi ialah erosi yang disebabkan oleh gerakan es mencair. Pencairan lapisan es bisa membuat bebatuan akan ikut bergerak ke bawah dan mengendap. Hasil dari eksarasi disebut fjord.

Kejadian eksarasi kerap terjadi di pegunungan bersalju. Pada saat longsor salju (gletser) terjadi, bebatuan menggesek tanah di bawahnya dan mengikisnya. Saat ini tempat seperti Greenland dan Antartika, terus terkikis oleh gletser sebanyak 0,5 cm tiap tahun.

Baca juga: Apa Itu Survival of The Fittest dan Maksudnya di Teori Evolusi

Baca juga artikel terkait EROSI atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/add)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA