Apa yang disebut orang yang diwawancarai

Orang yang diwawancarai disebut?

  1. pewawancara
  2. notulen
  3. penanya
  4. narasumber
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: D. narasumber.

Dilansir dari Ensiklopedia, orang yang diwawancarai disebut narasumber.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. pewawancara adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. notulen adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban C. penanya adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban D. narasumber adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Baca juga:  Peranan masyarakat dalam mempertahankan keutuhan NKRI adalah?

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. narasumber.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Apa yang disebut orang yang diwawancarai

Ilustrasi wawancara. (Photo by Werner Pfennig from Pexels)

Bola.com, Jakarta - Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan seseorang dengan narasumber atau orang yang diwawancarai.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi.

Secara umum, kata 'wawancara' mengacu pada percakapan satu melawan satu, antara seseorang yang bertanya atau pewawancara, dan seseorang yang menjawab atau narasumber.

Kegiatan wawancara identik dengan dunia jurnalistik. Dalam menyusun karya jurnalistik, wawancara merupakan tahapan yang tak boleh dilewatkan.

Seseorang yang memberikan pertanyaan disebut dengan pewawancara. Adapun orang yang menjawab pertanyaan atau memberikan informasi disebut dengan narasumber.

Di sisi lain, wawancara memiliki beberapa jenis. Adapun jenis-jenis wawancara ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Kira-kira apa saja jenis-jenis wawancara?

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis wawancara beserta penjelasan, seperti dilansir dari laman Siswapedia dan Duniakaryawan, Jumat (21/5/2021).

Apa yang disebut orang yang diwawancarai

Ilustrasi wawancara kerja. (Dok.Unsplash)

1. Wawancara bebas

Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden atau narasumber. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, terkadang arah pertanyaan tidak terkendali.

2. Wawancara terpimpin

Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terperinci.

3. Wawancara bebas terpimpin

Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang akan ditanyakan secara garis besar.

Apa yang disebut orang yang diwawancarai

Ilustrasi wawancara. Credit: pexels.com/Edmond

Jenis-jenis Wawancara dalam Dunia Kerja

1. Wawancara standar

Wawancara standar atau tradsional merupakan jenis wawancara kerja yang paling sering digunakan. Saat menjalani wawancara tersebut, umumnya akan diwawancarai oleh seorang pewawancara.

Orang yang jadi pewawancara tersebut bisa seorang staf personalia, manajer departemen, atau utusan departemen.

2. Wawancara perilaku

Wawancara perilaku (behaviour interview) fokus pada perilaku masa lalu narasumber untuk memprediksi perilaku masa depan. Sejumlah perusahaan menyukai jenis wawancara ini karena mereka menganggap perilaku sangat memengaruhi kinerja seseorang.

3. Wawancara situasional

Berbeda dengan wawancara perilaku, wawancara situasional fokus pada kinerja masa depan narasumber. Umumnya, pewawancara kerja akan memberi narasumber sebuah masalah dan bertanya bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.

4. Wawancara kasus

Wawancara kasus umumnya digunakan perusahaan konsultan. Wawancara ini fokus pada bagaimana kamu menyelesaikan sebuah atau beberapa isu bisnis yang spesifik.

Pertanyaan yang diajukan bisa berupa pertanyaan kuantitatif untuk mengetahui bagaimana kamu menangani kasus yang diberikan.

5. Wawancara via telepon

Wawancara ini biasanya dilakukan perusahaan asing yang lokasinya tidak berada di negara atau daerah si kandidat.

6. Wawancara presentasi

Dalam wawancara presentasi, seorang yang melamar pekerjaan akan diberi sebuah isu bisnis dan diminta mempresentasikan solusi ke satu atau lebih karyawan perusahaan.

Waktu yang diberikan kepada kamu adalah 30 menit. Alokasinya adalah 15 menit untuk persiapan dan 15 menit untuk presentasi.

7. Wawancara panel

Biasanya, dalam wawancara panel, kamu akan diwawancara oleh lima pewawancara. Mereka akan menanyakan beragam jenis pertanyaan.

Apa yang disebut orang yang diwawancarai

Ilustrasi wawancara kerja. Credit: unsplash.com/Amy

Jenis-jenis wawancara yang ada dalam dunia jurnalistik, baik media cetak, online atau media audio-visual.

1. Wawancara dengan janji terlebih dahulu

Wawancara dengan janji terlebih dahulu sering juga disebut interview by apoitment. Dalam jenis wawancara ini yang terpenting adalah melakukan persiapan matang terlebih dahulu, seperti mencari tahu latar belakang orang yang akan diwawancarai.

Selain itu, pokok-pokok yang akan diwawancarai juga harus dipahami dengan matang.

2. Wawancara langsung

Dalam wawancara yang disiarkan secara langsung, bagian yang terpenting dapat direkam untuk digunakan kelak sebagai ilustrasi audio yang aktual.

Wawancara langsung akan lebih menghidupkan sajian sebuah berita atau informasi karena pendengar dapat menerima langsung informasi dari narasumber. Wawancara langsung ini dapat menambah aspek human interest.

3. Wawancara di tempat kejadian

Wawancara di tempat kejadian ini sering pula disebut sebagai on the spot interview. Cara wawancara seperti ini biasanya dilakukan saat sedang ada peristiwa kecelakaan besar atau ada bencana alam.

4. Jumpa pers

Jumpa pers sering pula disebut dengan wawancara jenis news coman. Wawancara jenis ini biasanya bersifat rombongan. Artinya, ada banyak pewartawan yang mewawancarai satu narasumber atau lebih dengan durasi yang bersamaan.

5. Wawancara melalui telepon

Jenis wawancara ini bukan yang utama. Wawancara via telepon digunakan pada waktu yang darurat saja.

Sumber: Siswapedia, Duniakaryawan