Apa yang dimaksud dengan pasangan yang tidak seimbang?

Hubungan yang terbaik adalah hubungan yang seimbang. Jika kamu memiliki hubungan yang seimbang dengan pasangan, kalian akan memiliki hubungan yang adil secara emosional dan fisik. Masing-masing akan merasa didengar, dipahami, dan didukung.

Apa yang dimaksud dengan pasangan yang tidak seimbang?
Ketidaksetaraan dalam hubungan bisa membuat hubungan bermasalah. Jika kamu dan pasangan sama-sama tidak memberikan perhatian dan kasih sayang secara seimbang, kalian tidak akan sukses menjalani hubungan. Lalu, seperti apa sih hubungan yang seimbang? Berikut ini ciri-cirinya:

Saling Mendukung Karir Masing-Masing

Jangan sampai kamu harus mengorbankan karir demi pasangan, dan sebaliknya pun begitu. Pasangan tidak boleh mengubah atau berhenti berkarir hanya demi kenyamanan pasangan. Mendukung karir satu sama lain berarti kalian bisa mengatur jadwal kapan harus menghabiskan waktu bersama di luar jam kerja, dan diskusikan bagaimana caranya agar karir tetap lancar tanpa menghambat hubungan.

Membuat Keputusan Bersama

Keputusan apapun, dari yang terkecil seperti mau menonton film apa hingga yang terbesar seperti pekerjaan baru harus selalu dibicarakan sampai kamu dan pasangan menemukan keputusan bulat bersama. Jadi, jangan merendahkan ide atau keinginan pasangan, jangan akhiri diskusi sebelum menemukan keputusan yang sama-sama adil untuk kalian. Temukan solusinya dan cari cara untuk kompromi.

Sama-sama Berusaha

Setiap orang menunjukkan kasih sayangnya terhadap pasangan dengan cara berbeda-beda. Ada yang bersikap romantis ada yang tidak. Jangan hanya salah satu dari kalian yang berusaha menunjukkan rasa cinta kepada pasangan. Temukan cara untuk kalian menyampaikan rasa cinta tersebut. Bisa melalui bunga, cokelat, atau cara yang sederhana seperti membawakan makanan atau obat saat pasangan sakit, dan lain sebagainya.

Tidak Ada Dominasi

Saat mengobrol, kamu yang ekstrovert bisa lebih banyak berbicara daripada pasangan yang introvert. Atau ketika kamu masih berbicara, pasangan menyela bicaramu dan mengubah topik sebelum kamu selesai. Dalam hubungan yang seimbang, tidak ada dominasi seperti ini. Beri kesempatan kepada pasangan untuk berbicara sampai selesai. Menyela boleh, tetapi jangan sampai keluar dari topik yang sedang dia bicarakan.

Saling Memaafkan

Ketika sedang bertengkar, pasangan cenderung tidak mau mengakui kesalahannya untuk meminta maaf. Jika pasangan meminta maaf atas kesalahannya, pastikan kamu juga meminta maaf kepadanya. Singkirkan ego masing-masing dan sama-sama introspeksi di mana letak kesalahan kalian. Jangan egois dan pikirkan pasangan sebelum memikirkan diri sendiri.

Memahami dan Menerima Kekurangan

Salah satu ciri hubungan seimbang adalah kamu dan pasangan saling mendukung dan dapat menunjukkan kekurangan tanpa dipandang negatif oleh satu sama lain. Rangkullah kekurangan pasangan, baik secara fisik atau emosional. Manusia tidak ada yang sempurna, jangan berharap pasangan akan selalu bersikap yang terbaik di depan kamu.

Hubungan yang seimbang adalah hubungan yang bahagia tanpa paksaan atau tekanan batin dari pasangan. Oleh karena itu, segera praktikkan hubungan yang seimbang, ya!

Posted on Rabu, 22 Juli, 2009 by saatteduh

– Diambil dari Renungan Gereja Kristen Yesus Jemaat Green Ville –

Baca: 2 Korintus 6

Apakah yang dimaksud dengan perkataan “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya” (6:14)?
Perkataan “merupakan pasangan yang tidak seimbang” dalam ayat ini sebenarnya berarti mengenakan sebuah kuk (bajak) pada dua binatang secara tidak seimbang, misalnya bila kuk tersebut dikenakan pada seekor lembu dan seekor keledai (Ulangan 22:10). Untuk jemaat Korintus, larangan di atas bisa dikenakan pada setiap hubungan yang mempengaruhi iman atau setiap hubungan yang membuat kita tidak bisa mempertahankan kekudusan hidup. Mengingat bahwa kota Korintus adalah sebuah kota kafir, larangan itu dimaksudkan agar jemaat di kota Korintus tidak membiarkan diri mereka dipengaruhi oleh praktik penyembahan berhala dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan iman Kristen. Hal ini tidak berarti bahwa jemaat Korintus harus menjauhi semua hubungan dengan orang kafir, tetapi agar mereka waspada dan membatasi diri agar tidak terbawa oleh pengaruh kebersamaan yang bisa meruntuhkan iman Kristen (bandingkan dengan Yohanes 17:15; 1 Korintus 5:9-11).

Peringatan terhadap jemaat Korintus di atas merupakan peringatan bagi orang-orang Kristen pada masa kini untuk bersikap waspada dan selektif sebelum memulai suatu hubungan, termasuk hubungan bisnis, hubungan persahabatan, dan sebagainya. Salah satu hubungan yang sangat mempengaruhi iman adalah hubungan pernikahan. Mengingat bahwa bagi seorang Kristen, pernikahan adalah hubungan seumur hidup, akan sangat bijaksana dan aman bila setiap orang Kristen yang belum menikah bertekad untuk tidak berpacaran dengan orang yang tidak beriman. [P]

Apa yang dimaksud dengan pasangan yang tidak seimbang?

Beri peringkat:

Filed under: Renungan Harian | Tagged: hubungan, korintus, Ulangan |

Terangkan apa yang dimaksud tentang pasangan yang tidak seimbang dalam 2 Korintus 6 14?

"Pasangan yang tidak seimbang" bisa berarti diikat menjadi satu dengan seseorang yang bertentangan dalam roh, meskipun ini juga bisa berarti perbedaan dalam kebudayaan atau harta milik, perbedaan kebangsaan, atau kepercayaan agama, harus dianggap sebagai rintangan yang tidak dapat teratasi.

Apakah gelap dan terang bisa bersatu?

Kalimat “gelap dan terang tidak dapat bersatu” jelas bersumber dari 2 Kor. 6:14. Tetapi konteksnya adalah nasihat Paulus kepada jemaat Korintus supaya memilih pasangan yang se-iman, bukan se-warna kulit.

Apa maksud dari 2 Korintus 6 14 15?

Orangtua harus terlebih dahulu hidup dalam kebenaran agar dapat menjadi model iman buat anak., dalam 2 Korintus 6 : 14-15. Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di Korintus mengenai pasangan hidup kerana ada orang-orang percaya disana yang mempunyai pasangan yang tidak percaya kepada Yesus.

Apa tujuan dari pernikahan Kristen?

Seperti halnya tujuan pernikahan pada umumnya, tujuan pernikahan kristen adalah untuk mendapatkan keturunan. Sebab, Tuhan telah menciptakan manusia secara sempurna dengan hasrat seksual untuk suami istri. Seperti pada Alkitab Kejadian 1:28, disebutkan bahwa Allah memberi manusia hak untuk beranak dan bertambah banyak.