Apa yang dimaksud dengan matras dalam senam lantai

Ukuran matras senam lantai – Matras adalah salah satu peralatan atau perlengkapan yang biasa digunakan dalam olahraga senam lantai. Tujuan menggunakan matras agar tubuh tidak langsung bersentuhan dengan lantai. Sebab jika langsung bersentuhan dengan lantai, akan bisa memicu resiko cedera dan juga rasa sakit.

Selain itu manfaat matras juga berfungsi untuk mengamankan wilayah latihan. Oleh sebab itu, dalam pelatihan senam tantai dibutuhkan matras yang ukurannya lebih dari pada matras yang digunakan pada saat latihan.

Untuk bahan matras sebaiknya terbuat dari bahan yang lunak atau empuk seperti spon atau busa karet dengan di bungkus menggunkan kain, perlak, atau juga bisa dengan kulit. Tujuannya jelas, agar busa tidak mudah dan cepat kotor.

Untuk pemilihan busa, sebailnya menggunakan busa yang berkualitas bagus. Karena busa yang berkualitas bagus, tentunya akan lebih awet dan juga tidak cepat lembek dan lebih terjada kekenyalannya.

Apa yang dimaksud dengan matras dalam senam lantai

Ukuran Matras Yang Biasa Digunakan Dalam Senam Lantai:

Berapa ukuran matras yang biasa digunakan dalam senam lantai? Untuk ukuran yang digunakan umumnya dengan memiliki lebar 1,20 meter dan panjangnya 2 meter.

Namun sebenarnya tidak ada peraturan yang pasti tentang ukuran matras dalam senam lantai. Bisa dengan menggunakan ukuran yang disebut diatas atau ukuran lain semisal 1,20 meter kali 2 meter atau 3 meter supaya dapat dipakai berguling dua atau tiga kali sekaligus.

Apa yang dimaksud dengan matras dalam senam lantai

Senam lantai harus menggunakan alas matras atau kasur. (Elina Fairytale/pexels)

Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu sudah diajarkan materi dan praktek olahraga senam lantai di sekolah? 

Senam lantai adalah salah satu jenis olahraga yang berupa senam, dan biasanya menggunakan matras sebagai alasnya.

Pada pelajaran penjaskes atau PJOK kelas 4, terdapat pertanyaan berbunyi, mengapa senam lantai harus dilakukan di atas alas matras atau kasur?

Yuk, cari tahu jawabannya dari penjelasan berikut ini!

Mengapa Senam Lantai Harus di atas Matras? 

Berdasarkan buku pelajaran Penjaskes Kelas 4 SD terbitan Kemendikbud, gerakan-gerakan dalam senam lantai mengharuskan tubuh bersentuhan dengan lantai.

Oleh karena itu, lantai harus diberi alas berupa matras atau kasur busa. Hal itu untuk keselamatan dan keamanan saat berlatih. 

Jadi, jawaban mengapa olahraga senam lantai harus dilakukan di atas matras atau kasur adalah untuk keselamatan dan keamanan saat berlatih, teman-teman. 

Memangnya, apa saja contoh senam lantai yang harus dilakukan bersentuhan langsung dengan lantai? Yuk, cari tahu!

Baca Juga: Macam-Macam Gerak Langkah Kaki dalam Senam Irama, Materi PJOK Kelas 5 Semester 2

Gerakan Roll Depan

Berguling atau roll ke depan adalah gerakan menggulingkan tubuh ke depan. Gerakan senam lantai ini tentu saja harus menempelkan tubuh dengan lantai. 


Page 2

Grace Eirin Selasa, 31 Mei 2022 | 14:30 WIB

Apa yang dimaksud dengan matras dalam senam lantai

Senam lantai harus menggunakan alas matras atau kasur. (Elina Fairytale/pexels)

Tanpa alas seperti matras atau kasur, tubuh kita bisa mengalami sakit karena langsung membentur lantai yang keras. 

Bagaimana cara melakukan gerakan roll depan ini? Lakukanlah gerakan secara benar sesuai langkah-langkah berikut.

1. Berdirilah tegak di ujung matras, arahkan pandangan ke depan.

2. Bungkukkan tubuh, kedua tangan menjulur ke bawah.

3. Letakkan kedua tangan di matras, tekuk kepala hingga pandangan ke arah perut. Posisi kepala berada di atas matras.

4. Luruskan kedua kaki, lalu dorong kuat hingga tubuh berputar dan mengguling ke depan.

5. Berdirilah tegak kembali.

Baca Juga: Cara dan Manfaat Melakukan Gerakan Sikap Kapal Terbang, Materi PJOK Kelas 3 SD

6. Lakukan putaran dengan cepat dan tanpa ragu-ragu.

7. Lakukan gerakan ini beberapa kali hingga kalian mahir.

Gerakan Roll Belakang

Berguling atau roll ke belakang adalah gerakan menggulingkan tubuh ke belakang. Gerakan ini merupakan kebalikan dari roll ke depan.


Page 3


Page 4

Apa yang dimaksud dengan matras dalam senam lantai

Elina Fairytale/pexels

Senam lantai harus menggunakan alas matras atau kasur.

Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu sudah diajarkan materi dan praktek olahraga senam lantai di sekolah? 

Senam lantai adalah salah satu jenis olahraga yang berupa senam, dan biasanya menggunakan matras sebagai alasnya.

Pada pelajaran penjaskes atau PJOK kelas 4, terdapat pertanyaan berbunyi, mengapa senam lantai harus dilakukan di atas alas matras atau kasur?

Yuk, cari tahu jawabannya dari penjelasan berikut ini!

Mengapa Senam Lantai Harus di atas Matras? 

Berdasarkan buku pelajaran Penjaskes Kelas 4 SD terbitan Kemendikbud, gerakan-gerakan dalam senam lantai mengharuskan tubuh bersentuhan dengan lantai.

Oleh karena itu, lantai harus diberi alas berupa matras atau kasur busa. Hal itu untuk keselamatan dan keamanan saat berlatih. 

Jadi, jawaban mengapa olahraga senam lantai harus dilakukan di atas matras atau kasur adalah untuk keselamatan dan keamanan saat berlatih, teman-teman. 

Memangnya, apa saja contoh senam lantai yang harus dilakukan bersentuhan langsung dengan lantai? Yuk, cari tahu!

Baca Juga: Macam-Macam Gerak Langkah Kaki dalam Senam Irama, Materi PJOK Kelas 5 Semester 2

Gerakan Roll Depan

Berguling atau roll ke depan adalah gerakan menggulingkan tubuh ke depan. Gerakan senam lantai ini tentu saja harus menempelkan tubuh dengan lantai. 

SENAM lantai merupakan salah satu jenis olahraga yang dilakukan dengan gerakan di lantai dan menggunakan matras sebagai alasnya. Penggunaan matras dalam senam lantai ini tentunya untuk mengurangi cedera saat melakukan olahraga tersebut. Hal tersebut dilakukan karena senam lantai melakukan gerakan yang langsung bersentuhan dengan lantai.

Senam berasal dari istilah bahasa Inggris “gymnastic” yang artinya dilakukan di ruang khusus melibatkan performa gerak, kekuatan, kecepatan, dan keserasian gerak fisik. Performa tersebut dibutuhkan karena senam lantai membutuhkan kombinasi-kombinasi gerakan agar manfaat mental dan fisik dapat dirasakan.

Senam lantai umumnya memiliki gerakan seperti, berguling, melompat, berputar, bertumpu dengan tangan atau kaki, bertumpu dengan punggung, bertahan untuk menyeimbangkan badan, bahkan bertumpu dengan kepala saja. 

Agar lebih jelasnya, akan dipaparkan pengertian senam lantai menurut para ahli, sejarah dan macam-macam dari senam lantai.

Baca juga: Manfaat Plank dan Posisi Gerakan yang Benar

A. Pengertian Senam Lantai

Menurut Yusup Hidayat (2010), senam lantai adalah suatu latihan fisik dengan gerakan-gerakan yang sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu.

Sementara, menurut Muhajir (2013), senam lantai adalah salah satu rumpun dalam senam. Gerakan dalam senam lantai sangat beragam dan dilakukan sesuai dengan istilahnya yaitu di lantai. Ia juga mengatakan, pengertian senam lantai adalah salah satu cabang olahraga yang unsur gerakannya seperti mengguling, melenting, keseimbangan lompat, serta loncat.

Lalu, Sayuti Sahara (2010) memberi penegasan bahwa senam atau gymnastic merupakan suatu sistem latihan yang dilakukan untuk meningkatkan pengembangan fisik melalui latihan tubuh.

Menurut Budi Sutrisno (2010), pengertian senam lantai adalah mengacu pada gerak dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap anggota tubuh dari kemampuan komponen motorik atau gerak, seperti kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, kelincahan, dan ketepatan.

B. Sejarah Senam Lantai

Mulanya olahraga senam lantai sampai kini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi berdasarkan pengertian senam lantai, diperkirakan telah ada sejak zaman Yunani Kuno.

Pada abad ke-20, senam mulai populer dan menyebar di seluruh dunia. Perkembangan olahraga ini sangat pesat hingga akhirnya mempunyai banyak cabang, satu di antaranya adalah senam lantai. Sementara itu, awal masuknya senam di Indonesia ialah pada 1912, saat masa penjajahan Belanda.

Masuknya olahraga senam tersebut bersamaan dengan ditetapkannya pendidikan kebugaran jasmani sebagai satu di antara mata pelajaran wajib di sekolah. Pada saat itu, senam yang pertama kali dikenalkan adalah versi Jerman. Senam dari Jerman tersebut biasanya lebih menekankan berbagai gerakan yang kaya akan alat pendidikan.

Pada 1916, senam versi Jerman ini diubah dengan memakai sistem dari Swedia. Dalam sistem dari Swedia tersebut lebih menekankan manfaat gerakan senam.

Baca juga: Senam Kegel Bisa Atasi Inkontinensia Urine

C. Macam-macam Gerakan Senam Lantai

1.Sikap Lilin

Sikap lilin atau shoulder stand adalah salah satu gerakan senam lantai untuk melatih keseimbangan dan ketenangan tubuh. Gerakan sikap lilin dimulai dengan posisi tidur terlentang kemudian mengangkat kedua kaki lurus ke atas dengan rapat. Pinggang ditopang kedua tangan dan posisi pundak tetap menempel di lantai.

Gerakan sikap lilin memerlukan kekuatan otot perut untuk mengangkat kaki. Lalu otot pinggang, punggung, dan leher untuk menguatkan kedua tangan menopang pinggang.

2. Handstand

Gerakan senam lantai yang kedua adalah handstand. Gerakan ini dilakukan dengan berdiri memakai kedua tangan. Caranya dengan berdiri dan letakkan kedua telapak tangan di atas matras.

Kemudian tarik kaki ke belakang ke bagian atas dengan gerakan mengayun. Mulai dengan kaki kanan diikuti kaki kiri atau sebaliknya. Pertahankan gerakan tersebut selama beberapa detik.

3. Headstand

Gerakan senam lantai headstand ini cukup menantang. Hal ini dikarenakan kepala dan telapak tangan menjadi tumpuan badan agar anggota tubuh lainnya bisa tegak lurus ke atas dengan seimbang. Headstand ini membuat posisi tubuh menjadi terbalik, tepat di ubun-ubun kepala dan telapak tangan berada di bawah, dan anggota tubuh lainnya menghadap ke atas secara tegak lurus.

4. Berguling Ke Depan (Forward Roll)

Gerakan guling ke depan atau forward roll adalah salah satu gerakan dasar dalam senam lantai. Diawali dengan sikap berdiri, kemudian berjongkok dengan tangan menjulur ke depan dan dibuka selebar bahu. Masukkan dagu ke arah dada dengan mengarahkan kepala mendekat lantai. Dorong tubuh ke depan dengan kaki dan mendarat kembali dengan kaki. Akhiri dengan berdiri tegak.

5. Berguling ke belakang (Backward Roll)

Berguling ke belakang dilakukan mirip cara berguling ke depan namun dengan arah sebaliknya. Caranya dengan menekuk tubuh ke posisi squat dengan tangan terlentang ke depan.

Pertama, turunkan pantat ke lantai dengan punggung. Dorong tubuh dengan bantuan kaki. Letakkan tangan di samping bahu untuk menopang tubuh saat berguling. Akhiri dengan berdiri.

6. Push Up

Gerakan push up ini bertumpu pada telapak tangan dan juga jari kaki. Dalam praktiknya, push up ini hanya melakukan gerak naik turun pada lengan.

Hanya lengan yang bergerak, semua anggota tubuh hanya berada pada posisi lurus dan kaki sebagai tumpuan.

Gerak push up ini memiliki tujuan untuk melatih kekuatan otot tubuh. Otot yang dapat diperkuat dengan gerakan ini adalah otot tubuh dada, otot trisep, dan juga otot bahu.

7. Kayang

Gerakan kayang ini dapat dibilang cukup sulit karena tangan dan kaki menjadi tumpuan tubuh dengan posisi terbalik.

Untuk melakukan kayang ini ada dua pilihan, yaitu dari posisi berdiri dan juga dari posisi tidur. Namun biasanya untuk pemula berawal dari posisi tidur. Posisi tersebut juga posisi yang aman dari cedera.

8. Cartwheel

Cartwheel merupakan gerakan jungkir balik dengan memutar seluruh tubuh ke samping dengan tumpuan tangan. Awali dengan posisi berdiri dengan tubuh bagian atas condong ke depan.

Salah satu kaki maju dan membentuk siku-siku dengan posisi tangan lurus di samping kepala.

9. Plank

Gerakan plank ini mirip dengan posisi awal untuk push up. Namun perbedaannya gerakan plank hanya menahan tubuh dengan posisi yang sama selama yang kamu bisa. Plank tidak perlu menggerakkan banyak bagian tubuh.

Plank bertujuan untuk menguatkan otot inti, memperbaiki postur tubuh, bahkan bisa membuat perut menjadi berotot atau dikenal dengan sixpack.

10. Gerakan jembatan atau bridge 

Gerakan ini dapat dikatakan hampir mirip seperti gerakan plank namun sedikit lebih mudah karena tumpuannya lebih besar yaitu kepala sampai lengan tangan dan juga kaki.

Di mana gerakan ini membuat tubuh kita membentuk seperti jembatan. Gerakan ini juga termasuk dalam gerakan dasar latihan yoga untuk meningkatkan kelenturan tubuh.

11. Pose Kupu-Kupu

Butterfly pose sangat mudah dilakukan. Cukup duduk dengan kaki melebar seperti sayap kupu-kupu. Pegang kaki dengan kedua tangan sambal meluruskan punggung.

Tujuannya agar tangan, punggung, dan bahu terasa tertarik. Gerakan senam lantai ini mampu menstimulasi sirkulasi darah dan bisa meredakan nyeri menstruasi.(OL-5)