Apa yang dimaksud dengan manajemen karir

Perencanaan Manajemen Karir Yang Baik, manajemen karir adalah proses dimana perusahaan atau organisasi mencoba untuk menyesuaikan minat, karir individual, dan kemampuan perusahaan dalam merekrut karyawan. Proses tersebut melibatkan kegiatan lain yang saling berhubungan, antara lain perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan keputusan karir. Manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk karyawan yang bersangkutan dengan unit tempat karyawan tersebut bekerja, serta perusahaan secara keseluruhan. Tujuan atau sasaran karir adalah posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai oleh seorang karyawan bila yang bersangkutan memenuhi semua persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut.

Tujuan atau sasaran karir tidak otomatis tercapai bila seorang karyawan memenuhi syarat yang harus dipenuhi. Untuk menduduki suatu karir atau jabatan tertentu, kadang- kadang harus memenuhi syarat- syarat yang seringkali di luar kekuasaannya yaitu ada tidaknya lowongan jabatan yang dituju, ada tidaknya keputusan dan referensi dari pimpinan, dan ada tidaknya kandidat lain yang sama kualitasnya. Semua itu dapat membatasi kemajuan karir seorang karyawan. Perencanaan karir merupakan suatu proses yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan karir dan jalur karir untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, sebagai suatu proses yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karir dan kemampuan untuk mengisinya secara sistematis.

Langkah-langkah perencanaan karir yaitu sebagai berikut :

  • Menilai diri sendiri.
  • Menetapkan tujuan karir.
  • Menyiapkan rencana-rencana kegiatan untuk mencapai tujuan karir.
  • Melaksanakan rencana-rencana.

Tentunya dalam perencanaan karir pun mempunyai manfaat tersendiri yaitu :

  1. Pengembangan karier memberikan petunjuk tentang siapa diantara para pekerja yang wajar dan pantas untuk dipromosikan di masa depan dan dengan demikian supply intenal melalui karyawan dari dalam perusahaan dapat lebih tejamin. Dengan begitu, perusahaan tidak selalu harus mencari tenaga kerja dari luar perusahaan untuk mengisi lowongan yang terjadi karena berbagai hal seperti adanya pekerja yang berhenti, pekerja yang memasuki usia pensiun atau meninggal dunia.
  2. Perhatian yang lebih besar dari bagian kepegawaian terhadap pengembangan karier para anggota perusahaan menumbuhkan loyalitas yang lebih tinggi dan komitmen perusahaan yang lebih besar di kalangan karyawannya.
  3. Telah umum dimaklumi bahwa dalam diri setiap orang masih terdapat kemampuan yang belum digunakan secara optimal sehingga perlu dikembangkan agar berubah sifatnya dari optimal sehingga perlu dikembangkan agar berubah sifatnya dari potensi menjadi kekuatan nyata. Dengan adanya sasaran karier yang jelas para pegawai terdorong untuk mengembangkan potensi tersebut untuk kemudian dibuktikan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan lebih efektif dan produktif dibarengi dengan perilaku positif sehingga perusahaan semakin mampu mencapai berbagai tujuan dan sasarannya, dan para karyawan pun mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
  4. Perencanaan karier mendorong para karyawan untuk terus bertumbuh dan berkembang, tidak hanya secara mental intelektual, akan tetapi juga dalam arti profesional.

Manajemen karir sendiri terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :

1. Manajemen Karir Individual (Individual Career Management)

Kesuksesan psikologis merupakan tujuan tertinggi dari karir seseorang, yaitu perasaan bangga atas prestasi seseorang yang didapatkan ketika tujuan terpenting dalam kehidupannya tercapai. Hal ini bertolak belakang dengan keberhasilan vertikal yaitu meniti piramida korporat sebagaimana dalam kontrak karir yang lama. Menurut Daniel B. Turbon, suksesnya karir diukur dengan salary dan promosi. Para peneliti beranggapan bahwa definisi dari kesuksesan karir juga meliputi persepsi orang tersebut tentang kesuksesan karir (karir yang sukses).

Promosi dan perubahan jabatan (employment change) dapat menentukan siapa yang akan maju dan siapa yang tetap. Perubahan jabatan tidak hanya menyebabkan perbedaan pekerjaan dan reward, tetapi juga perbedaan lingkungan dan dengan siapa orang tersebut berinteraksi. Dengan demikian perubahan jabatan dapat menyebabkan perubahan kehidupan seseorang. Promosi awal adalah penting dalam membentuk karir organisasi. Berdasarkan survey pada beberapa CEO, promosi dalam perusahaan didasarkan pada social presentability, visibility, organizational domean atau political skill. Bukti-bukti tersebut mengindikasikan bahwa kecakapan manajemen dapat meningkatkan kesuksesan karir individu. (Kilduff dan Day, 1994).

2. Manajemen Karir Organisasional (Organizational Career Management)

Manajemen karir organisasional mencakup berbagai kebijakan dan tindakan organisasi untuk meningkatkan efektivitas karir dari pekerjaannya (Orpen, 1994). Definisi karir organisasi mengacu pada struktur karyawan dan praktik-praktik yang memberi panduan bagaimana merekrut, mengembangkan dan memberi tugas kepada karyawan (Gaetner, 1988). Karir organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Sejauh mana perekrutan dibatasi hanya pada pekerjaan-pekerjaan tingkat bawah.
  • Sejauh mana promosi ke jabatan yang lebih tinggi berasal dari dalam.
  • Sejauh mana penyelenggaraan training dan pengembangan karyawan di semua level.
  • Sejauh mana komitmen perusahaan terhadap keselamatan karyawan.

Perusahaan yang berorientasi pada karir seperti ini akan memperlakukan karyawan sebagai sumber daya yang berharga, yang harus dilatih, dikembangkan dan dipertahankan. Kunci penerapan karir adalah mobilitas dan kesempatan karir internal bagi para karyawan. Pola karir seperti ini dapat menjadi kaku dan menghambat strukturnya sesuai lingkungannya. Oleh karena itu, desain karir haruslah logis, linear, rasional dan terencana. Selain harus logis, teratur dan bisa diprediksi, karir juga harus adaptif dan memberikan kemampuan organisasi untuk berubah dan memberi iklim yang memungkinkan tercapainya tujuan organisasi.

Manajemen Karir dan Penjenjangan Karyawan – Manajemen karir adalah proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi tahapan kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan keputusan karir.

Manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempatnya bekerja, dan organisasi secara keseluruhan. Beberapa konsep yang dibicarakan dalam konsep manajemen karir ini berhubungan dengan Karir, Jalur karir, Tujuan / sasaran karir, Perencanaan karir, Pengembangan karir, Manajemen karir dan Konseling karir.

Apa yang dimaksud dengan manajemen karir
Manajemen Karir dan Penjenjangan Karyawan

Secara luas, manajemen karir meliputi seluruh kegiatan yang berkenaan dengan pekerjaan pegawai. Kegiatan ini di mulai dari proses penarikan (rekrutmen) pegawai, penempatan pegawai, pengembangan pegawai, dan berakhir pada pemberhentian pegawai. Di sisi lain, pegawai juga mempunyai rencana dan tujuan (karir) yang ingin dicapainya. Untuk itu diperlukan suatu sistem pengembangan karir pegawai. Upaya untuk mengsingkronkan kedua tujuan organisasi dan pegawai tersebut diperlukan suatu manajemen yang menguntungkan kedua belah pihak, dimana manajemen yang baik dan saling mengungtungkan ini terangkum dalam suatu sistem SDM yang terdiri dari banyak komponen. Dengan Sistem karir dan pengembangan karir yang efektif akan meningkatkan motivasi pegawai, meningkatkan kepuasan kerja , dan produktivitas mereka.

MATERI MANAJEMEN KARIR DAN PENJENJANGAN KARYAWAN

  • Pengertian Karir
  • Jalur karir
  • Tujuan / sasaran karir
  • Perencanaan karir
  • Perencanaan karir organisasi &individual pegawai
  • Mekanisme perencanaan karir
  • analisis kebutuhan karir
  • pemetaan karir
  • penilaian kinerja individu
  • indentifikasi usaha untuk mencapai tujuan karir
  • Pengembangan karir
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karir pegawai
  • Manajemen karir
  • Konseling karir
  • Studi kasus

PESERTA

  • Para pembuat keputusan strategis,
  • Para Manajer bidang Perencanaan, Keuangan, Akunting, Pengawasan,
  • Manajer dan Staf yang memerlukan pengetahuan tentang Manajemen Karir

WAKTU & TEMPAT

17 – 19 September, 15 – 17 Oktober 2019 l 08.00-16.00 WIB
Hotel The 1O1 Yogyakarta
Hotel Golden Flower Bandung
Hotel IBIS Kuta Bali
Hotel Sheraton senggigi Lombok
Hotel Santika Malang

METODE

Presentation, Discussion, Case Study, Evaluation, Post-Test & Pre-Test

FASILITAS

1. Sertifikat 2. Training Kit 3. Module / Handout 4. Softcopy (USB flashdisk) 5. Makan Siang 6. Coffee Break 7. Souvenir

8. Transportasi antar jemput selama training ( bandara / stasiun/ terminal, Hotel-tempat pelatihan PP)

Apa yang dimaksud dengan manajemen karir
Pengertian manajemen karir adalah suatu proses dimana organisasi mencoba menyesuaikan minat karir individu dan kemampuan organisasi untuk merekrut karyawan (Gutteridge, 1976). Sedangkan menurut Greenhaus (1987), manajemen karir adalah proses dimana individu mengumpulkan informasi mengenai nilai, minat, kelebihan dan kekurangan keterampilan, mengidentifikasi tujuan karir, mengimplementasi strategi karir yang meningkatkan kemungkinan bahwa tujuan karir yang akan dicapai.

Manajemen karir dapat mengurangi ketidaksesuaian antara individu dengan peranannya, menggembangkan kompetensi, dan menumbuhkan tersedianya individu yang akan menciptakan kombinasi bakat yang harmonis bagi team work yang optimal, pengembangan bakat yang fleksibel dan pembelajaran yang dinamis (Giyartiningrum, 2000).

Manajemen karir dilakukan dengan membantu individu dalam perencanaan karirnya dan pengembangan aktivitas untuk menjamin bahwa perencanaan karir sesuai dengan kebutuhan organisasi. Jadi, manajemen karir meliputi perencanaan dan pengembangan karir individu dan organisasi.

Perencanaan dan pengembangan karir yang disediakan organisasi bukan untuk menjamin kesuksesan karir karyawannya, tetapi dimaksudkan untuk membantu karyawannya dalam hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, tugas, dan keputusan karirnya baik di dalam maupun diluar organisasi. Dengan kata lain individu dituntut untuk melakukan kontrol terhadap karir mereka, sehingga tanggung jawab pengembangan karir akan berpindah dari organisasi kepada karyawan. Kondisi ini memberikan penekanan pada kemampuan individu dalam mengembangkan karirnya.