Kalimat Efektif: Pengertian, Prinsip, Karakteristik dan Contohnya – Tahukah Anda? Semakin sering Anda menggunakan kalimat efektif, secara tidak langsung Anda akan semakin cerdas secara intelektual dan bahkan finansial. Kok bisa begitu? Show
Studi Kasus Perangkat lunak (software) dari industri raksasa semacam Apple sangatlah unik. Walau dibilang pengguna software Apple lebih sedikit daripada Microsoft, pengguna software Apple justru lebih efisien daripada Microsoft. Alasan sekaligus rahasia umum dari industri raksasa tersebut adalah; mereka mengoptimalkan peforma suatu perangkat, dengan sumber daya sekecil-kecilnya. Bayangkan saja, kinerja iOS dengan RAM 1 GB saja bisa setara dengan Android dengan RAM 2 GB bahkan lebih. Dalam kata lain, Apple membuat produk dengan modal sedikit, tapi untung selangit. Mengapa Kalimat Efektif Itu Penting?Itulah salah satu prinsip saya (penulis) mengapa efektifitas itu penting, seperti halnya membuat kalimat efektif. Kenapa ujung-ujungnya saya bercerita tentang kalimat efektif? Ya, pengalaman dari berbagai penulis yang saya alami pula, mengatakan bahwa 1 kata di dalam buku itu pengaruhnya sangat besar. Alasannya simpel, jangan membuat pembaca “kelelahan” membaca tulisan Anda, sebelum mendapatkan gagasan pokok dalam tulisan Anda. Hal semacam itulah yang membuat buku Anda menjadi “tidak laku”. Dijamin! Jika Anda peka, sebenarnya masalahnya tidak akan muncul dari itu saja. Bahkan, masalah penulisan kalimat pun bisa timbul saat sebelum proses cetak. Jika Anda pernah menerbitkan buku, maka Anda paham bahwa biaya cetak dipengaruhi oleh jumlah halaman. Analoginya semacam ini:
Semakin panjang kalimat Anda, maka semakin panjang paragraf Anda bukan? Dan semakin banyak halaman yang digunakan sia-sia, maka semakin banyak uang (biaya cetak) yang Anda buang sia-sia bukan?
Untuk itu, tulisan ini dibuat untuk Anda agar dapat berpikir cerdas dan cermat dalam menulis. Supaya, bukan hanya tenaga Anda yang terbuang sia-sia untuk menulis suatu kalimat, tapi juga uang yang Anda gunakan dalam mencetaknya nanti. Berikut ini adalah panduan agar Anda lebih dimudahkan dalam membuat rangkaian kalimat supaya “It’s Super Effective!”‘ Pengertian Kalimat EfektifEfektif secara kajian bahasa diartikan sebagai istilah untuk mengatakan suatu pekerjaan dapat berdampak sangat signifikan. Lebih khususnya, efektif melibatkan semua sumber daya yang ada secara maksimal, sehingga tidak menyisakan satu sumber daya pun yang mengganggur. Ciri kalimat efektif adalah tegas, sedikit, minimalis, jelas, namun berdampak besar. Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis. Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat sebagai berikut:
Baca Juga: Karakteristik dan Prinsip Kalimat EfektifKalimat efektif memiliki prinsip-prinsip yang harus dipenuhi yaitu kesepadanan, kepararelan, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan kalimat. Prinsip-prinsip kalimat efektif tersebut akan diuraikan sebagai berikut: 1. Kehematan KataKalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata di dalam kalimat, hal yang harus diperhatikan adalah: a. Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk Contoh: Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka duren. (Tidak efektif) Saya tidak suka buah apel dan duren. (Efektif) b. Menghindari kesinoniman dalam kalimat Contoh: Saya hanya memiliki 3 buah buku saja. (Tidak efektif) Saya hanya memiliki 3 buah buku. (Efektif) c. Menghindari penjamakan kata pada kata jamak Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. (Tidak efektif) Para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. (Efektif) 2. KecermatanYang dimaksud kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan makna ganda. Contoh: Guru baru pergi ke ruang guru. (Tidak efektif) Guru yang baru pergi ke ruang guru. (Efektif) 3. Kesepadanan StrukturKespadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadanan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan struktur, yaitu: a. Memiliki subjek dan predikat yang jelas Contoh: Bagi semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour. (Tidak efektif) Semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour. (Efektif) Untuk menghindari ketidak jelasan subjek, hindarilah pemakaian kata depan (Preposisi) di depan Subjek. b. Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal. Contoh: Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa. (Tidak Efekti) Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua warga desa. (Efektif) 4. KelogisanIde kalimat dalam kaliamat efektif dapat diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai dengan kaidah EYD. Contoh: Waktu dan tempat kami persilakan! (Tidak efektif) Bapak kepala sekolah kami persilahkan! (Efekti) Demikianlah prinsip-prinsip dalam kalimat efektif yang harus ada atau dipenuhi dalam pembuatan kalimat efektif agar tujuan komunikatif kalimat tersebut dapat tersampaikan dengan jelas kepada pendengar atau pembacanya. 5. Kepararelan BentukKalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam kalimat. Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun, jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata selanjutnya berbentuk nomina. Contoh: Langkah-langkah dalam menulis kalimat adalah memahami, mengetahui, dan pengaplikasian definisi kalimat. (Tidak efektif) Langkah-langkah dalam menulis kalimat adalah memahami, mengetahui, dan mengaplikasikan definisi kalimat. (Efektif) 6. KetegasanKalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokoknya sehingga ide pokoknya menonjol di dalam kalimat tersebut. Berikut cara memberikan penegasan pada kalimat efektif. a. Meletakan kata kunci di awal kalimat Contoh: Sudah saya baca buku itu. (Tidak efektif) Buku itu sudah saya baca. (Efektif) b. Mengurutkan kata secara bertahap. Contoh: Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden. (Tidak efektif) Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur. (Efektif) Pelajari lagi: Cara membuat daftar isi otomatis 7. KepaduanKalimat efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah. Contoh: Andi membicarakan tentang pengalaman liburannya. (Tidak efektif) Andi membicarakan pengalaman liburannya. (Efekti) Baca Juga: Syarat-Syarat Kalimat EfektifPenyusunan kalimat efektif sesuai kaidah berlaku harus menggunakan unsur-unsur: subjek, predikat, dan diksi yang tepat. Tidak lupa harus memiliki kaidah ejaan yang disempurnakan. Untuk membuat sebuah kalimat efektif, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, diantaranya: 1. Sesuai ejaan yang disempurnakanSyarat kalimat efektif yang pertama yakni harus sesuai dengan ejaan yang disepernakan, alias dalam kalimat tersebut harus memenuhi EYD yang tepat. Mulai dari penggunaan huruf besar, tanda baca, ejaan yang tepat, memperhatikan kata baku, dan unsur-unsur yang sesuai EYD. 2. Mempunyai Subjek dan PredikatSyarat kalimat efektif yang baik juga harus memiliki susunan yang sistematis. Maksud dari susunan sistematis adalah kalimat yang terdiri atas subjek, predikat, dan objek atau keterangan. Nah, dari subjek, predikat, dan objek atau keterangan tersebut harus disusun agar pembaca tidak pusing maksud dari kalimat yang ingin disampaikan. 3. Tidak Bertele TeleSesuai dengan namanya, kalimat efektif tidak boleh menjelaskan secara bertele tele dan membuang banyak kata, karena jika kalimat tersebut terlalu boros kata, maka tidak termasuk ke dalam kalimat efektif. Untuk itu, kamu harus teliti memperhatikan kata kata yang digunakan untuk membuat susunan kalimat yang efektif. 4. Tidak MultitafsirSyarat terakhir dari kalimat efektif adalah pembaca dapat mengartikan kalimat yang disampaikan dengan baik, sehingga tidak ambigu atau kesulitan mengartikan maksud dari sebuah kalimat. Kesimpulannya adalah, sebuah kalimat dapat dikatakan kalimat efektif apabila menggunakan kaidah ejaan yang disempurnakan, mempunyai subjek dan predikat, tidak bertele tele, dan tidak ambigu atau multitafsir. Unsur Kalimat EfektifDi dalam kalimat efektif memiliki unsur-unsur yang harus dipenuhi. Unsur tersebut terdiri atas Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Pelengkap (Pel) dan Keterangan (ket). Dalam kalimat baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur yakni subjek dan predikat. Sementara pelengkap lainnya bisa wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir. 1. Subjek (S)Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh sebagai berikut ini:
2. Predikat (P)Unsur kalimat selanjutnya adalah predikat (P) yakni bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat). Selain berfungsi untuk tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk juga sebagai P dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S. Predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Perhatikan contoh berikut:
3. Objek (O)Sementara Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Nomina, frasa nominal atau klusal biasanya yang menjadi bagian objek. Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O, seperti pada contoh di bawah ini.
Verba transitif menimang, merancang, dan menggoreng pada contoh tersebut adalah P yang menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P pada ketiga kalimat itulah yang dinamakan objek. Sementara objek dapat bersifat tidak diperlukan ketika Jika P diisi oleh verba intransitif. Pada format ini O tidak diperlukan. Contohnya seperti dibawah ini, verba intransitif mandi, rusak, pulang yang menjadi P dalam contoh berikut tidak menuntut untuk dilengkapi.
Objek juga dapat berubah menjadi subjek ketika kalimatnya dipasifkan. Perhatikan contoh kalimat berikut yang letak O-nya di belakang dan ubahan posisinya bila kalimatnya dipasifkan.
4. Pelengkap (P)Unsur pelengkap pada kalimat efektif merupakan bagian kalimat yang melengkapi predikat. Biasanya berada di belakang predikat yang berupa verba. Namun posisi seperti itu juga ditempati oleh objek, dan jenis kata yang mengisi pelengkap dan objek juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Perhatikan contoh di bawah ini. Banyak parpol berlandaskan Pancasila. S P Pel Pada kalimat kedua berlandaskan ia melengkapi objek “Pancasila”. 5. KeteranganUnsur keterangan berarti menerangkan bagian kalimat lainnya. Unsur keterangan bisa berfungsi menerangkan subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Keterangan dapat diisi oleh frasa nominal, frasa preporsisional, adverbia, atau klausa. Baca Juga: Contoh Kalimat EfektifAda banyak contoh dari kalimat efektif. Berikut adalah beberapa di antaranya dan perbandingan dengan kalimat yang tidak efektif.
E-book Gratis Selain memberikan rekomendasi buku, kami juga menyediakan e-book gratis bagi kamu yang tertarik dengan dunia penulisan buku. Ebook ini kami berikan spesial untukmu yang ingin belajar menulis buku. Silahkan download e-book gratis yang Anda butuhkan di bawah ini: Semoga artikel ini bermanfaat! Jika Anda sudah paham bagaimana membuat kalimat efektif, mulailah menulis! Dan jika Anda sudah paham bagaimana menulis buku yang baik, mulailah terbitkan! 😀 Jangan lupa, terbitkan naskah Anda di penerbit buku yang kredibel dan terpercaya! Salam literasi! |