Published By: Kokatto, 20 May 2020 whatsapp 18539 Show
WhatsApp kini tidak hanya populer sebagai aplikasi pengiriman pesan singkat saja. Penggunaannya kini juga bisa membantu para pemilik bisnis kecil untuk mengembangkan usahanya. Sehingga tidak sedikit pemilik usaha yang memasukkan WhatsApp ke dalam strategi marketing yang akan dilakukan. Berbicara mengenai WhatsApp sebagai penunjang aktivitas bisnis, kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah WA Blast dan WhatsApp Broadcast, bukan? Keduanya sama-sama bisa mengirimkan pesan dalam jumlah yang banyak. Meski demikian, baik WA Blast dan WhatsApp Broadcast merupakan dua hal yang tidaklah sama. Keduanya memiliki cara kerja dan fitur yang berbeda. Kamu yang penasaran ingin mengetahui perbedaan WA Blast dan WhatsApp Broadcast bisa menyimak ulasan berikut ini. Fitur WhatsApp BroadcastWhatsApp Broadcast merupakan fitur asli yang dikelola oleh WhatsApp sendiri. Di mana para pengguna WhatsApp menggunakan fitur ini untuk mengirimkan pesan kepada berbagai nomor secara bersamaan. Sayangnya, banyaknya jumlah pesan yang bisa dikirimkan dalam waktu yang sama jumlahnya terbatas, yakni hanya 256 nomor saja. Tidak hanya itu saja, ke 256 penerima pesan tersebut juga wajib menyimpan nomor kamu dalam daftar kontak pertemanan mereka. Jika tidak, pesan yang kamu sebarkan tidak akan terkirim. Di sisi lain, meski kamu mengirimkan pesan pada waktu yang sama. Pihak WhatsApp secara otomatis mengatur delay atau jeda antar pesan tersebut. Sehingga antara penerima pesan yang satu dengan lainnya tidak mendapatkan pesan di hari yang sama. Namun jangan khawatir, delay yang diterapkan oleh pihak WhatsApp juga tidaklah terlalu lama, hanya berkisar beberapa hari saja. Fitur WhatsApp BlastJika WhatsApp Broadcast merupakan fitur bawaan dari WhatsApp, hal tersebut berbeda jauh dengan WA Blast. Pasalnya, WA Blast bukanlah aplikasi resmi yang dimiliki WhatsApp melainkan buatan pihak ketiga. Meski demikian, fitur yang terdapat di dalam WA Blast bisa dikatakan lebih unggul dibandingkan dengan yang ada di WhatsApp Broadcast. Kamu masih tetap bisa menyebarkan pesan sekalipun si penerima tidak menyimpan nomor kamu dalam kontak mereka. Hal ini merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki WA Blast. Keunggulan lainnya yakni jumlah penerima pesan yang disebarkan menggunakan WA Blast juga tidak dibatasi. Kamu bisa mengirimkan hingga ribuan pesan sekaligus, lho. Aplikasi ini nantinya juga bisa membuat kamu mengatur tingkat konektivitas pesan hingga delay sesuai kebutuhan. Fitur lainnya yang bisa kamu temukan dalam WA Blast diantaranya yakni grab kontak, bill join grup, dan masih banyak lagi. Service WhatsApp Blast KokattoBerdasarkan penjelasan singkat mengenai WhatsApp Blast dan WhatsApp Broadcast di atas, kamu sudah memiliki gambaran terhadap perbedaan keduanya, bukan? Sebagai fitur resmi yang dimiliki oleh WhatsApp, penggunaan dari WhatsApp Broadcasting tentu akan lebih aman. Sebaliknya, penggunaan WA Blast terbilang cukup tricky. Di mana penggunaan yang salah hanya akan membuat nomor kamu mengalami pemblokiran dari pihak WhatsApp. Sehingga kamu perlu memilih aplikasi dan vendor WA Blast terbaik dan terpercaya untuk menghindari adanya pemblokiran tersebut. Salah satu vendor yang bisa kamu jadikan pilihan yakni Kokatto. Sebagai perusahaan yang telah berpengalaman, Kokatto siap membantu bisnis kamu dalam menggunakan WhatsApp Blast berbasis API. Untuk mengetahui lebih detail mengenai layanan WhatsApp Blast Indonesia yang dimiliki oleh Kokatto, kamu bisa langsung mengunjungi laman Kokatto. Cari tahu juga layanan Kokatto lainnya yang bisa menunjang bisnis kamu, ya!
Disebut juga Add-on Card, merupakan perangkat tambahan yang di pasang pada Motherbord dengan tujuan sebagai pelengkap atau menambah fungsi yang sudah ada pada Motherboard di komputer desktop, seperti kartu grafis, suara, USB, Firewire, jaringan wireless, dan sebagainya. Sumber : Artikel ini ditulis seperti opini yang menulis pendapat penulis Wikipedia mengenai suatu topik, daripada menuliskannya menurut pendapat para ahli mengenai topik tersebut.. WhatsApp Messenger adalah aplikasi pesan untuk ponsel cerdas. WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa pulsa, karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet. Aplikasi WhatsApp Messenger menggunakan koneksi internet 3G, 4G atau WiFi untuk komunikasi data. Dengan menggunakan WhatsApp, kita dapat melakukan obrolan daring, berbagi file, bertukar foto, dan lain-lain.[8] WhatsApp dibuat oleh Brian Acton dan Jan Koum, yang sebelumnya karyawan di Yahoo!. Pada Januari 2009, ketika membeli sebuah iPhone, Koum dan Acton menyadari akan potensi dari industri aplikasi software pada App Store(iOS), kemudian mereka mulai mengunjungi Alex Fishman yang merupakan seorang teman Koum di West San Jose untuk membicarakan model baru aplikasi berkirim pesan yang akan menunjukkan "status di samping nama individu".[9] Mereka tahu bahwa untuk melangkah lebih jauh dibutuhkan seorang pengembang iPhone. Fishman mengunjungi situs RentAcoder.com, menemukan developer berkebangsaan Rusia bernama Igor Solomennikov, dan memperkenalkannya kepada Koum. Koum menamakan aplikasinya WhatsApp agar terdengar seperti "What's up" yang berarti apa kabar. Pada 24 Februari 2009 dia melegalkannya[10] menjadi perusahaan WhatsApp Inc. di California. Versi paling awal dari dari WhatsApp sering mengalami crash komputer, membuat Koum mempertimbangkan untuk menyerah dan mencari pekerjaan baru. Namun Acton memintanya bersabar menunggu untuk "beberapa bulan lagi".[9] Pada Juni 2009, Apple meluncurkan push technology yang mengizinkan pengguna untuk di-ping ketika mereka tidak sedang menggunakan aplikasi, Koum beradaptasi dengan mengubah WhatsApp sehingga setiap orang dalam jaringan pengguna akan diberitahu ketika status pengguna diubah.[11] Ketika WhatsApp 2.0 dirilis dengan komponen berkirim pesan tiba-tiba jumlah pengguna aktif melonjak ke 250.000. Meskipun Acton sedang bekerja pada perusahaan rintisan lain, dia memutuskan untuk bergabung ke dalam perusahaan.[11] Pada Oktober 2009, Acton membujuk 5 orang temannya yang dikenalnya saat bekerja di Yahoo! untuk menginvestasikan $250.000 dalam pendanaan modal benih, selanjutnya Acton menjadi co-founder dan mendapatkan saham. Acton secara resmi bergabung dengan WhatsApp pada 1 November.[11] Sesudah berbulan-bulan setelah mode beta diluncurkan, aplikasi dirilis pada November 2009, eksklusif di App Store yang ada pada iPhone. Koum lalu memperkerjakan seorang teman di Los Angeles, Chris Peiffer, untuk mengembangkan versi BlackBerry, yang selesai 2 bulan kemudian.[11] Pada 2010, WhatsApp mendapatkan banyak tawaran akuisisi dari Google yang kemudian ditolak.[12] Untuk menutupi biaya dari pengiriman teks verifikasi kepada pengguna, WhatsApp mengubah layanan gratisnya menjadi berbayar. Pada Desember 2009, menu berkirim poto ditambahkan untuk versi iOS. Pada awal tahun 2011, WhatsApp menjadi salah satu dari 20 aplikasi teratas di App Store Apple Amerika.[11] Pada April 2011, Sequoia Capital menginvestasikan $8 juta dengan lebih dari 15% saham kepemilikan di perusahaan setelah proses negosiasi berbulan-bulan dengan pihak Sequoia yang diwakili Jim Goetz..[13][14][15] Februari 2013, WhatsApp memiliki 200 juta pengguna aktif dan 50 staff. Sequoia mengucurkan dana lagi sebanyak $50 juta, menjadikan valuasi perusahaan bernilai $1.5 miliar.[11] Pada tahun yang sama WhatsApp mengakuisisi Santa Clara perusahaan berbasis rintisan, SkyMobius, pegembang Vtok,[16] sebuah aplikasi video dan panggilan suara.[17] Pada Desember 2013 WhatsApp memposting di Whatsapp blog yang mengklaim bahwa 400 juta pengguna aktif menggunakan layanannya setiap bulan.[18] Anak perusahaan Facebook (2014–sekarang)Pada 19 Februari 2014, satu tahun setelah ventura kapital memvaluasikan $1.5 miliar valuasi,[19] Facebook, Inc. mengumumkan akuisisi pada WhatsApp dengan nilai US$19 miliar, akuisisi tersebut merupakan yang terbesar hingga saat ini, perusahaan ventura yang mendukung WhatsApp, Sequoia Capital menerima kira-kira 5000% keuntungan bersih dari investasi awalnya.[20] Facebook, yang diwakili oleh Allen & Co, membayar $4 miliar secara tunai, $12 miliar dalam bentuk kepemilikan saham di Facebook, dan sisanya (diwakili oleh Morgan Stanley) $3 miliar dalam bentuk unit saham terbatas diberikan untuk pendiri WhatsApp Koum dan Acton.[21] Saham karyawan dijadwalkan untuk dibagikan 4 tahun selanjutnya setelah penutupan.[22] Hari-hari sesudah pengumuman akuisisi, pengguna WhatsApp mengalami kehilangan layanan yang menyebabkan kemarahan di media sosial.[23] Akuisisi menyebabkan besarnya jumlah pengguna yang mencoba dan atau pindah ke layanan berkirim pesan lainnya. Telegram klaim bahwa mereka memperoleh 8 juta pengguna baru;[24] dan Line, 2 juta pengguna.[25] Dalam presentasinya sebagai pembicara utama pada Mobile World Congreess di Barcelona pada bulan Februari 2014, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan bahwa akuisisi Facebook terhadap WhatsApp sangat dekat hubungannya dengan visi dari Internet.org.[26][27] Sebuah artikel dari TechCrunch mengatakan bahwa ini adalah tentang visi dari Zuckerberg:[26]
Selang 3 hari setelah pengumuman pembelian oleh Facebook, Koum berkata mereka sedang bekerja untuk membuat panggilan suara. Dia menambahkan bahwa ponsel genggam yang baru akan dijual di Jerman dengan merek WhatsApp dan tujuan utamanya adalah WhatsApp ada di semua ponsel cerdas.[28] Pada Agustus 2014, WhatsApp merupakan aplikasi berkirim pesan paling populer secara global, dengan lebih dari 600 juta pengguna.[29] Pada awal Januari 2015, Forbes memprediksi bahwa antara tahun 2012 sampai 2018, industri telekomunikasi akan mengalami penurunan $386 miliar karena layanan berbasis OTT seperti WhatsApp dan Skype.[30] Pada bulan itu juga WhatsApp mendapatkan lebih dari 800 juta pengguna.[31][32] Di September 2015, penggunanya naik 900 juta,[33] dan pada Februari 2016 menjadi 1 miliar.[34] Menu pesan suara yang dapat dilakukan antara 2 akun ditambahkan pada aplikasi pada bulan Maret dan April 2015.[35] Tepat 30 November 2015, pengguna WhatsApp Android yang membuat tautan ke layanan berkirim pesan lain, seperti Telegram tidak lagi bisa diklik dan disalin.[36][37][38] Banyak sumber mengkonfirmasi bahwa hal tersebut memang disengaja, bukan kutu (komputer),[38] dan telah diimplementasikan pada kode program Android yang langsung mengenali URLs Telegram teridentifikasi.[38] (kata "telegram" muncul pada kode WhatsApp.[38]) Beberapa orang berpendapat tindakan tersebut anti persaingan usaha,[36][37][38] namun pihak WhatsApp enggan memberikan penjelasan. Kejadian baru-baru ini (2016–sekarang)Tepat tanggal 18 Januari 2016 pendiri WhatsApp Jan Koum mengumumkan bahwa layanannya tidak akan lagi membebankan biaya kepada pelanggan sebesar $1 per tahun, ini adalah usaha untuk menghilangkan masalah yang dihadapi bagi pengguna yang tidak memiliki kartu kredit.[39][40] Dia menambahkan bahwa aplikasi tidak akan memunculkan iklan dari pihak ketiga, dan bahwa hal tersebut akan membawa kepada fitur baru yang cakap berkomunikasi dalam kegiatan bisnis.[34][41] Juni 2016, lewat postingan blog perusahaannya, WhatsApp melaporkan bahwa lebih dari 100 juta pesan suara per hari telah terjadi.[42] Di tanggal 10 November 2016, WhatsApp merilis versi beta dari dua-langkah-verifikasi untuk pengguna Android, yang mengizinkan pengguna untuk menggunakan alamat email mereka sebagai tindakan perlindunggan akun.[43] Pada bulan yang sama, Facebook berhenti menggumpulkan data untuk periklanan di Eropa.[44] Pada bulan selanjutnya, menu panggilan video antara 2 akun diperkenalkan.[45] Pada 24 Februari 2017, (ulang tahun WhatsApp ke-8), WhatsApp merilis fitur baru Status yang sama dengan Snapchat dan Facebook stories.[46] Pada 18 Mei 2017, dilaporkan bahwa Komisi Eropa akan mendenda Facebook €110 juta yang disebut dengan istilah "informasi menyesatkan" yang terjadi selama 2014 dalam proses pengambilalihan WhatsApp. Pihak Komisi menuduh bahwa di tahun 2014 ketika Facebook mengakuisisi WhatsApp, pihak facebook "secara keliru mengklaim bahwa secara teknik akan tidak mungkin menggabungkan informasi pengguna dari Facebook dan Whatsapp secara otomatis". Namun pada musim panas 2016, WhatsApp telah memulai berbagi data informasi pengguna dengan perusahaan induknya, yang mengizinkan informasi seperti nomor telepon yang digunakan di WhatsApp sebagai target dari iklan Facebook. Pihak Facebook mengakui pelanggaran tersebut, tetapi mereka mengatakan kesalahan dalam pengajuan di tahun 2014 tersebut "tidak disengaja".[44] Pada September 2017, pendiri WhatsApp Brian Acton meninggalkan perusahaan untuk memulai organisasi nirlaba,[47] yang selanjutnya dikenal sebagai Signal Foundation, di mana sekarang berkembang menjadi kompetitor WhatsApp yaitu Signal.[48] WhatsApp juga mengumumkan bentuk bisnis mereka pada masa mendatang yang bisa menjangkau perusahaan-perusahaan penyedia layanan pelanggan,[49] dan maskapai penerbangan KLM dan Aeroméxico mengumumkan partisipasi mereka dalam tahap percobaannya.[50][51][52][53] Maskapai penerbangan tersebut sebelumnya telah meluncurkan layanan pelanggan mereka di Facebook Messenger. Pada Januari 2018, WhatsApp merilis WhatsApp Bisnis untuk penggunaan bisnis kecil.[54] Pada April 2018, pendiri WhatsApp dan CEO Jan Koum mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan perusahaan.[55] Facebook selanjutnya mengumumkan bahwa posisi Koum akan digantikan oleh Chris Daniels.[56] Selanjutnya pada September 2018, WhatsApp memperkenalkan fitur panggilan audio dan video berkelompok.[57][58] Pada bulan Oktober pilihan, "Usap Untuk Membalas" ditambahkan pada Android versi beta, 16 bulan selanjutnya diperkenalkan untuk versi iOS.[59] Tepat 25 Oktober 2018, WhatsApp mengumumkan dukungannya untuk penggunaan Stiker. Namun tidak seperti aplikasi lain, WhatsApp menyediakan aplikasi pihak ketiga untuk menambahkan Stiker ke kolom pesan diaplikasinya.[60] Pada tanggal 25 November 2019, WhatsApp mengumumkan investasi sebesar $250.000 untuk ekosistem startup melalui kerja sama dengan perusahaan rintisan India, yang mana akan menyediakan 500 startup dengan dukungan iklan Facebook masing-masing $500.[61] Bulan Desember 2019, WhatsApp mengumumkan bahwa update terbaru akan melarang pengguna Apple yang belum update ke iOS 9 atau lebih tinggi dan bagi pengguna Samsung, Huawei, Sony, dan Google yang belum melakukan update Android ke versi 4.0 per tanggal 1 Februari 2020. Perusahaan juga melaporkan bahwa sistem operasi Windows Phone tidak akan lagi didukung setelah tanggal 31 Desember 2019.[62] Pada bulan yang sama WhatsApp juga mengumumkan menjadi aplikasi ponsel cerdas nomor 3 terbanyak diunduh selama satu dekade terakhir dari 2010 hingga 2019.[63] Di awal tahun 2020, Whatsapp merilis "mode gelap" untuk perangkat iPhone dan Android–sebuah desain baru yang dibuat dengan tema gelap.[64] Bulan Maret, WhatsApp berkerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan UNICEF untuk menyediakan panggilan saluran siaga agar setiap orang mendapatkan informasi Pandemi COVID-19.[65] Bulan yang sama, WhatsApp memulai menguji coba sebuah fitur untuk menolong pengguna menemukan lebih banyak informasi dan konteks tentang informasi yang mereka terima.[66] Pada Oktober 2020, WhatsApp meluncurkan fitur yang mengizinkan penggunanya untuk mensenyapkan di antara individu dan di grup chat untuk selamanya. Mode chat senyap sekarang bisa diatur dengan memilih '8 jam', '1 minggu', dan 'Selalu'. Pilihan 'Selalu' menggantikan pilihan '1 tahun' yang merupakan pilihan sebelumnya.[67] Fitur baru ini sekarang tersedia pada perangkat iOS dan Android, serta pada WhatsApp versi web.[68] Pada Januari 2021, WhatsApp mengumumkan kebijakan privasi baru yang mana pengguna akan dipaksa untuk menerima atau berhenti menggunakan aplikasi per tanggal 8 Februari 2021. Kebijakan baru ini akan mengizinkan WhatsApp untuk berbagi data dengan perusahaan induknya, Facebook. Dikarenakan beberapa masalah WhatsApp menunda implementasi pembaruan kebijakan privasi ini yang seharusnya 8 Februari 2021 menjadi 15 Mai 2021.[69][70] 1 Maret 2021, WhatsApp mulai merilis dukungan untuk layanan pihak ketiga yang menyediakan stiker animasi yang tersedia di Iran, Brazil, dan Indonesia. Pengguna WhatsApp sekarang bisa menggunakan aplikasi populer seperti "Sticker Maker' dan mengimpor paket stiker animasi ke kolom chat.[71] 24 Maret 2021, WhatsApp memperluas dukungannya untuk layanan pihak ketiga yang menyediakan stiker animasi ke seluruh dunia.[72] 2019 Gugatan peradilanPada Mei 2019, WhatsApp diserang oleh peretas yang menanam perangkat pengintai pada sejumlah ponsel korbannya.[73] Peretasan, diduga dikembangkan oleh perusahaan teknologi pengawasan israel NSO Grup, menyuntikkan malware ke dalam ponsel pengguna WhatsApp via kutu ekspoit yang berada dalam fungsi panggilan suara yang menargetkan IP aplikasi. Wired melaporkan sejumlah catatan serangan yang terkena malware ini melalui panggilan untuk menargetkan ponsel, bahkan jika pengguna tidak menjawab panggilan.[74] Pada 29 Oktober, WhatsApp mengajukan gugatan melawan NSO Grup di peradilan San Francisco, yang mengklaim bahwa dugaan serangan cyber telah melanggar hukum AS termasuk pakta penyalahgunaan dan penipuan komputer.[75] Menurut pihak WhatsApp "exploit telah menargetkan setidaknya 100 tokoh pembela hak asasi manusia, jurnalis, dan anggota masyarakat sipil lainnya" dengan total 1400 pengguna di 20 negara.[76][77] Setelah beberapa bulan pada mode beta, rilis pertama secara resmi WhatsApp pada November 2009, eksklusif pada App Store yang ada di iPhone. Pada Januari 2010, ditambahkan untuk pengguna BlackBerry; dan kemudian untuk Symbian pada Mei 2010, dan untuk Android pada Agustus 2010. Agustus 2011, versi beta untuk nokia dengan sistem operasi Series 40 ditambahkan. Satu bulan kemudian, dukungan untuk Windows Phone ditambahkan, selanjutnya Blackberry 10 pada Maret 2013.[78] Pada April 2015, dukungan untuk operasi sistem Samsung, Tizen ditambahkan.[79] Perangkat tertua yang bisa mengoperasikan WhatsApp adalah Symbian untuk Nokia N95 yang rilis pada Maret 2007. (pada Juni 2017, WhatsApp tidak lagi kompetibel dengan OS ini.) Pada Agustus 2014, WhatsApp merilis pembaruan untuk versi Android, menambahkan dukungan untuk jam tangan pintar wear OS.[80] Pada 21 Januari 2015, WhatsApp meluncurkan WhatsApp Web, sebuah browser berbasis situs web yang bisa digunakan dengan sinkronisasi dari perangkat ponsel terhubung.[81] Pada 26 Februari 2016, WhatsApp mengumumkan mereka akan berhenti mendukung layanannya untuk perangkat BlackBerry (termasuk BlackBerry 10), series 40, Symbian S60, serta versi yang lebih lama dari Android (2.2), Windows Phone (7.0), dan iOS (6), pada akhir tahun 2016.[82] BlackBerry, Series 40, dan Symbian selanjutnya diperpanjang hingga 30 Juni 2017.[83] Pada Juni 2017, dukungan untuk BlackBerry dan Series 40 sekali lagi diperpanjang sampai akhir tahun 2017, sementara Symbias diberhentikan.[84] Dukungan untuk BlackBerry dan yang lebih lama (Versi 8.0), Windows Phone dan yang lebih lama (versi 6) dan perangkat iOS diberhentikan pada 1 Januari 2018, tetapi diperpanjang hingga Desember 2018 untuk Nokia Seri 40.[85] Pada Juli 2018, WhatsApp mengumumkan akan segera menyediakan layanannya untuk ponsel fitur KaiOS.[86][87] Pada Oktober 2019, WhatsApp secara resmi meluncurkan sebuah fitur baru pengunci aplikasi menggunakan sidik jari bagi pengguna Android.[88] WhatsApp WebWhatsApp secara resmi menyediakan layanannya untuk PC melalui situs web, dengan nama WhatsApp Web,[89] Pada akhir Januari 2015 melalui pengumuman yang dibuat oleh Koum pada halaman Facebooknya: "situs web kami dirancang sederhana sebagai perpanjangan ponsel anda: web browser akan mencerminkan tampilan percakapan dan pesan layaknya dari perangkat ponsel Anda—ini artinya semua pesan Anda masih terhubung pada ponsel Anda". Para pengguna WhatsApp harus terhubung dengan internet agar browser aplikasinya berfungsi. Semua desktop browser didukung kecuali Internet Explorer. Antarmuka WhatsApp Web didasarkan pada mode default Android 1 dan bisa diakses melalui web.whatsapp.com. Akses diberikan sesudah pengguna memindai kode QR personal mereka melalui aplikasi WhatsApp di ponsel. Tepat pada 21Januari 2015, versi desktop hanya tersedia untuk pengguna Android, BlackBerry, dan Windows Phone. Selanjutnya ditambahkan dukungan untuk iOS, Nokia seri 40, dan Nokia S60 (Symbian).[90][91] Ada banyak kesamaan solusi untuk macOS, seperti open-source ChitChat , yang sebelumnya dikenal sebagai WhatsMac.[92][93][94] Microsoft Windows dan MacPada 10 Mei 2016, layanan pesan diperkenalkan oleh sistem operasi Microsoft Windows dan macOS. Baru-baru ini, WhatsApp menambahkan dukungan untuk panggilan video dan panggilan suara dari desktop browser mereka. Serupa dengan format WhatsApp Web, aplikasi akan disinkronkan dengan perangkat ponsel pengguna, layanan ini tersedia untuk diunduh pada situs web. layanan ini didukung sistem operasi dari Windows 8 dan OS X 10.10 dan di atasnya.[95][96][97] Apple iPadCerita berputar pada tahun 2019 yang mana iPad mulai didukung.[98] Bagaimanapun semenjak April 2021, WhatsApp tidak lagi bisa dijalankan di iPad.[99] Banyak pengguna iPad yang mencari WhatsApp sehingga banyak muncul klien pihak ketiga. Beberapa pencarian teratas bahkan mempunyai nama dan logo yang sama seperti WhatsApp itu sendiri, dan beberapa pengguna tidak menyadari bahwa mereka menggunakan klien pihak ketiga. Setiap kebijakan WhatsApp, penggunaan klien pihak ketiga bisa menyebabkan akun dilarang secara permanen.[100] WhatsApp menggunakan versi penyesuaian dari standar terbuka protokol internet.[101] selama instalasi WhatsApp akan menciptakan akun penguna yang menggunakan satu nomor ponsel sebagai username (Jabber ID: [phone number]@s.whatsapp.net). Perangkat lunak WhatsApp secara otomatis akan membandingkan semua nomor ponsel dari buku alamat yang ada pada perangkat dengan pusat database dari pengguna WhatsApp yang secara otomatis menambahkannya ke daftar kontak pengguna WhatsApp. Sebelumnya versi Android dan Nokia Seri 40 menggunakan hash MD5, versi sebaliknya dari IMEI ponsel sebagai password.[102] Sementara pada versi iOS menggunakan alamat MAC Wi-Fi ponsel sebagai ganti dari IMEI.[103][104] Pembaharuan pada tahun 2012 mengarahkan password secara acak pada server samping.[105] Secara alternatif pengguna bisa menggirim kontak siapapun di pangkalan data WhatsApp melalui alamat url https://api.whatsapp.com/send/?phone=[phone number] di mana[phone number] adalah nomor kontak yang juga termasuk kode negara. Beberapa perangkat yang mendukung dual SIM mungkin tidak kompatibel dengan WhatsApp, meskipun ada beberapa pengerjaan solusi untuk hal ini.[106] Pada Februari 2015, WhatsApp memperkenalkan fitur panggilan suara; fitur ini menolong WhatsApp untuk menarik pengguna dari segmen lain yang berbeda.[107][108] Pengkodean suara WhatsApp adalah Opus[109],[110][111] yang mana menggunakan modified modified discret cosine transform (MDCT) dan linear predictive coding (LPC) yang merupakan algoritma kompresi audio.[112] WhatsApp menggunakan Opus pada 8-16 kHz untuk taksiran pemprosesan sinyalnya.[109][111] Pada 14 November 2016, WhatsApp menambahkan fitur panggilan video bagi pengguna di semua perangkat Android, iPhone, dan Windows Phone.[113][114] Pada November 2017, WhatsApp merilis fitur baru yang bisa membuat penggunanya menghapus pesan yang telah terkirim dikarenakan kesalahan dalam rentang waktu 7 menit.[115] Pesan multimedia dikirim dengan mengunggah gambar, audio atau video yang dikirim ke server web dan selanjutnya mengirim tautan konten bersama tumbnail pengkodean Base64 encoded (jika berlaku).[116] WhatsApp mengikuti mekanisme "simpan dan teruskan" untuk pertukaran pesan di antara 2 pengguna. Ketika pengguna mengirim sebuah pesan, pesan pertama akan pergi ke server WhatsApp di mana pesan disimpan, selanjutnya server secara berulang akan meminta si penerima pesan untuk mengkonfirmasi penerimaan pesan. Segera setelah pesan dikonfirmasi server akan mengirimkan pesan ke si penerima pesan; pesan tidak lagi ada di pangkalan data server. Server WhatsApp akan tetap menyimpan pesan dalam waktu 30 hari ketika pesan tidak terkirim (ketika WhatsApp si penerima pesan tidak aktif selama 30 hari).[117] Enkripsi ujung-ke-ujungPada 18 November 2014, pengembang perangkat lunak Open Whisper System mengumumkan sebuah kerja sama dengan WhatsApp untuk menyediakan enkripsi ujung-ke-ujung dengan memasukkan protokol enkripsi yang digunakan di Signal ke setiap platform klien WhatsApp.[118] Pihak Open Whisper System mengatakan bahwa mereka telah selesai memasukkan protokol ke dalam klien WhatsApp versi terkini untuk Android, dan dukungan tersebut juga untuk klien lainnya seperti pesan grup/media, dan kunci verifikasi akan diselesaikan segera sesudahnya.[119] WhatsApp mengkonfirmasi kerja sama tersebut kepada awak media, akan tetapi tidak ada pengumuman atau dokumentasi mengenai fitur enkripsi pada website resmi mereka, dan permintaan untuk komentas yang lebih jauh mengenai hal tersebut ditolak.[120] Pada April 2015, majalah Jerman Heise Security menggunakan ARP spoofing untuk mengkonfirmasi bahwa protokol telah diimplementasikan untuk pesan Android-ke-Android, dan bahwa pesan WhatsApp dari atau ke iPhone yang dijalankan iOS tetap bukan enkripsi ujung-ke-ujung.[121] Mereka menyatakan keprihatinan bahwa pengguna WhatsApp biasa masih belum bisa membedakan antara pesan terenkripsi ujung-ke-ujung dan pesan biasa.[121] Pada 5 April 2016, WhatsApp dan Open Whisper System mengumumkan bahwa mereka telah selesai menambahkan enkripsi ujung-ke-ujung untuk "setiap bentuk komunikasi" di WhatsApp, dan bahwa pengguna sekarang bisa memverifikasi kunci pengguna lain.[122] Pengguna juga diberikan pilihan untuk membolehkan mekanisme autentifikasi sebagai perintah untuk memberitahu jika kunci koresponden berubah.[123] Menurut buku putih yang rilis beserta dengan pengumuman tersebut, pesan WhatsApp dienkripsi dengan Signal Protocol,[124] sedangkan panggilan WhatsApp dienkripsi oleh SRTP, dan semua komunikasi server klien dilapisi dengan saluran enkripsi yang terpisah.[124] Cade Metz, menulis di Wired, mengatakan, "WhatsApp lebih daripada perusahaan manapun sebelumnya yang telah menggunakan enkripsi dalam cakupan yang lebih luas."[125] Fitur WhatsApp PaymentsWhatsApp Payments (dipasarkan sebagai WhatsApp Pay) adalah fitur transfer uang pada jaringan peer to peer (P2P) yang saat ini hanya tersedia di India. WhatsApp telah mengantongi izin dari organisasi perusahaan pembayaran nasional India (NPCI) untuk menjalankan kerjasama dengan banyak bank pada Juli 2017[126] yang membuat pengguna bisa membayar dan transfer uang menggunakan United Payments Interface (UPI).[126] UPI memungkinkan transfer dari akun-ke-akun WhatsApp tanpa perlu detail dari bank penerima.[127] Pada 6 November 2020, WhatsApp mengumumkan bahwa telah menerima persetujuan untuk menyediakan layanan pembayaran, meskipun pada awalnya dibatasi maksimal 20 juta pengguna, setelah semua proses tersebut layanan ini diluncurkan di India.[128] WhatsApp CryptocurrencyLihat juga: Libra (mata uang kripto) Pada 28 Februari 2019, The New York Times memberitakan bahwa Facebook "berharap berhasil ketika Bitcoin gagal" dengan mengembangkan sebuah mata uang kripto sendiri yang akan dikelola langsung oleh WhatsApp. Proyek ini dilaporkan melibatkan lebih dari 50 teknisi dibawah arahan mantan presiden PayPal yaitu David A. Marcus. "Koin Facebook" ini akan menjadi koin stabil yang dipatok dengan nilai dari sekeranjang mata uang asing yang berbeda.[129] Bulan Juni 2019, Facebook secara resmi mengumumkan bahwa proyek akan dinamakan Libra, dan perusahaan merencanakan membuat sebuah dompet digital yang dinamakan "Calibra" yang diintegrasikan kedalam Facebook dan WhatsApp.[130] Setelah banyak para regulator keuangan di AS, Eropa, dan negara lainnya khawatir, Calibra diubah menjadi Novi pada Mei 2020, dan Libra diubah menjadi Diem pada Desember 2020. Facebook menyatakan bahwa Novi akan memenuhi persyaratan pemerintah menggenai ID verifikasi dan perlindungan terhadap penipuan untuk penggunaan dompet digitalnya.[131][132] WhatsApp dapat digunakan untuk pengguna iPhone, BlackBerry, Android, serta Symbian (Nokia). Aplikasi WhatsApp hanya dapat bekerja untuk sesama pengguna yang memiliki aplikasi WhatsApp. Aplikasi WhatsApp ini dapat diunduh secara gratis di websitenya. Aplikasi ini menggunakan nomor telepon ponsel yang kita gunakan untuk berinteraksi dengan sesama pengguna WhatsApp. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Aplikasi ini menggunakan fitur push sehingga Anda dapat selalu memberitahukan pesan yang sedang diterima. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan WhatsApp adalah Kestabilan KoneksiWhatsApp ini mengandalkan koneksi internet melalui jaringan GPRS/EDGE/3G/4G atau Wi-Fi untuk menjalankannya. Aplikasi WhatsApp ini tidak keluar saat tidak tersambung dengan koneksi internet. Anda dapat melihat kontak maupun perbincangan dengan teman Anda walaupun tidak tersambung dengan koneksi internet, tetapi saat Anda coba untuk mengirim pesan, terdapat tanda jam yang menandakan pesan Anda ditunda pengirimannya sampai terdapat koneksi internet. NotifikasiTerdapat pilihan notifikasi untuk pemberitahuan pesan baru di bagian pengaturan. Anda dapat memilih menampilkan pesan baru secara Pop Up atau hanya tampil di bagian notifikasi. Anda pun dapat mengatur suara panggilan di bagian pengaturan. Nomor ponsel sebagai PINWhatsApp untuk menambahkan teman, nomor ponsel teman Anda yang diperlukan. Anda tidak perlu menambahkan teman di dalam aplikasi WhatsApp tersebut. Cukup isi daftar kontak telepon Anda dengan teman Anda beserta nomor ponselnya, dan lakukan sinkronisasi dengan menekan tombol segarkan di option saat berada di daftar teman (+). Anda juga bisa men-scan QR yang disediakan WhatsApp untuk menambahkan Kontak tanpa menyimpan secara langsung. Apabila teman Anda terdaftar menggunakan nomor ponselnya tersebut, WhatsApp akan mencarinya sendiri dan menampilkan teman Anda langsung di daftar panggilan. Saat pertama kali menginstallnya, Anda akan mendapatkan daftar kontak WhatsApp yang terisi secara otomatis. WhatsApp langsung mengambil data di kontak telepon dan melakukan sinkronisasi dengan server. Apabila nomor ponselnya teman Anda terdaftar di WhatsApp, otomatis aplikasi ini akan mengenalnya. Tanda pesanWhatsApp menggunakan tanda, untuk memberikan info terkirim pesan.
FiturWhatsApp dapat mengirim File:
Fitur lain yang terdapat di WhatsApp adalah:
Whatsapp Berbasis Web untuk KomputerWhatsApp secara resmi mengumumkan peluncuran fitur resmi bernama Whatsapp Web pada tanggal 22 Januari 2015. Fitur ini mencoba memfasilitasi penggunaan aplikasi ini untuk pengguna berbasis komputer. Laiknya WhatsApp berbasis telepon genggam, fitur ini membutuhkan koneksi internet sebagai jalur penyampaian informasi. WhatsApp bekerja melalui portal online yang disediakan oleh pengembang yang beralamat di web.whatsapp.com. WhatsApp web pada prinsipnya berfungsi untuk membuka akun WhatsApp melalui perangkat komputer. Fitur ini pada periode awal lebih mudah digunakan melalui aplikasi Chrome yang dikembangkan oleh Google. Sinkronisasi dibutuhkan untuk membuka akun WhatsApp melalui web ini. Pengembang menyediakan barcode yang perlu dipindai melalui aplikasi WhatsApp mobile. Pemindaian akan secara langsung membuka aplikasi Whatsapp sesuai dengan akun yang berfungsi pada telepon genggam yang digunakan untuk pemindaian. Percakapan yang terdapat pada aplikasi WhatsApp di telepon seluler akan turut disajikan pada versi web ini. Sinkronisasi akan dilakukan secara otomatis apabila terjadi perubahan pada salah satu aplikasi yang aktif.[142]
Page 2Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. 3G (dari bahasa Inggris: third-generation technology) merupakan sebuah standar yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang diadopsi dari IMT-2000[1] untuk diaplikasikan pada jaringan telepon seluler. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel versi ke-tiga.[2] Melalui 3G, pengguna telepon seluler dapat memiliki akses cepat ke internet dengan bandwidth sampai 384 kilobit setiap detik ketika alat tersebut berada pada kondisi diam atau bergerak secepat pejalan kaki.[2] Akses yang cepat ini merupakan andalan dari 3G yang tentunya mampu memberikan fasilitas yang beragam pada pengguna seperti menonton video secara langsung dari internet atau berbicara dengan orang lain menggunakan video.[3] 3G mengalahkan semua pendahulunya, baik GSM maupun GPRS.[4] Beberapa perusahaan seluler dunia akan menjadikan 3G sebagai standar baru jaringan nirkabel yang beredar di pasaran ataupun negara berkembang.[5] Pada dasarnya perkembangan teknologi komunikasi ini disebabkan oleh keinginan untuk selalu memperbaiki kinerja, kemampuan dan efisiensi dari teknologi generasi sebelumnya. Ada pun perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:
Setelah masuk ke Indonesia, 3G menjadi incaran perusahaan telekomunikasi. Setelah melalui pelelangan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, terpilih 3 perusahaan seluler yang memiliki lisensi untuk mengembangkan 3G di Indonesia, diantaranya:
International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 1999 telah mengeluarkan standar yang dikenal sebagai IMT-2000 (International Mobile Telecommunications-2000) yang meliputi GSM, EDGE, UMTS, CDMA, DECT dan WiMAX, di mana 3G berada di bawah standar IMT-2000 tersebut.[1] Secara umum, ITU, sebagaimana dikutip oleh FCC mendefinisikan 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses:[2] Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering disebut dengan Mobile broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk internet yang dapat dibawa ke mana saja.
Keberhasilan layanan 3 G di Eropa dan Jepang ini disebabkan oleh faktor:
Standar IMT-2000 menerapkan 2 macam evolusi ke 3G, yaitu:
Ini adalah standar IMT-2000 yang memerlukan alokasi spektrum yang baru, sebagai contoh IMT-DS (W-CDMA) karena saluran yang diperlukan cukup luas (5 MHz), dan TMT-TC (TD-SCDMA/UTRA TDD) ditambah dengan IMT-FT (DECT) karena memerlukan frekuensi TDD.
Secara evolusioner teknologi 3G telah dikembangkan menjadi 3.5G melalui peningkatan kecepatan transmisi data dengan teknologi berbasis HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access).
Belakangan ini industri nirkabel mulai mengembangkan teknologi 4G, meskipun sebenarnya teknologi 4G ini seperti Long Term Evolution (LTE) hanya merupakan evolusi dari teknologi 3GPP dan Ultra Mobile Broadband (UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga sulit untuk membedakan dengan jelas teknologi 3G dan 4 G. Salah satu teknologi 4G yaitu WiMax mobile standard telah diterima oleh ITU untuk ditambahkan pada IMT-2000, sehingga teknologi baru ini masih digolongkan ke dalam keluarga 3G. International Telecommunication Union (ITU) sedang mempelajari kemampuan mobile broadband yang disebut IMT-advanced yang disebut teknologi generasi keempat (4G).
Ada beberapa pemahaman yang salah tentang 3G di dalam masyarakat umum:
|