Apa saja yang termasuk penyakit menurun Sebutkan dan jelaskan?

Semua orang jelas ingin memiliki tubuh yang sehat dan terbebas dari segala penyakit. Namun, di luar gaya hidup yang tidak sehat, ternyata ada faktor yang membuat seseorang lebih berisiko terkena penyakit, yaitu penyakit yang bisa diturunkan dari keluarga alias penyakit keturunan.

Penyakit keturunan memang biasanya berasal dari kelainan genetik yang diwariskan oleh orang tua kepada anak. Akan tetapi, umumnya orang tua hanya bertindak sebagai pembawa sifat (carrier), kemudian baru muncul karena didukung oleh faktor gaya hidup.

Penasaran apa saja jenis penyakit yang bisa diturunkan dari keluarga? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini daftarnya!

myupchar.com

Hemofilia adalah kelainan genetik yang menyebabkan gangguan pada sistem pembekuan darah. Melansir MedlinePlus, orang dengan kondisi ini mengalami perdarahan atau keluarnya cairan dalam waktu lama setelah cedera, operasi, atau cabut gigi.

Pada kasus hemofilia yang parah, perdarahan akan terus terjadi setelah trauma minor atau bahkan tanpa adanya cedera (perdarahan spontan). Komplikasi serius dapat terjadi akibat pendarahan pada persendian, otot, otak, atau organ dalam lainnya.

Bentuk hemofilia yang lebih ringan tidak selalu melibatkan perdarahan spontan, dan kondisinya mungkin tidak terlihat sampai perdarahan abnormal terjadi setelah pembedahan atau cedera serius.

Penyebab hemofilia adalah mutasi genetik yang membuat darah kekurangan faktor pembekuan VII dan IX. Mutasi genetik yang terjadi pada hemofilia memengaruhi kromosom X.  

Kelainan pada kromosom X kemudian diturunkan oleh ayah, ibu, atau kedua orang tua kepada anak. Hemofilia yang bergejala biasanya terjadi pada laki-laki. Anak perempuan lebih sering menjadi carrier gen abnormal yang berpotensi untuk diwariskan kepada keturunannya kelak.

Baca Juga: Apakah Buta Warna Selalu Diturunkan dari Orang Tua? Ini 7 Faktanya

boredpanda.com

Buta warna adalah ketidakmampuan dalam melihat perbedaan antara beberapa warna.
Biasanya, warna-warna yang sulit dibedakan oleh penderita buta warna adalah hijau, merah, dan terkadang biru.

Buta warna memang bukanlah kondisi yang membahayakan nyawa. Namun, ini dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya. Misalnya tak bisa membedakan rambu lalu lintas, warna pakaian, dan sebagainya.  Penyakit ini diwariskan dari mutasi genetik kromosom X. Sebagian besar penyakit ini adalah akibat faktor genetik, tapi ada juga yang disebabkan kerusakan mata, saraf, atau otak akibat bahan kimia tertentu.  

Mutasi yang menyebabkan buta warna terjadi jika sedikitnya ada 19 kromosom berbeda dan 56 gen berbeda. Kondisi ini bisa muncul saat masih kanak-kanak atau sudah dewasa.

twitter

Penyakit diabetes melitus juga ada hubungan yang kuat dengan keturunan. Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat insulin dalam tubuh yang tidak bisa bekerja secara optimal.  

Seseorang yang memiliki antigen leukosit (human leukocyte antigen/HLA) dalam darah yang diperoleh dari orang tuanya akan memiliki kecenderungan kuat untuk mengembangkan diabetes tipe 1.

Sementara itu, diabetes tipe 2, yang merupakan tipe diabetes yang paling banyak terjadi, juga merupakan penyakit turunan yang akan muncul di generasi berikutnya jika ada masalah lain yang menyertai, seperti obesitas, hipertensi, atau gaya hidup tak sehat yang mengganggu fungsi sel-sel beta di dalam tubuhnya. 

Selain genetik, faktor usia juga bisa menjadi salah satu penyebab kamu berisiko terkena penyakit yang sering dijuluki sebagai kencing manis ini. Seiring bertambahnya usia, maka risiko kamu terkena diabetes pun meningkat.

pixabay.com/geralt

Talasemia adalah penyakit keturunan yang menyerang sel darah merah penderitanya. Kondisi ini membuat hemoglobin dalam sel darah merah berkurang, sehingga oksigen sulit diedarkan ke seluruh tubuh.

Anak yang lahir dengan talasemia berat kebanyakan meninggal dunia saat dilahirkan. Pada beberapa kasus, anak dengan talasemia bisa tetap hidup, tetapi sangat rentan terkena anemia, sehingga sering kali membutuhkan transfusi darah.

Penyebabnya adalah gen yang mengalami mutasi adalah gen yang menghasilkan komponen sel darah merah (hemoglobin). Kondisi ini menyebabkan gangguan produksi sel darah merah yang sehat, sehingga sel darah merah akan lebih cepat dihancurkan. Meski disebabkan karena kelainan genetik, tetapi penyebab pasti mutasi gen belum diketahui secara pasti.

Komplikasi talasemia bisa dikurangi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Beberapa kemungkinan komplikasi yang bisa terjadi adalah hepatitis, osteoporosis, pubertas yang tertunda, dan gangguan pada ritme jantung.

unsplash.com/Ekaterina Shakharova

Penyakit Alzheimer adalah gangguan otak serius yang membuat seseorang pikun parah, serta memengaruhi kemampuannya untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.

Penyakit keturunan ini biasanya mengenai orang tua berusia di atas 60 tahun, tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk terjadi pada orang yang usianya lebih muda. Risiko seseorang untuk terkena penyakit ini akan meningkat jika ada anggota keluarga yang memiliki Alzheimer.

Meski kerusakan sel otak tidak cepat berkembang seperti kanker, Alzheimer juga bisa menyebabkan kematian. Kebanyakan pasien Alzheimer dapat bertahan selama 8-10 tahun setelah terdiagnosis oleh dokter. Mengapa demikian?

Penyakit ini membuat pasiennya lupa makan atau minum, kesulitan menelan makanan, dan menyebabkan kekurangan nutrisi cukup parah. Selain itu, perubahan perilaku juga bisa membahayakan pasien.

pexels.com/Pixabay

Menurut keterangan dari National Cancer Institute, kanker adalah penyakit genetik, yaitu disebabkan oleh perubahan tertentu pada gen yang mengontrol cara sel kita berfungsi, terutama cara sel tumbuh dan membelah.

Melansir Cancer Society of Finland, kanker sebetulnya tidak diwariskan. Hanya cacat genetik yang dapat menyebabkan kanker dapat diturunkan, yang berarti kecenderungan untuk terkena kanker, atau peningkatan risiko, bisa diturunkan. Namun, hal ini tidak umum. Menurut perkiraan, hanya sekitar 1 dari 10 kasus kanker yang berhubungan dengan predisposisi keturunan atau 5-10 persen.

Kanker bisa menyerang siapa saja, bagian tubuh mana pun, dan juga pada semua golongan umur tanpa terkecuali. Saat muncul benjolan atau tumor di salah satu bagian tubuh, lebih baik segera ke dokter untuk mencegah kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya.

Baca Juga: Galaktosemia, Kelainan Genetik yang Bikin Bayi Tidak Bisa Minum ASI

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Klikdokter.com, Jakarta Penyakit tidak melulu terjadi akibat faktor dari luar. Kondisi tersebut juga bisa disebabkan oleh faktor dari dalam alias kondisi genetik yang berasal dari kedua orang tua.

Selain sifat fisik, seperti warna kulit, bentuk tubuh, jenis rambut, dan lain-lain, orang tua juga dapat menurunkan penyakit kepada anaknya.

Risiko seorang anak mengalami penyakit keturunan pun dapat lebih tinggi apabila memiliki kombinasi faktor risiko, baik lingkungan maupun mutasi gen.

Agar lebih jelas, berikut ini adalah beberapa contoh penyakit yang bisa diturunkan dari orang tua kepada anaknya:

1 dari 6

1. Penyakit Jantung

Anda pasti sudah tahu bahwa tidak merokok, menjaga berat badan, olahraga secara teratur, dan pola makan sehat adalah cara terbaik untuk menjaga fungsi jantung yang optimal.

Sebuah studi tahun 2016 terhadap lebih dari 55 ribu peserta yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine menemukan, kebiasaan-kebiasaan tersebut wajib diterapkan oleh orang-orang yang lahir dari garis keturunan penderita penyakit jantung.

2. Polip Usus Besar

Polip sangat mungkin berkembang di usus besar selama masa remaja, dan dapat berubah menjadi ganas saat mendekati usia 40 tahun.

Menurut American Cancer Society, sebanyak 1 dari 5 orang yang terkena penyakit tersebut disebabkan oleh faktor genetik.

Artikel Lainnya:Benarkah Asam Urat Merupakan Penyakit Turunan?

2 dari 6

3. Thalassemia

Thalassemia adalah penyakit keturunan yang membuat kemampuan tubuh untuk memproduksi hemoglobin darah menjadi sangat terbatas. Kondisi ini dapat berujung pada terhambatnya aliran oksigen ke seluruh tubuh.

Terdapat 25 persen kemungkinan bahwa anak-anak yang mewarisi gen thalassaemia dari kedua orangtuanya akan terlahir dengan kondisi yang sama.

Orang-orang yang kemungkinan besar menjadi pembawa gen penyebab menyebabkan Thalassemia adalah keturunan Asia Tenggara, India, Cina, Timur Tengah, Mediterania, dan Afrika Utara.

4. Cystic Fibrosis

Cystic Fibrosis adalah penyakit keturunan kronis yang menyebabkan munculnya lendir kental dan lengket di tubuh pasien. Lendir tersebut menghambat sistem pernapasan, pencernaan, dan reproduksi.

Seperti Thalasemia, penyakit ini biasanya diturunkan pada tingkat 25 persen jika kedua orang tua anak memiliki gen Cystic Fibrosis.

Artikel Lainnya:Cegah Penyakit Genetik dengan Diet yang Tepat

3 dari 6

5. Kolesterol Tinggi

Selain gaya hidup tidak sehat, risiko seseorang mengalami kolesterol tinggi juga bisa meningkat akibat faktor genetik.

Hanya saja, masih banyak orang yang gagal mendeteksi dini masalah kesehatan ini sehingga mengalami serangan jantung di usia muda.

Faktanya, orang dengan kelainan genetik yang disebut familial hypercholesterolemia (FH) memiliki tingkat kolesterol jahat (LDL) tinggi sejak lahir.

Mereka pun 20 kali lebih berisiko terkena penyakit jantung di usia muda, termasuk serangan jantung dan stroke.

6. Penyakit Celiac

Menurut Celiac Disease Foundation, orang yang memiliki orang tua atau saudara pengidap penyakit celiac berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang sama di masa mendatang.

Penyakit ini terjadi ketika pencernaan mengalami reaksi negatif saat mengonsumsi gluten, protein yang ditemukan pada beberapa jenis serealia, seperti gandum dan jelai (barley).

Artikel Lainnya:Merasa Depresi? Bisa Jadi karena Pengaruh Gen

4 dari 6

7. Depresi

Meski masih butuh studi lebih lanjut, peneliti menduga bahwa depresi juga termasuk sebagai penyakit yang diturunkan secara genetik.

Depresi adalah gangguan suasana hati yang membuat penderitanya kehilangan semangat dan motivasi untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Depresi yang tidak segera ditangani dengan tepat dapat memicu keinginan bunuh diri.

8. Anemia Sel Sabit (Sickle Cell Anemia)

Sickle cell anemia adalah penyakit keturunan yang dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya. Penyakit ini lebih sering diwariskan pada orang-orang keturunan ras sub-Sahara, India, atau Mediterania.

Anemia sel sabit menyebabkan sel darah merah berubah dari bentuk donat menjadi sabit.

Hal ini dapat membuat sel darah merah menggumpal dan terperangkap di pembuluh darah sehingga memicu nyeri hebat dan komplikasi serius; seperti infeksi, kerusakan organ, dan sindrom pernapasan akut.

Artikel Lainnya:6 Jenis Anemia yang Berhubungan dengan Genetik

5 dari 6

9. Diabetes

Para ilmuwan telah mengaitkan beberapa mutasi gen dengan risiko diabetes yang lebih tinggi. Namun, tidak semua orang yang memiliki kondisi tersebut akan terkena diabetes di kemudian hari.

Diabetes merupakan suatu kondisi kronis yang terkait dengan kadar gula darah (glukosa) tinggi. Insulin yang diproduksi oleh pankreas memiliki fungsi untuk menurunkan glukosa darah.

Apabila tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik, gula darah akan cenderung tinggi sehingga mencetuskan penyakit diabetes.

10. Kanker

Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali yang dapat terjadi di bagian tubuh mana pun.

Ada lebih dari 200 jenis kanker, dan gejala awalnya berupa kelelahan, penurunan berat badan, nyeri, perubahan kulit, perdarahan yang tidak biasa, demam, benjolan, atau munculnya massa jaringan.

Baca Juga

  • Daftar Penyakit Genetis yang Diturunkan Ibu kepada Anaknya
  • Tes Genetik, Langkah Jitu Antisipasi Kanker Sejak Dini
  • Tes DNA, Manfaat dan Risiko yang Anda Harus Ketahui

Waspadai kemungkinan penyakit yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Lakukan pemeriksaan sedini mungkin, dan terapkan gaya hidup sehat agar dapat menurunkan risiko penyakit genetik tersebut.

Ketahui lebih lanjut mengenai penyakit keturunan dengan bertanya langsung kepada dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA