Apa saja Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan organisasi

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 8 are not shown in this preview.

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

jika dibandingkan dengan pemrograman konfensonal tuliskan kelemahan dari visual​

Seiring perkembangan it dan teknologi, kini terjadi evolusi jaringan interkoneksi universal audio, video, dan komunikasi yang menghapus perbedaan anta … ra komunikasi antarpribadi, komunikasi massa, komunikasi publik dan komunikasi privat

Suatu proses dimana dua atau lebih proses membaca/menulis beberapa data yang di share dan dengan cara yang benar hasil akhir yang tergantung pada siap … a yang menjalankan dengan tepat waktu, disebut ...

Untuk membuat teks dengan berbagai variasi dapat menggunakan...

Menawarkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu nantinya akan di … jual disebut … .

jika daya listrik mengalir pada kumparan primer dan sekunder sebuah transformator 450 watt dan 120 watt. berapakah efesiensi transformator tersebut

Sebutkan kegunaan berbagai macam progam aplikasi!note: gw kasi koin tinggi tapi jangan ngasal​

tolong bantu kerjakan ini kalo bisa malam ini selesaimakasih​

2 contoh dekomposisi di kehidupan sehari-hari​

tolong baru jawab makasih​

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Tugas : Sistem Informasi Untuk Persaingan

Keunggulan

Dosen Pembimbing : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

Disusun Oleh :

Fasihatul Ummah (43218010164)

Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2018

Kata Pengantar

Puja dan puji syukur selalu saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah

Sistem Informasi Manajemen yang berjudul “Sistem Informasi Untuk Persaingan

Keunggulan.”

Makalah ini saya susun dengan semaksimal mungkin sebagai tugas pertemuan

ke-2 yang diberikan oleh dosen pembimbing saya yaitu ”Yananto Yahadi Putra, SE,

M.Si” . Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati saya ingin

mengucapkan terima kasih.

Saya sebagai penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa dalam

penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa

yang akan datang.

Demikian makalah yang dapat saya sampaikan, semoga dapat memberi manfaar

bagi saya sebagai penyusun dan bagi para pembaca umumnya. Terima Kasih.

ABSTRAK

Sistem informasi adalah suatu sistem virtual data mereka

mencerminkan sistem #sik dari sebuah perusahaan. Sistem informasi

dapat digunakan untuk memberikan keunggulan kompetitifkepada

perusahaan. Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk

dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk

mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnnya. Mereka dapat

keunggulan ini dengan memberikan produk dan jassa pada harga yang

lebih rendah, memberikan produk dengan jassa dan kualitass yang lebih

tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususdari segmen-segmen

pasar tertentu.

Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa

sebuah perusahaan juga akan mencapai keunggulan kompetitif melalui

penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi,

keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada

penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage)

didalam pasar. Ingat bahwa manajer perusahaan menggunakan sumber

daya virtual sekaligus juga #sik dalam memenuhi tujuan-tujuan strategi

perusahaan. Pandangan secara luas atas keunggulan kompetitif

menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing dengan

perusahaan sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-

negara lain yang bersaing memperebutkan pekerjaan dengan karyawan

perusahaan. Perusahaan multinasional sering kali mengontrakkan

pekerjaan (outsource) ke organisasi-organisasi lain agar dapat mencapai

suatu keunggulan ekonnomi. Perusahaan yang melakukan bisnis secara

global memiliki kebutuhan-kebutuhan informasi dan koordinasi khusus.

Biasanya keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan

sumber daya #sik.

Pendukung utama keunggulan kompetitif adalah Michael Porter, yang

mengembangkan konsep-konsep seperti rantai nilai (value chains) dan

sistem nilai (value system).

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung

mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan

sistem informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan

baik dalam suatu perencaan srategis. Salah satu stretegi dalam meningkatkan daya

saing adalah melalui pengembangan peran sistem informasi dalam perusahaan. Jika

sebelumnya peranan sistem informasi hanya sebagai proses penunjang saja dalam

memperoleh data dengan titik berat pasa efisiensi biya operasional minimalisasi risiko

operasi dari berbagai fungsi perusahaan, maka pada saat ini peranannya telah berubah

menjadi alat stratergik dalam perusahaan untuk meningkatkan kemampuan

bersaingnya.

Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan pengembangan perencanaan

strategi informasi merupakan upaya peningkatan peranan fungsi dan nilai sistem

informasi setiap unit kegiatan manajemen dan operasinal perusahaan untuk

meningkatkan kemampuan bersaingnya.

Perencanaan yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan, terutama sebelum

mengambil suatu keputusan. Dengan dilakukannya perencanaan maka diharapkan

hasil atau target yang ingin dicapai mempunyai gambaran berdasarkan tolak ukur dari

perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk melakukan perencanaan, dapat

didukung oleh dua faktor, yaitu computer dan komunikasi terutama dari pihak-pihak

yang terkait dalam hal yang ingin dilakukan. Kedua faktor tersebut dapat menggunakan

tegnologi sistem informasi sebagai penunjangnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari keunggulan kompetitif dan sumber-sumber dari keungguan

kompetitif itu ?

2. Bagaimana kekuatan menentukan daya tarik itu?

3. Apa dampak dari sistem informasi strategis bagi manager dan organisasi?

4. Bagaimana cara menggunakan tegnologi informasi sebagai keunggulan

strategis?

1.3 Tujuan Penulisan

Mengetahui pengertian dari keunggulan kompetitif dan sumber-sumber dari

keungguan kompetitif

Mengetahui kekuatan menentukan daya tarik

Mengetahui dampak dari sistem informasi strategis bagi manager dan organisasi

Mengetahui cara menggunakan tegnologi informasi sebagai keunggulan

strategis

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keunggulan kompetitif

Menurut Tangkilisan, keunggulan kompetitif adalah menunjuk pada kemampuan sebuah

organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi

yang menguntungkan berkaitan berkaitann dengan perusahaan ;ainnya. Keunggulan

kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari

transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain, dinyatakn bahwa

keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari

kedua sumber diatas bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki

oleh organisasi dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing

dengan organisasi lainnya untuk mendapatkan sesuatu.

Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk

memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang

menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif muncul

bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang

dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya (Setiawan, 2006). Kemudian di dalam

Kamus Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi

dan bersifat persaingan.

Sumber keunggulan kompetitif

Sumber kenggulan yang pertama, seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia

nikamti sepadan atau lebih besar dari biaya yang ia keluarkan. Contoh, anda potong

rambut di salon yang sangat mahal. Jika hanya melihat harga yang mahal anda pasti

berpikir ulang untuk potong rambut di sana rambut anda dipotong oleh pemotong

rambut beberapa artis terkenal. Karena ia tukang potong artis terkenal anda

memperoleh value berupa potongan ranmbut yang bagus dan juga rasa bangga anda

jua sekelas dengan artis paling tidak pada selera potong rambutnya.

Sumber keunggulan kompetitif yang kedua adalah keunikan. Artinya adalah produk

anda tidak mudah di contoh atau di-copy oleh pesaing anda. Contoh anda mempunyai

warung bakso yang cukup laris. Tiba-tiba ada pesaing yang membuka warung bakso di

dekat warung anda. Ia menyajikan bakso dan aksesorisnya mirip dengan bakso di

warung anda. Rasa desain warung hingga seragam karyawannya sangat mirip dengan

warung anda. Anda mungkin akan kehilangan sebagian pelanggan anda bahkan

munkin perpindahan pelanggan bakso itu bisa makin besar jika pesaing anda iu

menyajikan ‘value’ tambahan seperti kuah yang lebih gurih dan sebagainya.

Agar tidak tergerus oleh pesaing agresif itu warung bakso anda harus unik rasanya

harus ‘khas’ sedemikian rupa sehingga pesaing anda suit untuk menirunya. Contoh

kaldunya anda ‘kulakan’ langsung dari pabrik abon di kota lain sehingga ‘kegurihan’

kuah bakso anda benar-benar mampu membuat pembeli ketagihan. Jika itu bisa anda

lakukan maka bisnis anda akan lestari dan bahkan berkembang pesat.

Kekuatan menentukan daya tarik

Persaingan dalam industri di Imdonesia semakin berkembang dengan adanya pesaing

lama yang memperluas pasarnya dan pesaing-pesaing baru muncul untuk merebut

pasar dari pesaing lama, sehingga masing-masing perusahaan berusaha

mempertahankan posisi pasar untuk berhadapan dengan pesaing-pesaing. Berikut ini

Michael Porter mengidentifikasikan lima kekuatan dalam menentukan daya tarik

struktural segmen yaitu:

Pendatang baru

Pesaing baru memiliki hambatan-hambatan dalam memasuki pasar karena dalam

memasuki pasar, suatu produk memerlukan diferensiasi dari produk pesaing, juga

dibutuhkan modal yang besar, biaya untuk berpindah supllier, pendistribusian yang

tepat dan memperhatikan aspek kebijakan pemerintah. Dalam industri hambatan

pendatang baru untuk memasuki pasar adalah pesaing lama yang telah menjadi market

leader. Pesaing lama selalu memonitor pesaing baru dengan memanfaatkan kelemahan

dari produk pesaing, sehingga pendatang baru tidak dapat berkembang dan merebut

pasar. Dengan menggunakan strategi fighting brand, yaitu menggunakan merk baru

dari produk sejenis yang harganya jauh lebih rendah, serta mengandalkan biaya iklan

dan promosi yang lebih rendah. Produk ini biasanya dibuat oleh pesaing dalam jangka

waktu yang terbatas dan dalam wilayah pasar tertentu. PT Wings Group mengeluarkan

deterjen Daia dan So klin yang bersaing melawan Rinso yang dikeluarkan oleh PT

Unilever.

Pembeli

Pembeli akan selalu berusaha untuk mencari produk yang memiliki harga lebih murah

namun tetap memiliki kualitas produk dan pelayanan yang tinggi. Hal ini membuat para

pesaing saling beradu untuk memenuhi keinginan konsumen tersebut. Kekuatan posisi

tawar menawar pembeli akan meningkat apabila:

Produk memberikan biaya yang besar bagi konsumen

Produk tidak berbeda

Tingkat pendapatan konsumen rendah

Pembeli memproduksi sendiri

Pembeli tidak tahu harga

Adanya substitusi produk

Selama ini produk yang dihasilkan oleh PT Wings Group cenderung lebih rendah dari

PT Unilever. Misalnya jenis shampoo yaitu Emeron yang harganya lebih murah

dibandingkan dengan Sunsilk atau Zinc yang lenih murah dari Clear. Wings Group

meluncurkan produk yang sesuai dengan kualitas dan harga untuk pasar yang ingin

dituju.

Pemasok

Kekuatan pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah

industri, terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat

menetapkan harga yang tidak rendah selain itu lokasi pemasok yang jauh akan

menambah besar biaya untuk pengadaan bahan baku. Selain itu bahan baku atau

produk substitusi sangat sedikit serta meiliki biaya berpindah pemasok yang tinggi, dan

penawaran yang terbatas. Oleh karena itu untuk menghindari tingginya biaya yang

dikeluarkan untuk pembelian dan keterbatasan bahan baku dari pemasok, produsen

sebaiknya memiliki industri yang memproduksi bahan baku (industri hulu) untuk proses

produksi. Wings sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi produk deterjen di

Indonesia memiliki pabrik yang memproduksi bahan baku untuk produk deterjen

mereka sehingga mereka tidak memiliki gangguan dalam hal pasokan bahan baku.

Bahkan perusahaan Unilever Indonesia pun memilih Wings untuk memasok bahan

baku produksi deterjen mereka.

Substitusi

Produk substitusi merupakan ancaman yang besar bagi produk lain karena selain

mampu menjadi produk alternatif dari sebuah produk yang ada, dapat juga merebut

pasar dari sebuah produk yang disubstitusikan. Biasanya produk substitusi memiliki

harga yang murah dan menggunakan teknologi yang baru, sehingga perusahaan harus

cermat mengamati perubahan harga produk substitusi yang menjadi ancaman bagi

produk perusahaan tersebut, jika kemajuan teknologo atau persaingan meningkat di

industri substitusi, maka harga dan laba dalm segmen akan menurun. Dari hasil

pengamatan di pasar menunjukan bahwa produk substitusi dari PT Wings adalah

produk deterjen So klin yang sebenarnya ditujukan untuk mencuci pakaian secara

menual (tanpa menggunakan mesin cuci) tapi tetap digunakan untuk mencuci dengan

menggunakan mesin cuci.

Pesaing

Semakin banyak pesaing industri maka semakin tinggi tingkat persaingan, karena

pesaing saling bersaing untuk menjadi market leader di pasar dan untuk memiliki

market share yang besar. Persaingan ini sangat jelas terlihat antara Unilever dan

Wings. Wings berusaha “menempel” ketat Unilever dalam meluncurkan produk-

produknya, misalnya So klin vs Rinso, Nuvo vs Lifebuoy, Ciptadent vs Pepsodent, Zinc

vs Clear dan sebagainya. Selain itu tingkat persaingan yang tinggi juga dipengaruhi

oleh pertumbuhan industri yang lambat, tingginya biaya tetap (fixed cost) perusahaan,

dan persaingan secara personal antara pesaing dengan pesaing lainnya.

Model 8 unsur lingkungan :

1. Pemasok ( supplier ) lebih disebut vendor

2. Pelanggan ( customer )

3. Serikat kerja ( Labor union )

4. Komunitas keuangan ( financial community )

5. Pemegang saham dan pemilik ( stockbolders and owners )

6. Pesaing ( competitor )

7. Pemerintah ( goverment )

8. Komunitas global ( global community )

Aliran sumber daya lingkungan

Perusahaan terhubung dengan unsur – unsur lingkungannya memalui sumber daya

lingkungan. Beberapa sumber daya mengalir lebih sering dari pada sumber daya yang

lain.

Aliran – aliran yang umum terjadi meliputi :

1. Aliran informasi dari pelanggan

2. Aliran bahan baku kepelanggan

3. Aliran uang kepada pemegang saham

4. Aliran bahan baku dari pemasok

Aliran yang lebih jarang terjadi, meliputi:

1. Aliran uang dari pemerintah ( seperti untuk penelitian )

2. Aliran bahanbaku kepemasok

3. Aliran pegawai kepesaing

Satu – satunya sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan seluruh unsur

adalah informasi dan perusahaan berusaha untuk menjadikan hubungan informasi

dengan pesaing sebagai suatu aliran satu arah.

Mengelola aliran sumber daya fisik-manajemen

Rantai pasokan ( supply chain manajement )

Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan

selanjutnya kepada pelanggan disebut rantai pasokan. Manajemen rantai pasokan

adalah proses aliran sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk

memastikan bahwa aliran tersebut terjadi dengan cara tepat waktu dan efisien.

Manajemen rantai pasokan terdiri dari aktivitas – aktivitas berikut ini :

1. Meramalkan permintaan pelanggan

2. Membnuat jadwal produksi

3. Menyiapkan jaringan transportasi

4. Memesan persediaan pengganti dari para pemasok

5. Menerima persediaan dari pemasok

6. Mengelola persediaan – bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi

7. Melakukan produksi

8. Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan

9. Melacak aliran sumber daya dari pemasok, didalam perusahaan, dan kepada

pelanggan

Sistem informasi perusahaan dapat digolongkan dalam melaksanakan tiap-tiap

aktivitaas diatas.

Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan organisasi :

Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah dukungan terhadap sistem yang ada dan

membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing organisasi dalam hal

adalah tujuan.Sistem Informasi dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan

secara keseluruhan sehingga dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis

dengan perusahaan lainnya.

Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, sistem informasi yang mendukung atau

membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, sistem informasi

strategis dapat berupa sistem informasi apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain), yang

menggunakan teknologi informasi untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan

kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis

perusahaan lainnya.

Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja

operasional dan manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik,

sistem pemrosesan transaksi dan sistem manajemen database berpengaruh pada

kualitas organisasi

Sistem informasi bagi manajer sangatlah penting baik untuk perusahaan kecil maupun

besar. Manajer harus mengidentifikasi jenis- jenis sistem yang dapat dijadikan sebagai

keunggulan strategis bagi organisasinya.

Namun sampai saat ini sistem informasi baru memainkan peran yang teramat sedikit di

bidang produksi, distribusi dan penjualan produk maupun jasa. Peningkatan

produktivitas terhadap proses informasi menjadikannya sedikit berbeda dalam

produktivitas perusahaan.

Dalam hal ini ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informasi yang dapat

dijadikan aset perusahaan dalam jangka panjang :

Sumber Daya Manusia, yaitu para staf penanggung jawab perencanaan dan

pengembangan teknologi informasi pada sebuah perusahaan, sehingga para staf

tersebut benar-benar memiliki tanggung jawab terhadap pengoperasian teknologi

informasi.

Teknologi, Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat lunak dan

perangkat keras dipergunakan secara bersama-sama dalam proses operasional

perusahaan.

Relasi, adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen perusahaan

sebagai pengambil keputusan (decision maker).

Penggunaan strategis TI

Terdapat banyak cara perusahaan dapat memandang dan menggunakan tegnologi

informasi. Contohnya, perusahaan dapat memilih untukmenggunakan sistem informasi

secara strategis, atau perusahaan dapat merasa puas dengan menggunakan TI untuk

mendukung operasi rutin yang efisien. Akan tetapi, jika perusahaan menekankan

penggunaan strategi bisnis dari tegnologi informasi, manajemen perusahaan tersebut

akan memandang TI sebagai faktor pembeda kompetitif yang utama. Pihak manajemen

kemudian akan membentuk berbagai strategi bisnis yang akan memberi perusahaan

keunggulan besar dalam pasar tempat perusahaan bersaing.

Membangun bisnis yang berfokus pada pelanggan

Bagi banyak perusahaan, nilai bisnis utama mereka untuk menjadi bisnis yang berfokus

pada pelanggan terletak pada kemampuan mereka untuk mempertahankan pelanggan

agar tetap loyal, mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang, merespons

kekhawatiran pelanggan, dan menyediakan layanan pelanggan berkualitas tinggi.

Fokus strategis atas nilai bagi pelanggan ini mengakui bahwa kualitas, bukan harga,

telah menjadi determinan utama dalam presepsi pelanggan atas nilai.

Dari sudut pandang pelanggan, perusahaan-perusahaan yang secara konsisten

menwarkan nilai terbaik mampu menelusuri preferensi setiap pelanggannya, mengikuti

tren pasar, pasokan produk, layanan dan informasi, kapan saja, dimana saja, dan

memberi layanan pelanggan yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap pelanggan.

Tegnologi internet telah menciptakan peluang strategis bagi perusahaan, besar dan

kecil, untuk menawarkan layanan dan produk yang cepat, responsif, serta berkualitas

tinggi yang disesuaikan dengan preferensi setiap pelanggan.

Tegnologi internet dapat membuat pelanggan menjadi titik pusat manajemen hubungan

pelanggan (Customer Relation Management-CRM) dan aplikasi e-Business lainnya.

Situs Web sistem CRM dan interenet, intranet, dan ekstranet menciptakan saluran-

saluran baru untuk komunikasi yang interaktif dalam suatu perusahaan, dengan para

pelanggan, dengan para pemasok, mitra bisnis, serta pihak lainnya di lingkungan

eksternal. Hal ini memungkinkan interaksi terus-menerus dengan para pelanggan ke

sebagian besar fungsi bisnis dan mendororng kerjasama lintas fungsi dengan para

pelanggan dalam hal pengembangan produk, pemasaran, pengiriman, layanan, dan

dukungan teknis.

Biasanya para pelanggan menggunakan Internet untuk mengajukan pertanyaan,

menyampaikan keluhan, mengevaluasi produk, meminta dukungan dan membuat serta

melaporkan pembelian mereka. Dengan menggunakan Internet dan intranet

perusahaan, para ahli dalam berbagai fungsi bisnis di semua perusahaan dapat

memberi kontribusi berupa respons yang efektif. Hal ini mendorong penciptaan diskusi

kelompok lintas fungsi dan ttim pemecah masalah yang dibentuk demi keterlibatan

pelanggan, layanan dan dukungan untuk pelanggan. Bahkan jalur Internet dan intranet

ke para pemasok dan mitra bisnis dapat digunakan untuk mendaftar mereka masuk

dengan cara tertentu agar dapat memastikan kiriman tepat waktu atas berbagai

komponen dan jasa yang berkualitas untuk memenuhi komitmen perusahaan pada para

pelanggannya.

Perekayasaan ulang proses bisnis

Salah satu dari implementasi paling penting dari strategi kompetitif adalah

perekayasaan proses bisnis (Business Process Reenginering-BPR), sering kali disebut

saja perekayasaan ulang. Perekayasaan ulang adalah pemikiran kembali yang

mendasar dan pendesainan ulang yang radikal atas proses bisnis untuk mencapai

perbaikan yang dramatis dalam biaya, kualitas, kecepatan, dan layanan. Jadi, BPR

menggabungkan strategi untuk mempromosikan inovasi bisnis agar perusahaan dapat

menjadi jauh lebih kuat serta menjadi pesaing yang lebih berhasil dalam pasar.

Melakukan perubahan yang radikal atas proses bisnis untuk secara dramatis

meningkatkan efisiensi dan efektivitas bukanlah tugas yang mudah. Contohnya, banyak

perusahaan yang menggunakan software Enterprise Resource Planning (ERP)

fungsional untuk merekayasa ulang, mengotomatisasi, dan mengitegrasikan proses

manufaktur, distribusi, keuangan, dan sumberdaya manusia. Sementara banyak

perusahaan telah melaporkan keuntungan yang mengesankan dengan proyek

perekayasaan melalui ERP, banyak yang mengalami kegagalan yang dramatis atau

telah gagal mencapai perbaikan yang mereka kejar.

Banyak perusahaan menemukan bahwa pendekatan desain organisasi adalah pelaku

perekayasaan ulang yang penting, bersama dengan penggunaan tegnologi informasi.

Contohnya salah satu pendekatan yang umum adalah penggunaan tim proses mandiri

lintas fungsi atau multidisiplin. Para karyawan dari berbagai departemen dan keahlian

termasuk para teknisi, bagian pemasaran, layanan bagi pelanggan, dan manufaktur

dapat bekerja sebagai tim untuk proses pengembangan produk.

Peran tegnologi informasi

Tegnologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaa uang sebagian

besar proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi, dan konektivitas

komputer secara mendasar meningkatkan efisiensi proses bisnis, seperti juga

meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar orang-orang yang bertanggung jawab

atas operasi dan manajemennya. Contohnya, proses manajemen pesanan yang

digambarkan dalam gambar

Menjadi perusahaan yang lincah

Kelincahan (Agility) dalam kinerja bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk

sejahtera dalam pasar global yang berubah cepat dan terus terfragmen unutk produk

dan jasa berkualitas tinggi, berkinerja baik, dan disesuaikan dengan pelanggan.

Perusahaan yang lincah dapat membuat laba dalam pasar dengan pilihan produk yang

luas dan bermasa hidup pendek, dan dapat memproduksi pesanan secara individual

dan dengan jumlah yang besar.

Perusahaan tersebut mendukung penyesuaian massal (mass customization) dengan

menawarkan produk individual sambil mempertahankan produksi dalam volume yang

tinggi. Perusahaan yang lincah sangat bergantung pada tegnologi Internet untuk

memadukan dan mengelola proses bisnis, sambil menyediakan daya pemrosesan

informasi untuk melayani banyak pelanggan sebagai individual.

Ada empat strategi dasar yang harus diimplementasikan untu menjadi perusahaan yang

lincah. Antara lain : Pelanggan dari perusahaan yang lincah menganggap produk atau

jasa sebagai solusi terhadap masalah individual mereka.

Jadi, harga produk dapat ditentukan berdasarkan biaya produksinya.

Perusahaan yang lincah bekerja sama dengan pelanggan, pemasok dan perusahaan

lain bahkan dengan pesaing. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memasarkan

prosuk dengan cepat dan hemat, dimanapun sumber daya berada dan siapapun yang

memlikinya.

Perusahaan yang lincah dapat bertahan ketika terjadi perubahan dan ketidakpastian.

Perusahaan menggunakan struktur organisasi yang fleksibel sehingga sesuai dengan

peluang pelanggan yang terus berubah dan berbeda-beda.

Akhirnya perusahaan yang lincah dapat meningkatkan dampak sumberdaya manusia

dan pengetahuan yang mereka miliki. Dengan memelihara semangat wira usaha,

perusahaan yang lincah dapat memberikan insentif yang tinggi bagi tanggung jawab,

kemampuan beradaptasi, dan inovasi pegawai.

Cara lain untuk memikirkan mengenai kelincahan dalam bisnis. Kerangka kerja ini

menekankan pada peran yang dapat dimainkan oleh pelanggan, mitra bisnis dan

tegnologi informasi dalam mengembangkan dan mempertahankan kelincahan strategis

perusahaan. Perhatikan bagaimana tegnologi informasi dapat memungkinkan

perusahaan untuk mengembangkan hubungan dengan pelanggan dalam komunitas

virtual yang membantu perusahaan untuk bermitra dengan pemasok, distributor,

manufaktur kontrak dan pihak lainnya melalui portal kerja sama dan sistem rantai

pasokan berbasis Web lainnya yang secara signifikan memperbaiki kelincahan

perusahaan dalam melihat peluang bisnis yang inovatif.

Membuat perusahaan virtual

Dalam lingkungan bisnis global yang dinamis saat ini, pembentukan perusahaan virtual

dapat menjadi salah satu penggunaan strategis terpenting dari tegnologi informasi.

Perushaan virtual (juga disebut korporasi virtual atau organisasi virtual) adalah

organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan banyak

orang, organisasi, aktiva dan ide.

Perusahaan virtual biasanya membentuk aliansi dan kelompok kerja virtual dengan

mitra bisnis yang saling berhubungan melalui Internet, intranet dan ekstranet. Perhatika

bahwa perusahaan ini telah diorganisir secara internal menjadi kelompok-kelompok

lintas fungsi dan proses yang dihubungkan dengan intranet. Perusahaan tersebut juga

mengembangkan aliansi dan hubungan ekstranet yang membentuk sistem informasi

antar perusahaan dengan pemasok, pelanggan, subkontraktor dan pesaing. Jadi,

perusahaan virtual menciptakan aliansi dan kelompok kerja virtual yang fleksibel dan

dapat beradaptasi untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang berubah dengan cepat.

Membangun perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan

Bagi banyak perusahaan saat ini, keunggulan kompetitif yang bertahan lama hanya

dapat dimiliki oleh mereka apabila mereka menjadi perusahaan yang dapat

menghasilkan pengetahuan organisasi yang belajar. Hal ini berarti secara konsisten

menciptakan pengetahuan bisnis baru, menyebarkan secara luas keseluruh

perusahaan dan dengan cepat membangun pengetahuan baru kedalam produk dan

jasa mereka.

Perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan menggunakan dua jenis

pengetahuan. Antara lain :

Pengetahuan eksplisit, yaitu data, dokumen, segala sesuatu yang tertulis atau disimpan

dalam komputer.

Perusahaan pengetahuan implisit, yaitu pengetahuan “bagaimana cara melakukan

sesuatu”, yang ada didalam diri para pekerja.

Manajemen pengetahuan yang berhasil akan menciptakan berbagai tehnik, tegnologi,

sistem, dan penghargaan untuk membuat para karyawan berbagi apa yang mereka

ketahui dan untuk membuat akumulasi pengetahuan yang lebih baik di tempat kerja dan

perusahaan. Dengan cara ini, para karyawan perusahaan meningkatkan pengetahuan

ketika mereka melakukan pekerjaan mereka.

Sistem manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan telah menjadi salah satu

penggunaan strategis utama atas tegnologi informasi. Dalam ekonomi dan bisnis yang

penuh ketidakpastian satu-satunya sumber pasti keunggulan kompetitif yang bisa

bertahan lama adalah pengetahuan. Perusahaan dapat mencaai keunggulan kompetitif

yang dapat bertahan lama apabila menjadi perusahaan yang menghasilkan

pengetahuan/organisasi belajar. Ada dua jenis pendekatan pengetahuan. Perama

pengetahuan eksplisit berupa data, dokumen yang bisa disimpan di dalam komputer.

dan ke dua yaitu pengeahuan bagaimana cara melakukan sesuatu yagn ada di dalam

diri pekerja.

Dengan Knowledge Management System –KMS perusahaan mengelola pembelajaran

organisasional , pengetahuan yang penting dan cara melakukan bisnis di mana pun dan

kapanpun dibutuhkan organisasi. Meliputi proses, prosedur, hak paternm formula

oraktik2 terbaik, prediksi dan perbaikan yang disebarkan melalu TI seperti internet dan

intranet untuk respon yang lebih cepat.

Sistem manajemen pengetahuan memfasilitasi pembelajaran dan penciptaan

pengetahuan organisasi. Mereka didesain untuk menyediakan respons cepat ke para

pekerja ahli, mendorong perubahan perilaku para karyawan serta secara signifikan

meningkatkan kinerja bisnis. Sejalan dengan berlanjutnya proses pembelajaran

organisasi dan makin luasnya dasar pengetahuannya, perusahaan yang dapat

menghasilkan pengetahuan tersebut berusaha untuk mengintegrasikan

pengetahuannya ke dalam berbagai proses bisnis, produk dan jasa. Hal ini membantu

produk serta layanan pelanggan yang berkualitas tinggi, dan menjadi pesaing berat

dalam pasar.

Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk

menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang

seharusnya ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam

hal yang sama, model delapan unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi

suatu cara yang baik untuk memahami kompleksitas dari bagaimana perusahaan akan

berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model

delapan unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen rantai

pasokan (supply chain management).

Model sistem umum pada perusahaan adalah dimana penyerdahanaan objek, yang

terdiri dari berbagai jenis model yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan

model itu sendiri yang mempengaruhi juga di perusahaan agar mempermudah

pengertian, komunikasi, dan memperkirakan masa depan.

Model sistem umum dapat diterapkan pada jenis-jenis organisasi yang ada pada saat

ini, walaupun perlu adanya beberapa modifikasi. Misalnya penggunaan model sistem

umum pada organisasi yang menghasilkan produk dan jasa.

Pasar Swalayan

Semua sumber daya fisik mengalir melalui sistem fisik sebuah pasar swalayan. Arus

utama adalah material, yaitu bahan makanan dan barang-barang lain yang dijual. Arus

personil terdiri dari manajer toko, kasir, pegawai gudang, dan orang-orang lain yang

dipekerjakan untuk suatu jangka waktu dan akhirnya berhenti. Sejumlah kecil mesin

digunakan, yaitu alat pembaca bar code di kasir.

Terdapat pula mesin-mesin di belakang layar seperti komputer, kalkulator dan telepon.

Alat lainnya mencakup lemari pendingin, kotak peraga, dan rak-rak untuk menempatkan

barang dagangan yang akan dijual. Arus uang ke pasar swalayan disediakan oleh para

pelanggan, dan arus keluar terutama berbentuk pembayaran kepada para pemasok,

pegawai dan pemilik.Proses transformasi meliputi membuka karton dan mengatur

barang dagangan di rak. Dengan perkataan lain adalah semua kegiatan yang membuat

berbagai produk siap untuk dijual secara mudah dan menarik.

Kantor Pengacara

Biasanya terdiri dari sejumlah kecil kaum profesional yang telah dididik secara khusus

dan disahkan untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Tugas mereka lebih

menekankan aktivitas mental daripada fisik. Arus materialnya sangat sedikit, terutama

berupa perlengkapan pencatatan (misal kertas, dan pensil).

Standar kinerjanya kemungkinan besar tidak serinci standar di pasar swalayan. Kantor

pengacara itu mungkin tidak berusaha untuk menangani sekian banyak kasus atau

memenangkan sekian persen persidangan. Namun, kita mengasumsikan tujuan pada

laba, karena partner mengerti bahwa laba adalah kunci kelangsungan operasi.

Keadaan Sistem Informasi Manajemen sangat berkembang pesat karena banyaknya

alat untuk membantu berjalannya sim pada suatu organisasi atau perusahaan.

Perbedaan konsep teoritis dan kondisi praktis yang terjadi di lapangan adalah :

Konsep teoritis adalah bertujuan memberikan dan memperkaya manfaat pada konsep-

konsep, teori terhadap Sistem Infomasi Manajemen.

Konsep Teoritis dapat disebut sebagai alat dalam sistem informasi manajemen.

Kondisi Praktis adalah dimana sistem informasi manajemen dapat dijalankan dengan

berbagai alat bantu pendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan

keputusan dalam sebuah organisasi.

Ketiga proses ini pada akhirnya akan dapat menunjang kinerja dan strategis dari

perusahaan sehingga SIM dapat diimplementasikan dengan baik dan efektif:

Proses perencanaan

Contoh : dalam merencanakan suatu peluncuran produk baru di sebuah perusahaan

makanan, diperlukan beberapa elemen yang mendukung peluncuran produk baru

tersebut. Misalnya analisis pangsa pasar. Untuk dapat mengetahui analisis pangsa

pasar, maka perusahaan khususnya dalam divisi Research and Development perlu

untuk melakukan riset dengan menggunakan sistem informasi misalnya mengumpulkan

data pelanggan mereka dan mengidentifikasi hal-hal apa saja yang mereka harapkan

dari perusahaan tersebut.

Proses pengendalian

Contoh : dalam sebuah perusahaan makanan, diperlukan sistem informasi berkaitan

dengan tanggal kadaluarsa produk yang ada di dalam gudang bahan baku. Gudang

yang besar memerlukan sistem informasi yang berisi data kadaluarsa bahan baku dan

lokasi bahan baku tersebut. Hal ini akan membuat perusahaan tidak perlu memakan

waktu yang lama untuk mencari produk di gudang. Selain itu, di dalam basis data dari

sistem informasi telah disebutkan mengenai data kadaluarsa produk sehingga sebelum

waktunya, produk akan segera ditarik sebelum masuk ke dalam ruang produksi.

Proses pengambilan keputusan

Contoh : di dalam suatu perusahaan yang telah mengetahui sistem informasi data

pelanggan yang menyukai produk tertentu dan tidak, dapat di analisis mengapa suatu

produk tidak laku di pasaran. Apakah karena rasa produk ataukah dari kemasan yang

kurang menarik, sehingga data ini dapat membuat manajer cepat dalam proses

pengambilan keputusan.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk

memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang

menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya.

Sumber keunggulan kompetitif :

Seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia nikamti sepadan atau lebih besar

dari biaya yang ia keluarkan.

Keunikan, artinya adalah produk anda tidak mudah di contoh atau di-copy oleh pesaing

anda.

Kekuatan menentukan daya tarik :

Pendatang baru

Pembeli

Pemasok

Substitusi

Pesaing

Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan organisasi. Dengan adanya

aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja operasional dan

manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem

pemrosesan transaksi dan sistem manajemen database berpengaruh pada kualitas

organisasi.

Menggunakan tegnologi informasi sebagai keunggulan strategis, dengan cara

perusahaan melakukan perekayasaan ulang proses, mengetahui peran dan tegnologi

informasi, menjadi perusahaan yang lincah, membuat perusahaan virtual dan

membangun perusahaan yan menghasilkan pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

//melishaputri.wordpress.com/2012/10/14/sistem-informasi-untuk-keunggulan-

kompetitif/

“Putra, Y. M. (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan . Modul Kuliah

Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta”.

Arijanto, A, Hikmah, D., & Nashar, Muhammad. (2015). Sistem Informasi Manajemen.

Jakarta. Universitas Mercu Buana Jakarta: Universitas Mercu Buana Yogyakarta:

Sibuku Media

McLeod, R, & Schell, G. P. (2007). Management Information Systems. USA:

Pearson/Prentice Hall.

Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Management Information System. Pearson

Education India.

Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2018). Management Information Systems: Managing

The Digital Firm. Pearson.

‘O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2006). Management Information Systems (Vol. 6).

McGraw-Hill Irwin.

‘O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2005). Intoduction to Information Systems (Vol. 13).

New York City, USA: McGraw-Hill/Irwin

//www.kompasiana.com/diahretnowsr/57086b9f10977335048b458e/pemanfaatan-

sistem-informasi-manajemen-dalam-kehidupan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA