Apa saja benda yang dijual di toko ritel sekolah

Kata atau istilah ritel, mungkin sering kamu dengar di dunia usaha atau bisnis. Tapi, apakah kamu tahu apa itu ritel, beserta contoh usaha ritel di Indonesia? Terlebih, bagi kamu para pebisnis, sebaiknya memang harus mengetahui arti dari istilah ini, beserta jenis-jenisnya. 

Sering dikaitkan sebagai bentuk usaha besar, apakah bisnis seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tidak bisa disebut ritel? Jadi, sebenarnya ritel itu apa sih? Yuk, kita bahas mulai dari pengertian ritel terlebih dahulu, agar kamu bisa membahas contoh usaha ritel itu, seperti apa. 

Pengertian Usaha Ritel

Bagi kamu yang belum mengetahui apa itu ritel, mari simak penjelasan berikut ini. Jadi, usaha ritel adalah sebuah aktivitas pemasaran yang meliputi semua kegiatan penjualan, bahkan hingga pendistribusian, yang langsung dilakukan kepada konsumen akhir, untuk dikonsumsi secara pribadi. Sehingga, usaha ritel bukan kegiatan perindustrian, untuk diperjualbelikan kembali.

Jadi, jika dilihat dari alurnya, dalam usaha ritel ini pebisnis yang menjalankan kegiatan usaha, biasanya disebut pengecer. Setelah itu, para pengecer umumnya akan membeli barang kepada produsen atau supplier dalam jumlah besar, untuk mendapat harga yang lebih murah. 

Selanjutnya, para pengecer akan memproses barang dengan cara menjualnya kembali ke konsumen akhir dalam jumlah yang lebih kecil atau sedikit.

Jenis Usaha Ritel Beserta Contoh Usaha Ritel 

Di Indonesia sendiri, jenis usaha ritel ada banyak, begitupun dengan contoh usaha ritelnya. 

Berdasarkan Skala Penjualan

Jenis usaha ritel yang pertama adalah jika dilihat berdasarkan skala penjualannya. Adapun, dalam bisnis ada beberapa ukuran skala yang bisa dilakukan, yakni skala penjualan besar dan kecil. 

Baca Juga : iSeller dan MASERP Event

Skala Besar

Dari segi skala penjualan, dalam usaha ritel terdapat usaha ritel dengan skala penjualan besar. Di sini, pengecer (pelaku usaha ritel) menyediakan barang yang dijual, dalam jumlah besar.

Meski dalam jumlah besar, mereka tetap bisa melakukan pendistribusian langsung ke pelanggan akhir, untuk dikonsumsi secara pribadi. Pelanggan sebenarnya juga bisa menjual kembali barang dari ritel jenis ini, namun harganya tidak cukup murah ketimbang membeli ke distributor. 

Adapun, contoh usaha ritel skala besar ini adalah supermarket atau department store, misalnya seperti Hypermart, Giant, Matahari, Ramayana, Centro, Foodhall, dan masih banyak lagi. 

Dari contoh usaha ritel di atas, mayoritas orang menyebutnya sebagai modern trade. Mengapa? Karena, jenis ritel skala besar ini, memiliki nuansa modern, dari segi lokasi, fitur, teknologi dan pelayanannya.

Skala Kecil

Hampir sama dengan jenis usaha ritel skala besar, jenis ritel ini adalah bisnis yang dilakukan pengecer (yang menjual barang dalam jumlah satuan) namun dengan jumlah yang lebih kecil, daripada ritel skala besar. 

Jenis usaha ritel skala kecil ini, juga biasa disebut dengan general trade atau tradisional ritel. Karena, biasanya jenis usaha ritel ini dilakukan secara konvensional oleh perorangan. 

Namun, dalam jenis ritel ini juga dibagi lagi menjadi dua kategori, yakni usaha ritel kecil berpangkal, seperti kios atau pedagang kaki lima (menetap), dan usaha ritel kecil tidak berpangkal, seperti pengecer (tidak menetap).

Contoh usaha ritel skala kecil kategori berpangkal, adalah seperti minimarket, warung sembako, agen makanan, dan lainnya. Di Indonesia sendiri, banyak contoh usaha ritel dengan jenis dan kategori ini, seperti Indomaret, Alfamart, agen makanan atau sembako, toko sayuran, Total Buah Segar, dan lain-lain.   

Sedangkan, contoh usaha ritel tidak berpangkal, adalah seperti tukang sayur keliling, tukang roti keliling, dan lain-lain. 

Berdasarkan Kepemilikan

Selanjutnya ada jenis usaha ritel jika dilihat berdasarkan kepemilikannya, yakni ada usaha ritel mandiri, franchise, dan corporate chain.

Ritel Mandiri 

Pertama ada jenis usaha ritel mandiri, dimana jenis bisnis ritel ini dimiliki oleh individu atau perorangan. Karena dimiliki perorangan, biasanya bisnis ini berskala kecil serta dikerjakan secara mandiri oleh sang pemilik. 

Namun, pemilik usaha juga bisa mengembangkan usahanya dan menambah jumlah karyawan, menambah modal usaha, hingga menggunakan sistem dan manajemen yang lebih baik.

Franchise/Waralaba

Para pebisnis, mungkin sudah tidak asing dengan jenis usaha ini, yang juga masuk sebagai usaha ritel, yakni franchise, di mana usaha ini merupakan jenis bisnis, dengan membeli atau menyewa hak, untuk menggunakan konsep bisnis, hingga produk dari brand tertentu. 

Adapun, model bisnis ritel seperti ini, para pebisnis akan mendapatkan hak tersebut, dan bisa menjual produk yang sudah lebih dulu dikenal masyarakat. Sehingga, kamu tidak perlu memperkenalkan brand tersebut dari nol lagi.

Contoh usaha ritel jenis ini adalah seperti Indomaret, Alfamart, Ayam Geprek Bensu, Kopi Kenangan, dan masih banyak lagi.

Corporate Chain

Selanjutnya adalah jenis usaha ritel dengan kepemilikan gabungan dari beberapa individu, yang merupakan pemegang saham dari perusahaan tersebut.  Adapun, jenis usaha ritel ini dilakukan oleh korporasi, dan biasanya usaha ritel ini berskala besar. 

Contoh usaha ritel jenis ini adalah seperti Matahari Group, Robinson Group, Ramayana Group, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan Teknik Pemasaran

Dengan majunya teknologi, maka jenis usaha ritel juga semakin berkembang. Hingga saat ini, usaha ritel bisa juga bisa dilihat berdasarkan teknik pemasarannya, yakni usaha ritel offline dan online. 

Ritel Offline

Seperti namanya, jenis usaha ritel offline ini, bisa melakukan proses transaksi tanpa adanya jaringan internet. Mereka hanya menggunakan sistem offline, yang hanya bisa diakses oleh bisnis mereka saja. 

Selain itu, jenis ritel offline juga mengharuskan kehadiran konsumen di dalam toko, untuk proses jual-beli. Agar pembeli tertarik untuk datang, biasanya pemilik ritel offline, menggunakan strategi pemasaran.

Promosi in store ini bisa dilakukan seperti pasang banner, spanduk atau property fisik, informasi promosi melalui speaker, dan lainnya. Contoh usaha ritel offline ini, tentu saja adalah usaha yang terdapat fisiknya, seperti supermarket, minimarket, toko baju, outlet, butik, dan lainnya. 

Ritel Online

Sering majunya teknologi, maka jenis penjualan semakin beragam, dalam melakukan pemasaran, salah satunya dengan cara online. Jenis usaha ritel online ini, memanfaatkan teknologi internet untuk memasarkan toko fisik melalui online.

Mereka bisa menggunakan berbagai media digital seperti membuat akun toko di e-commerce, media sosial, atau online pribadi.

Tidak seperti bisnis ritel offline, biasanya bisnis ritel online tidak terlalu besar, karena barang dagangan yang dijual juga biasanya tidak terlalu banyak. 

Pasalnya, bisnis usaha ritel online tidak memiliki tempat usaha, yang besar pula. Kecuali bisnis ritel offline yang juga memiliki pemasaran online. 

Contoh usaha ritel online saat ini sangat banyak. Bahkan, usaha rumahan seperti UMKM juga bisa membangun usaha ritel jenis ini. Sebut saja seperti bisnis lokal fashion, kosmetik, makanan, dan lainnya.

Kamu hanya perlu memasarkan produk melalui media online, dan pembeli akan berdatangan ke lapak online kamu, dan melakukan transaksi dengan mudah, dengan berbagai fitur digital. 

Kesimpulan

Intinya, contoh usaha ritel di Indonesia sangat beragam, terlebih sudah disebutkan satu per satu berdasarkan jenisnya. Ciri usaha ritel sendiri juga merupakan bisnis penjualan akhir, ke pelanggan untuk dikonsumsi pribadi, dan bukan untuk dijual kembali seperti distributor. 

Dari jenis dan contoh usaha ritel di atas, kira-kira, kamu ingin bangun bisnis ritel apa? Namun, apapun jenis bisnis ritelnya, yang terpenting adalah niatnya, modal yang mumpuni, dan sistem keuangan yang baik. 

Pasalnya, sistem keuangan yang baik bisa membuat bisnismu lancar. Percuma, kamu memiliki modal banyak, konsep bisnis yang bagus, tapi sistem keuangan tidak bagus. 

Nah, agar sistem keuangan bisnismu baik, maka kamu perlu software akuntansi modern seperti MASERP. Software ini juga bisa digunakan untuk bisnis ritel skala kecil maupun besar lho. 

Bahkan, kamu juga bisa konsultasikan terlebih dahulu ke pihak MASERP, agar kamu bisa menyesuaikan kebutuhan penggunaan software tersebut, sesuai bisnis yang ingin kamu jalankan. 

Daftar sekarang juga untuk mengikuti Webinar tentang “Omnichannel di Tengah Pandemi” dengan klik gambar bawah ini:

Apa saja benda yang dijual di toko ritel sekolah