Apa saja aspek yang perlu diperhatikan dalam penyuntingan teks eksposisi

Apa itu penyuntingan teks eksposisi?.

Top 1: Apa saja yang perlu diperhatikan saat menyunting teks hasil observasi?

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 104

Ringkasan: . membuat soal perbedaan dari 2 teks ulasan pilihan gandatolong bantu ya, minimal soal nya 2​ . 4. Selain cara-cara budi daya ikan gurami yang baik, buku Budi Daya Gurami akan memaparkan kepada pembaca berbagaikendalayang akan dihadapi dalam budi. … daya gurami beserta solusinya. Dengan bahasa yang mudah dipahami, penulis memberi banyak informasi mengenai budi daya gurami, antara lain pengenalan kerabat gurami, pemeliharaan gurami pada kolam khusus dan kolam campuran, cara men

Hasil pencarian yang cocok: 1. ketepatan penulisan huruf,kata,lambang bilangan,serta ketepatan penggunaan tanda baca · 2. ketepatan penggunaan kata kata untuk mengungkapkan suatu maksud ... ...

Top 2: Apa saja yang perlu diperhatikan saat menyunting teks eskposisi? - Brainly

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 110

Ringkasan: . membuat soal perbedaan dari 2 teks ulasan pilihan gandatolong bantu ya, minimal soal nya 2​ . 4. Selain cara-cara budi daya ikan gurami yang baik, buku Budi Daya Gurami akan memaparkan kepada pembaca berbagaikendalayang akan dihadapi dalam budi. … daya gurami beserta solusinya. Dengan bahasa yang mudah dipahami, penulis memberi banyak informasi mengenai budi daya gurami, antara lain pengenalan kerabat gurami, pemeliharaan gurami pada kolam khusus dan kolam campuran, cara men

Hasil pencarian yang cocok: -membuat tema, judul -menata letakan mana kalimat utama dan mana kalimat penjelas di per paragraf tersebut. ...

Top 3: Sebutkan unsur-unsur penting yang perlu diperhatik... - Roboguru

Pengarang: roboguru.ruangguru.com - Peringkat 186

Hasil pencarian yang cocok: Sebutkan unsur-unsur penting yang perlu diperhatikan dalam menyunting! ...

Top 4: Jelaskan aspek yang harus diperhatikan saat menyun...

Pengarang: roboguru.ruangguru.com - Peringkat 172

Hasil pencarian yang cocok: Jelaskan aspek yang harus diperhatikan saat menyunting teks berita! ...

Top 5: Apa yang dimaksud dengan menyunting dan hal-hal apa saja ...

Pengarang: m.rumahtanya.com - Peringkat 193

Hasil pencarian yang cocok: Menyunting merupakan kegiatan memperbaiki atau mengedit naskah secara keseluruhan dengan memperhatikan ... Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyunting ...

Top 6: Berikut aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menyunting ...

Pengarang: jripto.com - Peringkat 162

Hasil pencarian yang cocok: Artinya isi teks eksposisi haruslah menggunakan bahasa dan kata yang tepat serta sesuai dengan karakteristik isi teks. Baca juga: Unsur-Unsur Teks Cerita ... ...

Top 7: Apa saja yang perlu diperhatikan dalam penyuntingan teks eksposisi ...

Pengarang: idkuu.com - Peringkat 185

Hasil pencarian yang cocok: 4 hari yang lalu — Tentukan unsur unsur berjudul ketika pangeran men cari istri.mulai dari tema, amanat,alur,penokohan dan latar Berikut beberapa prinsip ... ...

Top 8: Mengapa Teks Eksposisi Perlu Dilakukan Penyuntingan?

Pengarang: tendikpedia.com - Peringkat 160

Ringkasan: alasan teks eksposisi harus dilakukan penyuntingan adalah untuk mengetahui kesalahan dalam unsur kalimat, ejaan, dan tanda baca. Apa itu penyuntingan teks eksposisi?. Penyuntingan merupakan langkah pasca penulisan sebuah teks. Langkah tersebut bertujuan untuk memperoleh tulisan yang baik. Aspek-aspek yang perlu disunting dalam teks eksposisi berkaitan dengan isi, struktur, dan kaidah bahasanya. Berikut ini adalah beberapa aspek dalam menyunting teks eksposisi.. Apa saja aspek dalam menyunting T

Hasil pencarian yang cocok: 14 Apr 2022 — 2 Apa saja aspek dalam menyunting Teks eksposisi? ... Aspek-aspek yang perlu disunting dalam teks eksposisi berkaitan dengan isi, struktur, ... ...

Top 9: Cara Menyunting Teks - Cinta Bahasa Indonesia

Pengarang: edusuprimanto.blogspot.com - Peringkat 116

Ringkasan: . Add caption Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyunting sebuah teks! . 1. Ejaan Penyuntingan tentang ejaan. berpedoman pada Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Kesalahan yang. sering dilakukan oleh para pemakai bahasa adalah kesalahan penulisan huruf. kapital dan pemakaian tanda baca 2. Keefektifan Kalimat Kalimat disebut efektif apabila. memiliki struktur yang tepat sehingga makna kalimatnya mudah dipahami dan tidak. menimbulkan penafsi

Hasil pencarian yang cocok: Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyunting sebuah teks! 1. Ejaan. Penyuntingan tentang ejaan berpedoman pada Pedoman Umum Ejaan yang ... ...

Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi langkah-langkah menyunting teks eksposisi

KOMPAS.com - Teks eksposisi termasuk dalam jenis karangan. Jenis teks ini memuat sebuah informasi, sehingga pembaca mendapatkan pengetahuan yang luas. Teks eksposisi juga dapat berisikan gagasan atau pendapat yang didasarkan pada fakta.

Sama seperti pembuatan jenis karangan lainnya, teks eksposisi juga membutuhkan penyuntingan. Supaya hasil karangannya menjadi lebih baik dan mudah dipahami oleh pembaca. Maka dari itu proses penyuntingan sangat penting dilakukan sebelum teks diterbitkan.

Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan [2017], teks eksposisi merupakan jenis teks yang menjelaskan atau memaparkan suatu informasi agar menambah pengetahuan pembaca.

Penyajian fakta dalam teks eksposisi merupakan sebuah keharusan. Untuk penyampaian teksnya cenderung lugas dengan menggunakan bahasa baku. Teks ini memiliki tiga struktur, yakni tesis, argumentasi, serta penegasan ulang atau simpulan.

Baca juga: Langkah Menemukan Gagasan Pokok Teks Visual

Dalam jurnal Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Duruka [2019] oleh Wa Ode Jultia, dkk, menyunting adalah langkah yang dilakukan setelah menulis teks. Bertujuan untuk menghasilkan karya tulisan yang lebih baik.

Saat menyunting teks eksposisi, ada tiga aspek yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Aspek isi
    Artinya isi teks eksposisi haruslah memuat argumen yang lugas dengan fakta yang lengkap. Fakta harus akurat dan sesuai dengan isi teks.
  2. Aspek struktur penyajian
    Artinya isi teks eksposisi haruslah lengkap dan tepat, khususnya pada bagian penyusunan antar bagian dalam teks.
  3. Aspek kaidah kebahasaan
    Artinya isi teks eksposisi haruslah menggunakan bahasa dan kata yang tepat serta sesuai dengan karakteristik isi teks.

Baca juga: Unsur-Unsur Teks Cerita Sejarah dan Contohnya

Lalu, bagaimana langkah-langkah menyunting teks eksposisi? Berikut langkah-langkah menyunting teks eksposisi antara lain:

  1. Membaca kalimat demi kalimat
    Perhatikan dan baca kalimat dalam teks eksposisi dengan teliti dan cermat.
  2. Perbaiki kesalahan tanda baca serta ejaan
    Setelah membaca kalimat per kalimat, perhatikan tanda baca yang digunakan dalam teks. Jika ada kesalahan, perbaiki dengan tanda baca yang tepat. Begitu pula dengan ejaan yang harus diperbaiki apabila kurang sesuai.
  3. Memperbaiki paragraf agar lebih padu
    Perbaiki dan susun paragraf agar menjadi lebih padu. Perhatikan susunan atau urutan paragraf agar lebih sesuai dan teratur.
  4. Klasifikasikan teks
    Setelah itu, klasifikasikan teks eksposisi berdasarkan strukturnya, yakni tesis, argumen, serta penegasan kembali.
  5. Hilangkan kalimat yang mengandung arti eksplisit
    Langkah terakhir dalam penyuntingan teks eksposisi adalah menghilangkan bagian kalimat yang bermakna eksplisit atau berupa ajakan untuk melakukan sesuatu yang diinginkan penulis.

Baca juga: Tujuan Pembuatan Teks Laporan Hasil Observasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

X

This site uses cookies. By continuing, you agree to their use. Learn more, including how to control cookies.

Sebagai penerjemah, saya wajib melakukan koreksi [proofreading] dan penyuntingan [editing] untuk terjemahan yang saya kerjakan sebelum dikirim ke klien. Biasanya, ini saya lakukan tiga kali. Ini saya lakukan sesuai dengan waktu yang masih tersisa sebelum tenggat pengiriman terjemahan. Jika waktunya agak mepet – terutama ketika mengerjakan terjemahan dalam volume besar – biasanya saya melakukan swasunting [self-editing] sebanyak dua kali saja. Pertama, setelah terjemahan selesai saya akan membacanya ulang dari awal. Setelah itu, saya akan beristirahat selama kurang lebih 30 menit atau satu jam sebelum kembali ke depan layar komputer dan membaca ulang terjemahan saya.

Saya juga kerap mendapat pekerjaan proofreading dan editing hasil terjemahan penerjemah lain. Kedua pekerjaan ini serupa, tapi tak sama. Biasanya klien memberi instruksi lengkap mengenai apa saja yang harus diperhatikan ketika menyunting atau mengoreksi suatu terjemahan.

Menyunting [Editing]

Penyuntingan biasanya mencakup pemeriksaan konten terjemahan secara keseluruhan, kesesuaian gaya bahasa yang digunakan dengan pembaca sasaran, struktur penulisan, alur terjemahan, dan ketepatan penerjemahan kata, istilah, atau kalimat. Klien akan memberitahu teks terjemahan diperuntukkan bagi kalangan mana dan gaya bahasa seperti apa yang harus digunakan dalam teks agar pesan yang disampaikan bisa tepat sasaran. Misalnya, teks untuk iklan produk kecantikan tidak boleh diterjemahkan dengan kata-kata dan gaya bahasa formal seperti terjemahan untuk dokumen pelatihan karyawan korporat.

Penerjemah juga harus memastikan bahwa terjemahan yang dihasilkan terkesan alami dan tidak kaku saat dibaca. Inilah pentingnya terjemahan dibaca oleh penyunting atau penerjemah lain. Ini untuk memastikan bahwa susunan kalimat dan penggunaan kata sudah sesuai dengan keinginan klien dan pembaca sasaran. Penerjemah bisa saja melakukan swasunting, tapi terjemahan tetap wajib dibaca oleh sepasang atau dua pasang mata lain untuk melihatnya secara keseluruhan dari sudut pandang berbeda.

Struktur kalimat dan konsistensi istilah yang digunakan dalam teks terjemahan yang disunting juga harus disesuaikan dengan tuntutan klien. Penyunting dan penerjemah buku dan novel biasanya bekerja sama sejak awal proses penerjemahan untuk memastikan pemenuhan tenggat terjemahan yang biasanya tidak terlalu panjang dan mempermudah proses secara keseluruhan, terutama konsistensi penerjemahan idiom atau kata-kata tertentu di dalam buku atau novel yang diterjemahkan. Sedangkan penerjemahan teks iklan, modul pelatihan, situs web, iklan, atau jenis teks lainnya biasanya mengikuti alur TEP, yaitu Translation, Editing, and Proofreading secara berturut-turut. Terkadang, penerjemah tidak tahu siapa yang menyunting atau mengoreksi terjemahannya. Ini berlaku jika proyek yang dikerjakan berasal dari agensi, bukan klien langsung.

Hal yang tak kalah penting yang harus diperhatikan kala menyunting terjemahan adalah ketepatan penerjemahan kata, istilah, idiom, atau bahkan frasa dan kalimat. Jika sampai ada kesalahan dalam penerjemahan idiom atau bahkan kata, akan fatal akibatnya bagi isi terjemahan secara keseluruhan. Inilah alasan penerjemah dan penyunting harus bekerja dengan hati-hati, teliti, dan tidak terburu-buru. Penerjemah dan penyunting harus benar-benar memahami dan memperhatikan konteks. Ambil contoh sederhana saja, yaitu we yang dapat diterjemahkan menjadi ‘kita‘ dan ‘kami‘ dalam bahasa Indonesia. Untuk mengetahui kata mana yang harus digunakan dalam terjemahannya, kita harus memahami kalimatnya terlebih dulu.

Mengoreksi [Proofreading]

Bagaimana dengan proofreading atau mengoreksi terjemahan? Umumnya, proofreading dilakukan di akhir proyek, yaitu setelah penerjemahan dan penyuntingan. Hal-hal yang harus diperhatikan saat mengoreksi terjemahan adalah penggunaan tanda baca, ejaan, dan tata bahasa.

Tugas penyunting dan proofreader sama beratnya. Proofreader juga harus membaca teks terjemahan dengan sangat teliti untuk memastikan tidak ada penggunaan tanda baca yang salah, seperti penggunaan koma alih-alih titik untuk mengakhiri suatu kalimat, atau penggunaan huruf kecil di awal kalimat yang seharusnya diawali dengan huruf kapital. Hal-hal kecil semacam ini tidak boleh luput dari mata jeli proofreader. Jika kesalahan kecil seperti ini banyak ditemui dalam terjemahan, artinya kualitas pekerjaan penerjemah kurang maksimal.

Alat yang paling umum digunakan oleh proofreader adalah fitur pemeriksa ejaan atau spell checker yang ada di perangkat lunak pengolah kata seperti Microsoft Word. Meski sudah menggunakan spell checker, proofreader tetap harus membaca teks terjemahan dengan saksama untuk memastikan tidak ada kesalahan sekecil apa pun yang terlewat.

Tata bahasa dalam terjemahan juga harus diperhatikan dan diperiksa oleh proofreader. Ada baiknya proofreader bekerja didampingi kamus dan buku pedoman umum lain, seperti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia [PUEBI] dan Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] baik versi daring maupun cetak. Ketika saya melakukan proofreading, biasanya saya akan melakukannya secara berurutan, yaitu memeriksa tanda baca terlebih dulu, lalu diikuti oleh pemeriksaan ejaan, dan tata bahasa. Ini membantu saya tetap fokus dan membuat proofreading jadi lebih efektif karena saya tidak akan dibingungkan oleh beberapa hal berbeda di saat yang bersamaan.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA