Apa nama alat peninggalan zaman paleolithikum ini dan apa fungsinya?

Apa nama alat peninggalan zaman paleolithikum ini dan apa fungsinya?
8 Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia, Dari Sangiran Hingga Flores. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Bagi sebagian orang masih belum mengetahui fungsi kapak genggam. Kapak genggam merupakan salah satu alat peninggalan dari zaman batu.

Alat ini terbuat dari sebuah batu yang mirip dengan kapak. Seperti diketahui, kehidupan manusia purba pada zaman itu sebagian besar ditunjang oleh alat-alat yang berasal dari batu.

Bahkan, zaman batu itu sendiri terbagi menjadi 4 periode, yakni zaman batu tua (palaeolitikum), zaman batu tengah (mesolitikum), zaman batu baru (neolitikum) serta zaman batu besar (megalitikum).

Salah satu peninggalan dari zaman itu adalah kapak genggam. Banyak dari masyarakat tentu sudah tidak asing dengan alat tersebut.

Lantas apa saja fungsi kapak genggam alat peninggalan zaman batu ini? Melansir dari laman haloedukasi, Selasa (12/10), simak ulasan informasinya berikut ini.

2 dari 5 halaman

Sebelum mengetahui fungsi kapak genggam, ada baiknya mengenal pengertian dari alat peninggalan zaman batu tersebut. Kapak genggam merupakan sebuah batu yang mirip dengan kapak. Namun, alat ini tidak bertangkai serta cara menggunakannya dengan digenggam.

Ciri-ciri kapak genggam yakni berasal dari batuan keras, batu riolit, kuarsit dan fonolit. Kapak genggam ini juga berbentuk meruncing, masih kasar hingga memiliki sisi tajam.

Apa nama alat peninggalan zaman paleolithikum ini dan apa fungsinya?

©YouTube/Melawan Lupa Metro TV

Alat peninggalan zaman batu ini juga dikenal dengan sebutan kapak perimbas. Dalam ilmu prasejarah juga bisa disebut chopper yang memiliki arti alat penetak. Kapak ini pernah ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald di Pacitan, Jawa Timur pada tahun 1935.

Ada beberapa pengertian kapak genggam yang bisa kalian ketahui. Berikut pengertian kapak genggam:

a. Von Koenigswald
Berdasarkan penelitiannya pada 1935, kapak genggam merupakan sebuah kapak yang digunakan oleh manusia-manusia pada masa prasejarah. Von Koenigswald juga menyimpulkan, kapak genggam ini sudah ada sejak masa pleistosen tengah atau budaya trinil. Manusia purba yang menggunakan kapak genggam ini adalah Pithecanthropus Erectus.

b. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KKBI, kapak genggam mempunyai arti sebagai sebuah kapak yang digunakan dengan digenggam. Alat peninggalan masa batu ini juga digunakan di zaman palaeolitikum.

3 dari 5 halaman

a. Alat MemotongFungsi kapak genggam yang pertama yakni sebagai alat memotong. Alat pemotong pada zaman dulu tentu tidak seperti saat ini. Manusia kini semakin dipermudah dalam memotong apapun dengan adanya pisau.

b. Alat Menumbuk

Fungsi kapak genggam yang kedua adalah sebagai alat menumbuk serta menggerus. Biasanya mereka akan menumbuk biji-bijian sebagai bahan makanan manusia purba. Dengan tekstur kapak yang keras, manusia purba menjadi semakin dipermudah untuk menumbuk biji-bijian hingga halus.

c. Alat Multifungsi

Selain memotong dan menumbuk, kapak genggam ternyata bisa digunakan untuk sejumlah kebutuhan. Manusia purba saat itu biasa menggunakannya untuk menggali, memalu, menusuk hingga kepentingan lainnya.

4 dari 5 halaman

Fungsi kapak genggam selanjutnya yakni sebagai alat berburu. Seperti yang dipelajari, manusia purba masih sering berburu hewan-hewan liar untuk dijadikan menu santapan. Kegiatan berburu ini biasa dilakukan di area hutan karena banyak sekali hewan hidup berkeliaran.

Apa nama alat peninggalan zaman paleolithikum ini dan apa fungsinya?
©2020 Merdeka.com

Kapak genggam ini nantinya akan dilemparkan bak tombak atau panah saat berburu. Namun kapak yang digunakan sedikit berbeda dengan jenis kapak genggam lainnya. Kapak satu ini memiliki ukuran lebih besar dan cukup sulit untuk menggenggamnya.

e. Alat Serpih

Fungsi kapak genggam yang terakhir adalah sebagai alat serpih. Fungsi satu ini sebenarnya perkembangan dari fungsi-fungsi lainnya. Pada zaman batu, manusia purba rupanya menggunakan kapak untuk menciptakan alat yang lain. Tentu saja alat untuk mempermudah aktivitas mereka dalam sehari-hari.

5 dari 5 halaman

Persebaran kapak genggam ini cukup luas hingga ke daratan Tiongkok. Menurut penelitian oleh para ahli, sejumlah bukti menunjukkan kapak genggam sebenarnya adalah warisan budaya dari Trinil, Pacitan. Kebudayaan ini yaitu salah satu jejak peninggalan dari zaman Pleistosen Tengah. Kapak genggam ini ditemukan pada tahun 1935 oleh Von Koenighswald di Pacitan, Jawa Timur. Di Sumatera, warisan budaya ini ditemukan pertama kali di sekitar pantai Sumatera Utara. Atau lebih tepatnya di Lhok Seumawe serta Binjai yang memang dikenal dengan sebutan Batu Sumatera atau Sumatralith. Selain dua wilayah tersebut, kapak genggam juga ditemukan di berbagai daerah lainnya. Mulai dari Parigi (Jawa Timur), Terunyan (Bali), Flores, Nusa Tenggara, Lahat (Sumatera Selatan), Kalianda (Lampung), Awangbangkal (Kalimantan), Tambang Sawah (Maluku), Semenanjung Malaka dan Jampang Kulon. Sebuah penelitian dan ekskavasi oleh tim dari Indonesia-Prancis pada tahun 1990 menemukan artefak kapak di wilayah Pegunungan Seribu.Karenanya, diperkirakan Pegunungan Seribu merupakan salah satu wilayah penggunaan kapak genggam. Penelitian tersebut menyimpulkan, kapak genggam digunakan manusia purba di zamannya, yaitu Homo Sapiens.

[tan]

Zaman Batu Tua (Paleolithikum) diperkirakan berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman Palelithikum ini alat-alat yang dihasilkan masih sangat kasar dan sederhana sekali. Maka jangan heran ketika pada zaman ini, alat-alat yang dihasilkan belum terlalu halus. Di kesempatan ini admin akan berbagi info dan artikel mengenai Zaman Paleolithikum (Zaman Batu Tua). Untuk lebih detailnya lagi, baca artikel di bawah ini :

Paleolitikum atau zaman batu tua disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Manusia pendukung zaman ini adalah Pithecantropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus Paleojavanicus dan Homo Soloensis. Fosil-fosil ini ditemukan di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo. Mereka memiliki kebudayaan Pacitan dan Ngandong.

Kebudayaan Pacitan pada tahun 1935, Von Koenigswald menemukan alat-alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Cara kerjanya digenggam dengan tangan. Kapak ini dikerjaan dengan cara masih sangat kasar. Para ahli menyebut alat pada zaman Paleolithikum dengan nama chopper. Alat ini ditemukan di Lapisan Trinil. Selain di Pacitan, alat-alat dari zaman Paleplithikum ini temukan di daerah Progo dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Selatan).

Ciri Zaman Paleolithikum

1. Jenis Manusia Zaman Paleolithikum

Apa nama alat peninggalan zaman paleolithikum ini dan apa fungsinya?

Berdasarkan penemuan fosil manusia purba, jenis manusia purba hidup pada zaman Paleolitikum adalah Pithecanthropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus paleojavanicus, dan Homo Soliensis. Fosil ini ditemukan di aliran sungai Bengawan Solo.

2. Kebudayaan Zaman Paleolithikum

Apa nama alat peninggalan zaman paleolithikum ini dan apa fungsinya?

Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut dapat dikelompokan menjadi kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong.

  • Kebudayaan Pacitan
    Pada tahun 1935, von Koenigswald menemukan alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Kapak genggam itu berbentuk kapak tetapi tidak bertangkai. Kapak ini masih dikerjakan dengan sangat kasar dan belum dihaluskan. Para ahli menyebutkan bahwa kapak itu adalah kapak penetak. Selain di Pacitan alat-alat banyak ditemukan di Progo dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Utara)

  • Kebudayaan Ngandong
    Para ahli berhasil menemukan alat-alat dari tulang, flakes, alat penusuk dari tanduk rusa dan ujung tombak bergigi di daerah Ngandong dan Sidoarjo. Selain itu di dekat Sangiran ditemukan alat sangat kecil dari betuan yang amat indah. Alat ini dinamakan Serbih Pilah, dan banyak ditemukan di Cabbenge (Sulawesi Selatan) yang terbuat dari batu-batu indah seperti kalsedon. Kebudayaan Ngandong juga didukung oleh penemuan lukisan pada dinding goa seperti lukisan tapak tangan berwarna merah dan babi hutan ditemukan di Goa Leang Pattae (Sulawesi Selatan)

Zaman Paleolithikum ditandai dengan kebudayan manusia yang masih sangat sederhana. Ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman Paleolithikum, yakni:

  1. Hidup berpindah-pindah (Nomaden)
  2. Berburu (Food Gathering)
  3. Menangkap ikan

Alat Zaman Paleolithikum

Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tersebut adalah:

Apa nama alat peninggalan zaman paleolithikum ini dan apa fungsinya?

Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “chopper” (alat penetak/pemotong). Alat ini dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengancara menggenggam. Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanyasebagai tempat menggenggam. Kapak genggam berfungsi menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.

Apa nama alat peninggalan zaman paleolithikum ini dan apa fungsinya?

Kapak perimbas berfungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata. Manusia kebudayan Pacitan adalah jenis Pithecanthropus. Alat ini juga ditemukan di Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), lahat, (Sumatra selatan), dan Goa Choukoutieen (Beijing). Alat ini paling banyak ditemukan di daerah Pacitan, Jawa Tengah sehingga oleh Ralp Von Koenigswald disebut kebudayan pacitan.

Apa nama alat peninggalan zaman paleolithikum ini dan apa fungsinya?

Salah satu alat peninggalan zaman paleolithikum yaitu alat dari tulang binatang. Alat-alat dari tulang ini termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan.

Apa nama alat peninggalan zaman paleolithikum ini dan apa fungsinya?

Flakes yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat digunakan untuk mengupas makanan. Flakes termasuk hasil kebudayaan Ngandong sama seperti alat-alat dari tulang binatang. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.

Peninggalan zaman paleolitikum

Peninggalan zaman paleolitikum beberapa hasil kebudayaan dari zaman paleolitikum, di antaranya adalah kapak genggam, kapak perimbas, monofacial,alat-alat serpih, chopper, dan beberapa jenis kapak yang telah dikerjakan kedua sisinya. Alat-alat ini tidak dapat digolongkan ke dalam kebudayaan batu teras maupun golongan flake.

Alat-alat ini dikerjakan secara sederhana dan masih sangat kasar. Bahkan, tidak jarang yang hanya berupa pecahan batu. Beberapa hasil kebudayaan dari zaman paleolitikum, di antaranya adalah kapak genggam, kapak perimbas, monofacial,alat-alat serpih, chopper, dan beberapa jenis kapak yang telah dikerjakan kedua sisinya.

Alat-alat ini tidak dapat digolongkan kedalam kebudayaan batu teras maupun golongan flake. Alat-alat ini dikerjakan secara sederhana dan masih sangat kasar. Bahkan, tidak jarang yang hanya berupa pecahan batu. Beberapa contoh hasil kebudayaan dari zaman paleolitikum dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Chopper merupakan salah satu jenis kapak genggam yang berfungsi sebagai alat penetak.

Oleh karena itu, chopper sering disebut sebagai kapak penetak. Mungkin kalian masih sulit membayangkan bagaimana cara menggunakan chopper. Misalnya, kalian akan memotong kayu yang basah atau tali yang besar, sementara kalian tidak memiliki alat pemotong, maka kalian dapat mengambil pecahan batu yang tajam. Kayu atau tali yang akan dipotong diletakan pada benda yang keras dan bagian yang kan dipotong dipukul dengan batu, maka kayu atau tali akan putus. Itulah, cara menggunakan kapak penetak atau chopper. Contoh hasil kebudayaan dari zaman paleolitikum adalah flake atau alat-alat serpih.

Hasil kebudayaan ini banyak ditemukan di wilayah Indonesia, terutama di Sangiran (Jawa Tengah) dan Cebbenge (Sulawesi Selatan). Flake memiliki fungsi yang besar,terutama untuk mengelupas kulit umbi-umbian dan kulit hewan. Perhatikan salah satu contoh flake yang ditemukan di Sangiran dan Cebbenge. Pada Zaman Paleolitikum, di samping ditemukan hasilhasil kebudayaan, juga ditemukan beberapa peninggalan, seperti tengkorak (2 buah), fragmen kecil dari rahang bawah kanan, dan tulang paha (6 buah) yang diperkirakan dari jenis manusia.

Selama masa paleolitikum tengah, jenis manusia itu tidak banyak mengalami perubahan secara fisik. Pithecanthropus Erectus adalah nenek moyang dari Manusia Solo (Homo Soloensis). Persoalan yang agak aneh karena Pithecanthropus memiliki dahi yang sangat sempit, busur alis mata yang tebal, otak yang kecil, rahang yang besar, dan geraham yang kokoh.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari