Apa hukumnya seorang istri berani sama suami?

Apa hukumnya seorang istri berani sama suami?

Ajaran Islam selalu menegaskan bahwa pernikahan adalah sesuatu yang mulia, serta harus dijalankan sesuai syariat agama.

Sudah bukan rahasia lagi bila dalam pernikahan, suami adalah pemimpin dan istri memiliki kewajiban untuk menuruti suaminya.

A. Hukum Istri melawan suami dalam Islam adalah Haram

Dalam Islam, istri yang tidak patuh, tidak peduli, bahkan sampai berani melawan suami disebut dengan nusyuz. Jika istri melakukan perbuatan nusyuz, maka suami berhak untuk menghukumnya, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut:

Allah SWT berfirman:

“… Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS An-Nisaa: 34).

Suami adalah pemimpin rumah tangga yang hasil kerjanya akan dipertanggungjawabkan langsung di hadapan Allah SWT. Saat suami memberikan jalan kebaikan namun sang istri malah melawannya, maka ada hukuman syari yang dilandasi oleh Alquran. Oleh karena itu, hukum istri melawan suami menurut adalah haram. Sehingga, harus dihindari para istri agar tidak mendapat hukuman baik dari suami maupun dari Allah SWT.

Meski begitu, ada saatnya sebuah keluarga mengalami pertengkaran. Salah satu alasannya karena tidak terpenuhinya hak atau kewajiban dari pasangan. Sebagai istri yang baik, seorang perempuan harus mentaati suaminya. Sebab, ada hukum istri melawan suami.

Setelah memahami kewajiban istri kepada suami, tidak jarang ada hal-hal yang disadari tidak disadari merupakan suatu bentuk melawan suami. Padahal sebenarnya, suami merupakan sosok kepala keluarga yang harus ditaati saat berada dalam koridor syariat.

Bahkan, Allah SWT dalam sambungan ayat di atas memberikan indikasi bahwa akan ada istri yang melawan suaminya. Sehingga, Allah memberikan petunjuk atas apa yang harus dilakukan oleh suami jika istri mulai melawan suami.

B. Tindakan-tindakan Istri yang termasuk melawan suami

Untuk menghindari diri melakukan dosa akibat melawan suami, sebaiknya kamu ketahui jenis tindakan-tindakan yang termasuk melawan suami. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Keluar rumah tanpa izin suami. Apabila hendak keluar rumah, sesungguhnya istri wajib izin kepada suami sebagai kepala rumah tangga. Sehingga, keluar rumah tanpa izin suami adalah tindakan yang termasuk melawan suami. Namun, hal ini tidak berlaku jika istri keluar rumah untuk kebaikan bersama, seperti mencari nafkah saat suami sakit, atau mencari ilmu agama saat suaminya tidak memiliki cukup ilmu.
  2. Tidak mau mengikuti suami. Kehidupan rumah tangga sejatinya akan diisi dengan suka dan duka. Meski demikian, suami dan istri haruslah selalu bersama-sama melewatinya. Jadi, jika istri tidak mau mengikuti suami, terutama dalam keadaan duka, sesungguhnya istri telah melawan suaminya.
  3. Tidak mau membuka pintu rumah atau kamarnya untuk suami. Terkadang, istri yang marah akan bertindak semena-mena dan menunjukkan amarahnya dengan mengunci suaminya di luar rumah atau kamar. Ternyata, tindakan ini termasuk sebagai dosa karena melawan suami.
  4. Menolak keinginan suami untuk menggaulinya. Salah satu kewajiban istri ialah mengutamakan keinginan suaminya, termasuk untuk urusan nafkah batin yakni berhubungan suami istri. Apabila istri menolak keinginan suami untuk menggaulinya, maka ia telah melakukan tindakan melawan suami. Namun, hal ini tidak berlaku jika alasan menolaknya adalah karena suami atau istri sedang sakit.
  5. Selingkuh atau berhubungan dengan laki-laki lain. Istri yang selingkuh atau berhubungan dengan laki-laki lain tanpa sepengetahuan suaminya juga dianggap sebagai tindakan melawan suami. Sebab, tindakan ini dinilai melanggar janji suci ikatan pernikahan. Selain itu, perbuatan ini pun mampu menjadi aib, tak hanya bagi dirinya sendiri namun juga bagi suaminya.

Dalam rumah tangga, ada beberapa hal yang membuat suami ridha pada istrinya, tapi ada juga yang terjadi sebaliknya. Keridhaan suami akan berbuah surga, seperti sebuah hadis yang menyatakan jika istri meninggal dunia dalam keadaan suami ridha padanya maka istri akan masuk surga.

Tentang keridhaan suami bukan hal yang kecil, karena berhubungan dengan surga dan neraka. Hukum istri melawan suami yang mengharamkan pun menunjukkan bahaya jika perempuan melakukan nusyuz. Karena, ketaatan istri kepada suami adalah bagian dari rumah tangga yang diridhoi oleh Allah.

Rasulullah SAW mengisyaratkan ada beberapa hal saat istri tidak perlu mentaati suami: “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal kemaksiatan kepada Allah Azza wa Jalla,” (HR Ahmad, no. 1098)

Menurut International Journal of Fiqh and Usul al iqh Studies laki-laki tidak berhak mewajibkan istrinya untuk mematuhi perintah yang tidak diakui syariat, apalagi jika mematuhinya akan merugikan istrinya.

Seorang perempuan harus menaati suaminya dalam menjalankan perintah yang diwajibkan oleh syariat dan adat istiadat yang lurus.

Lalu, dalam keadaan apa saja istri boleh tidak mentaati perintah suaminya?

  • Saat suami menyuruh istri berbuat syirik atau kufur,
  • Suami menyuruh untuk memutuskan hubungan silaturahim dengan keluarga, atau orang lain dengan alasan yang tidak masuk akal atau tidak jelas,
  • Suami menyuruh istri untuk membuka auratnya di muka umum,
  • Suami meminta istri berhubungan intim dalam keadaan haid atau lewat dubur,
  • Suami menyuruh istri bekerja keras, sedangkan dirinya hanya bermalas-malasan,
  • Suami mengambil harta-harta istri tanpa ridha istri dan tanpa hak.

Karena hukum istri melawan suami adalah haram, maka sebisa mungkin sadari dan hindari jika mulai melakukan sesuatu yang menjurus ke arah itu, Itulah hukum istri melawan suami menurut ajaran Islam. Semoga bisa dipahami dan diamalkan, ya, Dta.

Continue Reading

Apa hukum wanita berani kepada suami?

Hukum istri melawan suami adalah haram. Dalam Islam, tindakan ini disebut sebagai nusyuz. Istilah nusyuz berasal dari bahasa Arab yang berarti tempat tinggi dari permukaan bumi. Maksudnya, dalam kondisi nusyuz, istri merasa jauh lebih tinggi dan lebih baik dari seorang suami.

Apa ciri

Ciri-ciri istri durhaka pada suami.
Tidak taat pada suami. Seorang istri yang baik dan shalihah adalah istri yang senantiasa taat pada suami dalam keadaan dan kondisi apapun. ... .
Mengingkari segala bentuk kebaikan suami. ... .
Tidak suka pada keluarga suami. ... .
Hilangnya rasa Qanaah..

Apa saja yang membuat istri berdosa kepada suami?

5 Dosa Istri Terhadap Suami yang Dibenci Allah dalam Islam.
Berzina dengan Lelaki Lain..
Selingkuh..
Menolak Ajakan Suami Berhubungan..
Berdusta di Hadapan Suami..
Keluar Rumah Tanpa Izin Suami..

Apakah dosa jika istri marah pada suami?

Dalam Islam, hukum istri sering marah pada suami hingga membentak adalah tidak boleh dan masuk ke dalam jenis dosa besar. Sebab, suami adalah sosok pemimpin keluarga yang harus dihormati dan ditaati oleh istri salah satu kewajibannya. Rasulullah SAW pun mengatakan bahwa sangat tinggi kedudukan suami untuk istrinya.