Apa fungsi bangunan megalitik dan sebutkan yg termasuk bangunan megalitik?

Sebutkan jenis jenis bangunan megalitik dan fungsinya

Jawaban:

1. Punden berundak = sarana pemujaan nenek moyang 2. Menhir = menghormati arwah nenek moyang 3. Sarkofagus = tempat menyimpan mayat 4. Dolmen = meletakkan sesajian

5. Waruga = wadah penguburan mayat

Pendahuluan

Megalitik dalam Lintasan Prasejarah

Apa fungsi bangunan megalitik dan sebutkan yg termasuk bangunan megalitik?
Sejarah kebudayaan meliputi waktu yang sama penjangnya dengan sejarah umat manusia, dari manusia yang pertama hingga waktu sekarang. Waktu yang panjang itu dalam sejarah manusia dibagi atas tiga zaman, yaitu zaman prasejarah, zaman protosejarah, dan zaman sejarah (Kherti, 1953:2).

Perkembangan budaya manusia pada masa prasejarah secara umum digambarkan berupa tahapan-tahapan yang memiliki-ciri tertentu. Budaya masyarakat prasejarah Indonesia dibagi menjadi tiga tingkatan penghidupan, yaitu pertama, masa berburu dan mengumpulkan makanan; masa bercocok tanam; dan tiga, masa kemahiran teknik (perundagian). Adanya tahapan perkembanganbudaya dengan cirri-ciri tertentu, kadangkala tidak ditemukan di semua wilayah. Beberapa wilayah di antaranya tidak memiliki temuan dari periode yang paling tua, tetapi memiliki tinggalan budaya yang lebih muda, seperti di Tanah Besemah kebudayaan prasejarah yang dilaluinya dalam bentuk kebudayaan Batu Besar (Megalitikum).

Para ahli memperkirakan budaya megalitik yang masuk .ke Indonesia melalui dua gelombang besar. Gelombang pertama, yang disebut megalitik tua, diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar 2.500-1.500 tahun sebelum Masehi, ditandai oleh pendirian monument-monumen batu seperti menhir, Undak batu, dan patung-patung simbolis-monumental. Gelombang kedua disebut sebagai megalitik muda yang direkirakan masuk ke Indonesia sekitar awal abad pertama sebelim Masehi hingga abad-abad pertama Masehi (Sartono, 1987:224). Monumen-monumen yang mewakili kelompok tinggalan Megalitik muda antra lain berupa monument peti kubur batu, dolmen dan sarkofagus.[mom_video type=”youtube” id=”FNtEn0TDcIE” width=”300″]

Bangunan megalitikum tersebut hampir diseluruh kepulauan Indonesia. Bentuk banggunan kuno ini bermacam-macam dan meskipun sebuah bentuk berdiri sendiri ataupun beberapa merupakan satu kelompok. Maksud utama dari pendirian bangunan tersebut tidak luput dari latar belakang pemujaan nenek-moyang, dan pengharapan kesejahteraan bagi yang hidup, serta kesempurnaan bagi si mati (Poesponegoro, 1982:189). Banguan yang paling tua dengan bentuk tersebut dapat diduga umurnya secara nisbi (relaif). Bentuk-bentu tempat penguburan dapat berupa dolmen, peti kubur batu, bilik batu, dan lain-lain. Di tempat kuburan-kuburan semacam itu bisanya terdapat berbagai batu besar lainya sebagai pelengkap pemujaan nenek-moyang, seperti menhir, patung nenek-moyang, batu saji, batu lumping, batu lesung, batu batu damon, tenbok batu atau jaln yang berlapis batu.

Beberapa bentuk megalitik tadi mempunyai fungsi lain, misalnya dolmen, yang memiliki variasi bentuk yang tidak berfungsi sebagai kuburan, tetapi bentuk-bentuk yang menyerupai dolmen, dibuat untuk pelinggih roh atau persajian. Dolmen berfungsi sebagai pelinggih dikalangan masyarakat megalitik yang telah maju serta digunakan sebagai tempat duduk oleh kepala suku atau raja-raja, dan dipandang sebagai tempat keramat dalam melakukan pertemuan-pertemuan maupun upacara-upacara yang berhubungan dengan pemujaan arwah leluhur. Hal ini jelas sekali memperlihatkan suatu kepercayaan bahwa yang masih hidup dapat memperoleh berkah dari hubungan magis dengan nenek moyang melalui bangunan megalitik tersebut sebagai medium (Poesponegoro, 1982:196). Sebagai contoh, limping batu (lesung batu) dan batu dakon, sering didapatkan di ladang atau sawah dan di pinggir-pinggir dusun, yang penempatannya mungkin bertujuan untuk mendapatkan kekuatan magis.

[button color=”blue” link=”http://www2.pagaralamkota.go.id/?p=401″ size=”big” target=”_blank” font=”helvetica” font_weight=”bold” radius=”5″ icon=”momizat-icon-checkmark2″]Megalit Besemah[/button]

Kehidupan masyarakat pada zaman pra sejarah terus mengalami perkembangan karena pengetahuan manusia sudah mulai meningkat. Hal ini terlihat dengan mulai adanya budaya kepercayaan terkait hubungan spiritual terhadap roh nenek moyang, sehingga menghasilkan peninggalan-peninggalan berupa bangunan besar dari batu atau dikenal sebagai bangunan megalitik.

Awal perkembangan adanya bangunan megalitik ini diperkirakan muncul pada waktu meluasnya tradisi bercocok tanam pada sekitar tahun 6000 SM. Dimana, masyarakat mulai mengenai kepercayaan yang diterapkan dalam beragam bentuk upacara yang berhubungan dengan perjalanan hidup manusia, yakni kelahiran, berkeluarga, dan kematian.

Selain beragam upacara, masyarakat di zaman pra sejarah mengungkapkan hubungan spiritualnya dengan roh leluhur dengan membangun sejumlah bangunan besar dari batu/ bangunan megalitik. Adapun sejumlah bangunan-bangunan megalitik yang terkenal dan tersebar di sejumlah wilayah Indonesia, antara lain :

Menhir

Menhir merupakan tugu batu untuk memperingati dan memuja arwah leluhur. Bangunan ini sekaligus berfungsi sebagai tempat menambatkan binatang kurban. Peninggalan menhir antara lain terdapat di Dataran Tinggi Pasemah (Sumatera Selatan), Kosala, Lebakbedung (Banten), Cisolok, Lembah Leles (Garut), Pekauman (Jawa Timur), Trunyan (Bali).

Dolmen

Dolmen adalah meja batu dengan permukaan rata yang diletakan pada tiang batu sebagai kaki meja. Dolmen berfungsi sebagai tempat meletakan sesaji untuk roh leluhur yang dikubur di bawahnya Peninggalan dolmen antara lain terdapat di Batu Cawang, Tegurwangi, dan Pagerdewa (di Sumatera Selatan), Bondowoso, Jember (Jawa Timur).

(Baca juga: Kehidupan Budaya Pada Masa Berburu dan Meramu)

Sarkofagus

Sarkofagus adalah keranda batu berbentuk lesung dengan penutup. Sarkofagus berfungsi sebagai tempat jenazah. Peninggalan sarkofagus juga banyak ditemukan di Bali dan Sumbawa (NTB). Di dalamnya, terdapat sisi kerangka manusia beserta sejumlah barang dari logam dan manik-manik.

Waruga

Waruga merupakan kubur batu berbentuk peti dengan lempeng batu yang disusun untuk pembatas. Tutupnya berbentuk atap rumah. Peninggalan waruga terutama terdapat di Sulawesi Utara.

Pundek Berundak

Pundek Berundak merupakan bangunan suci untuk pemujaan roh para leluhur. Bangunan berupa susunan batu-batu bertingkat. Bangunan membentuk gunung atau bukit dengan tanjakan di semua sisinya. Di puncak bangunan dapat didirikan menhir. Punden berundak biasanya bertingkat tiga yang mempunyai makna tersendiri.

Tingkat pertama melambangkan kehidupan saat masih di kandungan ibu, tingkat kedua melambangkan kehidupan di dunia dan tingkat ketiga melambangkan kehidupan setelah meninggal. Peninggalan punden berundak antara lain terdapat di Kosala, Arce Domas (Banten), Cisolok, Gunung Padang (Jawa Barat), Ende (NTT).

Arca

Arca Batu merupakan batu besar berbentuk manusia atau binatang (gajah, harimau, rusa, babi, dan kera). Pembuatan arca mengungkapkan kepercayaan terhadap kekuatan supranatural yang mengatur hidup manusia dan alam semesta ini. Peninggalan arca batu banyak ditemukan di Paseman, Sumatera Selatan.

Apa fungsi bangunan megalitik dan sebutkan yg termasuk bangunan megalitik?

Apa fungsi bangunan megalitik dan sebutkan yg termasuk bangunan megalitik?
Lihat Foto

Tourism Ireland/Holger Leue

Poulnabrone Dolmen, sebuah makam megalitik prasejarah di County Clare, Irlandia.

KOMPAS.com - Secara etimologi, megalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yang artinya batu.

Oleh karena itu, zaman megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar, di mana masyarakatnya menggunakan peralatan dari batu yang berukuran besar.

Pada periode ini, setiap bangunan yang didirikan oleh masyarakat sudah mempunyai fungi yang jelas.

Budaya megalitikum sendiri lebih mengarah pada sebuah pemujaan terhadap roh leluhur.

Peninggalan zaman megalitikum

Peninggalan-peninggalan dari zaman megalitikum mempunyai bentuk beraneka ragam.

Begitu pula dengan ukurannya, ada yang pendek dan ada pula yang tingginya mencapai delapan meter.

Bangunan-bangunan megalitik pada dasarnya menggunakan bahan dasar batu.

Di Indonesia, peninggalan zaman megalitikum dapat dijumpai di berbagai daerah, dari ujung Sumatera hingga Timor-Timur.

Situs megalitik di beberapa wilayah Indonesia biasanya juga menunjukkan ciri khas tersendiri.

Baca juga: Zaman Arkean: Pembagian dan Ciri-ciri

Berikut ini beberapa peninggalan zaman megalitikum di Indonesia.

Pengertian bangunan megalitikum adalah bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh para leluhur. Pada umumnya, bangunan ini terbuat dari batu dan berukuran cukup besar. Bangunan megalitikum merupakan salah satu peninggalan dari zaman purba yang keberadaannya sampai saat ini tetap dilestarikan. Ini merupakan salah satu khazanah budaya yang mampu menunjukkan tentang kebudayaan manusia pada masa lampau.

Apa fungsi bangunan megalitik dan sebutkan yg termasuk bangunan megalitik?

Saat ini tercatat ada setidaknya 7 macam jenis bangunan peninggalan dari zaman megalitikum loh. Bangunan ini masih tetap lestari sampai sekarang. Kabar baiknya adalah Indonesia juga memiliki beberapa bangunan megalitikum. Adapun contoh-contohnya antara lain :

Arca

Apa fungsi bangunan megalitik dan sebutkan yg termasuk bangunan megalitik?

Arca ialah bangunan yang memiliki bentuk layaknya patung. Pembuatan arca seringkali dibentuk menyerupai binatang dan manusia. Beberapa binatang yang kerap menjadi inspirasi pembuatan arca misalnya monyet, harimau, kerbau, gajah, sapi, dan burung. Sedangkan pembentukan arca manusia biasanya ditampikan secara ilustratif dengan perpaduan bentuk yang lain.

Contoh peninggalan arca batu yaitu patung gajah di Pasemah, Sumatra Selatan. Patung ini memiliki ukuran yang besar dan menggambarkan seseorang yang sedang menunggangi binatang buruannya. Daerah-daerah lain yang juga banyak ditemukan arca antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung.

Dolmen

Apa fungsi bangunan megalitik dan sebutkan yg termasuk bangunan megalitik?

Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Berbentuk layaknya meja, ukuran dolmen sangatlah besar. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan sesajen yang dibutuhkan dalam penyelenggaran upacara pemujaan.

Selain itu, dolmen juga sering digunakan untuk meletakkan mayat. Dolmen yang demikian bisa disebut pula sebagai kuburan batu. Di Indonesia, wilayah yang paling banyak dijumpai dolmen antara lain Sumatra Selatan (Pasemah), Jawa Barat (Cupari, Kuningan), Jawa Timur (Bondowoso, Merawan, Jember), dan Nusa Tenggara Timur.

Menhir

Apa fungsi bangunan megalitik dan sebutkan yg termasuk bangunan megalitik?

Bangunan berbentuk tugu yang dibuat untuk menghormati arwah nenek moyang disebut menhir. Menhir dapat didirikan secara tunggal atau berjumlah banyak. Konon menhir merupakan simbol dari phallus yaitu dewa kesuburan bumi.

Menhir bisa dinamakan juga sebagai megalith alias batu besar, di mana dalam bahasa yunani, mega berarti besar dan lith berarti batu. Para arkeolog meyakini bahwa bangunan ini didirikan ketika periode Neolitikum dan digunakan dalam urusan religius pada waktu itu. Di samping Indonesia, menhir juga banyak terdapat di negara-negara lain seperti Inggris, Irlandia, Italia, Perancis, dan Spanyol.

Peti Kubur

Apa fungsi bangunan megalitik dan sebutkan yg termasuk bangunan megalitik?

Jenis bangunan peninggalan zaman megalitikun yang keempat yakni peti kubur. Ini merupakan tempat yang dipakai untuk menyimpan jenazah. Peti tersebut terbuat dari material bahan bangunan berupa lempengan-lempengan batu yang disatukan sedemikian rupa hingga membentuk sebuah peti.

Orang-orang di zaman purba mempercayai bahwa peti kubur ialah tempat tinggal manusia saat di alam ghaib. Oleh karena itu, mereka berlomba-lomba membuat peti kubur yang mempunyai ukuran cukup besar. Selain itu, ukuran batu sekaligus juga merepresentasikan tingkat kemakmuran pemiliknya semasa hidup. Semakin besar wujud peti kubur tersebut, maka semakin menunjukkan sifat kebangsawanan orang yang meninggal.

Punden Berundak

Apa fungsi bangunan megalitik dan sebutkan yg termasuk bangunan megalitik?

Punden berundak adalah batu-batu berbentuk kepingan yang disusun secara berundak atau bertingkat-tingkat. Makna bangunan ini yaitu sebagai tempat pemujaan roh para leluhur yang telah meninggal. Itulah kenapa punden berundak dianggap merupakan bangunan yang paling sakral.

Punden berundak dibangun dari batu yang disusun dengan pola bertingkat. Kadang-kadang di tengahnya ditaruh menhir untuk tempat pemujaan. Anda bisa menemukan bangunan paling menakjubkan berbentuk punden berundak ini di Lereng Bukit Hyang, Jawa Timur dan Lebak Sibedug, Banten.

Sarkofagus

Apa fungsi bangunan megalitik dan sebutkan yg termasuk bangunan megalitik?

Sarkofagus merupakan sebutan lain untuk keranda mayat atau peti jenazah yang terbuat dari batu. Bangunan ini berbentuk layaknya lesung yang memiliki cekungan di dalamnya. Sarkofagus juga dilengkapi dengan semacam penutup untuk melindungi mayat yang disimpan di dalamnya.

Di dalam sarkofagus biasanya dapat dijumpai pula barang-barang sebagai bekal yang diklaim dapat melengkapi kehidupan si mayat di alam baka. Contohnya yaitu perhiasan, periuk, kapak, serta benda-benda dari besi dan perunggu yang lainnya. Keberadaan sarkofagus mudah sekali ditemukan di Bali karena masyarakat setempat telah mengenalnya sejak zaman logam.

Waruga

Apa fungsi bangunan megalitik dan sebutkan yg termasuk bangunan megalitik?

Terbuat dari batu, bentuk waruga ada yang balok dan bola. Bangunan ini adalah peti mati khas dari kebudayaan Minahasa pada zaman megalitikum. Bedanya dari peti kubur biasa, waruga bisa pula untuk menampung beberapa mayat sekaligus yang umumnya masih dalam satu keluarga.

Ada bermacam-macam benda peninggalan yang pernah ditemukan di dalam waruga. Di antaranya tulang dan gigi manusia, perhiasan, senjata, serta barang pecah belah. Hal ini dikarenakan masyarakat setempat pada zaman megalitik begitu meyakini bekal kubur untuk orang-orang yang sudah meninggal dunia.