Akun akun yang berkaitan dengan siklus akuisisi dan PEMBAYARAN

  • Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap III)

Prosedur analitis dalam siklus akuisisi dan pembayaran digunakan untuk mengungkapkan salah saji utang usaha. Salah saji akun beban akan menimbulkan salah saji yang sama juga pada utang usaha. Untuk mengungkapkan salah saji utang usaha serta akun beban tersebut, auditor harus membandingkan total beban tahun berjalan dengan tahun sebelumnya, karena prosedur tersebut merupakan prosedur yang efektif untuk menganalisis utang usaha.

  • Merancang dan Melaksanakan Pengujian atas Rincian Saldo Utang Usaha (Tahap III)

Berbeda dengan verifikasi aset di mana auditor justru lebih memperhatikan aset yang lebih saji, ketika memverifikasi saldo kewajiban auditor memperhatikan kewajiban yang kurang saji. Perbedaan proses audit tersebut dihasilkan secara langsung dari kewajiban hukum akuntan publik. Maksudnya, kantor akuntan publik dapat terkena tuntutan hukum jika laporan keuangan yang telah diaudit menunjukkan bahwa ekuitas pemilik dilebihsajikan secara material, di mana lebih saji ekuitas pemilik tersebut dapat terjadi karena lebih saji aset atau kurang saji kewajiban. Menurut Islahuzzaman (2012: 242) pengertian laporan keuangan adalah:

“Informasi akuntansi yang menggambarkan tentang posisi keuangan perusahaan serta hasil usaha perusahaan pada periode yang berakhir pada tanggal tertentu, yang terdiri atas neraca daftar laba rugi, perubahan ekuitas, arus kas, dan informasi lainnya.”

Maka dari itu, auditor lebih memberikan penekanan atau fokus pada aset yang lebih saji dan kewajiban yang kurang saji. Tetapi auditor tetap tidak boleh mengabaikan kemungkinan aset yang mengalami kurang saji atau kewajiban yang mengalami lebih saji. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo untuk memverifikasi piutang usaha dapat diterapkan pada kewajiban atau utang usaha dengan tiga modifikasi berikut:

  1. Tujuan nilai realisasi tidak dapat diterapkan pada kewajiban.
  2. Auditor memperhatikan kewajiban klien atas pembayaran kewajiban. Auditor tidak boleh menganggap kewajiban jika klien tidak memiliki kewajiban untuk membayar suatu kewajiban.
  3. Penekanan terhadap pencarian kewajiban yang kurang saji.
  • Pengujian Kewajiban Setelah Periode

Pengujian kewajiban setelah periode (out-of-period liabilities test) merupakan hal yang penting bagi utang usaha karena menekankan pada kewajiban yang kurang saji. Luas pengujian untuk mengungkapkan utang usaha yang belum tercatat (pencarian utang usaha yang belum tercatat) tergantung pada penilaian risiko pengendalian dan materialitas saldo akun yang potensial. Berikut prosedur audit yang umum:

  1. Memeriksa dokumentasi yang mendasari pengeluaran kas selanjutnya

Dokumen pendukung mengenai pengeluaran kas setelah tanggal neraca diperiksa auditor untuk menentukan pengeluaran kas yang dilakukan untuk kewajiban periode berjalan. Kemudian auditor menelusuri neraca saldo utang usaha untuk memastikan bahwa pembayaran tersebut telah dilakukan.

  1. Memeriksa dokumentasi yang mendasari tagihan yang belum dibayar beberapa minggu setelah akhir tahun

Prosedur ini dilakukan dengan cara yang sama seperti sebelumnya, hanya saja bedanya prosedur ini dilakukan untuk kewajiban yang belum dibayar mendekati akhir audit. Misalnya, auditor memeriksa dokumen pendukung untuk cek yang dibayar hingga tanggal 28 Juni dalam audit untuk tahun yang berakhir 31 Maret. Tagihan yang masih belum dibayar pada tanggal 28 Juni harus diperiksa untuk menentukan apakah hal itu merupakan kewajiban pada tanggal 31 Maret.

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., dkk. 2015. Auditing dan Jasa Assurance, Edisi 15 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Islahuzzaman. 2012. Istilah-istilah Akuntansi dan Auditing. Jakarta: Bumi Aksara.

Akun akun yang berkaitan dengan siklus akuisisi dan PEMBAYARAN

Akun akun yang berkaitan dengan siklus akuisisi dan PEMBAYARAN

Dalam bab ini,pembahasaan untuk beberapa akun utama dalam siklus ini akan dibahas,yang disebut audit atas:

·         Aset tetap (properti dan peralatan)

·         Beban di bayar di muka

·         Utang lain-lain

·         Akun pendapaan dan beban.

AUDIT  ATAS ASET TETAP (PROPERTI DAN PERALATAN)

                Aset tetap(proerti dan peralatan) adalah aset yang diharpkan umur lebih dari satu tahun,digunakan dalam bisnis,dan tidak ditunjukaan untuk dijual kembali.

                Perbedaan signifikan dalam verifikasi jenis akun lainnya akan dibahas bila hal tersebut muncul.klasifikasi akun aset tetap:

·         Tanah dan pengembanggan tanah

·         Gedung dan perusahaan gedung

·         Peralataan manufaktur

·         Perabotan

·         Kendaraan

·         Perluasaan sewa guna usaha

·         Proses konstruksi untuk aset tetap

Telaah atas peralatan akun tertentu

            Pencatatan akuntasi utama dalam akun peralatan manufaktur dan akun aset tetap lainnya umumnya merupakan berkas utama aset tetap.berkas utama meliputi catatan terperinci atas setiap bagian peralatan dan jenis properti lainnya.

            Auditor melakukan verifikasi atas peralatan manufaktur secara berbeda dengan akun aset lancar karena tiga alasanberikut,yaitu:

1.      Biasanya terdapat akuisisi peralatan dalam jumlah sedikit pada periode berjalan.

2.      Nilai akuisisi biasanya material.

3.      Peralatan biasanya disimpan dan dicatat dalam pencatatan akuntansi selama beberapa tahun.

Dalam audit peralatan manufaktur dan akun terkait,pengujian akan dimudahkan jika dipisah menjadi beberapa kategori:

·         Melakukan prosedur analitis

Seperti yang terjadi dalam seluruh area audit, jenis prosedur analitis bergantung pada sifat pelaksanaan bisnis klien.

·         Melakukan verifikasi akuisisi tahun berjalan

Perusahaan harus mencatat penambahan pembelian dengan benar karena aet tetap memiliki dampak jangka panjang pada laporan keuangan.kesalhan dalam mengantisifasi aset atau mencataat akuisisi dengan jumlah yang tidak benar akan berdampak pada neraca hingga perusahaan menghentikan penggunaan aset tersebut.

Titik awal verifikasi untuk akuisisi tahun berjalan merupakan skedul yang diperoleh dari klien atas seluruh catatan akuisisi dalam buku besar untuk aset tetap selama tahun tersebut.

·         Verifikasi penghentian aset tetap pada tahun berjalan

Tujuan utama auditor dalam verifikasi penjualan,tukar tambah,atau penghentian aset tetap adalah mendapatkan bukti memadai bahwa seluruh penghentian dicatat dalam jumlah yang benar.dimulai dari verifikasi penghentian,yaitu dengan memeriksa sekdul klien atas pencatatn penghentian.

Sifat dan keandalan penggendalian atas penghentian aset akan memengaruhi luasnya pencarian.prosedur berukit ini biasa digunakan dalam melakukan verifikasi penghentian:

1.      Menelaah apakah terdapar akuisisi aset baru yang menghentikan aset lama

2.      Menganalisis laba dan rugi penghentiaan aset dan pendapatan lain-lain sebagai penerimaan kas dari penghentian aset

3.      Menelaah  modifikasi pabrik dan perubahaan dalam lini produk ,pajak properti,atau asuransi yang merupakan indikasi penghapusan aset

4.      Melakukan tanya jawab dengan manajemen dan personel bagian produksi tentang kemungkinaan penghentian aset.

·         Verifikasi saldo akhir akun aset

Terdapat dua tujuan auditor saagt melakukan audit peralatan manufaktur,yauitu menentukan bahwa:

1.      Seluruh perlengkapan yang dicatat secara fisik ada pada tanggal neraca(keberadaan)

2.      Seluruh perlengkapan yang dimiliki sudah dicatat (kelengkapan)

Biasanya,langka audit yang pertama berpokus pada tujuan kecocokan perincian:peralatan manufaktur,sebagaimana terdapat dalam berkas utama,telah sesuai dengan buku besar.auditor dapat memilih menggunakan perangkat lunak audit untuk menjumlahkan berkas utama persi elektronik atuapun menjumlahkan beberapa halaman secara manual.

Auditor dapat menggunakan beberapa metode untuk menentukan apakah peralatan dituntut secarah hukum,yaitu:

1.      Membaca perjanjian pinjaman atau kredit.

2.      Mengirimkan permintaan konfirmasi atas pinjaman kepada bank atau institusi kredit.

3.      Mendiskisikannya klien dan mengirimkan surat kepada penasehat hukum.

·         Verifikasi Beban Depresiasi

Beban deprisiasi adalah satu dari sedikit akun beban yang tidak diverifikasi sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan penggujian subtantif atas transaksi.

Tujuan terkait saldo yang paling penting untuk beban depresiasi adalah akurasi,auditor berfokus pada penentuan apakah klien telah mengikuti kebijakan depresiasi yang konsisten dari periode ke periode,dan apakah penghitungan klien sudah benar dalam menentukan hal tersebut,auditor harus mempertimbangkan empat hal,yaitu:

1.      Umur ekonomis untuk akuisisi dimasa sekarang.

2.      Metode depresiasi.

3.      Estimasi nilai sisa.

4.      Kebijakan mendepresiasi aset selama tahun akuisisi dan penghentian.

Metode yang berguna untuk mengaudit depresiasi adalah penggujian prosedur analitis atas kewajaran yang dibuat dengan mengalihkan aset tetap yang kurang depresiasi dengan tingkat depresiasi untuk tahun tersebut.dalam melakukan penghintungan tersebur,auditor harus membuat penyesuaian untuk penambahan dan penghentian ditahun berjalan,aset dengan umur ekonomis yang berbeda,dan aset dengan metode depresiasi yang berbeda.

·         Verifikasi saldo akhir akumulasi depresiasi

Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam audit saldo akhir dalam akumulasi depresiasi adalah:

1.      Akumulasi depresiasi yang dinyatakan dalam berkas utama aset sesuai dengan dalam buku besar.tujuan ini dapat dipenuhi dengan pengujian penjumlahan akumulasi depresiasi dalam berkas utama aset dan menelusuri totalnya kebuku besar.

2.      Akumulasi depresiasi dalam berkas utama adalah akurat.

AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA

            Beban dibayar dimuka,tagihan di muka,dan aset tak berwujud adalah aset yang umurnya bervariasi dari hitungan bulan sampai bertahun-tahun.termasuk di dalamnya adalah:

·         Sewa dibayar dimuka

·         Biaya operasi

·         Pajak dibayar dimuka

·         Paten

·         Asuransi dibayar dimuka

·         Merek dagang

·         Tagihan dimuka

·         Hak cipta.

Dalam audit tertentu,beberapa aset ini jumlahnya signifikan.dibagian ini,kita akan membahas beberapa jenis pengendalian internal dan pengujian audit yang biasanya dikaitkan dengan beban dibayar dimuka.dalam diskusi berikut ini,asuransi dibayar dimuka digunakan sebagai contoh pembahasan dalam kelompok ini karena:

1.      Asuransi dibayar dimuka banyak ditemukan dalam audit, bahkan hampir setiap perusahaan memiliki beberapa jenis asuransi

2.      Permasalahan yang biasanya muncul dalam audit asuransi dibayar dimuka bila klasifikasinya mirip.

3.      Tanggung jawab auditor dalam menelaah cakupan asuransi ini merupakan pertimbangan yang tidak ditemukan atas akun lain dalam kategori ini.

Ø  Telaah Asuransi Dibayar Dimuka

Asuransi dibayar dimuka dan hubungan antara asuransi dibayar di muka dan siklus akuisisi dan pembayaran dengan mendebit akun asuransi dibayar di muka.

Ø  Pengendalian Internal

Pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka dan biaya asuransi dapat di bagi menjadi tigakategori: pengendalian akuisisi dan pencatatan asuransi, pengendalian register asuransi, dan pengendalian pencatatan beban asurans.

Register asuransi adalah pencatatan kebijakan asuransi dan masa berlaku masing-masing kebijakan. Auditor menggunakan register asuransi untuk mengindetifikasi kebijakaan sehubungan dengan akun asuransi dibayar di muka.

Ø  Pengujian Audit

Jika auditor memutuskan untuk tidak melakukan verifikasi perinciaan saldo tersebut, maka prosedur analitis menjadi penting untuk mengidentifikasi pontensi salah saji material.auditor biasanya melakukan prosedur analitis berikut ini untuk asuransi dibayar di muka dan biaya asuransi:

Akun akun yang berkaitan dengan siklus akuisisi dan PEMBAYARAN
      Membantingkan total asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dengan tahun-tahun sebelumnya.

Akun akun yang berkaitan dengan siklus akuisisi dan PEMBAYARAN
      Membandingkan rasio asuransi dibayar di muka kebeban asuransi dan membandingkannya dengan tahun-tahun sebelumnya.

Akun akun yang berkaitan dengan siklus akuisisi dan PEMBAYARAN
      Membandungak masing-masing cakupan polis asuransi pada skedul asuransi yang diperoleh dari klien dengan skedul tahun sebelumnya sebagai pengujian pengurangan kebijakan tertentu atau perubahan cakupan asuransi.

Akun akun yang berkaitan dengan siklus akuisisi dan PEMBAYARAN
      Membandingkan perhitungan saldo asuransi dibayar di muka untuk tahun berjalan berdasarkan masing-masing polis dengan tahun sebelumnya sebagai pengujian atas kesalakan perhitung.

Akun akun yang berkaitan dengan siklus akuisisi dan PEMBAYARAN
      Menelaah kewajaran cakupan asuransi pada skedul asuransi dibayar di muka ersama pegawai klien atau pegawai asuransi. Auditor tidak dapat menjadi ahli asuransi, tetap pemahaman auditor atas akuntansi dan penilaian aset diperlukan untuk memestikankan bahwa perusaah tidak kurang di asuransikan.

Prosedur audit lainnya, yang akan dibahas berikutnya, perlu dilakukan hanya jika ada alasan khusus.pembahasan untuk pengujian tersebut menggunakan tujuan audit-terkait saldo untuk melakukan pengujian perincian saldo aset ( nilai realisasi tidak diterapkan ).

ü  Polis Asuransi Terdapat Dalam Skedul Asuransi Dibayar Di Muka Dan Polis Asuransi yang Ada Telah Didaftar (Keberadaan dan Kelngkapan)

ü  Klien memiliki hak atas seluruh polis asuran si dalam skedul asuransi dibayar dimuka (hak)

ü  Jumlah dibayar dimuka pada skedul adalah akurat dan totalnya ditmbahkan dengan benar dan sesuai dengan buku besar ( akurasi dan kecocokan perincian)

ü  Beban asuransu terkait dengan asuransi dibayar di muka diklasifikasikan dengan benar(klasifikasi)

ü  Transaksi asuransi dicatat pada periode yang benar ( pisah batas)

AUDIT UTANG AKRUAL

Kategori ketiga dalam siklus akuisisi dan pembayar adalah utang akrual, yaitu estimasi kewajiban yang belum dibayar atas jasa atau keuntungan yang telah diterimah sebelum tanggal neraca . oleh karenanya, pada tanggal neraca,porsi tertentu dari total biaya sewa yang belum dibayarkan harus menjadi akrual.hutang sejenis lainnya:

·         Utang gaji

·         Pajak atas utang gaji

·          Bonus karyawan akrual

·         Komisi akrual( yang telah dibahas dalam bab16)

·         Honor professional akrual

·         Sewa akrual

·         Utang bunga

AUDIT AKUN PENDAPATAN DAN BEBAN

Auditor harus berhati-hati karena sebagian besar penggunaan laporan keuangan sangat bergantung pada laporan laba/rugi dibandingkan neraca dalam penggambilan keputusan. Dua konsep berikut dalam audit akun pendapatan dan beban merupakan hal penting dalam mempertimbangkan laporan laba/rugi:

1.      Kesesuaian antar periode pendapatan dan beban diperlukan untuk menetukan hasil yang benar.

2.      Penerapan prinsip akuntansi yang konsisten dalam periode yang penting untuk perbandingan

Akun akun yang berkaitan dengan siklus akuisisi dan PEMBAYARAN
      Pendekatan audit  atas akun pendapatan dan beban

Bagian dari audit yang langsung mempengaruhi akun-akun ini adalah :

-Prosedur Analatis

-Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi

-Pengujian perincian saldo

·         Prosedur Analitis

Prsodur analitis seharusnya danggap sebagai bagian dari pengujian atas kewajaran penajian,baik pada neraca maupun laporan laba/rugi.

·         Pengujian pengendalian dan suptantif atas transaksi

Tujuan terpenting dalam verifikasi akun laporan laba/rugi dalam setiap siklus trnasaksi adalah untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal dan pengujian terkait  pengendalian dan subtantif atas transaksi

·         Pengujian perincian saldo akun-Analisis Beban

Analisis akun beban melibatkan penyelidikan auditor terhadap dokumen pendukung untuk masing-masing transaksi dan dan perincian atas total akun beban.Jenis dokumen tersebut sama dengan yang digunakan untuk memeriksa transaksi sebagai dari pengujian transaksi akuisisi,yaitu terdiri atas faktur,laporan,penerimaan,pesanan pembelian,dan kontrak.Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi dimaksudkan untuk menilai risiko pengendalian,misalnya dengan menguji klasifikasi transaksi yang mungkin melibatkan banyak akun.


Page 2