Antareja : Sanjata
upas,cincin mustika bumi: ambles bumi; Tirta Prawitasari; untuk menghidupkan orang mati diluar kehendak dewa)., Aji Kawastraman, yaitu ajian untuk alih rupa.
Arjuna Sasrabahu : Senjata Cakra, Trisula, Brahalasewu.
Aswatama : Cundha manic.
Bagaspati : Aji Candrabirawa ( diberikan kepada Salya).
Baladewa : Nanggala, gada Alugara.
Batara Guru : Senjata Trisula, Aji Kemayan, Cupu Manik Astagina., Kendaraan :Lembu Andini.
Batara Indra : Kendaraan :Gajah Aerawata, atau Gajah Erawata.
Batara Kala : Kala Nadhah (diberikan Prabu KalaTrembaka) dan Kala Dite(diberikan kepada Prabu Kala Karna) Kala Nadhah dari Prabu Trembaka, raja Pringgadani, kemudian jatuh ketangan Prabu Pandu dan diwariskan pada Arjuna, dan oleh Arjuna diberikan pada Gatutkaca, Kala Dite dari Prabu Kala Karna, jatuh ketangan Adipati Karna.
Batara Kamajaya : Aji Kemayan.
Batara Surya : Kendaraan :Kereta Jatisurya.
Bhisma
: Aji Tamengwesi.
Bomanarakasura : Pancasona Bumi.
Bukbis Sorot api; (dari kedua matanya keluar sorot api yang bisa membakar orang yang terkena sorot api.
Danurwenda : Aji Bandung Bondowoso, Aji Ungkal Bener dan Blabag Pangantol anto (pemberian kakeknya,
Werkudara).
Dasamuka : Senjata Candrasa, pedang sokayana, sengkayana atau pedang mentawa, Aji Pancasona, (semula milik Resi Subali), Aji Rawerontek semula milik Prabu Danaraja, gunturgeni.
Dewi Gangga (Ibu Bhisma) : Panah Cucuk Dandang, Jungkat Widadari (Sisir Bidadari) bukan sembarang siir, karena bagian pegangannya yang runcing bisa dijadikan patrem atau cundrik sakti.
Dwel Geduwel Breh : Jamus Kalimasada (dilarikan Petruk, dan menjadi Raja Ngrancang Kencana, atau versi lain menyebutkan kerajaan Lojitengara).
Gandamana
: Blabag Pangantol antol dan Aji Bandung Bondowoso ( diberikan kepada Werkudara) aji sepiangin(diberikan kepada Arjuna) kalung robyong Mustakawarih (diberikan pada Punta Dewa), dan aji Bandung Bandawasa.
Indrajit : Nagapasa ada yang menyebut Nagabraja, Wimohanastra,
Aji serep Megananda atau aji sirep Begananda.
Jayadrata : Gada Rujakbeling, gada Kyai Glenggam, ada yang menyebut Kyai Glinggang.
Karna : Keris Kala Dite, panah Kunta Wijayandanu, (versi lain : panah Kunta dan panah Wijayandanu), Aji Kalalupa, Aji Balasrewu. Aji Danurwenda; Kumta senjata panah, versi lain berupa tomba.
Kartamarma : senjata limpung.
Kresna : Senjata Cakra atau
Cakrabaskara, kembang Wijayakusuma, Brahalasewu; Kendaraan: Kereta Jaladara.
Kumbakarna : Aji Gedongmengo,Pelak gelak sakethi.
Leksmana Widagda : Panah Surawijaya.
Menakjingga : Gada wesi kuning, pedang Sengkoyono; semula milik Prabu Kebo Marcuet, setelah Menakjingga tewas, pusaka pusaka tersebut menjadi pusaka Damarwulan.(jatuh ketangan Damarwulan).
Nakula : Cupu berisi Tirtamanik (air
kehidupan), untuk mengobati, orang sakit (pusaka pemberian Resi Badawanganala).
Permeya : Tunggangan Raja Samodra Barlean : Gajah Hesthitama, membikin kacau Pendita Durna, Karena surakan perajurit Pandawa, mengatakan Aswatama mati, sedangkan pasukan kurawa meneriakkan Hestitama mati.Sedangkan kata hesti, bisa berarti gajah, jadi Hestitama adalah
Gajahtama mati, atau bisa berarti estu (betul), jadi Hestitama, artinya Betul, tama mati.
Matswapati : Selatimpuru.
Pretiwanggana : Pusaka panah Nracabala.
Punta Dewa : Jamus Kalimasada, songsong Tunggulnaga dan tombak Karawelang.
Ramawijaya : Panah Guwawijaya, ada yang menyebut panah Gunawijaya.
Subali : Aji Pancasona, ada yang menyebut Aji Pancasonya jatuh ketangan Dasamuka.
Suyudana : Kulit keras, tidak mempan senjata, karena sinar cahaya dari mata ibunya.
Sumantri : Senjata Cakra.
Sengkuni : Kulit keras, tidak mempan segala senjata, karena mandi lenga tala.
Wibisana
: Panah Indrasta yang mengembalikan wujud Indrajid, kembali menjadi mega.
Werkudara : Gada Rujakpolo, gada Lukitasari, gada Lambitamuda, aji Blabag pangantol antol, aji dan Aji Bandung Bondowoso, Bayubajra; Air Prawitasari, Kuku Pancanaka