A jelaskan apa dampak positif dan negatif dari kemajemukan indonesia

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemajemukan masyarakat terhadap ketahanan wilayah. Di masyarakat ada individu, kelompok, organisasi, dan ide-ide yang dalam perkembangannya dapat memunculkan perbedaan pendapat. Untuk memperoleh data-data ini penulis menggunakan studi penelitian lapangan, penelusuran literatur dan studi kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan di Kelurahan Halim Perdana Kusuma dengan menekankan pada pengumpulan data dan analisis terhadap kemajemukan masyarakat dengan metode studi kasus instrumental disertai penelusuran literature dan studi perpustakaan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan multidisiplin, dengan sebuah pendekatan menggunakan teori-teori yang ada untuk menganalisis setiap variable yang terjadi dimasyarakat. Dengan studi ini mendapatkan hasil tentang pengaruh kemajemukan, fenomena dan dampak yang ditimbulkan terhadap ketahanan wilayah, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Masyarakat wilayah Halim Perdana Kusama adalah masyarakat yang majemuk, memiliki komposisi penduduk bermacam-macam etnis, budaya, pendidikan, pekerjaan dan agama. Dari komposisi penduduk yang terdiri dari bermacam-macam etnis, budaya, pendidikan, pekerjaan dan agama, tentu ada perbedaan pendapat dan ide-ide dalam upaya mencapai tujuan. Perbedaan tanpa ada kompromi akan membawa pengaruh negatif terhadap sendisendi kehidupan masyarakat. Kemajemukan masyarakat sebenarnya realistis dan alami, untuk itu pemahaman terhadap kemajemukan menjadi sangat penting, dimaksudkan untuk memperkecil dan menghindari perbedaan yang dapat menyebabkan terjadinya konflik komunal. Dengan pemahaman masyarakat yang realistis diharapkan tumbuh solideritas sehingga perbedaan bukan lagi menimbukan koflik, tetapi sebaliknya menjadi kekuatan yang strategis, yang dapat membangun kebersamaan atas dasar kemasyarakatan yang melahirkan kebersamaan secara utuh. Pengaruh negatif yang merugikan dapat dicegah, dan pengaruh positif dapat bersinergi dan dikembangkan menjadi kekuatan sehingga dapat meningkatkan ketahanan masyarakat dan bila diperluas lagi menjadi meningkatnya ketahanan nasional. Komposisi masyarakat yang majemuk berarti ada perbedaan, berupa keyakinan, ide-ide, dan pendapat. Dalam perbedaan cepat atau lambat akan menimbulkan konflik di lingkungan masyarakat. Mengingat perbedaan dan konflik tidak dapat dihindari, perlu segera ditangani untuk komproni dicari solosinya, sehingga perbedaan tersebut menghsilkan suatu kesepakatan yang adil, tidak ada yang dirugikan antara fihak yang satu dengan yang lainnya. Kemajemukan masyarakat membawa dampak positif maupun negatif, akan mempengaruhi terhadap aspek kehidupan masyarakat dan berpengaruh terhadap ketahanan wilayah, dan dapat berdampak yang lebih luas yaitu berpengaruh terhadap Ketahanan Nasional.

Aim of this research was to study the effect of pluralism in a community toward the local resilience. A community comprised of individuals, groups organizations having their own ideas in due course of time might develop in to disagreements. To learn the relationships of pluralism and resilience, the author conducted field research to collect data by direct survey and literature survey to acquire secondary data. Field research was conducted in Kelurahan Halim Perdana Kusuma, the acquired data about pluralism were analyzed using multidisciplinary instrumental case study method in a way that all variables of the community were scrutinized with several theories. The study revealed the influence of pluralism to local resilience explaining the phenomenon appeared in a heterogeneous community. Community in the vicinity of Halim Perdana Kusuma comprised of people from different backgrounds of ethnicity, culture, education, profession and religion. People of different backgrounds possessed different ideas in achieving their goals. When these differences were not compromised would bring negative influence to the livelihood in the community. Understanding about the reality and the nature of pluralism in the community aimed to minimizing or avoiding differences that lead to communal conflict. With this understanding people could learn how to nurture solidarity and using the differences to build strategical strength of the community with the sense of strong togetherness in the community. By avoiding negative impact of pluralism people could harness its positive influence and combine it with cultural diversity into power to strengthen community resilience, the local resilience and national resilience. Community of pluralism which naturally having differences in beliefs and ideas potentially igniting conflicts should be handled with care. Any sign of conflicts being unavoidable should be resolved as early as possible by finding fair solution and compromise to achieve agreement of win-win situation satisfying the conflicting parties. Pluralism in the community possessed positive and negative aspects influencing the livelihood of the society bringing impact to local resilience that contribute to the national resilience.

Kata Kunci : Kemajemukan Masyarakat, Ketahanan Wilayah, society pluralism, local resilience

Jelaskan dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan dari keberagaman masyarakat Indonesia !

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Keberagaman sosial budaya adalah kekayaan sekaligus berkah bagi bangsa. Keberagaman sosial budaya masyarakat menjadi pondasi untuk memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia.

Keragaman budaya adalah sebuah situasi yang tidak mungkin dihindari bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Kita hidup di dalam keragaman budaya, suku bangsa, agama dan bahasa.

Bila ditinjau dari pembentuk kata, budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu ‘budhayah’ yang merupakan bentuk jamak dari ‘budhi’ yang berarti ‘budi’ atau ‘akal’.

Dalam kamus bahasa Indonesia, “budaya” berarti pikiran , akal budi. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture yang asalnya dari bahasa Latin yaitu Colere yang berarti mengolah atau mengerjakan dalam pengertian mengolah tanah atau bertani. Sehingga kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.

Kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa, yang berarti mengolah atau yang mengerjakan sehingga mempengaruhi tingkat pengetahuan, sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, dalam kehidupan sehari-hari, sifatnya abstrak.

Baca Juga:

Jadi keragaman budaya dimaknai sebagai proses, cara atau pembuatan menjadikan banyak macam ragamnya tentang kebudayaan yang berkembang. Dengan kata lain kehidupan bermasyarakat memiliki corak kehidupan yang beragam dengan latar belakang kesukuan, agama maupun ras yang berbeda-beda.

Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk karena masyarakatnya terdiri dari kelompok-kelompok dengan ciri khas kesukuan yang memiliki beragam budaya dengan latar belakang suku yang berbeda.

Menurut ahli, ada tujuh unsur kebudayaan universal berdasar konsep Malinowski yaitu:

  • Kesenian
  • Religi
  • Sistem Pengetahuan
  • Organisasi sosial
  • Sistem ekonomi
  • Sistem teknologi
  • Bahasa

Penyebab Keberagaman Masyarakat di Indonesia

Mengapa masyarakat Indonesia begitu beragama sosial dan budayanya? Mari kita telaah. Kemajemukan bangsa Indonesia tidak hanya terlihat dari beragamnya jenis suku bangsa, namun terlihat juga dari beragamnya agama yang dianut penduduk. Suasana kehidupan beragama yang harmonis di lingkungan masyarakat heterogen dengan berbagai latar belakang agama terbangun karena toleransi yang saling menghargai perbedaan.

Berbagai kegiatan sosial budaya berciri gotong royong memperlihatkan karakter masyarakat Indonesia yang saling menghormati antara berbagai perbedaan golongan, suku bangsa, hingga agama.

Keberagaman sosial ini antara lain dapat terlihat dari jenis pekerjaan atau mata pencaharian penduduknya. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk di suatu wilayah biasanya dipengaruhi oleh lingkungan alam di sekitarnya.

Keberagaman sosial selain dapat dilihat dari jenis pekerjaan yang dilakukan warga masyarakat juga dapat dilihat dari:

Perbedaan tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat diperkotaan lebih beragam daripada masyarakat pedesaan, mulai dari pendidikan rendah sampai dengan pendidikan tinggi.

Perbedaan tingkat ekonomi.

Di desa tingkat ekonomi masyarakatnya relatif sama. Sedangkan di kota tingkat ekonomi warganya sangat beragam, ada warga yang miskin, kaya, dan sangat kaya.

Baca Juga: 3 Kegiatan Ekonomi: Penjelasan Produksi, Distribusi dan Konsumsi

Sedangkan keberagaman budaya dapat dilhat dari perbedaan suku, agama dan bahasa. Pada masyarakat pedesaan terdapat kesamaan bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku. Sedangkan masyarakat perkotaan cenderung lebih heterogen, terdiri dari orang-orang dengan bermacam-macam suku,adat istiadat, bahasa, dan agama.

Faktor-faktor penyebab keberagaman masyarakat di indonesia​, yaitu: Letak strategis wilayah Indonesia, kondisi negara kepulauan, perbedaan kondisi alam, keadaan transportasi dan komunikasi, penerimaan masyarakat terhadap perubahan, faktor sejarah, faktor agama, dan pegaruh kebudayaan asing.

Apa dampak positif dan negatif adanya keberagaman sosial budaya? Berikut penjelasannya:

Dampak Positif Keberagaman Sosial Budaya

Enam manfaat positif keragaman sosial budaya bagi bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:

Menjadi Kekayaan Budaya Bangsa

Dengan menjadi satu kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, berabgai macam budaya yang terbentang dari Sabang hingga Merauke menjadi kekayaan Indonesia. Kekayaan budaya yang ada, dilindungi pemerintah dengan undang-undang sekaligus mendorong pelestarian kebudayaan daerah.

Mempererat Persatuan dan Kesatuan Indonesia

Bahasa daerah merupakan salah satu unsur penting dalam membangun suatu kebudayaan. Bahasa daerah menjadi identitas dan alat komunikasi bagi masyarakat penggunanya. Bahasa juga mencerminkan jati diri kelompok suatu suku bangsa.

Hal ini perlu menjadi perhatian dari kita semua untuk melestarikan kekayaan bangsa ini agar tidak punah. Upaya yang dapat diilakukan antara lain: – Mengajarkan bahasa daerah oleh orang tua kepada anak-anaknya dan menggunakan secara aktif di rumah untuk berkomunikasi dengan seluruh anggota keluarga. – Menggunakan bahasa daerah dalam pendidikan terutama untuk kelas-kelas awal.

– Kebijakan penggunaan dan pelestarian daerah oleh pemerintah

Dilansir dari situs museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, pada 28 Oktober 1928, para peserta Kongres Pemuda II bersepakat merumuskan tiga janji yang kemudian disebut sebagai Sumpah Pemuda. Isi sumpah pemuda, diataranya adalah ‘Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.’

Menjunjung tinggi bahasa persatuan bermakna tekad untuk menjadi satu kesatuan Indonesia dengan tetap menjaga beragai keragaman bahasa daerah yang merupakan kekayaan bangsa.

Memperluas Toleransi dan Wawasan Masyarakat Tentang Keragaman Budaya

Menghargai perbedaan saat bermasyarakat, berada di sekolah dan lingkungan kerja menjadi penting. Indonesia adalah negara multikultural, tapi bukan negara multikulturalis. Karena itu multikulturalisme tidak menjadi solusi dalam pengelolaan keragaman di Indonesia.

Toleransi perlu ditengah masyarakat yang berbeda-beda. Perbedaan adalah keniscayaan dalam masyarakat. Sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling menjatuhkan karena dia atau mereka berbeda. Terutama, untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan.

Di negara yang lainnya, tentu tidak memiliki keberagaman yang begitu banyak. Memang, tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat. Karena, harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari.

Menerima perbedaan antara suku, agama dan kebudayaan dapat dimulai dengan lingkungan sekitar terlebih dahulu. Buat lingkungan masyarakat yang nyaman, tentram dan aman. Kemudian, sampaikan kepada saudara yang lainnya bahwa hal ini penting untuk dilakukan.

Menjadi Daya Tarik Wisata

Setiap daerah memiliki budayanya masing-masing dan tentunya berbeda-beda. Bahkan di suatu daerah kita bisa menemukan kelompok-kelompok yang menggunakan bahasa yang benar-benar berbeda dengan latar belakang sejarah yang berbeda. Biasanya setiap budaya memiliki peninggalan bersejarahnya masing-masing. Tentu peninggalan bersejarah ini akan sangat baik bagi daerah tersebut untuk dijadikan objek wisata seperti museum, monumen, dan tempat wisata lainnya.

Sadar atau tidak, wisatawan yang berkunjung ke Indonesia bukan semata-mata karna kekayaan alamnya yang begitu indah tapi juga karena Indonesia kaya akan budaya yang tidak mungkin kita temukan di negara lain. Wisatawan asing begitu takjub dengan beragam kebudayaan yang ada di negara kita yang begitu kental, sebut saja Bali, Yogya dan Toraja. Setiap tahunnya ada jutaan turis asing yang memilih tempat-tempat ini untuk dijadikan tujuan, bukan hanya untuk berwisata tapi juga menambah pengetahuan.

Menjadi Warisan Budaya Dunia

Sebagai bagian dari bangsa-bangsa yang ada di dunia, Indonesia menjadi unsur untuk memelihara kebudayaan manusia di dunia. Suatu kebudayaan tentunya terdiri dari berbagai macam hal yang berhubungan dengan daerah asalnya. Unsur-unsur budaya mulai dari bahasa, busana, tarian, kuliner, rumah adat, bahkan mitos-mitos dan ada kepercayaan yang berbeda.

Beberapa budaya Indonesia yang telah diakui dunia sebagai warisan budaya diantaranya adalah pencak silat, batik, keris, perahu pinisi, gamelan, dan sistem irigasi persawahan tradisional asal Bali yang bernama subak.

  • Mari kita ringkas. Jadi keragaman dampak positif dari keberagaman antara lain:
  • Menjadi identitas bangsa dan negara Indonesia di mata dunia
  • Memperkaya kebudayaan nasional
  • Mempererat persaudaraan
  • Menjadi sebagai aset wisata yang menambah pendapatan negara dan dapat menciptakan lapangan kerja.
  • Menjadi ikon pariwisata yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia
  • Dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan
  • Dapat dijadikan sebagai media hiburan yang mendidik

Dampak Negatif Keberagaman Sosial Budaya

Keragaman ini diakui atau tidak, akan dapat menimbulkan berbagai macam persoalan seperti yang ini dihadapi bangsa ini. Seperti konflik karena isu sosial, kekerasan atas dasar agama, separatisme, perusakan lingkungan dan hilangnya rasa kemanusiaan untuk selalu menghargai hakhak orang lain adalah bentuk nyata dari multikulturalisme itu.

Berbagai kegiatan sosial budaya berciri gotong royong memperlihatkan karakter masyarakat Indonesia yang saling menghormati antara berbagai perbedaan golongan, suku bangsa, hingga agama.

Klaim atas adat

Selama masa Orde Baru, negara memaksa orang Indonesia untuk berbicara mengenai adat provinsi, bukan adat dari etnis group. Pemaksaan ini didukung oleh warisan kolonial dan ini juga instrumental dalam upaya-upaya negara menekan diskusi mengenai etnisitas, agama, ras, dan antar golongan.

Adat ini sudah mengatur masyarakat Indonesia jauh sebelum Indonesia sebagai suatu negara-bangsa lahir. Adat dalam hal ini digunakan meliputi norma-norma terkait keluarga, hidup, metode menyelesaikan masalah, dan hak atas sumber daya alam. Adat itu tidak sama dengan kelompok minoritas di Indonesia.

Terkait pluralisme di Indonesia, dipengaruhi oleh tradisi kolonial mengenai hubungan kelas yang berakar pada ras, keyakinan dan praktik yang berbeda.

Konflik Fisik

Bila dicermati, interaksi antar anggota masyarakat berdasarkan berbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan dan latar belakang sosial. Kemajemukan ini membuat isu yang menyangkut suku, ras, agama dan antargolongan beberapa kali terjadi. Contohnya, kasus konflik fisik antara suku yang terjadi di Kalimantan.

Agar tidak terjadi konflik fisik, maka penegak hukum menerapkan aturan yang ketat terhadap isu dan kabar bohong yang menyangkut perbedaan antar suku. Tindakan sesuai hukum ini, diharapkan dapat meredam konflik fisik yang terjadi karena keberagaman.