Yang dimaksud pemberdayaan masyarakat adalah

Pengertian Pemberdayaan Masyarakat, Tujuan, Prinsip, Strategi dan Tahapan Pemberdayaan Masyarakat Menurut Para Ahli Lengkap – Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan dimana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau penguatan (strengthening) kepada masyarakat. Pemberdayaan masyarakat juga dapat diartikan sebagai kemampuan individu yang bersenyawa dengan masyarakat dalam membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan sehingga bertujuan untuk menemukan alternatif baru dalam pembangunan masyarakat.

Adisasmita (2006:35)

Menurut Adisasmita, Pemberdayaan masyarakat adalah upaya pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya masyarakat pedesaan yang lebih efektif dan efesien, seperti:

  • Aspek masukan atau input (Sumber Daya Manusia (SDM), dana, peralatan atau sarana, data, rencana, teknologi)
  • Aspek proses (pelaksanaan, monitoring dan pengawasan)
  • Aspek keluaran dan out put (pencapaian sasaran, efektivitas dan efisiensi)

Sumaryadi (2005:11)

Menurut Sumaryadi, Pemberdayaan masyarakat adalah upaya mempersiapkan masyarakat seiring dengan langkah upaya memperkuat kelembagaan masyarakat agar mereka mampu mewujudkan kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan dalam suasana keadilan sosial yang berkelanjutan.

Suharto(2005:60)

Menurut Suharto, pemberdayaan masyarakat dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan. Maksudnya:

  • Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu yang mengalami masalah kemiskinan.
  • Sebagai tujuan, pemberdayaan menunjuk pada keadaan yang ingin dicapai oleh perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi maupun sosial seperti kepercayaan diri, menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.

Fahrudin (2012:96-97)

Menurut Fahrudin , Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya untuk memampukan dan memandirikan masyarakat yang dilakukan dengan upaya, seperti:

  • Enabling, yaitu menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang.
  • Empowering, yaitu meningkatkan kapasitas dengan memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat.
  • Protecting, yaitu melindungi kepentingan dengan mengembangkan sistem perlindungan bagi masyarakat yang menjadi subjek pengembangan.

Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Mardikanto (2014:202), ada 6 tujuan pemberdayaan masyarakat, diantaranya yaitu:

a. Perbaikan kelembagaan (better institution)
Dengan perbaikan kegiatan atau tindakan yang dilakukan, diharapkan akan memperbaiki kelembagaan, termasuk pengembangan jjaring kemitraan usaha.

b. Perbaikan usaha (better business)
Perbaikan pendidikan (semangat belajar), perbaikan aksesibisnislitas, kegiatan dan perbaikan kelembagaan, diharapkan akan memperbaiki bisnis yang dilakukan.

c. Perbaikan pendapatan (better income)
Dengan terjadinya perbaikan bisnis yang dilakukan, diharapkan akan dapat memperbaiki pendapatan yang diperolehnya, termasuk pendapatan keluarga dan masyarakatnya.

d. Perbaikan lingkungan (better environment)
Perbaikan pendapatan diharapkan dapat memperbaiki lingkungan (fisik dan sosial), karena kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan yang terbatas.

e. Perbaikan kehidupan (better living)
Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik, diharapkan dapat memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga dan masyarakat.

f. Perbaikan masyarakat (better community)
Kehidupan yang lebih baik yang didukung oleh lingkungan (fisik dan sosial) yang lebih baik, diharapkan akan terwujud kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.

Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

Ada empat prinsip yang sering digunakan dalam program pemberdayaan masyarakat, diantaranya yaitu:

a. Prinsip Kesetaraan
Adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan antara masyarakat dengan lembaga yang melakukan program pemberdayaan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan. Dinamika yang dibangun yaitu hubungan kesetaraan dengan mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman dan keahlian satu sama lain. Masing-masing saling mengakui kelebihan dan kekurangan, sehingga terjadi proses saling belajar.

b. Partisipasi
Program pemberdayaan yang bisa menstimulasi kemandirian masyarakat adalah program yang bersifat partisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan dievaluasi oleh masyarakat. Namun, untuk mencapai tingkat tersebut dibutuhkan waktu dan proses pendampingan yang melibatkan pendamping yang berkomitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat.

c. Keswadayaan atau kemandirian
Prinsip keswadayaan yaitu menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat daripada bantuan pihak lain.

d. Berkelanjutan
Program pemberdayaan perlu dirancang berkelanjutan, meskipun pada awalnya peran pendamping lebih dominan dibanding masyarakat sendiri. Namun secara perlahan dan pasti, peran pendamping akan makin berkurang bahkan dihapus, karena masyarakat sudah mampu mengelola kegiatan sendiri.

Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Ada 3 (tiga) strategi utama yang dapat dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat, diantaranya yaitu:

a. Strategi tradisional
Strategi ini menyarankan masyarakat mengetahui dan memilih kepentingan terbaik secara bebas dalam berbagai keadaan atau dengan kata lain semua pihak bebas menentukan kepentingan bagi kehidupan mereka sendiri dan tidak ada pihak lain yang mengganggu kebebasan setiap pihak.

b. Strategi direct-action
Strategi ini memerlukan dominasi kepentingan yang dihormati semua pihak yang terlibat, dipandang dari sudut perubahan yang mungkin terjadi.

c. Strategi transformatif
Strategi ini menunjukkan bahwa pendidikan massa dalam jangka panjang diperlukansebelum pengindentifikasian kepentingan diri sendiri.

Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

Adapun tahapan dalam pemberdayaan masyarakat yaitu:

a. Persiapan
Pada tahap ini, ada 2 hal yang perlu dilakukan yaitu :

  • Penyimpanan petugas yaitu tenaga pemberdayaan masyarakat yang bisa dilakukan oleh community woker
  • Penyiapan lapangan yang pada dasarnya diusahakan dilakukan secara non-direktif.

b. Pengkajian (assessment)
Pada tahap ini, dilakukan pengkajian yang dapat dilakukan secara individual melalui kelompok dalam masyarakat. Pengkajian ini dilakukan guna mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan dan sumber daya yang dimiliki klien.

c. Perencanaan alternatif program atau kegiatan
Pada tahap ini, petugas sebagai agen perubahan secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir mengenai masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya.

d. Pemformalisasi rencana aksi
Pada tahap ini, agen perubahan membantu setiap kelompok untuk merumuskan dan menentukan program dan kegiatan yang akan mereka lakukan untuk mengatsi masalah yang ada.

e. Pelaksanaan (implementasi) program atau kegiatan
Masyarakat sebagai kader, dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat diharapkan bisa menjaga kelangsungan program yang sudah dikembangkan.

f. Evaluasi
Pengevaluasian pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga yang diharapkan dalam jangka pendek dapat membentuk sistem komunitas pengawasan secara internal dan dalam jangka panjang dapat membangun komunikasi masyarakat yang lebih mendirikan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

g. Terminasi
Tahap ini adalah tahap pemutusan hubungan dengan komunitas sasaran secara formal, dalam tahap ini juga diharapkan proyek harus berhenti dengan segera.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang”Pengertian Pemberdayaan Masyarakat, Tujuan, Prinsip, Strategi dan Tahapan Pemberdayaan Masyarakat Lengkap“, semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

Pengertian Pemberdayaan Masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya pemerintah untuk mendorong akselerasi penurunan angka kemiskinan yang berbasis partisipasi yang diharapkan dapat menciptakan proses penguatan sosial yang dapat mengantar masyarakat miskin menuju masyarakat yang madani, sejahtera, berkeadilan serta berlandaskan iman dan takwa.

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya. Secara maksimal untuk bertahan untuk mengembangkan diri secara mandiri baik di bidang sosial, ekonomi, agama, dan budaya.

Menurut (Sumaryadi, 2005:11) pemberdayaan masyarakat adalah “upaya mempersiapkan masyarakat seiring dengan langkah memperkuat kelembagaan masyarakat agar mereka mampu mewujudkan kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan dalam suasana keadilan sosial yang berkelanjutan”.

Menurut (Abu Huraerah, 2008:87) Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah proses dalam bingkai usaha memperkuat apa yang lazim disebut community self-reliance atau kemandirian. Dalam proses ini masyarakat didampingi untuk membuat analisis masalah yang dihadapi, dibantu untuk menemukan alternatif solusi masalah tersebut, serta diperlihatkan strategi memanfaatkan berbagai kemampuan yang dimiliki.

Menurut (Chamber, 1995). Pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembanguan ekonomi yang merangkum nilai-nilai masyarakat untuk membangun paradigma baru dalam pembangunan yang bersifat people- centered, participatory, empowerment and sustainable.

Menurut Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007: 74),  “konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian community development (pembangunan masyarakat) dan community based development (pembangunan yang bertumpu pada masyarakat), dan tahap selanjutnya muncul istilah community driven development yang diterjemahkan sebagai pembangunan yang diarahkan masyarakat atau diistilahkan sebagai pembangunan yang digerakkan oleh masyarakat...”

  • Menciptakan iklim yang memungkinkan potensi manusia berkembang. Titik tolaknya adalah penekanan bahwa setiap manusia dan masyarakat memiliki potensi-potensi, kemudian diberikan motivasi dan penyadaran bahwa potensi itu dapat dikembangkan
  • Memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat dimana perlu langkah-langkah yang lebih positif dan nyata, penyediaan berbagai masukan serta pembukaan berbagai akses kepada berbagai peluang yang akan membuat masyarakat mampu dan memanfaatkan peluang. Pemberdayaan pada jalur ini dapat berupa pemberian berbagai bantuan produktif, pelatihan, pembangunan sarana dan prasarana baik fisik maupun sosial, dan pengembangan kelembagaan di tingkat masyarakat.
  • Pemberdayaan mengandung arti pemihakan pada pihak yang lemah untuk mencegah persaingan yang tidak seimbang dan menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan.
  • Bina manusia. Yang termasuk ke dalam upaya bina manusia adalah semua kegiatan yang termasuk dalam upaya penguatan atau pengembangan kapasitas
  • Bina usaha menjadi suatu upaya penting dalam setiap pemberdayaankarena bina manusia tanpa memberikan dampak atau manfaat bagiperbaikan kesejahteraan (ekonomi atau non ekonomi) akanmenambah kekecewaan. Sebaliknya, hanya bina manusia yangmampu (dalam waktu dekat) memberikan dampak atau manfaat bagiperbaikan kesejahteraan yang akan memperoleh dukungan dalambentuk partisipasi masyarakat.
  • Bina lingkungan. Terpenuhinya segala kewajiban yang ditetapkan dalam persyarataninvestasi dan operasi yang terkait dengan perlindungan, pelestariandan pemulihan (rehabilitasi/reklamasi) sumber daya alam danlingkungan hidup.
  • Bina kelembagaan. Kelembagaan sering diartikan sebagai pranata sosial atau organisasisosial, apabila memenuhi 4 komponen yaitu: Komponen person, kepentingan, aturan dan struktur.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA