Tuliskan tahapan tahapan dalam pemeliharaan sarana dan prasarana kantor

Di dalam fungsi pemeliharaan ini, fungsi pendayagunaan termasuk di dalamnya. Menurut Subagyo (1990: 87) Pemeliharaan adalah usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis dan daya guna suatu alat produksi fasilitas kerja dengan jalan merawat, memperbaiki, merehabilitasi dan menyempurnakan.
Berdasarkan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (2007:31) defininisikan pemeliharaan adalah:

Pemeliharaan sarana dan prasarana  pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan  yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan perlu dilakukan agar kondisi barang tetap dalam keadaan baik atau siap dipakai dan dapat bertahan lama, sehingga dapat menghemat pengeluaran aggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana pendidikan. Menurut hukum waktunya pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dapat dibedakan dalam (Bowersox, 1989:158):

  • Pemeliharaan sehari-hari. Dilakukan oleh pegawai yang menggunakan barang-barang tersebut dan bertanggung jawab atas barang tersebut.
  • Dilakukan dalam jangka waktu tertentu, misalnya 2 bulan sekali, 3 bulan sekali, dan sebagainya. Pelaksanaan pemeliharaan dapat dilakukan sendiri dan dengan piahakl kedua.

Adapun tujuan dan manfaat dari pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah sebagai berikut:
Tujuan pemeliharaan: 

  1. Untuk mengoptimalkan usia pakai  perlatan. Hal ini sangat penting terutama jika dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli suatu peralatan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan merawat bagian dari peralatan tersebut.
  2. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal. Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui pencekkan secara rutin dan teratur. 
  3. Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan alat tersebut.
  1. Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak perlu mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat.
  2. Pemeliharaan yang baik mengakibatkan jarang terjadi kerusakan yang berarti biaya perbaikan dapat ditekan seminim mungkin. 
  3. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol sehingga menghindar kehilangan. 
  4. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka enak dilihat dan dipandang. 
  5. Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pekerjaan yang baik.

Artikel lain tentang: Pemeliharaan Sarana dan Prasarana PendidikanApabila ditinjau dari waktu perbaikannya, ada dua macam pemeliharaan perlengkapan sekolah, yaitu pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala. Pe-meliharaan sehari-hari misalnya, berupa menyapu, mengepel lantai, dan membersihkan pintu. Sedangkan pemeliharaan berkala, misalnya pengontrolan genting dan pengapuran tembok (Bafadal, 2008:49).

Menurut Rugaiyah dan Atik Sismiati pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara, dan menyimpan barang-barang sesuia dengan bentuk-bentuk jenis barangnya barang tersebut awet dan tahan lama serta dapat digunakan secara berulang-ulang dalam waktu lama (Rugaitah, 2011: 66).

Pemeliharaan dilakukan secara kontinu terhadap semua barang-barang inventarisasi. Pemeliharaan barang inventaris kadang-kadang dianggap sebagai suatu hal yang sepele, padahal sebenarnya pemeliharaan ini merupakan tahap kerja yang tidak kalah pentingnya dengan tahap-tahap yang lain dalam administrasi sarana dan prasarana.

Pemeliharaan mencakup segala upaya yang terus menerus untuk meng-usahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian berang, yaitu dengan cara hati-hati dalam menggunakannnya. Peme-liharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai ke ahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.

Ada beberapa macam pemeliharaan perlengkapan pendidikan disekolah, di tinjau dari sifatnya, ada empat macam pemeliharaan perlengkapan pendidikan. Keempat pemeliharaan tersebut cocok dilakukan pada perlengkapan pendidikan berupa mesin, Pertama, pemeliharaan yang bersifat pengecekan, Kedua, pemeliharaan yang bersifat pencegahan, Ketiga, pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan, Keempat, pemeliharaan yang bersifat perbaikan berat (Bafadal, 2003:49).

Pelaksanaan pemeliharaan barang inventaris meliputi (Soetjipto dkk, 2006:172):1)    Perawatan.2)    Pencegahan.

3)    Penggantian ringan.

Postingan ini merupakan salah satu materi pemeliharaan bangunan gedung yang menjelaskan bagaimana pelaksanaan pemeliharaan dilakukan, dalam postingan ini akan menjelasakan proses pelaksanaan, tahapan pemeliharaan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan.

Adapun, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pelaksanaan pemeliharaan antara lain:

   1)   File bukti, dapat berupa dokumentasi

   2)   Komunikasi dengan tendnt

   3)   Jadwal inspeksi

   4)   Cara kerja

   5)   Persiapan alat kerja dan tenaga kerja

 6)Koordinasi dengan outsource (bila menggunakan jasa outsourcing)

7)   Penggantianperalatan

8)   Anggaran

Tahapan pemeliharaan mencakup:

1)  Tahapan perencanaan

Pemeliharaan dilakukan sebelum pekerjaan konstruksi atau fisik bangunan dilaksanakan.

Tahapan demikian meliputi:

a)   Memperkirakan anggaran pemeliharaan yang tepat, memberikan pelayanan yang cepat dan dapat dipertanggungjawabkan, mendukung sepenuhnya tugas operasional, serta menyediakan pendidikan dan pelatihan setiap tingkat pemeliharaan sehingga tersedia tim dan peralatan yang lengkap dan siap digunakan.

b)   Evaluasi tekno-ekonomis terhadap barang dan alat.

c)   Mengikuti perkembangan industrisuplai dalam dan luar negeri.

d)   Pemeliharaan umumnya dilakukan untuk pengendalian antirayap (termite control) pada soltreotment (galian tanah, urukan tanah).

2)  Tahap pelaksanaan

Pemeliharaan dilakukan saat pelaksanaaan konstruksi fisik. Tahapannya meliputi:

a)   Pengamatan inventarisasi peralatan dan inventarisasi peralatan pemeliharaan.

b)   Tersedianya buku-buku untuk setiap peralatan atau barang, antara lain:

-        Operotor monuol: buku petunjuk bagi para operator.

-        Mointenonce manuol: buku petunjuk tentang cara-cara memelihara peralatan.

-        Katalog: buku yang memuat nama dan gambar alat, suku cadang, dan kode-kode suku cadang.

c)   Pemeliharaan demikian umumnya dilakukan pada penggunaan bahan bangunan yang terbuat dari kayu (atap, kusen, pintu, atau jendela) dengan dicat meni, residu, alau wood treotment dengan antir ayap.

3)  Tahapan pasca pelaksanaan

Pemeliharaan gedung dilakukan secara periodik dan rutin saat pekerjaan pembangunan telah selesai. Pemeliharaan demikian meliputi:

a)   Persiapan pengajuan anggaran, yaitu hasil pengkajian dalam tahap sebelumnya.

b) Pembuatan daftar kebutuhan suku cadang bahan-bahan lainnya guna pemeliharaan yang efektif, efisien, dan produktif.

c)   Pengkajian dan peninjauan kembali akan sistem pemeliharaan penyediaan tenaga, sistem anggaran, dan para supplier.

d)   Pemeliharaan demikian umumnya dilakukan pada:

-        Pemeliharaan pengecatan dinding

-        Pemeliharaan pengecatan kusen pintu dan jendela

-        Pemeliharaan antirayap pada lantai dan sekeliling bangunan

-        Pemeliharaan penggantian genting, keramik lantai, dan dinding

Baca: Jadwal Prosedur Pelaksanaan Pemeliharaan Bangunan

Setiap komponen pelaksana pemeliharaan bangunan (penyedia jasa) melakukan kegiatan pemeliharaan yang meliputi:

1) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan awal penggunaan bangunan gedung setelah selesai dibangun seperti:

a)   Mengevaluasi spesifikasi bahan yang telah digunakan.

b)   Menghitung volume pekerjaan yang telah dilakukan.

c)   Menghitung jumlah penghuni maupun pengunjung di dalam bangunan.

d)   Menyusun daftar peralatan dan tenaga kerja yang diperlukan.

2)  Mempersiapkan dan mengendalikan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan fungsi manajemen penggunaan bangunan gedung seperti:

a)   Mengevaluasi gambar instalasi terpasang {os built drowings).

b)   Melakukan pemeriksaan peralatan atau komponen bangunan gedung.

c)   Mengidentifikasi atau mengkaji elemen atau komponen bangunan gedung.

d)   Menyimpulkan jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan.

3)   Mempersiapkan peralatan dan bahan yang digunakan seperti:

a) Jenis bahan pengganti harus disesuaikan terhadap bahan yang terpasang sebelumnya.

b)   Pelaksana pekerjaan harus mengikuti perkembangan teknologi dalam hal:

-        Bahan bangunan dan metode pemasangannya.

-        Peralatan yang digunakan untuk perbaikan.

c)   Pelaksana pekerjaan dari pihak penyedia jasa (vendor) harus mengajukan contoh bahan, rencana kerja, atau perbaikan kepada pihak facility mdnogement yang selanjutnya akan melaporkannya kepada pemilik gedung, sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan.

4)   Menganalisis perkiraan biaya pemeliharaan bangunan gedung seperti:

a)   Memperkirakan biaya bahan, alat, dan tenaga kerja.

b)   Mengevaluasi usulan perkiraan biaya pekerjaan kepada atasan.

c)   Mengusulkan perkiraan biaya pekerjaan kepada atasan langsung.

5)   Persiapan pekerjaan pemeliharaan bangunan gedung sesuai persyaratan sistem kontrol pemeliharaan seperti:

a)   Mempersiapkan borang-borang dan atau buku catatan harian pekerjaan

b)   Mempersiapkan rencana dan jadwal perencanaan.

c)   Mempersiapkan Sistem Surat Perintah Kerja (Work Order System).

d)   Mempersiapkan inventarisasi peralatan dan material.

e)   Mempersiapkan log sheet.

f)    Mempersiapkan Kartu Service.

g)   Mempersiapkan Stondord Operating Procedure (SOP).

h)   Mempersiapkan Sove Job Procedure (SJP). 

6)   Sistem pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan:

a)   Pekerjaan tidak mengganggu aktivitas kantor.

b)   Hasil perbaikan atau penggantian seperti kondisisemula atau aslinya (mutu dan jumlahnya).

c)   Memenuhi spesifikasi teknis pelaksanaan sesuai dengan materialyang diperbaiki.

d)   Menjaga kebersihan dalam pelaksanaan pekerjaan.

e)   Petugas dari penyedia jasa (vendor) berseragam dan memakai tanda pengenal.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA