Tiga macam mineral yang paling banyak dalam air laut adalah

Tubuh Anda memerlukan asupan mineral zinc untuk mengolah karbohidrat, protein, dan lemak dari makanan. Selain itu, zinc juga berperan dalam pembentukan sel tubuh dan enzim serta proses penyembuhan luka.

Kebutuhan zinc orang dewasa yakni 11 miligram per hari untuk laki-laki dan 8 miligram per hari untuk perempuan. Makanan yang paling banyak mengandung zinc yakni susu, keju, daging merah, dan kerang.

10. Mangan

Mangan membantu pembentukan enzim, jaringan ikat, tulang, hormon seks, dan protein pembeku darah. Mineral ini juga membantu proses penyerapan kalsium, pengaturan gula darah, serta pengaktifan enzim-enzim.

Laki-laki dewasa dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan mangan sebesar 2,3 miligram per hari, sedangkan perempuan sebesar 1,8 miligram per hari. Anda bisa mendapatkan mineral ini dari kacang-kacangan, gandum, kacang polong, dan roti.

11. Yodium

Yodium berperan dalam pembentukan hormon tiroid, pertumbuhan fisik dan psikis, serta pengaturan suhu tubuh. Anda juga perlu memenuhi kebutuhan mineral ini untuk menjaga kesehatan jaringan saraf dan otot.

Orang dewasa membutuhkan asupan yodium sebesar 150 mikrogram per hari. Selain garam, sumber yodium berasal dari ikan laut, kerang, serta beberapa jenis biji-bijian dalam jumlah kecil.

12. Kromium

Mineral kromium penting dalam penguraian lemak dan karbohidrat. Mineral ini merangsang pembentukan asam lemak dan kolesterol yang diperlukan tubuh. Selain itu, kromium juga membantu mengaktifkan hormon insulin untuk mengontrol gula darah.

Kebutuhan kromium orang dewasa yaitu 30 – 36 mikrogram per hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini, Anda bisa mengonsumsi daging merah, kacang-kacangan, gandum, beras, sorgum, serta biji-bijian sejenisnya yang termasuk dalam kelompok serealia.

13. Selenium

Selenium membantu kerja sistem imun, sistem reproduksi, serta proses metabolisme lemak. Guna memenuhi kebutuhan selenium sebanyak 24 – 30 mikrogram per hari, Anda bisa mengonsumsi susu, bawang, atau daging ayam.

Mineral merupakan zat gizi penting yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi normal organ tubuh. Makromineral yaitu berbagai mineral yang diperlukan dalam jumlah besar, sedangkan mikromineral yaitu jenis mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil.

Anda bisa memenuhi kebutuhan zat gizi ini cukup dengan menyantap makanan yang beraneka ragam. Namun, jika Anda memiliki kondisi tertentu yang membuat Anda perlu mengonsumsi suplemen, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan dosisnya.

Halodoc, Jakarta – Selain karbohidrat, lemak, protein, tubuh manusia juga membutuhkan asupan vitamin dan mineral. Bahkan, vitamin dan mineral memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh. Lantas apa saja jenis dan manfaat mineral bagi tubuh?

Tubuh membutuhkan mineral untuk membantu proses metabolisme tubuh, yaitu menjadi bahan baku kinerja enzim. Setiap orang memiliki kebutuhan mineral yang berbeda, tergantung pada kebutuhan fisik, umur, dan faktor kesehatan secara umum. Agar lebih jelas, yuk cari tahu 10 jenis mineral dan manfaatnya bagi manusia!

1. Kalsium (Ca)

Kamu mungkin tidak merasa asing dengan zat yang satu ini, apalagi bagi yang sering mengonsumsi susu. Kalsium memang kerap menjadi “kandungan andalan” produk susu. Berperan sebagai pembentuk tulang, dan menjaga kesehatannya. Saat kekurangan asupan kalsium, seseorang akan lebih rentan mengalami penyakit osteoporosis.

Baca juga: Cegah Osteoporosis dengan 6 Langkah Ini

2. Klorida (Cl)

Mineral klorida berperan sebagai elektrolit dan membantu produksi asam lambung. Saat tubuh kekurangan asupan klorida, risiko gangguan pertumbuhan, pusing, merasa lemah, hingga kram jadi lebih rentan terjadi. Selain itu, klorida juga berfungsi mengaktivasi sel yang memproduksi imun.

3. Magnesium (Mg)

Kekurangan mineral yang satu ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner diabetes tipe 2, hingga gangguan fungsi otot dan saraf. Pasalnya, magnesium berperan sebagai zat pembentuk darah merah yang mengikat oksigen dan hemoglobin. Mineral juga berperan sebagai kofaktor enzim, fungsi otot, dan saraf.

4. Kalium (K)

Kalium menjadi salah satu jenis mineral yang cukup dibutuhkan tubuh. Zat ini dibutuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung, regulasi osmosis, fungsi otot dan saraf, kofaktor enzim, dan sebagai metabolisme energi. Kurang mendapatkan asupan ini bisa memicu terjadinya diare, muntah, lemah otot, serta turunnya tekanan darah.

5. Zat Besi (Fe)

Zat besi berfungsi untuk membantu mengantarkan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Selain itu, mineral yang satu ini juga dibutuhkan untuk kofaktor enzim, fungsi otak dan otot, serta memperkuat sistem imunitas dalam tubuh. Kekurangan zat besi dapat memicu terjadinya anemia yang memiliki gejala pusing, lemas, dan tidak bertenaga.

Baca juga: Mudah Lelah, Waspada 7 Tanda Anemia yang Perlu Diatasi

6. Tembaga (Cu)

Mineral ini memiliki fungsi yang menyerupai zat besi. Tembaga berfungsi sebagai kofaktor enzim, metabolisme energi, membantu fungsi saraf, bersifat antioksidan, dan melakukan sintesis jaringan pengikat. Saat tubuh kekurangan tembaga, maka risiko anemia, gangguan fungsi saraf, depigmentasi rambut, serta gangguan tulang pun akan meningkat.

7. Iodium (I)

Mineral iodium berguna dalam fungsi reproduksi, metabolisme, dan pertumbuhan. Kekurangan iodium dapat memicu terjadinya gondok, tubuh kerdil, pertumbuhan terhambat, serta gangguan mental.

8. Selenium (Se)

Selenium memiliki peran antioksidan yang dapat membantu mengatasi racun, serta membantu hormon, sistem imun, dan melindungi sel dari proses oksidasi sendiri. Kurang selenium bisa memicu terjadinya masalah jantung dan gangguan sistem kekebalan tubuh.

9. Zinc (Zn)

Zinc memegang peran dalam menjaga fungsi membran, sistem imun, juga sebagai antioksidan. Kekurangan zinc pada tubuh dapat menyebabkan gangguan kulit, menurunnya kadar kolesterol baik HDL, serta menurunnya nafsu makan.

Baca juga: 5 Tips Masak Tanpa Merusak Gizi Makanan 

10. Flourida (F)

Mineral yang satu ini berfungsi untuk menjaga kesehatan gigi. Flourida dapat menghambat pembentukan karang gigi, sehingga saat kekurangan mineral ini masalah gigi dan kerusakan jadi lebih mudah terjadi.

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja! Dapatkan rekomendasi beli obat dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!

Konsumsi air mineral tidak sekadar menghilangkan dahaga saja, tetapi juga bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa air mineral dan air putih itu sama. Meski tampak serupa, kedua jenis air ini sebenarnya berbeda, lho!

Di samping makanan, air mineral juga bisa menjadi sumber asupan mineral untuk tubuh kita. Air mineral merupakan air yang telah dilengkapi dengan kandungan mineral dan senyawa alami lain di dalamnya. Tidak semua sumber air dapat menghasilkan air mineral. Air mineral hanya bisa didapatkan dari sumber air yang terletak di daerah yang kaya akan mineral.

Kandungan dan Manfaat Air Mineral

Air mineral mengandung beragam mineral, antara lain magnesium, kalsium, natrium, dan selenium. Berkat kandungan inilah air mineral memiliki banyak manfaat yang baik untuk tubuh.

Berikut ini adalah manfaat air mineral yang bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsinya secara rutin:

1. Meningkatkan kesehatan tulang

Air mineral merupakan sumber kalsium yang baik. Faktanya, air mineral terbukti bisa menjadi sumber kalsium yang setara dengan susu. Selain itu, kandungan magnesium dan bikarbonat yang ada di dalam mineral juga dapat ikut memelihara kesehatan tulang.

2. Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah

Jantung memiliki fungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh guna menunjang kelangsungan hidup. Karena perannya sangat penting, kesehatan jantung harus selalu dijaga dengan baik. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung adalah dengan rutin mengonsumsi air mineral.

Khasiat air mineral yang satu ini diduga berasal dari kandungan magnesium di dalamnya. Tingginya kandungan magnesium di dalam air minum diduga dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dan terbukti dapat menekan risiko terjadinya kematian akibat penyakit jantung koroner.

Selain itu, konsumsi air mineral yang tinggi akan bikarbonat juga baik untuk menjaga kadar kolestrol darah. Konsumsi air mineral terbukti dapat menurunkan kadar lemak jahat (LDL) dan meningkatkan kadar lemak baik dalam darah (HDL). Hal ini tentu akan menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner.

3. Menyehatkan sistem pencernaan

Magnesium dan natrium yang terkandung dalam air mineral terbukti dapat mencegah dan mengatasi sembelit. Kedua mineral ini dapat menarik air ke dalam rongga usus sehingga melunakkan tinja. Selain itu, magnesium juga dipercaya dapat meningkatkan pergerakan usus.

4. Meningkatkan sistem imun tubuh

Kandungan selenium dalam air mineral dapat meningkatkan kerja sistem imun tubuh. Selenium merupakan komponen penting pada enzim dan protein yang bertugas untuk menjaga keseimbangan dan keutuhan sel imun sehingga bisa bekerja dengan optimal.

Ini Perbedaan Air Mineral dengan Air Putih

Walaupun memiliki wujud, warna, dan rasa yang cenderung mirip, air mineral dan air putih tidaklah sama. Keduanya memiliki perbedaan dari segi sumber, proses pengolahan, maupun kandungannya.

Air mineral diambil dari sumber mata air pegunungan vulkanik yang kaya akan mineral alami. Setelah itu, air diolah tanpa penambahan zat lain. Jadi, kemurnian air tetap terjaga. pH atau derajat keasaman air mineral biasanya antara 6–8,5.

Air putih biasa memiliki pH antara 5–7,5. Air putih bisa didapatkan dari sungai dan danau atau dari sumur. Sebelum layak minum, biasanya air ini melewati banyak proses penyaringan sehingga kandungan mineralnya berkurang.

Dilihat dari sumbernya, air putih juga bisa saja mengandung bakteri dan parasit dari kotoran manusia atau hewan. Hal ini dapat menyebabkan penyakit jika air putih tidak dimasak dengan benar sebelum dikonsumsi. Selain itu, air dari sumber tersebut juga bisa saja mengandung bahan kimia dari limbah industri yang tidak tersaring.

Air mineral bukanlah satu-satunya sumber mineral untuk tubuh. Anda juga bisa mendapatkan berbagai macam mineral dari makanan sehari-hari, seperti sayur dan buah-buahan. Walau begitu, tambahan kandungan mineral dalam air minum dapat membawa lebih banyak manfaat bagi kesehatan Anda.

Selain itu, orang yang rentan terkena infeksi karena suatu penyakit atau kondisi tertentu juga dianjurkan untuk mengonsumsi air mineral daripada air sumur atau air keran yang dimasak. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan jenis air minum yang baik untuk dikonsumsi sesuai kondisi kesehatan Anda.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA