Tata cara sholat yang sering dilanggar

Ilustrasi ibadah shalat.* /Pixabay /Radoan Tanvir

ZONA PRIANGAN - Iblis menugaskan setan khanzab khusus mengganggu atau menggoda umat Muslim yang mengerjakan shalat.

Ada saja tipu daya yang dilakukan setan khanzab mulai dari membuat umat Muslim menunda-nunda waktu shalat hingga membuyarkan kekhusyuan.

Beberapa umat Muslim sering kali melakanakan shalat menjelang waktunya berakhir, hingga tergesa-gesa, itu juga bukti godaan setan khanzab.

Baca Juga: Hati-hati bagi Istri yang Suka Ngomel, Ternyata Bisa Menimbulkan Nasib Sial, Ini Penjelasannya

Keberhasilan bujuk rayu setan khanzab, termasuk menomorsatukan pekerjaan dan menomorduakan shalat.

Jika merasakan gejala-jejala tersebut segeralah ingat Allah SWT, agar tidak terjerumus lebih jauh dari bujuk rayu setan khanzab.

Dikutip dari video yang diunggah kanal YouTube Jamaah Nurul Qolbi pada 3 Maret 2021, berikut tanda yang bisa dirasakan saat kita diganggu setan khanzab.

Baca Juga: Mengutamakan Kantor Terus, Pensiun Tidak Dapat Pesangon, Giliran Wafat Minta Disalatkan di Masjid

1. Waswas dalam niat

Sumber: Ringtimesbali.com

Jakarta -

Ust. Syamsudin Noor, S.Ag dalam bukunya 'Mengungkap Rahasia Sholat Para Nabi' menjelaskan bahwa rukun sholat adalah unsur-unsur sholat yang wajib dikerjakan dengan sempurna. Apabila rukun sholat itu ada yang tertinggal atau sengaja ditinggalkan maka tidak sah sholat fardhunya.

Sedangkan menurut Ahmad Sarwat, Lc.MA dalam 'Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Sholat', dalam istilah fikih, rukun didefinisikan sebagai:

"Segala yang membuat sesuatu tidak akan terwujud tanpanya." (Lisanul Arab pada madah).

Ketika kita berbicara mengenai rukun-rukun sholat, ini berarti kita juga bicara tentang bagian-bagian fundamental dan asasi dalam sholat. Bila salah satu dari rukun itu rusak atau tidak dikerjakan, maka seluruh rangkaian ibadah sholat menjadi tidak sah.

Dilansir dalam 'Terjemah Matan Al-Ghayah wa At-Taqrib Shalat' oleh M. Abdul Wahab, Lc, disebutkan rukun sholat ada 18 yakni:

1. NiatNiat tempatnya di hati, mengucapkan dengan lisan hukumnua sunah. Niat ini diucapkan dalam hati ketika takbiratul ihram2. Berdiri bila mampu3. Takbiratul ihram (ucapan Allahu akbar)4. Membaca al-Fatihah dan basmallah merupakan satu ayat dari al-Fatihah5. Ruku'6. Tumaninah ketika ruku'7. I'tidal8. Tumaninah ketika i'tidal9. Sujud10. Tumaninah ketika sujud11. Duduk di antara dua sujud12. Tumaninah ketika duduk di antara dua sujud13. Duduk tahiyat akhir14. Membaca tasyahud (tahiyat akhir)15. Membaca shalawat kepada nabi Muhammad16. Salam pertama17. Niat keluar sholat

18. Tartib sesuai urutan yang telah disebutkan di atas

Lalu bagiamana hukum orang yang meninggalkan salah satu rukun sholat?

1. Apabila seseorang meninggalkan rukun di dalam sholatnya jika berupa takbiratul ihram maka, sholatnya tidak sah baik ia meninggalkannya dengan sengaja atau karena kelupaan, sebab sholatnya belum terlaksana.

2. Jika ia meninggalkan rukun selain takbiratul ihram dengan sengaja maka sholatnya tidak sah.

3. Jika ia meninggalkan rukun sholat selain takbiratul ihram karena lupa maka ia tidak terlepas dari keadaan-keadaan berikut:

Pertama, jika ia sudah melaksanakan rukun yang ditinggalkannya pada rakaat yang kedua maka rakaat yang ketinggalan salah satu rukun tersebut dibatalkan kemudian rakaat yang selanjutnya menempati tempatnya (menjadi rakaat yang pertama) dan ia berkewajiban melakukan sujud sahwi setelah salam.

Kedua, jika ia belum melaksanakan rukun yang ditinggalkannya pada rakaat kedua maka ia wajib kembali ke rukun yang ditinggalkan tersebut dan berkewajiban melanjutkan serta melakukan sujud sahwi setelah salam.

Ketiga, jika ia teringat dengan rukun sholat yang tertinggal setelah sholat namun jarak waktunya masih dekat dan belum dipisahkan oleh jarak waktu yang lama seperti orang yang lupa rukuk dan sujud maka ia mengulangi satu rakaat yang sempurna termasuk tasyahud akhir dan memberi salam kemudian sujud sahwi dan memberi salam.

(lus/erd)

Jakarta -

Tata cara salat subuh sejatinya sama dengan pelaksanaan salat fardhu lima waktu lainnya. Hanya saja, menurut Mazhab Syafi'i, ada penambahan bacaan doa Qunut setelah salat subuh.

Salat subuh dimulai sejak terbitnya fajar shadiq hingga terbitnya matahari sebanyak 2 rakaat. Mengutip Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat tulisan dari Ahmad Sarwat, fajar sendiri merupakan cahaya putih agak terang yang menyebar di ufuk Timur dan muncul beberapa saat sebelum matahari terbit.

Hal ini dilandasi pada sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

"Siapa yang mendapatkan satu rakaat salat subuh sebelum terbit matahari, maka ia telah mendapati salat subuh," (HR Bukhari).

Uraian tata cara salat subuh sendiri pun sudah pernah dicontohkan oleh Rasululullah SAW. Berikut ini tata cara lengkapnya yang dirangkum dari penjelasan Ustadz Khalili Amrin Ali al-Sunguti dalam buku Mudah dan Cepat Hafal Semua Bacaan Salat.

12 tata cara salat subuh dan bacaannya

1. Membaca Niat dan Takbiratul Ihram

Bacaan niat dibaca dengan posisi berdiri tegak, menghadap kiblat, dilanjutkan dengan mengucap takbiratul ihram. Berikut bacaan niat salat subuh dan takbiratul ihram:

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Bacaan latin: "Ushalli fardlon shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala"

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu Subuh 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"

Kemudian takbiratul ihram yang dapat dilafalkan adalah sebagai berikut:

اللهُ أكْبَرُ

Bacaan latin: "Allahu Akbar."

Artinya: Allah Maha Besar

2. Berdiri Bersedekap

Setelah takbiratul ihram dilanjutkan dengan bersedekap. Posisi ini, tangan kanan diletakkan pada punggung telapak tangan, pergelangan, atau hasta kiri. Sementara posisi tangan di dada atau di bawah dada.

3. Membaca Iftitah

Ada sejumlah pilihan bacaan doa iftitah yang diriwayatkan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya. Berikut bunyi bacaannya,

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Bacaan latin: Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa'adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod.

Artinya: "Ya Allah, jauhkan lah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun."

Atau, umat muslim juga dapat melafalkan doa ini yang diamalkan oleh Rasulullah SAW berdasarkan hadist yang dinarasikan oleh Abu Daud,

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ وَهَمْزِهِ

Bacaan latin: Allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilla a'udzu billahi minasy syaithooni min nafkhihi, wa naftshihi, wa hamzih.

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Aku berlindung kepada Allah dari tiupan, bisikan, dan godaan setan."

4. Membaca Surat Al Fatihah dan Surat dalam Al Quran

Tata cara salat subuh selanjutnya adalah membaca surat Al Fatihah dan surat-surat Al Quran. Menurut keterangan hadits, ada sejumlah surat yang kerap dibaca Rasulullah SAW saat menunaikan ibadah salat subuh.

Surat-surat yang dimaksud adalah surat Qaaf ayat 1-40, surat As Sajdah ayat 1-30, surat Al Insan ayat 1-31, surat Al Kafirun ayat 1-6, dan surat Al Ikhlas ayat 1-4. Salah satu haditsnya adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ في صَلاَةِ الْفَجْرِ يَوْمَ الجُمُعَةِ: {{الم *}{تَنْزِيلُ}} [السجدة: 1 ـ 2] ، و{{هَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ}} [الإنسان: 1] . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Artinya: "Dalam salat subuh pada hari Jumat, Nabi SAW biasa membaca surat 'alif laam miim, tanziilul' (surat As Sajdah) dan surat 'hal ataa 'alal insaanihiinum minad dahri' (surat Al Insan), sementara pada salat Jumat beliau biasa membaca surat Al Jumu'ah dan surat Al Munaafiquun," (HR Muslim).

5. Rukuk

Secara etimologi, rukuk artinya membungkukkan kepala dan punggung bersamaan dengan tangan memegang lutut. Berikut ini bacaan saat rukuk:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ

Bacaan latin: Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih (sebanyak 3 kali)

Artinya: "Maha suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya."

Tata cara salat subuh berikutnya, klik selanjutnya

(rah/nwy)

Page 2

Jakarta -

Tata cara salat subuh sejatinya sama dengan pelaksanaan salat fardhu lima waktu lainnya. Hanya saja, menurut Mazhab Syafi'i, ada penambahan bacaan doa Qunut setelah salat subuh.

Salat subuh dimulai sejak terbitnya fajar shadiq hingga terbitnya matahari sebanyak 2 rakaat. Mengutip Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat tulisan dari Ahmad Sarwat, fajar sendiri merupakan cahaya putih agak terang yang menyebar di ufuk Timur dan muncul beberapa saat sebelum matahari terbit.

Hal ini dilandasi pada sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

"Siapa yang mendapatkan satu rakaat salat subuh sebelum terbit matahari, maka ia telah mendapati salat subuh," (HR Bukhari).

Uraian tata cara salat subuh sendiri pun sudah pernah dicontohkan oleh Rasululullah SAW. Berikut ini tata cara lengkapnya yang dirangkum dari penjelasan Ustadz Khalili Amrin Ali al-Sunguti dalam buku Mudah dan Cepat Hafal Semua Bacaan Salat.

12 tata cara salat subuh dan bacaannya

1. Membaca Niat dan Takbiratul Ihram

Bacaan niat dibaca dengan posisi berdiri tegak, menghadap kiblat, dilanjutkan dengan mengucap takbiratul ihram. Berikut bacaan niat salat subuh dan takbiratul ihram:

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Bacaan latin: "Ushalli fardlon shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala"

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu Subuh 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"

Kemudian takbiratul ihram yang dapat dilafalkan adalah sebagai berikut:

اللهُ أكْبَرُ

Bacaan latin: "Allahu Akbar."

Artinya: Allah Maha Besar

2. Berdiri Bersedekap

Setelah takbiratul ihram dilanjutkan dengan bersedekap. Posisi ini, tangan kanan diletakkan pada punggung telapak tangan, pergelangan, atau hasta kiri. Sementara posisi tangan di dada atau di bawah dada.

3. Membaca Iftitah

Ada sejumlah pilihan bacaan doa iftitah yang diriwayatkan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya. Berikut bunyi bacaannya,

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Bacaan latin: Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa'adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod.

Artinya: "Ya Allah, jauhkan lah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun."

Atau, umat muslim juga dapat melafalkan doa ini yang diamalkan oleh Rasulullah SAW berdasarkan hadist yang dinarasikan oleh Abu Daud,

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ وَهَمْزِهِ

Bacaan latin: Allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilla a'udzu billahi minasy syaithooni min nafkhihi, wa naftshihi, wa hamzih.

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Aku berlindung kepada Allah dari tiupan, bisikan, dan godaan setan."

4. Membaca Surat Al Fatihah dan Surat dalam Al Quran

Tata cara salat subuh selanjutnya adalah membaca surat Al Fatihah dan surat-surat Al Quran. Menurut keterangan hadits, ada sejumlah surat yang kerap dibaca Rasulullah SAW saat menunaikan ibadah salat subuh.

Surat-surat yang dimaksud adalah surat Qaaf ayat 1-40, surat As Sajdah ayat 1-30, surat Al Insan ayat 1-31, surat Al Kafirun ayat 1-6, dan surat Al Ikhlas ayat 1-4. Salah satu haditsnya adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ في صَلاَةِ الْفَجْرِ يَوْمَ الجُمُعَةِ: {{الم *}{تَنْزِيلُ}} [السجدة: 1 ـ 2] ، و{{هَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ}} [الإنسان: 1] . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Artinya: "Dalam salat subuh pada hari Jumat, Nabi SAW biasa membaca surat 'alif laam miim, tanziilul' (surat As Sajdah) dan surat 'hal ataa 'alal insaanihiinum minad dahri' (surat Al Insan), sementara pada salat Jumat beliau biasa membaca surat Al Jumu'ah dan surat Al Munaafiquun," (HR Muslim).

5. Rukuk

Secara etimologi, rukuk artinya membungkukkan kepala dan punggung bersamaan dengan tangan memegang lutut. Berikut ini bacaan saat rukuk:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ

Bacaan latin: Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih (sebanyak 3 kali)

Artinya: "Maha suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya."

Tata cara salat subuh berikutnya, klik selanjutnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA