Sungai yang arah alirannya sesuai kemiringan batuan yang dilaluinya dan terdapat di riau adalah

» sma10geo Geografi EniAnjayani

» Bernard Varen 1622–1650 Immanuel Kant 1724–1821 Alexander von Humboldt 1769–1859

» Karl Ritter 1779–1859 Friederich Ratzel 1844–1904 Elsworth Huntington 1876–1947 Paul Vidal de la Blache 1845–1918

» Halford Mackinder 1861–1947 Bintarto Daldjoeni Nama Daldjoeni dikenal karena buku-bukunya yang membahas hal-

» Paradigma Eksplorasi Paradigma Environmentalisme Paradigma Regionalisme

» Menurut Whiple Prinsip Penyebaran Prinsip Interelasi Prinsip Deskripsi Prinsip Korologi

» Studi Lapangan Pemetaan Wawancara Interview Kuantitatif Penggunaan Sarana Ilmiah

» Tujuan: Menerapkan prinsip geografi untuk mengkaji dampak Alat dan Bahan: Langkah Kerja:

» Sudut Pandang Keruangan Sudut Pandang Kelingkungan Sudut Pandang Kewilayahan Sudut Pandang Waktu

» Teori ”Keadaan Tetap” Anggapan Antroposentris atau Egosentris

» Anggapan Geosentris Anggapan Heliosentris Anggapan Galaktosentris

» Tak Beraturan Elips Spiral

» Teori Planetesimal Teori Pasang

» Teori Lyttleton Teori Awan Debu

» Planet KerdilPlanet KataiDwarf Planet Asteroid

» Meteor Komet Langkah Kerja:

» Kerak Bumi Selubung Bumi atau Sisik Silikat Lapisan antara atau Chalkosfera Inti Besi-Nikel atau Barysfera

» 200 Juta Tahun yang Lalu 180 Juta Tahun yang Lalu 135 Juta Tahun yang Lalu 65 Juta Tahun yang Lalu Saat Ini Prediksi 50 Juta Tahun yang Akan Datang

» Batuan Endapan Sedimen Batuan Malihan Metamorf

» Gerak Orogenetik Berikut ini yang bukan merupakan

» Dampak Tektonisme Berikut ini yang bukan merupakan

» Hidup Bersanding dengan Vulkanisme

» Penggolongan Gempa Berikut ini yang bukan merupakan

» Gempa di Indonesia Berikut ini yang bukan merupakan

» Dampak Gempa Berikut ini yang bukan merupakan

» Pengikisan Berikut ini yang bukan merupakan

» Pengendapan Berikut ini yang bukan merupakan

» Denudasi Berikut ini yang bukan merupakan

» Iklim Organisme Vegetasi, Jasad RenikMikroorganisme Bahan Induk

» TopografiRelief Waktu Berikut ini yang bukan merupakan

» Sifat Fisika Tanah Berikut ini yang bukan merupakan

» Sifat Kimia Tanah Berikut ini yang bukan merupakan

» Sifat Biologi Tanah Profil Tanah

» Tanah Organosol atau Tanah Gambut Tanah Aluvial Tanah Regosol Tanah Litosol Tanah Latosol Tanah Grumusol Tanah Podsolik Tanah Podsol

» Tanah Andosol Tanah Mediteran Merah Kuning Hidromorf Kelabu

» Erosi Berikut ini yang bukan merupakan

» Penggundulan Hutan Kebakaran Hutan Eksploitasi Tambang yang Berlebihan

» Kerusakan Karena Proses Kimiawi Air Hujan Kerusakan Karena Proses Mekanis Air Hujan Kerusakan Karena Tanah Longsor

» Kerusakan Karena Terkumpulnya Garam di Daerah Perakaran Kerusakan Karena Penjenuhan Tanah oleh Air Waterlogging

» Objek Material Tujuan: Mengenali, menggolongkan, dan mendeskripsikan Alat dan Bahan: Troposfer 0–15 km

» Pengukuran Suhu Udara Suhu Udara

» Suhu Udara pada Ketinggian Tempat Tertentu

» Arah Angin Sistem Angin

» Awan Cirrus atau Awan Bulu Awan Stratus atau Awan Merata Awan Nimbus atau Awan Hujan

» Proses Terjadinya Hujan Curah Hujan

» Stratosfer 15–50 km Mesosfer 50–85 km Termosfer 85–500 km Keadaan Curah Hujan di Indonesia

» Pengaruh Curah Hujan terhadap Vegetasi Iklim Matahari

» Iklim Tipe A Iklim Hujan Tropis Iklim Tipe B Iklim Kering

» Iklim Menurut Schmidt–Ferguson

» Iklim Menurut Oldeman Iklim Menurut Junghuhn El Nino

» Berdasarkan Struktur Lapisan Batuan yang Dilalui- Berdasarkan Arah Aliran yang Dilaluinya 1 Sungai Konsekuen Berdasarkan Keadaan Aliran Airnya

» Berdasarkan Sumber Airnya Berdasarkan Pola Alirannya Tujuan : Menentukan pola aliran sungai. Alat-Alat: 1

» Langkah Kerja: La Nina

» Definisi DAS Faktor-Faktor Penyebab Rusaknya DAS

» Usaha Pelestarian DAS Manfaat Sungai

» Danau Alami La Nina

» Danau Buatan Manfaat Danau Swamp Marsh Bog Rawa Pasang Surut

» Klasifikasi Laut Berdasarkan Proses Terjadinya Klasifikasi Laut Berdasarkan Letaknya

» Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya Zona Laut Berdasarkan Wilayah Kekuasaan Suatu Negara

» Zona Laut Teritorial Zona Landas Kontinen Zona Ekonomi Eksklusif ZEE

» Gelombang Gerak Air Laut Berupa Pasang Purnama dan Pasang Perbani

» GUYANA M. AMAZONE BRAZILIA R. KONGO KINSHASA R. GOBI P DELHI HIMALA

» Suhu Warna dan Kecerahan

Show more

Sungai yang ada di permukaan Bumi ini tidak semuanya sama. Oleh karena itu, sungai dibedakan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan struktur lapisan batuan yang dilaluinya sungai dibagi menjadi sungai antiseden dan sungai epigenesa. Berdasarkan arah aliran yang dilaluinya sungai dibagi menjadi sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obesekuen, sungai resekuen, dan sungai insekuen. Berdasarkan keadaan aliran airnya sungai dibagi menjadi sungai periodik/ intermiten dan sungai episodik/ perennial. Berdasarkan sumber airnya sungai dibagi menjadi sungai hujan, sungai gletser, dan sungai campuran. Berdasarkan Pola Alirannya sungai dibagi dalam Pola Aliran Radial (Menjari), Pola Aliran Dendritik, Pola Aliran Trelis, Pola Aliran Rektanguler, dan Pola Aliran Anular. Masing-masing jenis sungai akan dijelaskan di bawah ini.

A. Berdasarkan Struktur Lapisan Batuan yang Dilaluinya

1. Sungai Anteseden

Sungai ini dapat mengimbangi pengangkatan daerah lapisan batuan yang dilaluinya. Jadi, setiap terjadi pengangkatan, air sungai mengikisnya.

Contoh: Kali Madiun berhasil mengikis Pegunungan Kendeng (Jawa Timur), Sungai Oyo mengikis Plato Wonosari (Yogyakarta).

2. Sungai Epigenesa

Sungai ini secara terus-menerus mengikis batuan yang dilaluinya sehingga dapat mencapai daerah batuan asli atau batuan induknya.

Contoh: Sungai Kolorado di Amerika Serikat.

B. Berdasarkan Arah Aliran yang Dilaluinya

1. Sungai Konsekuen

Sungai yang mengalirnya sesuai dengan kemiringan batuan daerah yang dilaluinya.

Contoh: Sungai Indragiri menuruni Bukit Barisan di Riau.

2. Sungai Subsekuen

Sungai yang alirannya tegak lurus pada sungai konsekuen dan bermuara pada sungai konsekuen.

Contoh: Sungai Opak di Yogyakarta.

3. Sungai Obsekuen

Sungai yang mengalirnya berlawanan dengan arah kemiringan apisan batuan dan merupakan anak sungai subsekuen.

4. Sungai Resekuen

Sungai yang alirannya searah dengan sungai konsekuen dan merupakan anak sungai subsekuen.

5. Sungai Insekuen

Sungai yang arah alirannya tidak teratur dan tidak terikat dengan lapisan batuan yang dilaluinya.

C. Berdasarkan Keadaan Aliran Airnya

1. Sungai Periodik (Intermiten)

Tipe sungai ini ada airnya saat musim hujan saja, yaitu sekitar bulan Oktober sampai dengan April. Sedangkan pada saat musim kemarau, yaitu sekitar bulan April sampai dengan Oktober, debit alirannya nol (sungai kering).

Contoh: Sungai-sungai di Nusa Tenggara.

2. Sungai Episodik (Perenial)

Tipe sungai episodik, aliran airnya selalu ada (debit tidak pernah nol), tetapi saat musim kemarau debit alirannya menurun.

Contoh: Sungai Kapuas di Kalimantan Selatan.

D. Berdasarkan Sumber Airnya

1. Sungai hujan, sumber mata airnya berasal dari hujan.

2. Sungai gletser, airnya berasal dari salju yang mencair.

3. Sungai campuran, sumber airnya berasal dari air hujan dan gletser.

E. Berdasarkan Pola Alirannya

1. Pola Aliran Radial (Menjari)

Pola aliran ini berbentuk seperti jari, dibedakan menjadi dua yaitu radial sentrifugal dan radial sentripetal.

2. Pola Aliran Dendritik

Pola aliran ini tidak teratur, biasanya terdapat di daerah dataran atau daerah pantai.

3. Pola Aliran Trelis

Pola aliran sungai ini menyerupai sirip. Sungai semacam ini terdapat di daerah pegunungan lipatan.

4. Pola Aliran Rektanguler

Pola aliran sungai ini saling membentuk sudut siku, pada daerah patahan atau pada batuan yang tingkat kekerasannya berbeda.

5. Pola Aliran Anular

Pola aliran ini merupakan pola aliran yang semula merupakan aliran radial sentrifugal, selanjutnya muncul sungai subsekuen yang sejajar, sungai obsekuen, dan resekuen. Pola aliran ini terdapat di daerah dome stadium dewasa.

Thanks for reading Jenis-jenis Sungai berdasarkan Lapisan Batuan, Arah Aliran, Keadaan Aliran Air, Sumber Air, dan Pola Aliran

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA