Suatu barang yang mempunyai sifat saling menggantikan disebut dengan

Ilustrasi barang substitusi. Sumber: Unsplash

Menurut hubungan dengan barang lain, yang termasuk barang substitusi adalah barang pengganti atau alternatif untuk memenuhi kebutuhan benda utama. Dalam hal ini, misalnya, pulpen dan pensil. Mengapa demikian? Untuk mencari tahu alasannya, pertama-tama simak terlebih dahulu uraian berikut ini.

Dalam ekonomi, barang dapat terbagi menjadi berbagai jenis menurut sifat, fungsi, atau wujudnya. Jika dilihat dari cara penggunaannya, barang dapat dibedakan menjadi barang substitusi dan barang komplementer.

Pengertian Barang Substitusi dan Komplementer

Mengutip dari buku berjudul Ekonomi SMA dan MA Kelas X yang ditulis Ismawanto, barang substitusi adalah barang yang dapat saling menggantikan. Artinya, bila tidak ada barang yang satu, dapat digantikan dengan barang yang lainnya.

Maksud dari saling menggantikan di sini ialah apabila suatu barang tidak tersedia atau tidak bisa dimiliki, dapat digantikan dengan barang lainnya yang memiliki nilai kegunaan sama atau serupa.

Contohnya adalah pulpen dan pensil seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Sebagai barang yang digunakan untuk menulis, pulpen dapat digantikan dengan pensil apabila harga pulpen naik. Pun begitu sebaliknya.

Sedangkan barang komplementer adalah barang yang dapat saling melengkapi. Maksudnya, cara penggunaannya dari barang yang satu dengan yang lainnya dapat digabungkan. Contohnya, kertas dengan pensil, kopi dengan gula, mobil dengan bensin, dan kompor dengan gas LPG.

Barang-barang tersebut tidak bisa digunakan apabila tidak ada barang lainnya yang melengkapi barang tersebut.

Berdasarkan buku Ekonomi SMA Kelas X yang ditulis Supriyanto dan Ali Muhson, jumlah permintaan suatu barang bisa berubah apabila harga barang lain yang mempunyai hubungan erat dengannya berubah juga.

Ilustrasi barang substitusi. Sumber: Unsplash

Contoh Barang Substitusi Menurut Hubungan dengan Barang Lain

Selain pulpen dan pensil, menurut hubungan dengan barang lain, yang termasuk barang substitusi adalah sebagai berikut.

Menurut Modul Ekonomi Mikro yang disusun Nuhfil Hanani, kopi dan teh adalah contoh barang substitusi. Misalnya ketika menjamu tamu kopi tidak ada, maka kopi bisa digantikan dengan teh. Sebaliknya, apabila teh tidak ada, dapat digantikan dengan kopi.

Yoghurt Dingin dan Es Krim

Menurut Modul Teori Ekonomi Mikro Syafaatul Hidayati, jika harga yoghurt dingin menurun dan es krim naik, konsumen cenderung akan lebih memilih mengonsumsi yoghurt dingin. Sebab, konsumen beranggapan bahwa yoghurt dapat memenuhi keinginan yang serupa.

Daging Ayam dan Daging Sapi

Barang substitusi lain, misalnya, daging ayam dan daging sapi. Konsumen atau masyarakat cenderung akan mengurangi volume permintaan daging sapi yang harganya naik. Lalu menggantinya dengan barang yang harganya relatif tetap.

Jika pada contoh kasus ini harga daging tetap, permintaan akan daging sapi menurun. Sementara, permintaan daging ayam akan meningkat. Dalam hal ini, konsumen akan mengganti daging sapi dengan barang substitusinya, yaitu daging ayam.

Jakarta -

Setiap orang pasti membutuhkan alat pemuas kebutuhan agar dapat bertahan hidup. Salah satunya adalah barang komplementer , yaitu barang yang berguna melengkapi barang lain.

Manusia memiliki kebutuhan berupa barang dan jasa yang harus dipenuhi. Barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan ini disebut juga alat pemuas kebutuhan. Contoh sederhananya, saat detikers merasa lapar, sepiring nasi menjadi alat pemenuhan kebutuhan.

Alat pemuas kebutuhan dalam ekonomi dibagi menjadi 7 kelompok. Pembagiannya berdasarkan wujud, kelangkaan, hubungan dengan benda lain, sifat, tujuan penggunaan, tingkat pemakaian, dan berdasarkan proses pembuatannya.

Menurut pembagian berdasarkan hubungan dengan benda lain, dapat dibagi dua yaitu barang substitusi dan barang komplementer.

Nah, topik yang kali ini dibahas adalah mengenai definisi, ciri-ciri, dan contoh barang komplementer.

Barang komplementer adalah barang yang berfungsi jika dilengkapi barang lain. Bisa juga dimaknai sebagai dua barang yang berpasangan dan keduanya saling melengkapi. Maka, disebut barang komplementer ketika produk A dengan produk B memiliki ketergantungan satu sama lain.

Sehingga dari segi kebutuhan, kedua produk sama-sama dibutuhkan. Sementara dari segi permintaan, barang komplementer mempengaruhi terjadinya permintaan produk satu sama lain di pasar. Pasalnya, tidak mungkin konsumen hanya membeli satu barang dan meninggalkan pasangannya.

Jika salah satu barang tidak ada, maka barang yang lainnya akan mengalami penurunan fungsi atau bahkan tidak dapat digunakan sama sekali.

Ciri-Ciri Barang Komplementer

Dengan karakteristik sederhana ini, detikers dapat menentukan produk yang termasuk ke dalam barang komplementer. Ciri-cirinya adalah:

1. Dua barang yang berpasangan

Barang komplementer memiliki keterkaitan fungsi dengan barang lainnya, maka disebut sebagai barang yang berpasangan. Misalnya sikat gigi berkaitan dengan odol. Tanpa barang pasangannya, barang komplementer tidak bisa digunakan dengan baik.

2. Salah satu barang komplementer memiliki nilai lebih kecil

Pada dasarnya, salah satu barang komplementer memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan barang lainnya. Nilai barang komplementer akan meningkat jika sudah disandingkan dengan pasangannya. Jika sudah begitu, berarti produk komplementer sudah dipakai dengan tepat.

3. Barang tidak dapat berfungsi sendiri

Barang komplementer masih mempunyai fungsi. Maksudnya, beberapa barang ini tetap bisa digunakan tanpa pasangan. Contohnya TV dengan remotenya. Meski tanpa remote, tv masih bisa digunakan karena ada tombol yang melekat, namun tidak sepraktis dan seefisien jika memakai remote.

Contoh Barang Komplementer

Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri barang komplementer, berikut beberapa contoh barang komplementer lainnya:

1. Pulpen dan tinta adalah barang komplementer. Tinta diperlukan untuk mengisi pulpen, sehingga dapat digunakan untuk menulis. Begitu juga sebaliknya, tanpa pulpen, tinta mungkin tidak bisa digunakan sebagai alat menulis.

2. Jam dengan baterainya juga merupakan barang komplementer. Jam adalah barang utama, dengan baterai sebagai barang komplementer. Jam tidak akan berfungsi tanpa baterai, begitupun baterai yang tidak bermanfaat jika tidak ada di barang lain.

3. Barang komplementer selanjutnya adalah mobil dan bensin. Mobil tidak akan bisa berjalan tanpa diisi bensin, begitu pula bensin yang tidak bermanfaat tanpa barang utamanya.

Bagaimana, mudah kan memahami barang komplementer? Apakah detikers bisa menyebutkan contoh lainnya?

(pal/pal)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA