Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung

Hai ini merupakan kota kelahiranku TULUNGAGUNG.kalian tahu tidak nama kota TULUNGAGUNG berasal dari kata “Pitulungan Agung” (pertolongan yang agung).kotaku ini sering disebut kota MARMER mungkin masih banyak yang asing dengan daerah TULUNGAGUNG jadi biarku jelaskan budaya,makanan dan pesona TULUNGAGUNG:

1.Reog kendang

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung
Reog kendang atau sering di sebut Reog Tulungagung ini sering meraih perhatian publik. Reog Tulungagung merupakan kesenian tradisional, yang di mainkan oleh 6 orang penari dengan instrumentalis wajib pengiring reog, yaitu “dhodhog”, dan penari tadi memakai udeng gilig yaitu kostum khusus pengikat kepala.

2.Temanten kucing

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung

Tradisi mantep kucing ini banyak dilakukan di desa Palem, kecamatan Campurdarat Tulungagung . Kata warga disana (desa palem) tradisi ini selalu dilakukan setahun sekali dn penuh dengan ke sakralan. Dan kucing yang digunakan harus kucing jantan dan betina . Hehehe unik juga kan ?

3.Jamasan Tombak Kyai Upas

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung

Tombak Kyai Upas merupakan pusaka kabupaten Tulungagung. Upacara siraman atau Jamasan Kyai Upas ini merupakan upacara ritual penyucian pusaka miliki masyarakat Tulungagung yang secara rutin dilakukan pada hari Jum’at Legi di bulan Suro. Ini diakui secara turun menurun sebagai Lambang Kebesaran.

4.Larung Sembonyo

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung

Tradisi ini dilakukan di pantai selatan Tulungagung yaitu pantai Sidempuan dan pantai popoh. Tradisi ini dilakukan di bulan suro (suronan). Terlepas dari adat yang telah diyakini secara turun-temurun, peristiwa larung selalu mendapat dukungan dari dinas pariwisata dan kebudayaan Tulungagung khususnya pengelola wisata pantai Popoh untuk menarik jumlah pengunjung.

5.Cethe

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung

Nah ini nih mana suaranya orang Tulungagung ….??? Pasti tau kan ini apa. Iya benar, ini yang dinamakan” Cethe”. Cethe di Tulungagung sudah menjadi kebudayaan, banyak remaja menghias rokoknya dengan ampas kopi yang dilarutkan. Rasanya beda kalo ngopi tidak sambil nyethe, katanya sih. Banak orang luar Tulungagung yang tidak mengetahui Cethe ini. Orang yang pertama lihat akan terlihat canggung dan aneh , apaan ini …… iya kan

Banyak juga kan kebudayaan Tulungagung. Mari kita sebagai remaja, pemuda penerus bangsa (khususnya orang Tulungagung) untuk selalu melestarikan budaya yang ada di daerah kalian masing- masing.

6.Jedor

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung
Jedor adalah kesenian tradisional yang bernafaskan keislaman. Jedor dibagi menjadi 3 yaitu, jedor janjan, jedor jemblung, jedor berjanji. Kebanyakan di Tulungagung banyak menggunakan jedor janjan, yang penyampaiannya yaitu , parikan, wangsalan, lafal dzikir, lafal doa, dan salawatan. Muatan nilai yang dikandungkan adalah dakwah. Fungsinya untuk menyampaikan wawasan Ketuhanan.

7.Kentrung

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung

Kesenian ini merupakan seni bercerita di Tulungagung. Kentrung Tulungagung dimainkan oleh dua orang, terdiri dari dalang yang merangkap sebagai pemain kendang dan satu ‘pengrawit’ sebagai pendukung dalang dan memainkan Ketipung dan Terbang. Kentrung yang masih berkembang di Tulungagung adalah kentrung Jaimah yang terletak di dusun Patik, desa Batangsaren, Kauman.

8.Wayang Jemblung

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung

Di daerah Tulungagung, masih ada banyak pementasan wayang Jemblung (crita Menak). Selain sebagai hiburan, Jemblung memuat kisah Walisanga dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Wayang Jemblung sebagai instrumennya terdiri dari 8 Rebana dan satu kendang. Wayang yang digunakan terbuat dari kulit dengan motif campuran Wayang Purwa dan Wayang Krucil.

9.Ketoprak

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung

Drama tradisional yang tumbuh dan berkembang pesat di Tulungagung adalah “Ketoprak”. Ketoprak, yang masih tenar sampai saat ini adalah ketoprak Siswo Budoyo.

10.Jaranan Sentherewe

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung
Seni jaranan yang satu ini adalah penggabungan seni jaranan Jawa dengan gerak yang agresif, penuh energi dan dinamis.

1. Ayam Lodho / Nasi Lodho

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung

Tidak jauh berbeda dengan opor ayam, makanan khas nasi lodho ini adalah pada sajian ayamnya yang dipanggang terlebih dahulu agar aroma ayam lebih terasa dan menghasilkan rasa yang enak dan lezat tentunya.

Penasaran dengan sajian dan rasanya? Kamu bisa datang ke lokasinya yaitu di jalan Semeru. Biasanya sajinan makanan ini ditemani dengan longtong, ketupat ataupun nasi putih.

2.Enting-Enting Kacang / Geti

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung

Enting-enting kacang atau biasa juga disebut geti ini sangat mudah dijumpai. Karena Tulungagung memang merupakan produsen geti yang merupakan camilan yang terbuat dari kacang tanah dan wijen.

Kacang tanah dan wijen yang dimasukkan ke dalam larutan gula merah yang dimasak hingga kering dan dikemas ke dalam plastik-plastik kecil, mempunyai rasa yang pas tidak terlalu manis dan gurih membuat si-pemakan akan ketagihan dan susah untuk berhenti.

Tetapi harus berhati-hati juga karena jika kebanyakan makan camilan ini bisa membuat sakit gigi. Saat ini, geti hanya bisa ditemukan di daerah asalnya saja.

3.Jenang Grendol

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung

Jika sebelumnya ada jenang syabun sejenis camilan khas Tulungagung, untuk jenang grendol ini adalah makanan kuah dengan rasanya yang manis dan gurih. Jenang ini terbuat dari tepung kanji yang biasa disajikan dengan jenang baning. Kamu bisa menemukannya di pasar tradisional Tulungagung.

1.Gunung Budheg

Gunung Budhe

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung
g atau biasa dikenal dengan nama Gunung Cikrak ini adalah salah satu gunung atau bukit yang mempunyai ketinggian sekitar 585 mdpl dan terletak di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Gunung Budheg bisa menjadi lokasi atau tempat untuk latihan bagi para pendaki pemula untuk melakukan pemanasan. Jalur yang harus dilalui untuk sampai ke puncak Gunung Budheg adalah jalanan yang menanjak melewati semak berduri diselingi dengan merayap dipinggiran tebing yang cukup curam. Namun perjalanan melelahkan tersebut akan terbayarkan dengan pemandangan indah yang bisa kita dapatkan dari puncak Gunung Budheg seperti sunrise pada pagi hari maupun pemandangan hijau pepohonan yang ada disekitar Gunung Budheg. Selain itu jika kita menginap di puncak Gunung Budheg kita bisa melihat pemandangan kerlap kerlip lampu pada malam hari.

2.Pantai Sanggar

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung

Pantai Sanggar memiliki pesona yang membuat kita terasa nyaman berada di sana. Dengan pasir putih serta air lautnya yang terlihat sangat bersih, panti ini menjadi salah satu pantai paling cantik di Tulungagung. Meski memang, untuk bisa sampai ke pantai ini membutuhkan sedikit perjuangan karna lokasinya yang tidak cukup mudah diakses. Pantai Sanggar berada di desa Jengglungharjo, kecamatan Tanggunggunung. Tidak banyak pengunjung yang datang ke pantai ini sehingga kita bisa merasakan suasana yang benar-benar natural. Untuk yang gemar menjelajah, Pantai Sanggar bisa menjadi tujuan yang sangat pas untuk melaksanakan hobby tersebut

3.Pantai Ngalur

Sebutkan tokoh pemain kentrung yang masih berkembang di Tulungagung

Pantai Ngalur adalah tetangga dekat dari Pantai Sanggar sehingga keduanya memiliki suasana dan pemandangan yang tidak jauh berbeda. Kedua pantai ini sama-sama berada di desa Jengglungharjo, kecamatan Tanggunggunung. Pasir putih serta air laut yang masih sangat bersih akan menyambut kedatangan kita di Pantai Ngalur dan juga Sanggar. Pantai Ngalur dan Sanggar ini akan sangat tepat untuk dijadikan lokasi camping karna suasananya yang masih cukup natural