Sebutkan Kriteria menjadi peneliti yang baik

Skip to content

  • Online Users: 7
  • Today's Visits: 3,700
  • Today's Visitors: 3,041
  • Total Visits: 1,468,778
  • Total Visitors: 812,727

Untuk mendapatkan hasil dari suatu penelitian atau riset yang baik dam memuaskan semua pihak, maka perlu dibuat dengan sifat kriteria sebagai berikut : 1. Obyektif / Objektif / Akurat Pastikan hasil riset adalah hasil terbaik yang dapat dipercaya, dapat diandalkan, teliti, cermat dan akurat sesuai dengan tujuan penelitian atau riset. 2. Tepat Waktu Usahakan penelitian dapat rampung sesuai dengan jadwal perencanaan waktu yang telah dibuat, yaitu tidak kelamaan dan tidak kecepetan. Penyelesaian setiap tahap dan langkah dalam pelaksanaan penelitan sebaiknya tidak keluar dari yang telah direncanakan. 3. Relevan Hasil penelitian atau riset dapat menjawab pertanyaan masalah yang dihadapi dan dapat menjadi bahan informasi acuan untuk pihak-pihak yang membutuhkannya. 4. Efisien Gunakan dana pelaksanaan riset atau penelitian dengan penuh tanggung jawab. Sesuaikan dana yang telah dianggarkan dengan kondisi di lapangan, dan jangan sampai melewati batas yang telah ditentukan. Dari sisi waktu dan tenaga juga sebaiknya digunakan seefisien mungkin.

Penelitian atau riset yang baik akan memiliki nilai yang baik pada kriteria pada 4 point di atas. Hasil yang kurang pada satu atau lebih faktor kriteria akan dapat membuat penelitian menjadi tidak valid.

Penelitian yang baik adalah penelitian yang menggunakan metode ilmiah yang memenuhi hal-hal sebagai berikut:

1. Masalah dan tujuan harus secara jelas didefinisikan dan secara tajam diuraikan

2. Prosedur penelitian yang digunakan harus dideskripsikan secara cukup rinci agar dapat diulangi oleh peneliti yang lain.

3. Desain penelitian harus secara hati-hati direncanakan untuk memperoleh hasil yang seobyektif mungkin.

4. Peneliti harus melaporkan secara terus terang kekurangan-kekurangan dalam prosedur dan rancangan dan memperkirakan dampaknya atas hasil yang diperoleh.

5. Metode analisis yang digunakan harus tepat dan analisis data harus memadai untuk menampilkan hasil secara nyata.

6. Kesimpulan harus menyakinkan, yang dijustifikasi/didasarkan pada data penelitian dan terbatas pada data yang tersedia.

7. Peneliti mempunyai pengalaman, reputasi yang baik dalam penelitian, dan suatu integritas yang diakui.

8. Menjunjung tinggi kode etik dalam penelitian

Melalui penelitian, seseorang atau sekelompok orang berupaya mencari jawaban atau pemahaman terhadap suatu fenomena. Apa saja syarat bila Anda ingin menjadi peneliti? Berikut beberapa hal yang menurut saya menjadi kualitas atau karakteristik dasar yang dibutuhkan untuk menjadi peneliti.

Keingintahuan. Peneliti selalu ingin mencari informasi tentang segala sesuatu.

Berpikir dan bertindak obyektif. Peneliti terlebih dahulu perlu memahami segala hal yang terkait apa yang diteliti secara netral.

Kepedulian terhadap fakta dan data. Peneliti berupaya mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengarsipkan, sekaligus merawat fakta/data secara teliti dan sistematik.

Selain itu, pada tingkat tertentu dari sebuah penelitian ada keahlian yang sangat diperlukan, yakni:

Komunikasi verbal-tulis.Kemampuan menyajikan penelitian secara informatif kepada khalayak atau publik baik secara tertulis, maupun secara verbal.

Pengelolaan proyek. Proses penelitian juga membutuhkan pengelolaan secara efektif karena melibatkan unsur waktu, keuangan, orang-orang, dan himpunan data.

Peneliti selalu harus punya keyakinan bahwa apa yang ia teliti dapat memberi manfaat untuk kehidupan.

Istilah lain dari penelitian adalah riset. Riset berasal dari bahasa inggris research, research yang berasal dari kata re (kembali) dan search (mencari). Secara etimologi penelitian berarti “mencari kembali” yaitu mencari fakta-fakta baru yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah teori untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu. Setiap ilmuwan baik eksakta maupun sosial dalam melakukan penelitian harus didasari dengan  adanya rasa keingintahuan. Rasa ingin tahu itu dapat menimbulkan keinginan mereka dalam melakukan penelitian untuk memperdalam dan memperluas ilmu yang ditekuni.

Beberapa pengertian tentang konsep penelitian secara teoritis menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

1. Soerjono Soekanto. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis dan konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.

2. Sanapiah Faisal. Mengemukakan bahwa penelitian merupakan suatu aktivitas dalam menelaah suatu problem dengan menggunakan metode ilmiah secara tertata dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang dapat diandalkan kebenarannya mengenai dunia alam dan dunia sosial.

3. Soetrisno Hadi. Menurutnya, penelitian ialah usaha dalam menemukan segala sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan yang ada, menggali lebih dalam apa yang telah ada, mengembangkan dan memperluas, serta menguji kebenaran dari apa yang telah ada namun kebenarannya masih diragukan.

Pengertian Kebenaran

Dalam bahasan ini, makna “kebenaran” dibatasi pada kekhususan makna “kebenaran keilmuan (ilmiah)”. Kebenaran ini mutlak dan tidak sama atau pun langgeng, melainkan bersifat nisbi (relatif), sementara (tentatif) dan hanya merupakan pendekatan. Kebenaran intelektual yang ada pada ilmu bukanlah suatu efek dari keterlibatan ilmu dengan bidang-bidang kehidupan. Kebenaran merupakan ciri asli dari ilmu itu sendiri. Dengan demikian maka pengabdian ilmu secara netral, tak bermuara, dapat melunturkan pengertian kebenaran sehingga ilmu terpaksa menjadi steril. Uraian keilmuan tentang masyarakat sudah semestinya harus diperkuat oleh kesadaran terhadap berakarnya kebenaran.

Selaras dengan Poedjawiyatna yang mengatakan bahwa persesuaian antara pengatahuan dan obyeknya itulah yang disebut kebenaran. Artinya pengetahuan itu harus dengan aspek obyek yang diketahui. Jadi pengetahuan benar adalah pengetahuan obyektif.[11]

Kebenaran Ilmiah, yaitu kebenaran yang terbangun/diperoleh berdasarkan proses penelitian dan penalaran logika ilmiah. Kebenaran ilmiah ini dapat ditemukan dan diuji dengan pendekatan pragmatis, koresponden, dan koheren.

Kualifikasi Peneliti

Penelitian yang efektif tidak dapat terjadi seenaknya saja, tetapi ia harus didukung dengan faktor-faktor penunjang serta sarana dan prasaran yang cukup. Disamping faktor peneliti sendiri, ada faktor lingkungan yang turut mempengaruhi. Contoh nyatanya ya ketika perang dunia kedua banyak peneliti yang tidak bisa meneruskan riset mereka karena lingkungannya jelas tidak memungkinkan untuk itu, bahkan untuk keselamatan mereka sendiri.

Kualifikasi peneliti harus didasarkan pada intelegensia, kekuatan bekerja serta sifat jujur dan rajin. Menurut Whitney(1960) ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh peneliti, yaitu :

  • Daya nalar, seorang peneliti harus mempunyai daya nalar yang tinggi yaitu dengan adanya kemampuan memberi alasan dalam memecahkan masalah, baik secara induktif maupun secara deduktif.
  • Orisinalitas, peneliti harus mempunyai daya hayal ilmiah dan harus kreatif. Peneliti harus brilian, mempunyai inisiatif yang berencana serta harus subur dengan ide-ide yang rasional dan menghindari plagiat.
  • Daya ingat, seorang peneliti harus memiliki daya ingat yang kuat, selalu ekstensif dan logis. Dapat dengan sigap melayani serta menguasai fakta-fakta.
  • Kewaspadaan, seorang peneliti harus secara cepat dapat melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada suatu variabel atau atas suatu fenomena. Ia harus sigap dan mempunyai intaian yang tajam, serta responsive terhadap perubahan atau kelainan.
  • Akurat, seorang peneliti harus mempunyai tingkat pengamatan serta tingkat perhitungan yang akurat, tajam, serta beraturan.
  • Konsentrasi, seorang peneliti harus mempunyai kekuatan konsentrasi yang tinggi, kemauan yang keras, serta tidak cepat muak.
  • Dapat bekerja sama, peneliti harus mempunyai sifat yang kooperatif, dapat bekerja sama dengan siapapun. Harus mempunyai keinginan untuk berteman secara intelektual, dan dapat bekerja secara team-work.
  • Kesehatan, seorang peneliti harus sehat, baik jiwa maupun fisik. Peneliti harus stabil, sabar, dan penuh vitalitas.
  • Semangat, kesehatan si peneliti harus ditunjang pula dengan semangat untuk meneliti.
  • Pandangan Moral, seorang peneliti harus mempunyai kejujuran intelektual, mempunyai moral yang tinggi, beriman dan dapat dipercaya. Peneliti harus mempunyai kreativitas serta hasrat yang tinggi.

Sifat Penelitian

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif (yang berbentuk kata-kata/kalimat) dan data kuantitatif (yang berbentuk angka). Data kuantitatif dapat dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkannya yaitu data diskrit dan data kontinum. Berdasarkan sifatnya, data kuantitatif terdiri atas data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio.

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut:

  1. Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara membilang. Contoh data diskrit misalnya:

1)      Jumlah Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan XXX sebanyak 20.

2)      Jumlah siswa laki-laki di SD YYY sebanyak 67 orang.

3)      Jumlah penduduk di Kabupaten ZZZ sebanyak 246.867 orang.

Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat (bukan bilangan pecahan).

Apakah yang dimaksud dengan ‘Penelitian’..? Penelitian merupakan sebuah metode/ cara untuk mendapatkan sebuah kebenaran tentang suatu masalah atau fenomena yang benar-benar terjadi. 

Ada beberapa tujuan kenapa orang melakukan penelitian, diantaranya adalah;

  1. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
  2. Untuk memecahkan masalah atau  menjawab pertanyaan yang diajukan
  3. Adanya rasa ingin tahu terhadap suatu hal
  4. Ingin meningkatkan kualitas diri dan kualitas perguruan tinggi dalam rangka menin gkatkan kemajuan bangsa.

Setelah kita memahai tujuan dari penelitian tersebut, alangkah baiknya kita membahas mengenai persyaratan menjadi seorang peneliti. Diantaranya persyaratannya adalah;

  • Kompeten dibidangnya; Maksudnya orang yang melakukan penelitian tersebut benar-benar paham apa yang dikerjakannya.
  • Objektif; Seorang peneliti harus mempertimbangkan objektifitas dalam penelitian. sebab, kalau terjadi ketidakobjektifan dalam melakukan penelitian dapat mengakibatkan hasil penelitian tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
  • Jujur; Sikap kejujuran merupakan suatu yang mutlak yang harus dimiliki oleh seorang peneliti, karena ketidakjujuran dalam hal apapun bisa menghilangkan kepercayaan terhadap hasil penelitian.
  • Faktual; Maksudnya penelitian yang dilakukan benar-benar menceritakan kondisi yang ada saat ini sehingga hasilnya bisa dijadikan sebuah rujukan didalam pengambil keputusan. 
  • Independen; Penelitian yang independen akan memberikan keleluasaan bagi peneliti di dalam melakukan penelitian, guna untuk menghasilkan atau benar-benar mencerminkan fakta-fakta yang sebenarnya.
Penelitian berdasarkan sifat dapat dibedakan menjadi 3 hal, yaitu:
  1. Penelitian Akademik; Merupakan penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa baik untuk S1, S2, maupun S3 dimana penelitian ini berguna bagi mahasiswa salah satunya yaitu ‘sebagai sarana edukasi bagi mahasiswa’.
  2. Penelitian Profesional; Merupakan penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan baru yang berkenan dengan ilmu, teknologi, dan seni.
  3. Penelitian Insitusional; Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang bisa digunakan untuk mengembangkan kelembagaan.

Sebelum melakukan penelitian, sebaiknya anda mengetahui dulu tahap-tahap yang harus dilalui sehingga hasil penelitian tersebut mendekati kebenaran yang diinginkan serta memiliki arah dan tujuan yang jelas. Salah satu tahapannya yaitu "Research methodology".

Sebelum melakukan penelitian, anda harus menentukan masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang terjadi pada saat ini. fenomena yang dimaksud yaitu "Suatu keadaan yang kita lihat dan kita rasakan berdasarkan fakta-fakta yang kita dapat/ temukan dilapangan. Selain dari fenomena yang kita jumpai di masyarakat, permasalahan penelitian juga bisa kita dapatkan dari "Research Gap". 

Research Gap merupakan sebuah gamparan mengenai kesenjangan-kesenjangan atau masalah-masalah yang terjadi pada beberapa penelitian sebelumnya.


Terima kasih telah membaca artikel tentang 5 Persyaratan Dasar Menjadi Seorang Peneliti.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA