Home / SeniBudaya / Soal
Sebutkan tiga macam teknik pemeranan teater!
Jawab:
Tiga macam teknik pemeranan teater adalah olah tubuh, olah suara, olah rasa.
----------------#----------------
Jangan lupa komentar & sarannya
Email:
Kunjungi terus: masdayat.net OK! :)
Newer Posts Older Posts
PEMERANAN /ACTING
Istilah pemeranan disebut juga dengan seni peran atau seni acting. Seorang pemeran dalam melakukan pemeranannya dikenal dengan sebutan aktor, aktris, pemain, tokoh dst. Pada umumnya actor/pemain merupakan inti dalam seni peran atau seni teater.
Jenis dan bentuk teater yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat Indonesia , pengungkapannya dapat dibedakan menjadi teater tradisional (teater rakyat dan teater klasik) dan non tradisional (teater modern dan sinematografi/ film). Berdasarkan jenis dan bentuk teater tersebut sangat mempengaruhi ciri atau identitas pembentuk seninya, termasuk dalam hal pemeranan.
Pemeranan dalam teater tradisional dan non tradisional
NO |
TEATER TRADISIONAL |
TEATER NON TRADISIONAL |
1 | Tidak ada naskah baku atau naskah tertulis atau garis besar cerita | Ada naskah baku atau naskah tertulis dalam bentuk scenario |
2 | Pemeranannya bersifat spontan tanpa latihan kerena bersifat tipe casting atau penokohan yang sudah terbina secara lama , alami dan multi talenta atau multi peran: bisa menari, menyanyi, melawak | Pertunjukan direncanakan dengan matang atau tidak dilakukan melalui proses latihan. Biasanya terbatas pada satu peran dengan watak penokohan tertentu |
3 | Pertunjukan lebih mengutamakan isi seni (nilai pesan) daripada bentuk seni (estetis) | Pertunjukan lebih beragam tergantung style senimannya. Apakah menggunakan bentuk seni, mengutamakan bentuk seni atau menghadirkan keduanya |
4 | Peralatan pentasnya lebih sederhana | Peralatan pentasnya lebih modern dan lengkap dengan beberapa unsure artistic penunjangnya |
5 | Peristiwa pertunjukan dibangun penuh keakraban dan tanpa jarak dengan penontonnya | Peristiwa pertunjukan dapat dilakukan dengan kecenderunagn adanya jarak estetis dan atau lebur menjadi satu (tanpa jarak) dengan penontonnya |
TEKNIK DASAR PEMERANAN
Teknik pemeranan dapat kita pahami sebagai suatu cara , metode atau cara untuk mengoptimalkan ketrampilan potensi pikir, perasaan, vocal dan tubuhnya dalam membawakan peran atau tokoh dengan totalitas dan penuh kesadaran sehingga diperoleh mafaat dalam meningkatkan akting atau seni peran dari suatu tokoh atau peran yang diekspresikan
Unsur – unsur pemeranan
- Olah tubuh
- Stamina/kekuatan tubuh
- Stretching/ peregangan
- Keseimbangan tubuh
- Olah suara
- Artikulasi
- Intonasi
- Dinamika
- Power/kekuatan
- Olah rasa/ sukma
- Teknik konsentrasi
- Pengindraan
- Kepekaan sukma / rasa
- imajinasi
- Ruang
- Blocking
- Movement
- Business
- leveling
Teknik pemeranan adalah cara untuk mengoptimalkan keterampilan pikiran, perasaan, vokal, dan tubuh dalam membawakan peran secara total dan penuh kesadaran. Teknik pemeranan terdiri dari olah tubuh, olah suara, olah rasa, dan ruang.
Penerapan teknik penting agar pemeran seni memiliki ketahanan tubuh, suara yang memadai, dan kepekaan rasa dalam mencapai tujuan. Simak penjelasan teknik pemeranan yang dikutip dari buku Seni Budaya Kelas X karya Zackaria Soetedja dkk.
Teknik Pemeranan: Olah Tubuh
Olah tubuh merupakan praktik berlatih agar tubuh mempunyai stamina yang kuat, kelenturan tubuh, dan daya refleks tubuh. Olah tubuh terdiri dari stamina, peregangan, dan keseimbangan.
Stamina: cara melatih tubuh agar memiliki ketahanan fisik dan pernapasan yang sehat. Latihannya, berlari beberapa keliling luas lapangan. Latihan pernapasan, misalnya, menarik dan membuang udara pernapasan melalui hidung dengan dada, diafragma, dan perut kembung kempis.
Peregangan: melatih otot-otot tubuh agar lentur dan memiliki daya gerak refleks. Latihannya, mulai dari mata, mulut, muka, leher, bahu, dada, pinggul, pantat, lengan, pergelangan tangan, jari tangan, paha, kaki, dengkul kaki, betis, engkel kaki, tumit. Caranya dengan menggerakkan dari atas-bawah, kanan-kiri, putaran, ke luar, ke dalam, atau dengan cara penguncian dengan 2 x 8 hitungan.
Keseimbangan tubuh: berdiri dengan dua kaki, satu kaki, dengan posisi tangan di pinggang atau dilepas seperti terbang. Cara latihannya dengan diam beberapa hitungan, berdiri atas bawah atau dengan penguncian maupun patah-patah (staccato).
Teknik Pemeranan: Olah Suara
Olah suara merupakan pelatihan suara melalui teknik pernapasan dan pengucapan agar memiliki artikulasi yang jelas, intonasi suara, dinamika suara, dan kekuatan suara. Olah suara terdiri dari artikulasi, intonasi, dinamika, dan power.
Artikulasi: kejelasan dalam pengucapan kata-kata. Latihannya mengucapkan kata-kata dengan tempo yang berbeda-beda untuk membantu pengolahan suara melalui mulut dan bibir secara diulang serta pernapasan yang teratur.
Intonasi: irama suara dengan penekanan mengucapkan kata-kata, sehingga dihasilkan pengucapan yang tidak datar. Latihannya mengucapkan kalimat pendek secara berulang dan melakukan tekanan pada salah satu kata yang dianggap penting.
Dinamika: tempo pengucapan suara seperti cepat-lambat-sedang. Latihannya mengucapkan kalimat secara berulang dan mengubah tempo pengucapan pada salah satu kata yang dianggap penting.
Power: keras lemahnya suara yang dihasilkan dari pengucapan suatu kata atau kalimat. Latihannya mengucapkan kalimat secara berulang dan melakukan pengucapan terdengar tidaknya apa yang dikatakan, tetapi tidak berteriak.
Teknik Pemeranan: Olah Rasa
Olah rasa adalah latihan yang menempatkan perasaan sebagai objek utama dari pengolahan atau latihan. Materi latihan olah rasa terdiri dari teknik konsentrasi, pengindraan, kepekaan rasa, dan imajinasi.
Teknik konsentrasi: ajaran tentang pengendalian diri atau pemusatan pikiran serta rohani terhadap apa yang akan dan sedang dilakukan dalam waktu yang diperlukan. Caranya, latihan mengosongkan pikiran, pemusatan pikiran pada suatu objek, dan pemusatan pikiran pada peristiwa tertentu secara khayal.
Pengindraan: kemampuan peralatan tubuh dalam merespons berbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat. Contohnya, mata bereaksi terhadap objek penglihatan, hidung bereaksi terhadap aroma, telinga bereaksi terhadap suara.
Kepekaan rasa: kekuatan dalam dari aktor yang ditampilkan kepada penonton melalui media. Contohnya, mimik, gestur, emosi suara, laku dramatik, dan karakter atau perwatakan.
Imajinasi: kemampuan menciptakan daya khayal sebagai kepekaan ingatan emosi dari kehidupan sehari-hari, perumpamaan terhadap binatang, tumbuhan, dan unsur alam. Termasuk hasil sebuah perenungan mendalam yang mampu menghadirkan khayalan positif.
Ruang merupakan tempat bermain peran dengan lingkup peralatan dan set dekorasi yang dihadirkan di atas pentas. Dikutip dari Buku Siswa Seni Budaya SMA/MA Kelas 10, teknik di dalam mengisi dan menghidupkan ruang bagi seorang pemain adalah kemampuan merespons kepekaan blocking, moving, business, leveling terhadap ruang dan lawan main.