Sebutkan contoh perilaku pemaaf yang dapat kamu terapkan dalam keseharian

3 menit

Agama Islam mengajarkan setiap muslim untuk memiliki akhlakul karimah atau akhlak terpuji dalam dirinya dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tanpa adanya akhlak, maka manusia hanya akan membawa kerusakan pada sekitarnya.

Sering kita dengar, bahwa setinggi apapun ilmu yang dimiliki oleh seseorang, maka ilmu tersebut tidak ada artinya jika tidak dilengkapi dengan akhlak mulia.

Maka dari itu, sebagai seorang muslim, memiliki akhlak terpuji merupakan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi.

Namun, seperta apa contoh akhlakul karimah? Simak penjelasannya, yuk!

Ciri-Ciri Akhlakul Karimah

Akhaluk karimah atau akhlak terpuji adalah budi pekerti yang baik dan ada pada diri Nabi Muhammad saw. sebagai seorang rasul Allah.

Dari banyaknya akhlak terpuji yang dimiliki Rasulullah, akhlak-akhlak tersebut bisa dikelompokkan ke dalam empat kelompok besar, yakni:

  1. Menjaga harga diri, optimis, ikhlas, sabar, menepati janji, pemaaf, jujur, amanah, lemah lembu, dan hemat 
  2. Assyaja’ah (berani menegakkan kebenaran) 
  3. Al-Qonaah (sederhana, merasa cukup dan adil) 
  4. Menjaga persaudaraan dan persatuan

Baca Juga:

20 Sifat Wajib Allah Beserta Makna dan Penjelasannya yang Harus Diketahui

Contoh Akhlakul Karimah

sumber: getreligion.org

1. Mematuhi Perintah Allah

Salah satu contoh akhlakul karimah yang paling utama adalah mematuhi perintah Allah Swt.

Mematuhi perintah Allah Swt. sudah merupakan kewajiban dasar bagi seorang manusia, sebab setiap manusia di dunia ini adalah hamba Allah.

Sebagai seorang hamba, sudah selayaknya seorang muslim mematuhi setiap perintah dan menjauhi larangan Allah.

Mematuhi perintah Allah adalah hal yang harus terus dilakukan sebelum terlambat, sebab di hari akhir nanti manusia akan dihitung amal perbuatannya.

2. Berbakti kepada Orangtua

Ajaran agama Islam menyebutkan bahwa berbakti kepada orangtua adalah sebuah kewajiban yang sangat besar.

Rasulullah saw. pernah bersabda tentang amal saleh yang paling tinggi dan mulia kedudukannya, “Salat tepat pada waktunya, berbuat baik kepada orangtua, dan jihad di jalan Allah Swt.” (HR. Bukhari Muslim)

Dengan demikian, berbakti kepada orangtua merupakan salah satu perintah utama yang harus dilakukan oleh seorang muslim.

Hukumnya pun sudah jelas, bahwa berbaktinya anak kepada orangtua adalah hak yang diberikan oleh Allah Swt. kepada setiap orangtua.

Apabila enggan berbakti kepada orangtua, sudah pasti akan mendapatkan ganjarannya sendiri.

3. Bersikap Baik dan Menolong Sesama

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang memiliki hubungan timbal-balik antara sesamanya.

Dalam Islam, akhlak adalah pondasi seorang muslim. Maka sudah sewajibnya kita bersikap baik terhadap sesama.

Selain itu, kita juga harus hidup saling tolong-menolong untuk menciptakan kehidupan yang rukun dan damai.

sumber: learnreligions.com

4. Santun dalam Berbicara

Allah memberikan perintah untuk santun dalam berbicara yang secara jelas tertera dalam Al-Qur’an, yakni dalam surah Al-Isra ayat 23.

Seorang muslim harus berkata-kata yang baik dan sopan, terutama kepada orangtua.

Dalam ayat tersebut diperintahkan untuk tidak berkata “ah” kepada orangtua, sebab kata sesedarahana itu dapat menyakiti hari mereka.

5. Menjaga Amanah dan Menepati Janji

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan pernah lepas dari aman dan janji, dari yang terkecil sampai yang terbesar.

Menjaga amanah dan menepati janji merupakan perkara berat, karena dua hal tersebut harus benar-benar dipenuhi.

Selain itu, setiap muslim harus bisa menjaga amanah dan menepati janji agar tidak tergolong ke dalam golongan orang-orang munafik.

6. Pemaaf

Seburuk apapun perilaku orang terhadap kita, kita tetap harus bisa menumbuhkan sifat pemaaf dan memaafkan orang yang telah berlaku buruk terhadap kita.

Memaafkan merupakan salah satu kunci untuk terhindar dari penyakit hati, serta menciptakan kehidupan yang damai dan tentram.

sumber: siasat.com

7. Ikhlas

Ikhlas adalah perbuatan saleh dan termasuk sebuah ibadah yang hanya bisa dilakukan oleh hati serta tidak bisa dilihat oleh orang lain.

Setiap muslim harus bisa belajar untuk ikhlas, semata-mata mengharap rida Allah dan tidak untuk mendapatkan pujian dari orang lain.

8. Selalu Bersyukur kepada Allah

Bersyukur merupakan salah satu hal yang sulit untuk dilakukan, padahal sangat sederhana.

Kita akan kesulitan untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah apabila selalu melihat ke atas.

Oleh karena itu, sebagai seorang muslim sebaiknya kita senantiasa menyampaikan rasa syukur atas kehidupan yang telah diberikan oleh Allah.

9. Bertawakal

Bertawakal adalah berserah diri kepada Allah dalam menghadapi hal-hal yang sudah terlebih dahulu diikhtiarkan.

Perlu diketahui, bertawakal hanya dilakukan ketika kita memang sudah sungguh-sungguh berusaha.

Baca Juga:

4 Sifat Wajib Rasul yang Harus Dicontoh oleh Setiap Umat Islam

10. Memiliki Rasa Malu

Salah satu akhlakul karimah yang harus terdapat pada setiap muslim adalah memiliki rasa malu.

Rasa malu harus terus dipelihara agar kita terhindar dari perilaku-perilaku yang memalukan.

***

Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian di Pavia Village?

Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!

Ilustrasi Arti Al Afuww. Foto: Pixabay.

Al Afuww merupakan salah satu nama baik Allah dalam Asmaul Husna. Al Afuww artinya Yang Maha Pemaaf. Maksudnya, Allah adalah Dzat yang memafkan segala kesalahan hamba-Nya yang memohon ampun kepada-Nya.

Ibnu Katsir dalam buku Ensiklopedi Akhlak Rasulullah Jilid 2 menjelaskan, Al Afuww merupakan bentuk wazan faul dari kata al-afwu yang memiliki arti mengampuni dosa dan tidak menyiksanya.

Nama ini masih memiliki kesamaan makna dengan Al Gaffar, namun makna dari Al Afuww lebih kuat dari Al Ghafar. Sebab, Al Ghaffar memiliki makna menutupi sedangkan Al Afuww memiliki makna menghapus.

Allah adalah Dzat yang senantiasa memaafkan orang-orang yang telah melakukan perbuatan dosa. Sebagaimana dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 99, yang bunyinya sebagai berikut:

فَاُولٰۤىِٕكَ عَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّعْفُوَ عَنْهُمْ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَفُوًّا غَفُوْرًا

Artinya: Maka mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.

Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang ada orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain karena rasa gengsi dan egonya yang tinggi. Sikap seperti ini sangat dilarang oleh Islam, sebab Allah yang Yang Mahakuasa saja mau memberikan maaf kepada hamba-hamba-Nya yang berdosa.

Imam Ibnul Qayyim dalam 10 Principles of Perfect Muslimah menjelaskan, tidak ada keselamatan bagi umat manusia kecuali dengan maaf dan ampunan Allah. Apabila seseorang tidak diberikan maaf dan ampunan oleh Allah, dapat dipastikan orang tersebut merupakan golongan orang-orang yang binasa.

Nah, sebagai orang yang beriman tentu sangat dianjurkan untuk meneladani sifat Allah Al Afuww tersebut. Bagaimana caranya?

Cara Meneladani Asmaul Husna Al Afuww

Ilustrasi cara meneladani Al Afuww. Foto: Freepik.

Seorang Muslim bisa memiliki sifat Al Afuww dengan cara memaafkan semua orang yang pernah berbuat zalim kepadanya, bahkan membalas perbuatan mereka dengan berbuat baik. Selain itu, sikap ini termasuk salah satu akhak mulia dan merupakan ciri-ciri orang yang bertaqwa dan dicintai Allah.

Seperti kisah yang dikutip dari buku 99 Kisah Asmaul Husna untuk Membangun Karakter Anak oleh Syafi'ie el-Bantanie. Pada zaman Rasulullah, ada orang munafik yang memfitnah Aisyah, yakni putri Abu dengan fitnah yang sangat kejam. Akibat fitnah tersebut, turun ayat Alquran surat An-Nur ayat 26 yang menyatakan kebenaran Aisyah dan mendustakan fitnah orang munafik tersebut.

Meskipun begitu, Abu Bakar tetap memaafkan orang itu dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah dalam memberikan balasan. Hal ini tentunya dapat menjadi teladan bagi umat Muslim untuk memaafkan segala kesalahan orang lain dan selalu berbuat baik kepada sesama.

Sugeng Widodo dalam bukunya Mindset Islami menjelaskan, orang yang memaafkan secara tidak langsung telah melepaskan beban negatif dalam hatinya yang bisa menghambat datangnya rahmat Allah. Sebab, hati yang bersih dapat mempermudah datangnya petunjuk Allah untuk melakukan segala kebaikan.

Adapun manfaat lain dari memaafkan adalah membuat hidup lebih damai, tenang, dan bahagia. Allah juga memberi apresiasi terhadap manusia yang mampu memberi maaf kepada orang lain dengan meningkatkan derajatnya. Maka dari itu, setiap manusia yang telah memaafkan orang lain berarti telah menambahkan kemuliaan untuk dirinya sendiri.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA