Pengertian Hidrolisis Garam. Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti pernguraian. Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air. Hidrolisis garam merupakan reaksi antara air dengan ion- ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dari suatu garam.
Pengertian Garam.
Garam adalah senyawa elektrolit yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara asam dengan basa. Sebagai elektrolit, garam akan terionisasi dalam larutannya menghasilkan kation dan anion.
Kation yang dimiliki garam adalah kation dari basa asalnya, sedangkan anion yang dimiliki oleh garam adalah anion yang berasal dari asam pembentuknya. Kedua ion inilah yang nantinya akan menentukan sifat dari suatu garam jika dilarutkan dalam air.
Komponen Larutan Garam
Komponen garam terdiri dari kation atau anion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (biasa ditulis H+) ion OH–.
Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa.
Syarat Hidrolisis Garam.
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika garam terbentuk berasal dari asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga tidak akan terhidrolisis.
Garam – Garam yang Mengalami Hidrolisis
Adapun garam yang akan terhidrolisis adalah garam garam yang berasal dari
- garam dari asam kuat dan basa lemah,
- garam dari asam lemah dan basa kuat,
- garam dari asam lemah dan basa lemah,
Anion dan kation penyusun garam yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dapat bereaksi dengan air. Kation dari basa lemah akan menghasilkan ion H+ dan anion dari asam lemah akan menghasilkan ion OH– .
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika garam yang terbentuk berasal asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga tidak akan terhidrolisis.
Sifat Sifat Garam
Adapun sifat sifat garam adalah sebagai berikut
1). Sifat garam sangat tergantung pada kuat lemahnya asam dan basa yang membentuknya.
2).Sifat garam yang terbentuk dari hasil reaksi asam kuat dan basa kuat adalah netral seperti air yang ber pH = 7
3). Garam yang dihasilkan dari asam kuat dengan basa lemah akan memiliki sifat asam yang ber pH kurang dari 7.
4). Garam yang dihasilkan dari reaksi basa kuat dengan asam lemah akan menghasilkan sifat basa yang ber pH lebih dari 7
Hidrolisis Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, baik kation maupun anionnya tidak akan bereaksi dengan air karena ion- ion yang dilepaskan akan segera terionisasi kembali secara sempurna.
Sehingga perbandingan konsentrasi ion H+ atau H3O+ dan ion OH– akan tetap sama. Kondisi ini menghasilkan larutan yang bersifat netral.
Contoh Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Contoh garam yang terbuat dari asam kuat dan basa kuat diantaranya adalah: NaCl, K2SO4, Ba(NO3)2
Sebagai contoh adalah garam NaCl yang terdiri dari kation Na+ dan anion Cl–.
Ion Na+ berasal dari basa kuat
Ion Cl– berasal dari larutan asam kuat.
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan Cl– menurut reaksi berikut:
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
Baik ion Na+ maupun ion Cl– tidak bereaksi dengan air.
Na+(aq) + H2O (l) ≠ tidak ada reaksi
Cl–(aq) + H2O (l) ≠ tidak ada reaksi
Pelarutan garam NaCl tidak mengubah jumlah [H+] dan [OH–] dalam air, sehingga larutannya bersifat netral yaitu ber pH=7.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air.
Hidrolisis Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Pada hidrolisis garam ini, kation dari basa lemah akan terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidtrolisis.
Garam jenis ini bersifat asam dalam air karena kationnya terhidrolisis yaitu memberikan proton kepada air, sedangkan anionnya tidak.
Contoh Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Beberapa contoh garam yang dibentuk dari asam kuat dan basa lemah diantaranya adalah Al2(SO4)3, AgNO3, CuSO4, NH4Cl, AlCl3.
Sebagai contoh adalah garam ammonium klorida NH4C
Amonium klorida, NH4Cl terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl–
Ion NH4+ berasal dari basa lemah yaitu NH3
Ion Cl– berasal dari asam kuat HCl
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl– (aq)
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH4OH (aq) + H+ (aq)
Pada Reaksi ini terjadi hidrolisis dan menghasilkan ion H+ atau H3O+, sehingga sifat larutan menjadi asam.
Sedangkan ion Cl– tidak berreaksi
Cl–(aq) + H2O (l) ≠ tidak terjadi reaksi.
Adanya Ion H+ yang dihasilkan dari reaksi kesetimbangan tersebut menyebabkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion OH–. Hal ini mengakibatkan larutan akan bersifat asam dengan nilai pH kurang dari tujuh (atau pH < ).
Dengan demikian, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian atau mengalami hidrolisis parsial di dalam air dan larutannya bersifat asam.
Tetapan Hidrolisis Garam Asam Kuat Basa Lemah
Tetapan hidrolisis garam asam kuat basa lemah dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Kb
Kh = Tetapan hidrolisis
Kw = tetapan kesetimbangan air
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Konsentrasi Ion H+ Larutan Garam Asam Kuat Basa Lemah
Konsentrasi ion H+ larutan garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
[H+] = √(Kh x [G])
[G] = konsentrasi ion garam yang terhidrolosis
Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Jika suatu garam dari asam lemah dan basa kuat dilarutkan dalam air, maka kation dari basa kuat tidak terhidrolisis sedangkan anion dari asam lemah akan mengalami hidrolisis.
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah jika dilarutkan dalam air. Anion inilah yang menghasilkan ion OH– bila bereaksi dengan air.
Contoh Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Beberapa contoh Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat adalah: CH3COONa, NaF, Na2CO3, KCN, CaS.
Sebagai contoh garam Natrium asetat CH3COONa
Natrium asetat CH3COONa terdiri dari kation Na+ dan anion CH3COO–
Ion Na+ berasal dari basa kuat NaOH,
Ion CH3COO– berasal dari asam lemah CH3COOH
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
CH3COONa (aq) → CH3COO– (aq) + Na+ (aq)
Reaksi Kesetimbangan Ion Garam Dalam Air
Ion CH3COO– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
CH3COO– (aq) + H2O (l) → CH3COOH (aq) + OH– (aq)
Pada reaksi ini terjadi hidrolisis dan menghasilkan ion OH–, sehingga sifat larutan menjadi basa.
Sedangan ion natrium Na+ tidak terjadi reaksi
Na+ + H2O (l) ≠ tidak terjadi reaksi.
Reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion OH– sehingga konsentrasi ion H+ dalam air menjadi lebih sedikit. Jadi, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) di dalam air dan larutannya bersifat basa.
Tetapan Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Tetapan Hidrolisis garam dari asam lemah dan basa kuat dirumuskan seperti persamaan berikut
Kh = Tetapan hidrolisis
Kw = tetapan kesetimbangan air
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Konsentrasi Ion [OH–] Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Konsentrasi ion OH– larutan garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
[G] = konsentrasi ion garam terhidrolisis
Rumus pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, maka kation dan anionnya akan mengalami hidrolisis.
Contoh Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Contoh garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah diantaranya adalah NH4CN, (NH4)2CO3, CH3COONH4.
Reaksi Ionisasi Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
NH4CN (aq) → NH4+ (aq) + CN– (aq)
Reaksi Kesetimbangan Ion Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah Dalam Air
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH4OH (aq) + H+ (aq)
Ion CN– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
CN– (aq) + H2O (l) → HCN (aq) + OH– (aq)
Kedua reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion H+ dan ion OH–. Sehingga dapat dikatakan bahwa garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis sempurna (total) di dalam air.
Sifat larutannya ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan tetapan kesetimbangan basa (Kb) dari kedua reaksi tersebut. Harga Ka dan Kb menyatakan kekuatan relatif dari asam dan basa yang bersangkutan.
Pada hasil reaksi terdapat ion H+ (H3O+) dan OH–. Jadi, garam ini bisa bersifat asam, basa, atau netral tergantung dari kekuatan relatif asam dan basa. Kekuatan asam dan basa bersangkutan ditunjukkan oleh harga Ka (tetapan ionisasi asam lemah) dan Kb (tetapan ionisasi basa lemah).
- Jika harga Ka > Kb, berarti [H+] > [OH–] sehingga garam bersifat asam.
- Jika harga Ka < Kb, berarti [H+] < [OH–] sehingga garam bersifat basa.
- Jika harga Ka = Kb berarti [H+] = [OH–] sehingga garam bersifat netral.
1). Contoh Soal Perhitungan Tetapan Hidrolisis Dan pH Larutan Garam NH4Cl
Hitung tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4Cl 0,1 M jika harga Kb = 10–5.
Diketahui:
M [NH4Cl] = 0,1 M
Kb = 10–5
Rumus Menghitung Tetapan Hidrolisis Garam NH4Cl
NH4Cl akan terionisasi sempurna dalam air dan membentuk NH4+ dan Cl–. NH4 + merupakan asam konjugasi kuat dari NH4OH, maka NH4+ yang mengalami hidrolisis.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
NH4+ (aq) = NH3 (aq) + H+ (aq)
Tetapan hidrolisis suatu garam dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus persamaan seperti berikut:
Kh = Kw/Kb
Kh = 10-14/10-5
Kh = 10-9 M
Jadi, tetapam hidrolisis garam NH4Cl adalah Kh = 10-9 M
Cara Menghitung pH Larutan Garam
Agar dapat menghitung pH larutan garam, maka molaritas NH4+ harus diketahui terlebih dahulu.
Menghitung Konsentrasi NH4+ Larutan Garam
Reaksi ionisasi garam NH4Cl ditunjukkan dengan persamaan reaksi berikut
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq)
m: 0,1 – –
r : 0,1 0,1 0,1
a : – 0,1 0,1
m = konsentrasi mula mula
r = konsentrasi bereaksi
a = konsentrasi akhir
Dari Persamaan reaksi dan kesetaraan molnya dapat diketahui bahwa konsentrasi NH4+ adalah:
[NH4+] = 0,1 M
Jadi, molaritas NH4+ adalah 0,1 M
Rumus Menghitung Konsentrasi [H+] Larutan Garam
[H+] larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut:
[H+] = √(Kh x[NH4+])
[H+] = √(10-9 x 0,1)
[H+] = 10-5 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam
pH larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 10–5
pH = 5
Jadi, pH larutan garam NH4Cl adalah 5
2). Contoh Saoal Perhitungan pH Larutan KOH dan CH3COOH
Jika 100 mL larutan KOH 0,5 M dicampur dengan 100 mL larutan CH3COOH 0,5 M, hitung pH campuran yang terjadi (diketahui Ka = 10–6)
Diketahui
[KOH] = 0,5 M
V KOH = 100 mL
mol KOH = 100 x 0,5 = 50 mmol
[CH3COOH] = 0,5 M
V CH3COOH = 100 mL
mol CH3COOH = 100 x 0,5 = 50 mmol
Ka = 10–6
Reaksi Pembentukan Garam Dari Basa Kuat Asam Lemah
Pembentukan garam dari basa kuat dan asam lemah beserta konsentrasinya ditunjukkan oleh persamaan reaksi berikut
KOH + CH3COOH → CH3COOK + H2O
m:50 50 – –
r : 50 50 – –
a : 0 0 50
Menghitung Konsentrasi Molaritas Garam CH3COOK
Kosentrasi garam CH3COOK adalah
mol CH3COOK = 50 mmol
V CH3COOK = 100 + 100 = 200 mL
Sehingga molaritas CH3COOK adalah
M [CH3COOK] = 50/200 = 0,25 M
Rumus Menghitung Konsentrasi [OH–]
Konsentrasi OH–] larutan garam CH3COOK dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
[OH–] = √((Kw/Ka) x[CH3COOK])
[OH–] = √(10-14/10-6) x 0,25)
[OH–] = 5 x 10-5 M
Jadi, konsentrasi ion OH-1 adalah 5 x 10-5 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam Dari Basa Kuat dan Asam Lemah
Nilai pH larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut
pH = 14 – pOH
pOH = – log5 x 10-5
pOH = 4,301
pH = 14 – 4,301
pH = 9,699
Jadi, larutan garam memiliki pH = 9,699
3). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan Garam Dari Asam Lemah Basa Lemah
Hitunglah pH larutan CH3COONH4 0,05 M, jika diketahui Ka = 10–10 dan Kb NH3 = 10–5
Diketahui
Ka = 10–10
Kb NH3 = 10–5
Menentukan Konsentrasi Ion H+ Larutan Garam Dari Asam Lemah Basa Lemah
Konsentrasi ion H+ dapat dihitung dengan rumus berikut
[H+] = √(Kw x Ka)/Kb)
[H+] = √(10-10 x10-14)/10–5)
[H+] = 3,162 x 10-10
Jadi, konsentrasi ion H+ adalah 3,162 x 10-10
Rumus Perhitungan pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Lemah
pH larutan garam dari asam lemah basa lemah dinyatakan dengan rumus berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 3,162 x 10-10
pH = 9,5
Jadi, pH larutan garam CH3COONH4 adalah 9,5
4). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan Garam Asam Kuat Basa Lemah
Hitunglah pH larutan (NH4)2SO4 0,01 M. jika tetapan basa lemah Kb NH3 = 1 x 10–5
Diketahui:
M [(NH4)2SO4] = 0,01 M
Kb NH3 = 1 x 10–5
(NH4)2SO4 merupakan garam yang dihasilkan dari asam kuat dan basa lemah. Komponen garam yang kuat menentukan sifat garam dalam air, maka garam bersifat asam, artinya dalam air ada ion H+.
Menentukan Konsentrasi Ion Garam NH4+
Untuk menentukan konsesntrasi ion garam dapat dicari dengan membuat reaksi ionisasi garamnya dan setarakan konsentrasinya, seperti berikut
Reaksi Ionisasi Garam (NH4)2SO4
Persamaan reaksi ionisasi garam dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi berikut
(NH4)2SO4 → 2 NH4+ + SO42-
0,01 M 0,02 M
Konsentrasi ion garam adalah
M [NH4+] = 0,02 M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam (NH4)2SO4
Tetapakan hidrolisis garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
Kh = Kw/Kb
Kh = 10-14/10-5
Kh = 10-9
Menentukan Konsentrasi Ion Hydrogen [H+] Larutan Garam
Konsentrasi ion hydrogen dapat dapat dirumuskan seperti berikut
[H+] = √(Kh x[NH4+])
[H+] = √(10-9 x 0,02)
[H+] = 4,47 x 10-6 M
Menentukan pH Larutan Garam (NH4)2SO4
pH larutan garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
pH = – log 4,47 x 10-6
pH = 5,349
Jadi, pH larutan garam (NH4)2SO4 adalah 5,349
5). Contoh Soal Menentukan pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Tentukan pH larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN 0,02 M, jika diketahui Ka HCN = 1x 10–10
Diketahui:
M [NaCN] = 0,02 M
Ka HCN = 1x 10–10
NaCN merupakan garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa kuat. Sifat garam dalam air ditentukan oleh komponen paling kuat.
Kompenen paling kuat adalah basa yaitu basa kuat, sehingga larutan garam bersifat basa yang artinya larutan memiliki ion OH–.
Menentukan Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Untuk dapat menentukan konsentrasi ion hidroksida dalam larutan garam, maka harus dibuatkan persamaan reaksi berserta kesetaraan konsentrasinya seperti berikut
Reaksi Ionisasi NaCN Dalam Air
NaCN + H2O → HCN + Na+ + OH– atau
NaCN → Na+ + CN–
0,02 M 0,02 M
Konsentrasi ion garamnya adalah
[CN–] = 0,02M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam NaCN
Tetapakan hidrolisis garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Ka
Kh = 10-14/10-10
Kh = 10-4
Jadi, tetapan hidrolisis larutan garamnya adalah Kh = 10-4
Rumus Menentukan Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam NaCN dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
[OH–] = √(Kh x[CN–])
[OH–] = √(10-4 x 0,02)
[OH–] = 1,41 x 10-3
Jadi, konsentrasi ion [OH–] dalam larutan garam adalah 1,41 x 10-3
Rumus Menentukan pH Larutan Garam NaCN
pH larutan garam dapat dihitung dengan persamaan berikut
pH = 14 – pOH
pOH = -log [OH–]
pOH = – log(1,41 x 10-3)
pOH = 2,85
Sehingga pH nya adalah
pH = 14 – 2,85
pH = 11,15
Jadi, pH larutan garam NaCN adalah 11,15
6). Contoh Soal Perhitungan Garam Asam Lemah Basa Lemah
Hitunglah pH larutan yang terbentuk dari hidrolisis garam (NH4)2CO3 0,1 M jika diketahui tetapan ionisassi asam Ka H2CO3 = 10-8 dan tetapan ionisasi basa Kb NH4OH = 10-5
Diketahui:
M [(NH4)2CO3] = 0,1 M
Ka H2CO3 = 10-8
Kb NH4OH = 10-5
Garam (NH4)2CO3 merupakan garam dari asam lemah dan basa lemah. Sehingga pH larutan tergantung pada tetapan ionisasi dari asam lemah dan basa lemah
Reaksi Ionisasi Garam (NH4)2CO3
Garam (NH4)2CO3 akan terionisasi sesuai dengan reaksi berikut:
(NH4)2CO3 → 2 NH4+ + CO22-
0,1 M 0,2 M
Menentukan Konsentrasi Ion Hidrogen H+ Larutan Garam (NH4)2CO3 Asam Lemah Basa Lemah
Konsentrasi ion hydrogen H+ Larutan Garam (NH4)2CO3 yang dihasilkan dari Asam Lemah Basa Lemah dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut
[H+] = √((Ka x Kw)/Kb)
[H+] = √(10-8 x 10-14)/10-5)
H+] = 3,1622 x 10-9 M
Jadi, konsentrasi ion hydrogen larutan garam (NH4)2CO3 adalah 3,1622 x 10-9 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam (NH4)2CO3 Asam Lemah Basa Lemah
pH larutan garam yang dibentuk dari asam lemah dan basa lemah dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 3,1622 x 10-9
pH = 8,5
Jadi, pH larutan garam (NH4)2CO3 adalah 8,5
7). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan garam Natriuam Format
Tentukanlah pH Larutan garam Natrium Format HCOONa 0,2 M. Jika diketahui tetapan ionisasi asam Ka HCOOH = 1,8 x 10-4
Diketahui:
M HCOONa = 0,2 M
Ka HCOOH = 1,8 x 10-4
Natrium format HCOONa merupakan garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa kuat. Komponen yang mempengaruhi keasaman adalah basa kuat sehingga sifat garamnya basa. Sehingga pH tergantung pada konsentrasi ion OH–
Reaksi Ionisasi Garam Natrium Format HCOONa Dalam Air
HCOONa + H2O → HCOOH + Na+ + OH– atau
HCOONa + H2O → (HCOO– + H+) + (Na+ + OH–) atau
HCOONa → HCOO– + Na+
0,2 M 0,2M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam HCOONa
Tetapakan hidrolisis garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Ka
Kh = 10-14/1,8 x 10-4
Kh = 5,56 x 10-11
Rumus Menentukan Ion [OH–] Larutan Garam HCOONa
Konsentrasi ion OH– dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
[OH–] = √(Kh x[HCOO–])
[OH–] = √(5,56 x10-11 x[0,2])
[OH–] = 3,33 x 10-6 M
Jadi, konsentrasi ion OH– dalam larutan garam adalah 3,33 x 10-6 M
Rumus Menghitung pOH Larutan Garam HCOONa
pOH larutan garam dapat dihitung dengan persamaan berikut:
pOH = -log OH–
pOH = – log 1,05 x 10-6
pOH = 5,4771
sehingga pH nya adalah
pH = 14 – pOH
pH = 14 – 5,477
pH = 8,523
Jadi, pH larutan garam HCOONa adalah 8,523
Daftar Pustaka:
- Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
- Hiskia Achmad, 1996, “K imia Larutan”, Citra Aditya Bakti, Bandung.
- Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
- Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
- Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
- Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
- Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
- Hidrolisis Garam: Pengertian Sifat Rumus Tetapan Reaksi Hidrolisis Garam Basa Kuat Asam Lemah Contoh Soal Perhitungan 7, Contoh Soal Perhitungan Rumus Hidrolisis Garam Asam Lemah Basa Kuat, Contoh Soal Pembahasan Rumus pH pOH Larutan Garam Dari Asam Kuat Basa Lemah, Contoh Soal Perhitungan Rumus Konsentrasi Ion Hidrogen H+ Hidroksida OH- Larutan Garam Basa Lemah Asam Kuat, Satuan Rumus Tetapan Hidrolisis Ionisasi Garam Asam Basa Lemah,
Page 2
Pengertian Hidrolisis Garam. Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti pernguraian. Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air. Hidrolisis garam merupakan reaksi antara air dengan ion- ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dari suatu garam.
Pengertian Garam.
Garam adalah senyawa elektrolit yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara asam dengan basa. Sebagai elektrolit, garam akan terionisasi dalam larutannya menghasilkan kation dan anion.
Kation yang dimiliki garam adalah kation dari basa asalnya, sedangkan anion yang dimiliki oleh garam adalah anion yang berasal dari asam pembentuknya. Kedua ion inilah yang nantinya akan menentukan sifat dari suatu garam jika dilarutkan dalam air.
Komponen Larutan Garam
Komponen garam terdiri dari kation atau anion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (biasa ditulis H+) ion OH–.
Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa.
Syarat Hidrolisis Garam.
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika garam terbentuk berasal dari asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga tidak akan terhidrolisis.
Garam – Garam yang Mengalami Hidrolisis
Adapun garam yang akan terhidrolisis adalah garam garam yang berasal dari
- garam dari asam kuat dan basa lemah,
- garam dari asam lemah dan basa kuat,
- garam dari asam lemah dan basa lemah,
Anion dan kation penyusun garam yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dapat bereaksi dengan air. Kation dari basa lemah akan menghasilkan ion H+ dan anion dari asam lemah akan menghasilkan ion OH– .
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika garam yang terbentuk berasal asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga tidak akan terhidrolisis.
Sifat Sifat Garam
Adapun sifat sifat garam adalah sebagai berikut
1). Sifat garam sangat tergantung pada kuat lemahnya asam dan basa yang membentuknya.
2).Sifat garam yang terbentuk dari hasil reaksi asam kuat dan basa kuat adalah netral seperti air yang ber pH = 7
3). Garam yang dihasilkan dari asam kuat dengan basa lemah akan memiliki sifat asam yang ber pH kurang dari 7.
4). Garam yang dihasilkan dari reaksi basa kuat dengan asam lemah akan menghasilkan sifat basa yang ber pH lebih dari 7
Hidrolisis Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, baik kation maupun anionnya tidak akan bereaksi dengan air karena ion- ion yang dilepaskan akan segera terionisasi kembali secara sempurna.
Sehingga perbandingan konsentrasi ion H+ atau H3O+ dan ion OH– akan tetap sama. Kondisi ini menghasilkan larutan yang bersifat netral.
Contoh Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Contoh garam yang terbuat dari asam kuat dan basa kuat diantaranya adalah: NaCl, K2SO4, Ba(NO3)2
Sebagai contoh adalah garam NaCl yang terdiri dari kation Na+ dan anion Cl–.
Ion Na+ berasal dari basa kuat
Ion Cl– berasal dari larutan asam kuat.
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan Cl– menurut reaksi berikut:
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
Baik ion Na+ maupun ion Cl– tidak bereaksi dengan air.
Na+(aq) + H2O (l) ≠ tidak ada reaksi
Cl–(aq) + H2O (l) ≠ tidak ada reaksi
Pelarutan garam NaCl tidak mengubah jumlah [H+] dan [OH–] dalam air, sehingga larutannya bersifat netral yaitu ber pH=7.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air.
Hidrolisis Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Pada hidrolisis garam ini, kation dari basa lemah akan terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidtrolisis.
Garam jenis ini bersifat asam dalam air karena kationnya terhidrolisis yaitu memberikan proton kepada air, sedangkan anionnya tidak.
Contoh Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Beberapa contoh garam yang dibentuk dari asam kuat dan basa lemah diantaranya adalah Al2(SO4)3, AgNO3, CuSO4, NH4Cl, AlCl3.
Sebagai contoh adalah garam ammonium klorida NH4C
Amonium klorida, NH4Cl terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl–
Ion NH4+ berasal dari basa lemah yaitu NH3
Ion Cl– berasal dari asam kuat HCl
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl– (aq)
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH4OH (aq) + H+ (aq)
Pada Reaksi ini terjadi hidrolisis dan menghasilkan ion H+ atau H3O+, sehingga sifat larutan menjadi asam.
Sedangkan ion Cl– tidak berreaksi
Cl–(aq) + H2O (l) ≠ tidak terjadi reaksi.
Adanya Ion H+ yang dihasilkan dari reaksi kesetimbangan tersebut menyebabkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion OH–. Hal ini mengakibatkan larutan akan bersifat asam dengan nilai pH kurang dari tujuh (atau pH < ).
Dengan demikian, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian atau mengalami hidrolisis parsial di dalam air dan larutannya bersifat asam.
Tetapan Hidrolisis Garam Asam Kuat Basa Lemah
Tetapan hidrolisis garam asam kuat basa lemah dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Kb
Kh = Tetapan hidrolisis
Kw = tetapan kesetimbangan air
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Konsentrasi Ion H+ Larutan Garam Asam Kuat Basa Lemah
Konsentrasi ion H+ larutan garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
[H+] = √(Kh x [G])
[G] = konsentrasi ion garam yang terhidrolosis
Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Jika suatu garam dari asam lemah dan basa kuat dilarutkan dalam air, maka kation dari basa kuat tidak terhidrolisis sedangkan anion dari asam lemah akan mengalami hidrolisis.
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah jika dilarutkan dalam air. Anion inilah yang menghasilkan ion OH– bila bereaksi dengan air.
Contoh Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Beberapa contoh Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat adalah: CH3COONa, NaF, Na2CO3, KCN, CaS.
Sebagai contoh garam Natrium asetat CH3COONa
Natrium asetat CH3COONa terdiri dari kation Na+ dan anion CH3COO–
Ion Na+ berasal dari basa kuat NaOH,
Ion CH3COO– berasal dari asam lemah CH3COOH
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
CH3COONa (aq) → CH3COO– (aq) + Na+ (aq)
Reaksi Kesetimbangan Ion Garam Dalam Air
Ion CH3COO– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
CH3COO– (aq) + H2O (l) → CH3COOH (aq) + OH– (aq)
Pada reaksi ini terjadi hidrolisis dan menghasilkan ion OH–, sehingga sifat larutan menjadi basa.
Sedangan ion natrium Na+ tidak terjadi reaksi
Na+ + H2O (l) ≠ tidak terjadi reaksi.
Reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion OH– sehingga konsentrasi ion H+ dalam air menjadi lebih sedikit. Jadi, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) di dalam air dan larutannya bersifat basa.
Tetapan Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Tetapan Hidrolisis garam dari asam lemah dan basa kuat dirumuskan seperti persamaan berikut
Kh = Tetapan hidrolisis
Kw = tetapan kesetimbangan air
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Konsentrasi Ion [OH–] Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Konsentrasi ion OH– larutan garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
[G] = konsentrasi ion garam terhidrolisis
Rumus pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, maka kation dan anionnya akan mengalami hidrolisis.
Contoh Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Contoh garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah diantaranya adalah NH4CN, (NH4)2CO3, CH3COONH4.
Reaksi Ionisasi Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
NH4CN (aq) → NH4+ (aq) + CN– (aq)
Reaksi Kesetimbangan Ion Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah Dalam Air
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH4OH (aq) + H+ (aq)
Ion CN– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
CN– (aq) + H2O (l) → HCN (aq) + OH– (aq)
Kedua reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion H+ dan ion OH–. Sehingga dapat dikatakan bahwa garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis sempurna (total) di dalam air.
Sifat larutannya ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan tetapan kesetimbangan basa (Kb) dari kedua reaksi tersebut. Harga Ka dan Kb menyatakan kekuatan relatif dari asam dan basa yang bersangkutan.
Pada hasil reaksi terdapat ion H+ (H3O+) dan OH–. Jadi, garam ini bisa bersifat asam, basa, atau netral tergantung dari kekuatan relatif asam dan basa. Kekuatan asam dan basa bersangkutan ditunjukkan oleh harga Ka (tetapan ionisasi asam lemah) dan Kb (tetapan ionisasi basa lemah).
- Jika harga Ka > Kb, berarti [H+] > [OH–] sehingga garam bersifat asam.
- Jika harga Ka < Kb, berarti [H+] < [OH–] sehingga garam bersifat basa.
- Jika harga Ka = Kb berarti [H+] = [OH–] sehingga garam bersifat netral.
1). Contoh Soal Perhitungan Tetapan Hidrolisis Dan pH Larutan Garam NH4Cl
Hitung tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4Cl 0,1 M jika harga Kb = 10–5.
Diketahui:
M [NH4Cl] = 0,1 M
Kb = 10–5
Rumus Menghitung Tetapan Hidrolisis Garam NH4Cl
NH4Cl akan terionisasi sempurna dalam air dan membentuk NH4+ dan Cl–. NH4 + merupakan asam konjugasi kuat dari NH4OH, maka NH4+ yang mengalami hidrolisis.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
NH4+ (aq) = NH3 (aq) + H+ (aq)
Tetapan hidrolisis suatu garam dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus persamaan seperti berikut:
Kh = Kw/Kb
Kh = 10-14/10-5
Kh = 10-9 M
Jadi, tetapam hidrolisis garam NH4Cl adalah Kh = 10-9 M
Cara Menghitung pH Larutan Garam
Agar dapat menghitung pH larutan garam, maka molaritas NH4+ harus diketahui terlebih dahulu.
Menghitung Konsentrasi NH4+ Larutan Garam
Reaksi ionisasi garam NH4Cl ditunjukkan dengan persamaan reaksi berikut
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq)
m: 0,1 – –
r : 0,1 0,1 0,1
a : – 0,1 0,1
m = konsentrasi mula mula
r = konsentrasi bereaksi
a = konsentrasi akhir
Dari Persamaan reaksi dan kesetaraan molnya dapat diketahui bahwa konsentrasi NH4+ adalah:
[NH4+] = 0,1 M
Jadi, molaritas NH4+ adalah 0,1 M
Rumus Menghitung Konsentrasi [H+] Larutan Garam
[H+] larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut:
[H+] = √(Kh x[NH4+])
[H+] = √(10-9 x 0,1)
[H+] = 10-5 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam
pH larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 10–5
pH = 5
Jadi, pH larutan garam NH4Cl adalah 5
2). Contoh Saoal Perhitungan pH Larutan KOH dan CH3COOH
Jika 100 mL larutan KOH 0,5 M dicampur dengan 100 mL larutan CH3COOH 0,5 M, hitung pH campuran yang terjadi (diketahui Ka = 10–6)
Diketahui
[KOH] = 0,5 M
V KOH = 100 mL
mol KOH = 100 x 0,5 = 50 mmol
[CH3COOH] = 0,5 M
V CH3COOH = 100 mL
mol CH3COOH = 100 x 0,5 = 50 mmol
Ka = 10–6
Reaksi Pembentukan Garam Dari Basa Kuat Asam Lemah
Pembentukan garam dari basa kuat dan asam lemah beserta konsentrasinya ditunjukkan oleh persamaan reaksi berikut
KOH + CH3COOH → CH3COOK + H2O
m:50 50 – –
r : 50 50 – –
a : 0 0 50
Menghitung Konsentrasi Molaritas Garam CH3COOK
Kosentrasi garam CH3COOK adalah
mol CH3COOK = 50 mmol
V CH3COOK = 100 + 100 = 200 mL
Sehingga molaritas CH3COOK adalah
M [CH3COOK] = 50/200 = 0,25 M
Rumus Menghitung Konsentrasi [OH–]
Konsentrasi OH–] larutan garam CH3COOK dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
[OH–] = √((Kw/Ka) x[CH3COOK])
[OH–] = √(10-14/10-6) x 0,25)
[OH–] = 5 x 10-5 M
Jadi, konsentrasi ion OH-1 adalah 5 x 10-5 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam Dari Basa Kuat dan Asam Lemah
Nilai pH larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut
pH = 14 – pOH
pOH = – log5 x 10-5
pOH = 4,301
pH = 14 – 4,301
pH = 9,699
Jadi, larutan garam memiliki pH = 9,699
3). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan Garam Dari Asam Lemah Basa Lemah
Hitunglah pH larutan CH3COONH4 0,05 M, jika diketahui Ka = 10–10 dan Kb NH3 = 10–5
Diketahui
Ka = 10–10
Kb NH3 = 10–5
Menentukan Konsentrasi Ion H+ Larutan Garam Dari Asam Lemah Basa Lemah
Konsentrasi ion H+ dapat dihitung dengan rumus berikut
[H+] = √(Kw x Ka)/Kb)
[H+] = √(10-10 x10-14)/10–5)
[H+] = 3,162 x 10-10
Jadi, konsentrasi ion H+ adalah 3,162 x 10-10
Rumus Perhitungan pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Lemah
pH larutan garam dari asam lemah basa lemah dinyatakan dengan rumus berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 3,162 x 10-10
pH = 9,5
Jadi, pH larutan garam CH3COONH4 adalah 9,5
4). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan Garam Asam Kuat Basa Lemah
Hitunglah pH larutan (NH4)2SO4 0,01 M. jika tetapan basa lemah Kb NH3 = 1 x 10–5
Diketahui:
M [(NH4)2SO4] = 0,01 M
Kb NH3 = 1 x 10–5
(NH4)2SO4 merupakan garam yang dihasilkan dari asam kuat dan basa lemah. Komponen garam yang kuat menentukan sifat garam dalam air, maka garam bersifat asam, artinya dalam air ada ion H+.
Menentukan Konsentrasi Ion Garam NH4+
Untuk menentukan konsesntrasi ion garam dapat dicari dengan membuat reaksi ionisasi garamnya dan setarakan konsentrasinya, seperti berikut
Reaksi Ionisasi Garam (NH4)2SO4
Persamaan reaksi ionisasi garam dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi berikut
(NH4)2SO4 → 2 NH4+ + SO42-
0,01 M 0,02 M
Konsentrasi ion garam adalah
M [NH4+] = 0,02 M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam (NH4)2SO4
Tetapakan hidrolisis garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
Kh = Kw/Kb
Kh = 10-14/10-5
Kh = 10-9
Menentukan Konsentrasi Ion Hydrogen [H+] Larutan Garam
Konsentrasi ion hydrogen dapat dapat dirumuskan seperti berikut
[H+] = √(Kh x[NH4+])
[H+] = √(10-9 x 0,02)
[H+] = 4,47 x 10-6 M
Menentukan pH Larutan Garam (NH4)2SO4
pH larutan garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
pH = – log 4,47 x 10-6
pH = 5,349
Jadi, pH larutan garam (NH4)2SO4 adalah 5,349
5). Contoh Soal Menentukan pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Tentukan pH larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN 0,02 M, jika diketahui Ka HCN = 1x 10–10
Diketahui:
M [NaCN] = 0,02 M
Ka HCN = 1x 10–10
NaCN merupakan garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa kuat. Sifat garam dalam air ditentukan oleh komponen paling kuat.
Kompenen paling kuat adalah basa yaitu basa kuat, sehingga larutan garam bersifat basa yang artinya larutan memiliki ion OH–.
Menentukan Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Untuk dapat menentukan konsentrasi ion hidroksida dalam larutan garam, maka harus dibuatkan persamaan reaksi berserta kesetaraan konsentrasinya seperti berikut
Reaksi Ionisasi NaCN Dalam Air
NaCN + H2O → HCN + Na+ + OH– atau
NaCN → Na+ + CN–
0,02 M 0,02 M
Konsentrasi ion garamnya adalah
[CN–] = 0,02M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam NaCN
Tetapakan hidrolisis garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Ka
Kh = 10-14/10-10
Kh = 10-4
Jadi, tetapan hidrolisis larutan garamnya adalah Kh = 10-4
Rumus Menentukan Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam NaCN dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
[OH–] = √(Kh x[CN–])
[OH–] = √(10-4 x 0,02)
[OH–] = 1,41 x 10-3
Jadi, konsentrasi ion [OH–] dalam larutan garam adalah 1,41 x 10-3
Rumus Menentukan pH Larutan Garam NaCN
pH larutan garam dapat dihitung dengan persamaan berikut
pH = 14 – pOH
pOH = -log [OH–]
pOH = – log(1,41 x 10-3)
pOH = 2,85
Sehingga pH nya adalah
pH = 14 – 2,85
pH = 11,15
Jadi, pH larutan garam NaCN adalah 11,15
6). Contoh Soal Perhitungan Garam Asam Lemah Basa Lemah
Hitunglah pH larutan yang terbentuk dari hidrolisis garam (NH4)2CO3 0,1 M jika diketahui tetapan ionisassi asam Ka H2CO3 = 10-8 dan tetapan ionisasi basa Kb NH4OH = 10-5
Diketahui:
M [(NH4)2CO3] = 0,1 M
Ka H2CO3 = 10-8
Kb NH4OH = 10-5
Garam (NH4)2CO3 merupakan garam dari asam lemah dan basa lemah. Sehingga pH larutan tergantung pada tetapan ionisasi dari asam lemah dan basa lemah
Reaksi Ionisasi Garam (NH4)2CO3
Garam (NH4)2CO3 akan terionisasi sesuai dengan reaksi berikut:
(NH4)2CO3 → 2 NH4+ + CO22-
0,1 M 0,2 M
Menentukan Konsentrasi Ion Hidrogen H+ Larutan Garam (NH4)2CO3 Asam Lemah Basa Lemah
Konsentrasi ion hydrogen H+ Larutan Garam (NH4)2CO3 yang dihasilkan dari Asam Lemah Basa Lemah dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut
[H+] = √((Ka x Kw)/Kb)
[H+] = √(10-8 x 10-14)/10-5)
H+] = 3,1622 x 10-9 M
Jadi, konsentrasi ion hydrogen larutan garam (NH4)2CO3 adalah 3,1622 x 10-9 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam (NH4)2CO3 Asam Lemah Basa Lemah
pH larutan garam yang dibentuk dari asam lemah dan basa lemah dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 3,1622 x 10-9
pH = 8,5
Jadi, pH larutan garam (NH4)2CO3 adalah 8,5
7). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan garam Natriuam Format
Tentukanlah pH Larutan garam Natrium Format HCOONa 0,2 M. Jika diketahui tetapan ionisasi asam Ka HCOOH = 1,8 x 10-4
Diketahui:
M HCOONa = 0,2 M
Ka HCOOH = 1,8 x 10-4
Natrium format HCOONa merupakan garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa kuat. Komponen yang mempengaruhi keasaman adalah basa kuat sehingga sifat garamnya basa. Sehingga pH tergantung pada konsentrasi ion OH–
Reaksi Ionisasi Garam Natrium Format HCOONa Dalam Air
HCOONa + H2O → HCOOH + Na+ + OH– atau
HCOONa + H2O → (HCOO– + H+) + (Na+ + OH–) atau
HCOONa → HCOO– + Na+
0,2 M 0,2M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam HCOONa
Tetapakan hidrolisis garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Ka
Kh = 10-14/1,8 x 10-4
Kh = 5,56 x 10-11
Rumus Menentukan Ion [OH–] Larutan Garam HCOONa
Konsentrasi ion OH– dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
[OH–] = √(Kh x[HCOO–])
[OH–] = √(5,56 x10-11 x[0,2])
[OH–] = 3,33 x 10-6 M
Jadi, konsentrasi ion OH– dalam larutan garam adalah 3,33 x 10-6 M
Rumus Menghitung pOH Larutan Garam HCOONa
pOH larutan garam dapat dihitung dengan persamaan berikut:
pOH = -log OH–
pOH = – log 1,05 x 10-6
pOH = 5,4771
sehingga pH nya adalah
pH = 14 – pOH
pH = 14 – 5,477
pH = 8,523
Jadi, pH larutan garam HCOONa adalah 8,523
Daftar Pustaka:
- Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
- Hiskia Achmad, 1996, “K imia Larutan”, Citra Aditya Bakti, Bandung.
- Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
- Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
- Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
- Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
- Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
- Hidrolisis Garam: Pengertian Sifat Rumus Tetapan Reaksi Hidrolisis Garam Basa Kuat Asam Lemah Contoh Soal Perhitungan 7, Contoh Soal Perhitungan Rumus Hidrolisis Garam Asam Lemah Basa Kuat, Contoh Soal Pembahasan Rumus pH pOH Larutan Garam Dari Asam Kuat Basa Lemah, Contoh Soal Perhitungan Rumus Konsentrasi Ion Hidrogen H+ Hidroksida OH- Larutan Garam Basa Lemah Asam Kuat, Satuan Rumus Tetapan Hidrolisis Ionisasi Garam Asam Basa Lemah,
Page 3
Pengertian Hidrolisis Garam. Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti pernguraian. Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air. Hidrolisis garam merupakan reaksi antara air dengan ion- ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dari suatu garam.
Pengertian Garam.
Garam adalah senyawa elektrolit yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara asam dengan basa. Sebagai elektrolit, garam akan terionisasi dalam larutannya menghasilkan kation dan anion.
Kation yang dimiliki garam adalah kation dari basa asalnya, sedangkan anion yang dimiliki oleh garam adalah anion yang berasal dari asam pembentuknya. Kedua ion inilah yang nantinya akan menentukan sifat dari suatu garam jika dilarutkan dalam air.
Komponen Larutan Garam
Komponen garam terdiri dari kation atau anion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (biasa ditulis H+) ion OH–.
Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa.
Syarat Hidrolisis Garam.
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika garam terbentuk berasal dari asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga tidak akan terhidrolisis.
Garam – Garam yang Mengalami Hidrolisis
Adapun garam yang akan terhidrolisis adalah garam garam yang berasal dari
- garam dari asam kuat dan basa lemah,
- garam dari asam lemah dan basa kuat,
- garam dari asam lemah dan basa lemah,
Anion dan kation penyusun garam yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dapat bereaksi dengan air. Kation dari basa lemah akan menghasilkan ion H+ dan anion dari asam lemah akan menghasilkan ion OH– .
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika garam yang terbentuk berasal asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga tidak akan terhidrolisis.
Sifat Sifat Garam
Adapun sifat sifat garam adalah sebagai berikut
1). Sifat garam sangat tergantung pada kuat lemahnya asam dan basa yang membentuknya.
2).Sifat garam yang terbentuk dari hasil reaksi asam kuat dan basa kuat adalah netral seperti air yang ber pH = 7
3). Garam yang dihasilkan dari asam kuat dengan basa lemah akan memiliki sifat asam yang ber pH kurang dari 7.
4). Garam yang dihasilkan dari reaksi basa kuat dengan asam lemah akan menghasilkan sifat basa yang ber pH lebih dari 7
Hidrolisis Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, baik kation maupun anionnya tidak akan bereaksi dengan air karena ion- ion yang dilepaskan akan segera terionisasi kembali secara sempurna.
Sehingga perbandingan konsentrasi ion H+ atau H3O+ dan ion OH– akan tetap sama. Kondisi ini menghasilkan larutan yang bersifat netral.
Contoh Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Contoh garam yang terbuat dari asam kuat dan basa kuat diantaranya adalah: NaCl, K2SO4, Ba(NO3)2
Sebagai contoh adalah garam NaCl yang terdiri dari kation Na+ dan anion Cl–.
Ion Na+ berasal dari basa kuat
Ion Cl– berasal dari larutan asam kuat.
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan Cl– menurut reaksi berikut:
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
Baik ion Na+ maupun ion Cl– tidak bereaksi dengan air.
Na+(aq) + H2O (l) ≠ tidak ada reaksi
Cl–(aq) + H2O (l) ≠ tidak ada reaksi
Pelarutan garam NaCl tidak mengubah jumlah [H+] dan [OH–] dalam air, sehingga larutannya bersifat netral yaitu ber pH=7.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air.
Hidrolisis Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Pada hidrolisis garam ini, kation dari basa lemah akan terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidtrolisis.
Garam jenis ini bersifat asam dalam air karena kationnya terhidrolisis yaitu memberikan proton kepada air, sedangkan anionnya tidak.
Contoh Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Beberapa contoh garam yang dibentuk dari asam kuat dan basa lemah diantaranya adalah Al2(SO4)3, AgNO3, CuSO4, NH4Cl, AlCl3.
Sebagai contoh adalah garam ammonium klorida NH4C
Amonium klorida, NH4Cl terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl–
Ion NH4+ berasal dari basa lemah yaitu NH3
Ion Cl– berasal dari asam kuat HCl
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl– (aq)
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH4OH (aq) + H+ (aq)
Pada Reaksi ini terjadi hidrolisis dan menghasilkan ion H+ atau H3O+, sehingga sifat larutan menjadi asam.
Sedangkan ion Cl– tidak berreaksi
Cl–(aq) + H2O (l) ≠ tidak terjadi reaksi.
Adanya Ion H+ yang dihasilkan dari reaksi kesetimbangan tersebut menyebabkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion OH–. Hal ini mengakibatkan larutan akan bersifat asam dengan nilai pH kurang dari tujuh (atau pH < ).
Dengan demikian, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian atau mengalami hidrolisis parsial di dalam air dan larutannya bersifat asam.
Tetapan Hidrolisis Garam Asam Kuat Basa Lemah
Tetapan hidrolisis garam asam kuat basa lemah dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Kb
Kh = Tetapan hidrolisis
Kw = tetapan kesetimbangan air
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Konsentrasi Ion H+ Larutan Garam Asam Kuat Basa Lemah
Konsentrasi ion H+ larutan garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
[H+] = √(Kh x [G])
[G] = konsentrasi ion garam yang terhidrolosis
Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Jika suatu garam dari asam lemah dan basa kuat dilarutkan dalam air, maka kation dari basa kuat tidak terhidrolisis sedangkan anion dari asam lemah akan mengalami hidrolisis.
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah jika dilarutkan dalam air. Anion inilah yang menghasilkan ion OH– bila bereaksi dengan air.
Contoh Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Beberapa contoh Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat adalah: CH3COONa, NaF, Na2CO3, KCN, CaS.
Sebagai contoh garam Natrium asetat CH3COONa
Natrium asetat CH3COONa terdiri dari kation Na+ dan anion CH3COO–
Ion Na+ berasal dari basa kuat NaOH,
Ion CH3COO– berasal dari asam lemah CH3COOH
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
CH3COONa (aq) → CH3COO– (aq) + Na+ (aq)
Reaksi Kesetimbangan Ion Garam Dalam Air
Ion CH3COO– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
CH3COO– (aq) + H2O (l) → CH3COOH (aq) + OH– (aq)
Pada reaksi ini terjadi hidrolisis dan menghasilkan ion OH–, sehingga sifat larutan menjadi basa.
Sedangan ion natrium Na+ tidak terjadi reaksi
Na+ + H2O (l) ≠ tidak terjadi reaksi.
Reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion OH– sehingga konsentrasi ion H+ dalam air menjadi lebih sedikit. Jadi, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) di dalam air dan larutannya bersifat basa.
Tetapan Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Tetapan Hidrolisis garam dari asam lemah dan basa kuat dirumuskan seperti persamaan berikut
Kh = Tetapan hidrolisis
Kw = tetapan kesetimbangan air
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Konsentrasi Ion [OH–] Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Konsentrasi ion OH– larutan garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
[G] = konsentrasi ion garam terhidrolisis
Rumus pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, maka kation dan anionnya akan mengalami hidrolisis.
Contoh Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Contoh garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah diantaranya adalah NH4CN, (NH4)2CO3, CH3COONH4.
Reaksi Ionisasi Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
NH4CN (aq) → NH4+ (aq) + CN– (aq)
Reaksi Kesetimbangan Ion Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah Dalam Air
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH4OH (aq) + H+ (aq)
Ion CN– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
CN– (aq) + H2O (l) → HCN (aq) + OH– (aq)
Kedua reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion H+ dan ion OH–. Sehingga dapat dikatakan bahwa garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis sempurna (total) di dalam air.
Sifat larutannya ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan tetapan kesetimbangan basa (Kb) dari kedua reaksi tersebut. Harga Ka dan Kb menyatakan kekuatan relatif dari asam dan basa yang bersangkutan.
Pada hasil reaksi terdapat ion H+ (H3O+) dan OH–. Jadi, garam ini bisa bersifat asam, basa, atau netral tergantung dari kekuatan relatif asam dan basa. Kekuatan asam dan basa bersangkutan ditunjukkan oleh harga Ka (tetapan ionisasi asam lemah) dan Kb (tetapan ionisasi basa lemah).
- Jika harga Ka > Kb, berarti [H+] > [OH–] sehingga garam bersifat asam.
- Jika harga Ka < Kb, berarti [H+] < [OH–] sehingga garam bersifat basa.
- Jika harga Ka = Kb berarti [H+] = [OH–] sehingga garam bersifat netral.
1). Contoh Soal Perhitungan Tetapan Hidrolisis Dan pH Larutan Garam NH4Cl
Hitung tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4Cl 0,1 M jika harga Kb = 10–5.
Diketahui:
M [NH4Cl] = 0,1 M
Kb = 10–5
Rumus Menghitung Tetapan Hidrolisis Garam NH4Cl
NH4Cl akan terionisasi sempurna dalam air dan membentuk NH4+ dan Cl–. NH4 + merupakan asam konjugasi kuat dari NH4OH, maka NH4+ yang mengalami hidrolisis.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
NH4+ (aq) = NH3 (aq) + H+ (aq)
Tetapan hidrolisis suatu garam dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus persamaan seperti berikut:
Kh = Kw/Kb
Kh = 10-14/10-5
Kh = 10-9 M
Jadi, tetapam hidrolisis garam NH4Cl adalah Kh = 10-9 M
Cara Menghitung pH Larutan Garam
Agar dapat menghitung pH larutan garam, maka molaritas NH4+ harus diketahui terlebih dahulu.
Menghitung Konsentrasi NH4+ Larutan Garam
Reaksi ionisasi garam NH4Cl ditunjukkan dengan persamaan reaksi berikut
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq)
m: 0,1 – –
r : 0,1 0,1 0,1
a : – 0,1 0,1
m = konsentrasi mula mula
r = konsentrasi bereaksi
a = konsentrasi akhir
Dari Persamaan reaksi dan kesetaraan molnya dapat diketahui bahwa konsentrasi NH4+ adalah:
[NH4+] = 0,1 M
Jadi, molaritas NH4+ adalah 0,1 M
Rumus Menghitung Konsentrasi [H+] Larutan Garam
[H+] larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut:
[H+] = √(Kh x[NH4+])
[H+] = √(10-9 x 0,1)
[H+] = 10-5 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam
pH larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 10–5
pH = 5
Jadi, pH larutan garam NH4Cl adalah 5
2). Contoh Saoal Perhitungan pH Larutan KOH dan CH3COOH
Jika 100 mL larutan KOH 0,5 M dicampur dengan 100 mL larutan CH3COOH 0,5 M, hitung pH campuran yang terjadi (diketahui Ka = 10–6)
Diketahui
[KOH] = 0,5 M
V KOH = 100 mL
mol KOH = 100 x 0,5 = 50 mmol
[CH3COOH] = 0,5 M
V CH3COOH = 100 mL
mol CH3COOH = 100 x 0,5 = 50 mmol
Ka = 10–6
Reaksi Pembentukan Garam Dari Basa Kuat Asam Lemah
Pembentukan garam dari basa kuat dan asam lemah beserta konsentrasinya ditunjukkan oleh persamaan reaksi berikut
KOH + CH3COOH → CH3COOK + H2O
m:50 50 – –
r : 50 50 – –
a : 0 0 50
Menghitung Konsentrasi Molaritas Garam CH3COOK
Kosentrasi garam CH3COOK adalah
mol CH3COOK = 50 mmol
V CH3COOK = 100 + 100 = 200 mL
Sehingga molaritas CH3COOK adalah
M [CH3COOK] = 50/200 = 0,25 M
Rumus Menghitung Konsentrasi [OH–]
Konsentrasi OH–] larutan garam CH3COOK dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
[OH–] = √((Kw/Ka) x[CH3COOK])
[OH–] = √(10-14/10-6) x 0,25)
[OH–] = 5 x 10-5 M
Jadi, konsentrasi ion OH-1 adalah 5 x 10-5 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam Dari Basa Kuat dan Asam Lemah
Nilai pH larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut
pH = 14 – pOH
pOH = – log5 x 10-5
pOH = 4,301
pH = 14 – 4,301
pH = 9,699
Jadi, larutan garam memiliki pH = 9,699
3). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan Garam Dari Asam Lemah Basa Lemah
Hitunglah pH larutan CH3COONH4 0,05 M, jika diketahui Ka = 10–10 dan Kb NH3 = 10–5
Diketahui
Ka = 10–10
Kb NH3 = 10–5
Menentukan Konsentrasi Ion H+ Larutan Garam Dari Asam Lemah Basa Lemah
Konsentrasi ion H+ dapat dihitung dengan rumus berikut
[H+] = √(Kw x Ka)/Kb)
[H+] = √(10-10 x10-14)/10–5)
[H+] = 3,162 x 10-10
Jadi, konsentrasi ion H+ adalah 3,162 x 10-10
Rumus Perhitungan pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Lemah
pH larutan garam dari asam lemah basa lemah dinyatakan dengan rumus berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 3,162 x 10-10
pH = 9,5
Jadi, pH larutan garam CH3COONH4 adalah 9,5
4). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan Garam Asam Kuat Basa Lemah
Hitunglah pH larutan (NH4)2SO4 0,01 M. jika tetapan basa lemah Kb NH3 = 1 x 10–5
Diketahui:
M [(NH4)2SO4] = 0,01 M
Kb NH3 = 1 x 10–5
(NH4)2SO4 merupakan garam yang dihasilkan dari asam kuat dan basa lemah. Komponen garam yang kuat menentukan sifat garam dalam air, maka garam bersifat asam, artinya dalam air ada ion H+.
Menentukan Konsentrasi Ion Garam NH4+
Untuk menentukan konsesntrasi ion garam dapat dicari dengan membuat reaksi ionisasi garamnya dan setarakan konsentrasinya, seperti berikut
Reaksi Ionisasi Garam (NH4)2SO4
Persamaan reaksi ionisasi garam dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi berikut
(NH4)2SO4 → 2 NH4+ + SO42-
0,01 M 0,02 M
Konsentrasi ion garam adalah
M [NH4+] = 0,02 M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam (NH4)2SO4
Tetapakan hidrolisis garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
Kh = Kw/Kb
Kh = 10-14/10-5
Kh = 10-9
Menentukan Konsentrasi Ion Hydrogen [H+] Larutan Garam
Konsentrasi ion hydrogen dapat dapat dirumuskan seperti berikut
[H+] = √(Kh x[NH4+])
[H+] = √(10-9 x 0,02)
[H+] = 4,47 x 10-6 M
Menentukan pH Larutan Garam (NH4)2SO4
pH larutan garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
pH = – log 4,47 x 10-6
pH = 5,349
Jadi, pH larutan garam (NH4)2SO4 adalah 5,349
5). Contoh Soal Menentukan pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Tentukan pH larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN 0,02 M, jika diketahui Ka HCN = 1x 10–10
Diketahui:
M [NaCN] = 0,02 M
Ka HCN = 1x 10–10
NaCN merupakan garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa kuat. Sifat garam dalam air ditentukan oleh komponen paling kuat.
Kompenen paling kuat adalah basa yaitu basa kuat, sehingga larutan garam bersifat basa yang artinya larutan memiliki ion OH–.
Menentukan Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Untuk dapat menentukan konsentrasi ion hidroksida dalam larutan garam, maka harus dibuatkan persamaan reaksi berserta kesetaraan konsentrasinya seperti berikut
Reaksi Ionisasi NaCN Dalam Air
NaCN + H2O → HCN + Na+ + OH– atau
NaCN → Na+ + CN–
0,02 M 0,02 M
Konsentrasi ion garamnya adalah
[CN–] = 0,02M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam NaCN
Tetapakan hidrolisis garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Ka
Kh = 10-14/10-10
Kh = 10-4
Jadi, tetapan hidrolisis larutan garamnya adalah Kh = 10-4
Rumus Menentukan Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam NaCN dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
[OH–] = √(Kh x[CN–])
[OH–] = √(10-4 x 0,02)
[OH–] = 1,41 x 10-3
Jadi, konsentrasi ion [OH–] dalam larutan garam adalah 1,41 x 10-3
Rumus Menentukan pH Larutan Garam NaCN
pH larutan garam dapat dihitung dengan persamaan berikut
pH = 14 – pOH
pOH = -log [OH–]
pOH = – log(1,41 x 10-3)
pOH = 2,85
Sehingga pH nya adalah
pH = 14 – 2,85
pH = 11,15
Jadi, pH larutan garam NaCN adalah 11,15
6). Contoh Soal Perhitungan Garam Asam Lemah Basa Lemah
Hitunglah pH larutan yang terbentuk dari hidrolisis garam (NH4)2CO3 0,1 M jika diketahui tetapan ionisassi asam Ka H2CO3 = 10-8 dan tetapan ionisasi basa Kb NH4OH = 10-5
Diketahui:
M [(NH4)2CO3] = 0,1 M
Ka H2CO3 = 10-8
Kb NH4OH = 10-5
Garam (NH4)2CO3 merupakan garam dari asam lemah dan basa lemah. Sehingga pH larutan tergantung pada tetapan ionisasi dari asam lemah dan basa lemah
Reaksi Ionisasi Garam (NH4)2CO3
Garam (NH4)2CO3 akan terionisasi sesuai dengan reaksi berikut:
(NH4)2CO3 → 2 NH4+ + CO22-
0,1 M 0,2 M
Menentukan Konsentrasi Ion Hidrogen H+ Larutan Garam (NH4)2CO3 Asam Lemah Basa Lemah
Konsentrasi ion hydrogen H+ Larutan Garam (NH4)2CO3 yang dihasilkan dari Asam Lemah Basa Lemah dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut
[H+] = √((Ka x Kw)/Kb)
[H+] = √(10-8 x 10-14)/10-5)
H+] = 3,1622 x 10-9 M
Jadi, konsentrasi ion hydrogen larutan garam (NH4)2CO3 adalah 3,1622 x 10-9 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam (NH4)2CO3 Asam Lemah Basa Lemah
pH larutan garam yang dibentuk dari asam lemah dan basa lemah dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 3,1622 x 10-9
pH = 8,5
Jadi, pH larutan garam (NH4)2CO3 adalah 8,5
7). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan garam Natriuam Format
Tentukanlah pH Larutan garam Natrium Format HCOONa 0,2 M. Jika diketahui tetapan ionisasi asam Ka HCOOH = 1,8 x 10-4
Diketahui:
M HCOONa = 0,2 M
Ka HCOOH = 1,8 x 10-4
Natrium format HCOONa merupakan garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa kuat. Komponen yang mempengaruhi keasaman adalah basa kuat sehingga sifat garamnya basa. Sehingga pH tergantung pada konsentrasi ion OH–
Reaksi Ionisasi Garam Natrium Format HCOONa Dalam Air
HCOONa + H2O → HCOOH + Na+ + OH– atau
HCOONa + H2O → (HCOO– + H+) + (Na+ + OH–) atau
HCOONa → HCOO– + Na+
0,2 M 0,2M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam HCOONa
Tetapakan hidrolisis garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Ka
Kh = 10-14/1,8 x 10-4
Kh = 5,56 x 10-11
Rumus Menentukan Ion [OH–] Larutan Garam HCOONa
Konsentrasi ion OH– dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
[OH–] = √(Kh x[HCOO–])
[OH–] = √(5,56 x10-11 x[0,2])
[OH–] = 3,33 x 10-6 M
Jadi, konsentrasi ion OH– dalam larutan garam adalah 3,33 x 10-6 M
Rumus Menghitung pOH Larutan Garam HCOONa
pOH larutan garam dapat dihitung dengan persamaan berikut:
pOH = -log OH–
pOH = – log 1,05 x 10-6
pOH = 5,4771
sehingga pH nya adalah
pH = 14 – pOH
pH = 14 – 5,477
pH = 8,523
Jadi, pH larutan garam HCOONa adalah 8,523
Daftar Pustaka:
- Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
- Hiskia Achmad, 1996, “K imia Larutan”, Citra Aditya Bakti, Bandung.
- Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
- Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
- Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
- Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
- Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
- Hidrolisis Garam: Pengertian Sifat Rumus Tetapan Reaksi Hidrolisis Garam Basa Kuat Asam Lemah Contoh Soal Perhitungan 7, Contoh Soal Perhitungan Rumus Hidrolisis Garam Asam Lemah Basa Kuat, Contoh Soal Pembahasan Rumus pH pOH Larutan Garam Dari Asam Kuat Basa Lemah, Contoh Soal Perhitungan Rumus Konsentrasi Ion Hidrogen H+ Hidroksida OH- Larutan Garam Basa Lemah Asam Kuat, Satuan Rumus Tetapan Hidrolisis Ionisasi Garam Asam Basa Lemah,
Page 4
Pengertian Hidrolisis Garam. Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti pernguraian. Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air. Hidrolisis garam merupakan reaksi antara air dengan ion- ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dari suatu garam.
Pengertian Garam.
Garam adalah senyawa elektrolit yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara asam dengan basa. Sebagai elektrolit, garam akan terionisasi dalam larutannya menghasilkan kation dan anion.
Kation yang dimiliki garam adalah kation dari basa asalnya, sedangkan anion yang dimiliki oleh garam adalah anion yang berasal dari asam pembentuknya. Kedua ion inilah yang nantinya akan menentukan sifat dari suatu garam jika dilarutkan dalam air.
Komponen Larutan Garam
Komponen garam terdiri dari kation atau anion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (biasa ditulis H+) ion OH–.
Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa.
Syarat Hidrolisis Garam.
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika garam terbentuk berasal dari asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga tidak akan terhidrolisis.
Garam – Garam yang Mengalami Hidrolisis
Adapun garam yang akan terhidrolisis adalah garam garam yang berasal dari
- garam dari asam kuat dan basa lemah,
- garam dari asam lemah dan basa kuat,
- garam dari asam lemah dan basa lemah,
Anion dan kation penyusun garam yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dapat bereaksi dengan air. Kation dari basa lemah akan menghasilkan ion H+ dan anion dari asam lemah akan menghasilkan ion OH– .
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika garam yang terbentuk berasal asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga tidak akan terhidrolisis.
Sifat Sifat Garam
Adapun sifat sifat garam adalah sebagai berikut
1). Sifat garam sangat tergantung pada kuat lemahnya asam dan basa yang membentuknya.
2).Sifat garam yang terbentuk dari hasil reaksi asam kuat dan basa kuat adalah netral seperti air yang ber pH = 7
3). Garam yang dihasilkan dari asam kuat dengan basa lemah akan memiliki sifat asam yang ber pH kurang dari 7.
4). Garam yang dihasilkan dari reaksi basa kuat dengan asam lemah akan menghasilkan sifat basa yang ber pH lebih dari 7
Hidrolisis Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, baik kation maupun anionnya tidak akan bereaksi dengan air karena ion- ion yang dilepaskan akan segera terionisasi kembali secara sempurna.
Sehingga perbandingan konsentrasi ion H+ atau H3O+ dan ion OH– akan tetap sama. Kondisi ini menghasilkan larutan yang bersifat netral.
Contoh Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Contoh garam yang terbuat dari asam kuat dan basa kuat diantaranya adalah: NaCl, K2SO4, Ba(NO3)2
Sebagai contoh adalah garam NaCl yang terdiri dari kation Na+ dan anion Cl–.
Ion Na+ berasal dari basa kuat
Ion Cl– berasal dari larutan asam kuat.
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan Cl– menurut reaksi berikut:
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
Baik ion Na+ maupun ion Cl– tidak bereaksi dengan air.
Na+(aq) + H2O (l) ≠ tidak ada reaksi
Cl–(aq) + H2O (l) ≠ tidak ada reaksi
Pelarutan garam NaCl tidak mengubah jumlah [H+] dan [OH–] dalam air, sehingga larutannya bersifat netral yaitu ber pH=7.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air.
Hidrolisis Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Pada hidrolisis garam ini, kation dari basa lemah akan terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidtrolisis.
Garam jenis ini bersifat asam dalam air karena kationnya terhidrolisis yaitu memberikan proton kepada air, sedangkan anionnya tidak.
Contoh Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Beberapa contoh garam yang dibentuk dari asam kuat dan basa lemah diantaranya adalah Al2(SO4)3, AgNO3, CuSO4, NH4Cl, AlCl3.
Sebagai contoh adalah garam ammonium klorida NH4C
Amonium klorida, NH4Cl terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl–
Ion NH4+ berasal dari basa lemah yaitu NH3
Ion Cl– berasal dari asam kuat HCl
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl– (aq)
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH4OH (aq) + H+ (aq)
Pada Reaksi ini terjadi hidrolisis dan menghasilkan ion H+ atau H3O+, sehingga sifat larutan menjadi asam.
Sedangkan ion Cl– tidak berreaksi
Cl–(aq) + H2O (l) ≠ tidak terjadi reaksi.
Adanya Ion H+ yang dihasilkan dari reaksi kesetimbangan tersebut menyebabkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion OH–. Hal ini mengakibatkan larutan akan bersifat asam dengan nilai pH kurang dari tujuh (atau pH < ).
Dengan demikian, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian atau mengalami hidrolisis parsial di dalam air dan larutannya bersifat asam.
Tetapan Hidrolisis Garam Asam Kuat Basa Lemah
Tetapan hidrolisis garam asam kuat basa lemah dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Kb
Kh = Tetapan hidrolisis
Kw = tetapan kesetimbangan air
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Konsentrasi Ion H+ Larutan Garam Asam Kuat Basa Lemah
Konsentrasi ion H+ larutan garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
[H+] = √(Kh x [G])
[G] = konsentrasi ion garam yang terhidrolosis
Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Jika suatu garam dari asam lemah dan basa kuat dilarutkan dalam air, maka kation dari basa kuat tidak terhidrolisis sedangkan anion dari asam lemah akan mengalami hidrolisis.
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah jika dilarutkan dalam air. Anion inilah yang menghasilkan ion OH– bila bereaksi dengan air.
Contoh Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Beberapa contoh Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat adalah: CH3COONa, NaF, Na2CO3, KCN, CaS.
Sebagai contoh garam Natrium asetat CH3COONa
Natrium asetat CH3COONa terdiri dari kation Na+ dan anion CH3COO–
Ion Na+ berasal dari basa kuat NaOH,
Ion CH3COO– berasal dari asam lemah CH3COOH
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
CH3COONa (aq) → CH3COO– (aq) + Na+ (aq)
Reaksi Kesetimbangan Ion Garam Dalam Air
Ion CH3COO– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
CH3COO– (aq) + H2O (l) → CH3COOH (aq) + OH– (aq)
Pada reaksi ini terjadi hidrolisis dan menghasilkan ion OH–, sehingga sifat larutan menjadi basa.
Sedangan ion natrium Na+ tidak terjadi reaksi
Na+ + H2O (l) ≠ tidak terjadi reaksi.
Reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion OH– sehingga konsentrasi ion H+ dalam air menjadi lebih sedikit. Jadi, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) di dalam air dan larutannya bersifat basa.
Tetapan Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Tetapan Hidrolisis garam dari asam lemah dan basa kuat dirumuskan seperti persamaan berikut
Kh = Tetapan hidrolisis
Kw = tetapan kesetimbangan air
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Konsentrasi Ion [OH–] Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Konsentrasi ion OH– larutan garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
[G] = konsentrasi ion garam terhidrolisis
Rumus pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, maka kation dan anionnya akan mengalami hidrolisis.
Contoh Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Contoh garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah diantaranya adalah NH4CN, (NH4)2CO3, CH3COONH4.
Reaksi Ionisasi Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
NH4CN (aq) → NH4+ (aq) + CN– (aq)
Reaksi Kesetimbangan Ion Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah Dalam Air
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH4OH (aq) + H+ (aq)
Ion CN– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
CN– (aq) + H2O (l) → HCN (aq) + OH– (aq)
Kedua reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion H+ dan ion OH–. Sehingga dapat dikatakan bahwa garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis sempurna (total) di dalam air.
Sifat larutannya ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan tetapan kesetimbangan basa (Kb) dari kedua reaksi tersebut. Harga Ka dan Kb menyatakan kekuatan relatif dari asam dan basa yang bersangkutan.
Pada hasil reaksi terdapat ion H+ (H3O+) dan OH–. Jadi, garam ini bisa bersifat asam, basa, atau netral tergantung dari kekuatan relatif asam dan basa. Kekuatan asam dan basa bersangkutan ditunjukkan oleh harga Ka (tetapan ionisasi asam lemah) dan Kb (tetapan ionisasi basa lemah).
- Jika harga Ka > Kb, berarti [H+] > [OH–] sehingga garam bersifat asam.
- Jika harga Ka < Kb, berarti [H+] < [OH–] sehingga garam bersifat basa.
- Jika harga Ka = Kb berarti [H+] = [OH–] sehingga garam bersifat netral.
1). Contoh Soal Perhitungan Tetapan Hidrolisis Dan pH Larutan Garam NH4Cl
Hitung tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4Cl 0,1 M jika harga Kb = 10–5.
Diketahui:
M [NH4Cl] = 0,1 M
Kb = 10–5
Rumus Menghitung Tetapan Hidrolisis Garam NH4Cl
NH4Cl akan terionisasi sempurna dalam air dan membentuk NH4+ dan Cl–. NH4 + merupakan asam konjugasi kuat dari NH4OH, maka NH4+ yang mengalami hidrolisis.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
NH4+ (aq) = NH3 (aq) + H+ (aq)
Tetapan hidrolisis suatu garam dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus persamaan seperti berikut:
Kh = Kw/Kb
Kh = 10-14/10-5
Kh = 10-9 M
Jadi, tetapam hidrolisis garam NH4Cl adalah Kh = 10-9 M
Cara Menghitung pH Larutan Garam
Agar dapat menghitung pH larutan garam, maka molaritas NH4+ harus diketahui terlebih dahulu.
Menghitung Konsentrasi NH4+ Larutan Garam
Reaksi ionisasi garam NH4Cl ditunjukkan dengan persamaan reaksi berikut
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq)
m: 0,1 – –
r : 0,1 0,1 0,1
a : – 0,1 0,1
m = konsentrasi mula mula
r = konsentrasi bereaksi
a = konsentrasi akhir
Dari Persamaan reaksi dan kesetaraan molnya dapat diketahui bahwa konsentrasi NH4+ adalah:
[NH4+] = 0,1 M
Jadi, molaritas NH4+ adalah 0,1 M
Rumus Menghitung Konsentrasi [H+] Larutan Garam
[H+] larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut:
[H+] = √(Kh x[NH4+])
[H+] = √(10-9 x 0,1)
[H+] = 10-5 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam
pH larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 10–5
pH = 5
Jadi, pH larutan garam NH4Cl adalah 5
2). Contoh Saoal Perhitungan pH Larutan KOH dan CH3COOH
Jika 100 mL larutan KOH 0,5 M dicampur dengan 100 mL larutan CH3COOH 0,5 M, hitung pH campuran yang terjadi (diketahui Ka = 10–6)
Diketahui
[KOH] = 0,5 M
V KOH = 100 mL
mol KOH = 100 x 0,5 = 50 mmol
[CH3COOH] = 0,5 M
V CH3COOH = 100 mL
mol CH3COOH = 100 x 0,5 = 50 mmol
Ka = 10–6
Reaksi Pembentukan Garam Dari Basa Kuat Asam Lemah
Pembentukan garam dari basa kuat dan asam lemah beserta konsentrasinya ditunjukkan oleh persamaan reaksi berikut
KOH + CH3COOH → CH3COOK + H2O
m:50 50 – –
r : 50 50 – –
a : 0 0 50
Menghitung Konsentrasi Molaritas Garam CH3COOK
Kosentrasi garam CH3COOK adalah
mol CH3COOK = 50 mmol
V CH3COOK = 100 + 100 = 200 mL
Sehingga molaritas CH3COOK adalah
M [CH3COOK] = 50/200 = 0,25 M
Rumus Menghitung Konsentrasi [OH–]
Konsentrasi OH–] larutan garam CH3COOK dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
[OH–] = √((Kw/Ka) x[CH3COOK])
[OH–] = √(10-14/10-6) x 0,25)
[OH–] = 5 x 10-5 M
Jadi, konsentrasi ion OH-1 adalah 5 x 10-5 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam Dari Basa Kuat dan Asam Lemah
Nilai pH larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut
pH = 14 – pOH
pOH = – log5 x 10-5
pOH = 4,301
pH = 14 – 4,301
pH = 9,699
Jadi, larutan garam memiliki pH = 9,699
3). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan Garam Dari Asam Lemah Basa Lemah
Hitunglah pH larutan CH3COONH4 0,05 M, jika diketahui Ka = 10–10 dan Kb NH3 = 10–5
Diketahui
Ka = 10–10
Kb NH3 = 10–5
Menentukan Konsentrasi Ion H+ Larutan Garam Dari Asam Lemah Basa Lemah
Konsentrasi ion H+ dapat dihitung dengan rumus berikut
[H+] = √(Kw x Ka)/Kb)
[H+] = √(10-10 x10-14)/10–5)
[H+] = 3,162 x 10-10
Jadi, konsentrasi ion H+ adalah 3,162 x 10-10
Rumus Perhitungan pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Lemah
pH larutan garam dari asam lemah basa lemah dinyatakan dengan rumus berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 3,162 x 10-10
pH = 9,5
Jadi, pH larutan garam CH3COONH4 adalah 9,5
4). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan Garam Asam Kuat Basa Lemah
Hitunglah pH larutan (NH4)2SO4 0,01 M. jika tetapan basa lemah Kb NH3 = 1 x 10–5
Diketahui:
M [(NH4)2SO4] = 0,01 M
Kb NH3 = 1 x 10–5
(NH4)2SO4 merupakan garam yang dihasilkan dari asam kuat dan basa lemah. Komponen garam yang kuat menentukan sifat garam dalam air, maka garam bersifat asam, artinya dalam air ada ion H+.
Menentukan Konsentrasi Ion Garam NH4+
Untuk menentukan konsesntrasi ion garam dapat dicari dengan membuat reaksi ionisasi garamnya dan setarakan konsentrasinya, seperti berikut
Reaksi Ionisasi Garam (NH4)2SO4
Persamaan reaksi ionisasi garam dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi berikut
(NH4)2SO4 → 2 NH4+ + SO42-
0,01 M 0,02 M
Konsentrasi ion garam adalah
M [NH4+] = 0,02 M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam (NH4)2SO4
Tetapakan hidrolisis garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
Kh = Kw/Kb
Kh = 10-14/10-5
Kh = 10-9
Menentukan Konsentrasi Ion Hydrogen [H+] Larutan Garam
Konsentrasi ion hydrogen dapat dapat dirumuskan seperti berikut
[H+] = √(Kh x[NH4+])
[H+] = √(10-9 x 0,02)
[H+] = 4,47 x 10-6 M
Menentukan pH Larutan Garam (NH4)2SO4
pH larutan garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
pH = – log 4,47 x 10-6
pH = 5,349
Jadi, pH larutan garam (NH4)2SO4 adalah 5,349
5). Contoh Soal Menentukan pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Tentukan pH larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN 0,02 M, jika diketahui Ka HCN = 1x 10–10
Diketahui:
M [NaCN] = 0,02 M
Ka HCN = 1x 10–10
NaCN merupakan garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa kuat. Sifat garam dalam air ditentukan oleh komponen paling kuat.
Kompenen paling kuat adalah basa yaitu basa kuat, sehingga larutan garam bersifat basa yang artinya larutan memiliki ion OH–.
Menentukan Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Untuk dapat menentukan konsentrasi ion hidroksida dalam larutan garam, maka harus dibuatkan persamaan reaksi berserta kesetaraan konsentrasinya seperti berikut
Reaksi Ionisasi NaCN Dalam Air
NaCN + H2O → HCN + Na+ + OH– atau
NaCN → Na+ + CN–
0,02 M 0,02 M
Konsentrasi ion garamnya adalah
[CN–] = 0,02M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam NaCN
Tetapakan hidrolisis garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Ka
Kh = 10-14/10-10
Kh = 10-4
Jadi, tetapan hidrolisis larutan garamnya adalah Kh = 10-4
Rumus Menentukan Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam NaCN dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
[OH–] = √(Kh x[CN–])
[OH–] = √(10-4 x 0,02)
[OH–] = 1,41 x 10-3
Jadi, konsentrasi ion [OH–] dalam larutan garam adalah 1,41 x 10-3
Rumus Menentukan pH Larutan Garam NaCN
pH larutan garam dapat dihitung dengan persamaan berikut
pH = 14 – pOH
pOH = -log [OH–]
pOH = – log(1,41 x 10-3)
pOH = 2,85
Sehingga pH nya adalah
pH = 14 – 2,85
pH = 11,15
Jadi, pH larutan garam NaCN adalah 11,15
6). Contoh Soal Perhitungan Garam Asam Lemah Basa Lemah
Hitunglah pH larutan yang terbentuk dari hidrolisis garam (NH4)2CO3 0,1 M jika diketahui tetapan ionisassi asam Ka H2CO3 = 10-8 dan tetapan ionisasi basa Kb NH4OH = 10-5
Diketahui:
M [(NH4)2CO3] = 0,1 M
Ka H2CO3 = 10-8
Kb NH4OH = 10-5
Garam (NH4)2CO3 merupakan garam dari asam lemah dan basa lemah. Sehingga pH larutan tergantung pada tetapan ionisasi dari asam lemah dan basa lemah
Reaksi Ionisasi Garam (NH4)2CO3
Garam (NH4)2CO3 akan terionisasi sesuai dengan reaksi berikut:
(NH4)2CO3 → 2 NH4+ + CO22-
0,1 M 0,2 M
Menentukan Konsentrasi Ion Hidrogen H+ Larutan Garam (NH4)2CO3 Asam Lemah Basa Lemah
Konsentrasi ion hydrogen H+ Larutan Garam (NH4)2CO3 yang dihasilkan dari Asam Lemah Basa Lemah dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut
[H+] = √((Ka x Kw)/Kb)
[H+] = √(10-8 x 10-14)/10-5)
H+] = 3,1622 x 10-9 M
Jadi, konsentrasi ion hydrogen larutan garam (NH4)2CO3 adalah 3,1622 x 10-9 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam (NH4)2CO3 Asam Lemah Basa Lemah
pH larutan garam yang dibentuk dari asam lemah dan basa lemah dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 3,1622 x 10-9
pH = 8,5
Jadi, pH larutan garam (NH4)2CO3 adalah 8,5
7). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan garam Natriuam Format
Tentukanlah pH Larutan garam Natrium Format HCOONa 0,2 M. Jika diketahui tetapan ionisasi asam Ka HCOOH = 1,8 x 10-4
Diketahui:
M HCOONa = 0,2 M
Ka HCOOH = 1,8 x 10-4
Natrium format HCOONa merupakan garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa kuat. Komponen yang mempengaruhi keasaman adalah basa kuat sehingga sifat garamnya basa. Sehingga pH tergantung pada konsentrasi ion OH–
Reaksi Ionisasi Garam Natrium Format HCOONa Dalam Air
HCOONa + H2O → HCOOH + Na+ + OH– atau
HCOONa + H2O → (HCOO– + H+) + (Na+ + OH–) atau
HCOONa → HCOO– + Na+
0,2 M 0,2M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam HCOONa
Tetapakan hidrolisis garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Ka
Kh = 10-14/1,8 x 10-4
Kh = 5,56 x 10-11
Rumus Menentukan Ion [OH–] Larutan Garam HCOONa
Konsentrasi ion OH– dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
[OH–] = √(Kh x[HCOO–])
[OH–] = √(5,56 x10-11 x[0,2])
[OH–] = 3,33 x 10-6 M
Jadi, konsentrasi ion OH– dalam larutan garam adalah 3,33 x 10-6 M
Rumus Menghitung pOH Larutan Garam HCOONa
pOH larutan garam dapat dihitung dengan persamaan berikut:
pOH = -log OH–
pOH = – log 1,05 x 10-6
pOH = 5,4771
sehingga pH nya adalah
pH = 14 – pOH
pH = 14 – 5,477
pH = 8,523
Jadi, pH larutan garam HCOONa adalah 8,523
Daftar Pustaka:
- Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
- Hiskia Achmad, 1996, “K imia Larutan”, Citra Aditya Bakti, Bandung.
- Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
- Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
- Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
- Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
- Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
- Hidrolisis Garam: Pengertian Sifat Rumus Tetapan Reaksi Hidrolisis Garam Basa Kuat Asam Lemah Contoh Soal Perhitungan 7, Contoh Soal Perhitungan Rumus Hidrolisis Garam Asam Lemah Basa Kuat, Contoh Soal Pembahasan Rumus pH pOH Larutan Garam Dari Asam Kuat Basa Lemah, Contoh Soal Perhitungan Rumus Konsentrasi Ion Hidrogen H+ Hidroksida OH- Larutan Garam Basa Lemah Asam Kuat, Satuan Rumus Tetapan Hidrolisis Ionisasi Garam Asam Basa Lemah,
Page 5
Pengertian Hidrolisis Garam. Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti pernguraian. Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air. Hidrolisis garam merupakan reaksi antara air dengan ion- ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dari suatu garam.
Pengertian Garam.
Garam adalah senyawa elektrolit yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara asam dengan basa. Sebagai elektrolit, garam akan terionisasi dalam larutannya menghasilkan kation dan anion.
Kation yang dimiliki garam adalah kation dari basa asalnya, sedangkan anion yang dimiliki oleh garam adalah anion yang berasal dari asam pembentuknya. Kedua ion inilah yang nantinya akan menentukan sifat dari suatu garam jika dilarutkan dalam air.
Komponen Larutan Garam
Komponen garam terdiri dari kation atau anion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (biasa ditulis H+) ion OH–.
Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa.
Syarat Hidrolisis Garam.
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika garam terbentuk berasal dari asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga tidak akan terhidrolisis.
Garam – Garam yang Mengalami Hidrolisis
Adapun garam yang akan terhidrolisis adalah garam garam yang berasal dari
- garam dari asam kuat dan basa lemah,
- garam dari asam lemah dan basa kuat,
- garam dari asam lemah dan basa lemah,
Anion dan kation penyusun garam yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dapat bereaksi dengan air. Kation dari basa lemah akan menghasilkan ion H+ dan anion dari asam lemah akan menghasilkan ion OH– .
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika garam yang terbentuk berasal asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga tidak akan terhidrolisis.
Sifat Sifat Garam
Adapun sifat sifat garam adalah sebagai berikut
1). Sifat garam sangat tergantung pada kuat lemahnya asam dan basa yang membentuknya.
2).Sifat garam yang terbentuk dari hasil reaksi asam kuat dan basa kuat adalah netral seperti air yang ber pH = 7
3). Garam yang dihasilkan dari asam kuat dengan basa lemah akan memiliki sifat asam yang ber pH kurang dari 7.
4). Garam yang dihasilkan dari reaksi basa kuat dengan asam lemah akan menghasilkan sifat basa yang ber pH lebih dari 7
Hidrolisis Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, baik kation maupun anionnya tidak akan bereaksi dengan air karena ion- ion yang dilepaskan akan segera terionisasi kembali secara sempurna.
Sehingga perbandingan konsentrasi ion H+ atau H3O+ dan ion OH– akan tetap sama. Kondisi ini menghasilkan larutan yang bersifat netral.
Contoh Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Contoh garam yang terbuat dari asam kuat dan basa kuat diantaranya adalah: NaCl, K2SO4, Ba(NO3)2
Sebagai contoh adalah garam NaCl yang terdiri dari kation Na+ dan anion Cl–.
Ion Na+ berasal dari basa kuat
Ion Cl– berasal dari larutan asam kuat.
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan Cl– menurut reaksi berikut:
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
Baik ion Na+ maupun ion Cl– tidak bereaksi dengan air.
Na+(aq) + H2O (l) ≠ tidak ada reaksi
Cl–(aq) + H2O (l) ≠ tidak ada reaksi
Pelarutan garam NaCl tidak mengubah jumlah [H+] dan [OH–] dalam air, sehingga larutannya bersifat netral yaitu ber pH=7.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air.
Hidrolisis Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Pada hidrolisis garam ini, kation dari basa lemah akan terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidtrolisis.
Garam jenis ini bersifat asam dalam air karena kationnya terhidrolisis yaitu memberikan proton kepada air, sedangkan anionnya tidak.
Contoh Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Beberapa contoh garam yang dibentuk dari asam kuat dan basa lemah diantaranya adalah Al2(SO4)3, AgNO3, CuSO4, NH4Cl, AlCl3.
Sebagai contoh adalah garam ammonium klorida NH4C
Amonium klorida, NH4Cl terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl–
Ion NH4+ berasal dari basa lemah yaitu NH3
Ion Cl– berasal dari asam kuat HCl
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl– (aq)
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH4OH (aq) + H+ (aq)
Pada Reaksi ini terjadi hidrolisis dan menghasilkan ion H+ atau H3O+, sehingga sifat larutan menjadi asam.
Sedangkan ion Cl– tidak berreaksi
Cl–(aq) + H2O (l) ≠ tidak terjadi reaksi.
Adanya Ion H+ yang dihasilkan dari reaksi kesetimbangan tersebut menyebabkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion OH–. Hal ini mengakibatkan larutan akan bersifat asam dengan nilai pH kurang dari tujuh (atau pH < ).
Dengan demikian, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian atau mengalami hidrolisis parsial di dalam air dan larutannya bersifat asam.
Tetapan Hidrolisis Garam Asam Kuat Basa Lemah
Tetapan hidrolisis garam asam kuat basa lemah dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Kb
Kh = Tetapan hidrolisis
Kw = tetapan kesetimbangan air
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Konsentrasi Ion H+ Larutan Garam Asam Kuat Basa Lemah
Konsentrasi ion H+ larutan garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
[H+] = √(Kh x [G])
[G] = konsentrasi ion garam yang terhidrolosis
Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Jika suatu garam dari asam lemah dan basa kuat dilarutkan dalam air, maka kation dari basa kuat tidak terhidrolisis sedangkan anion dari asam lemah akan mengalami hidrolisis.
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah jika dilarutkan dalam air. Anion inilah yang menghasilkan ion OH– bila bereaksi dengan air.
Contoh Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Beberapa contoh Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat adalah: CH3COONa, NaF, Na2CO3, KCN, CaS.
Sebagai contoh garam Natrium asetat CH3COONa
Natrium asetat CH3COONa terdiri dari kation Na+ dan anion CH3COO–
Ion Na+ berasal dari basa kuat NaOH,
Ion CH3COO– berasal dari asam lemah CH3COOH
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
CH3COONa (aq) → CH3COO– (aq) + Na+ (aq)
Reaksi Kesetimbangan Ion Garam Dalam Air
Ion CH3COO– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
CH3COO– (aq) + H2O (l) → CH3COOH (aq) + OH– (aq)
Pada reaksi ini terjadi hidrolisis dan menghasilkan ion OH–, sehingga sifat larutan menjadi basa.
Sedangan ion natrium Na+ tidak terjadi reaksi
Na+ + H2O (l) ≠ tidak terjadi reaksi.
Reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion OH– sehingga konsentrasi ion H+ dalam air menjadi lebih sedikit. Jadi, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) di dalam air dan larutannya bersifat basa.
Tetapan Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Tetapan Hidrolisis garam dari asam lemah dan basa kuat dirumuskan seperti persamaan berikut
Kh = Tetapan hidrolisis
Kw = tetapan kesetimbangan air
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Konsentrasi Ion [OH–] Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Konsentrasi ion OH– larutan garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
[G] = konsentrasi ion garam terhidrolisis
Rumus pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, maka kation dan anionnya akan mengalami hidrolisis.
Contoh Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Contoh garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah diantaranya adalah NH4CN, (NH4)2CO3, CH3COONH4.
Reaksi Ionisasi Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
NH4CN (aq) → NH4+ (aq) + CN– (aq)
Reaksi Kesetimbangan Ion Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah Dalam Air
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH4OH (aq) + H+ (aq)
Ion CN– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
CN– (aq) + H2O (l) → HCN (aq) + OH– (aq)
Kedua reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion H+ dan ion OH–. Sehingga dapat dikatakan bahwa garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis sempurna (total) di dalam air.
Sifat larutannya ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan tetapan kesetimbangan basa (Kb) dari kedua reaksi tersebut. Harga Ka dan Kb menyatakan kekuatan relatif dari asam dan basa yang bersangkutan.
Pada hasil reaksi terdapat ion H+ (H3O+) dan OH–. Jadi, garam ini bisa bersifat asam, basa, atau netral tergantung dari kekuatan relatif asam dan basa. Kekuatan asam dan basa bersangkutan ditunjukkan oleh harga Ka (tetapan ionisasi asam lemah) dan Kb (tetapan ionisasi basa lemah).
- Jika harga Ka > Kb, berarti [H+] > [OH–] sehingga garam bersifat asam.
- Jika harga Ka < Kb, berarti [H+] < [OH–] sehingga garam bersifat basa.
- Jika harga Ka = Kb berarti [H+] = [OH–] sehingga garam bersifat netral.
1). Contoh Soal Perhitungan Tetapan Hidrolisis Dan pH Larutan Garam NH4Cl
Hitung tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4Cl 0,1 M jika harga Kb = 10–5.
Diketahui:
M [NH4Cl] = 0,1 M
Kb = 10–5
Rumus Menghitung Tetapan Hidrolisis Garam NH4Cl
NH4Cl akan terionisasi sempurna dalam air dan membentuk NH4+ dan Cl–. NH4 + merupakan asam konjugasi kuat dari NH4OH, maka NH4+ yang mengalami hidrolisis.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
NH4+ (aq) = NH3 (aq) + H+ (aq)
Tetapan hidrolisis suatu garam dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus persamaan seperti berikut:
Kh = Kw/Kb
Kh = 10-14/10-5
Kh = 10-9 M
Jadi, tetapam hidrolisis garam NH4Cl adalah Kh = 10-9 M
Cara Menghitung pH Larutan Garam
Agar dapat menghitung pH larutan garam, maka molaritas NH4+ harus diketahui terlebih dahulu.
Menghitung Konsentrasi NH4+ Larutan Garam
Reaksi ionisasi garam NH4Cl ditunjukkan dengan persamaan reaksi berikut
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq)
m: 0,1 – –
r : 0,1 0,1 0,1
a : – 0,1 0,1
m = konsentrasi mula mula
r = konsentrasi bereaksi
a = konsentrasi akhir
Dari Persamaan reaksi dan kesetaraan molnya dapat diketahui bahwa konsentrasi NH4+ adalah:
[NH4+] = 0,1 M
Jadi, molaritas NH4+ adalah 0,1 M
Rumus Menghitung Konsentrasi [H+] Larutan Garam
[H+] larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut:
[H+] = √(Kh x[NH4+])
[H+] = √(10-9 x 0,1)
[H+] = 10-5 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam
pH larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 10–5
pH = 5
Jadi, pH larutan garam NH4Cl adalah 5
2). Contoh Saoal Perhitungan pH Larutan KOH dan CH3COOH
Jika 100 mL larutan KOH 0,5 M dicampur dengan 100 mL larutan CH3COOH 0,5 M, hitung pH campuran yang terjadi (diketahui Ka = 10–6)
Diketahui
[KOH] = 0,5 M
V KOH = 100 mL
mol KOH = 100 x 0,5 = 50 mmol
[CH3COOH] = 0,5 M
V CH3COOH = 100 mL
mol CH3COOH = 100 x 0,5 = 50 mmol
Ka = 10–6
Reaksi Pembentukan Garam Dari Basa Kuat Asam Lemah
Pembentukan garam dari basa kuat dan asam lemah beserta konsentrasinya ditunjukkan oleh persamaan reaksi berikut
KOH + CH3COOH → CH3COOK + H2O
m:50 50 – –
r : 50 50 – –
a : 0 0 50
Menghitung Konsentrasi Molaritas Garam CH3COOK
Kosentrasi garam CH3COOK adalah
mol CH3COOK = 50 mmol
V CH3COOK = 100 + 100 = 200 mL
Sehingga molaritas CH3COOK adalah
M [CH3COOK] = 50/200 = 0,25 M
Rumus Menghitung Konsentrasi [OH–]
Konsentrasi OH–] larutan garam CH3COOK dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
[OH–] = √((Kw/Ka) x[CH3COOK])
[OH–] = √(10-14/10-6) x 0,25)
[OH–] = 5 x 10-5 M
Jadi, konsentrasi ion OH-1 adalah 5 x 10-5 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam Dari Basa Kuat dan Asam Lemah
Nilai pH larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut
pH = 14 – pOH
pOH = – log5 x 10-5
pOH = 4,301
pH = 14 – 4,301
pH = 9,699
Jadi, larutan garam memiliki pH = 9,699
3). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan Garam Dari Asam Lemah Basa Lemah
Hitunglah pH larutan CH3COONH4 0,05 M, jika diketahui Ka = 10–10 dan Kb NH3 = 10–5
Diketahui
Ka = 10–10
Kb NH3 = 10–5
Menentukan Konsentrasi Ion H+ Larutan Garam Dari Asam Lemah Basa Lemah
Konsentrasi ion H+ dapat dihitung dengan rumus berikut
[H+] = √(Kw x Ka)/Kb)
[H+] = √(10-10 x10-14)/10–5)
[H+] = 3,162 x 10-10
Jadi, konsentrasi ion H+ adalah 3,162 x 10-10
Rumus Perhitungan pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Lemah
pH larutan garam dari asam lemah basa lemah dinyatakan dengan rumus berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 3,162 x 10-10
pH = 9,5
Jadi, pH larutan garam CH3COONH4 adalah 9,5
4). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan Garam Asam Kuat Basa Lemah
Hitunglah pH larutan (NH4)2SO4 0,01 M. jika tetapan basa lemah Kb NH3 = 1 x 10–5
Diketahui:
M [(NH4)2SO4] = 0,01 M
Kb NH3 = 1 x 10–5
(NH4)2SO4 merupakan garam yang dihasilkan dari asam kuat dan basa lemah. Komponen garam yang kuat menentukan sifat garam dalam air, maka garam bersifat asam, artinya dalam air ada ion H+.
Menentukan Konsentrasi Ion Garam NH4+
Untuk menentukan konsesntrasi ion garam dapat dicari dengan membuat reaksi ionisasi garamnya dan setarakan konsentrasinya, seperti berikut
Reaksi Ionisasi Garam (NH4)2SO4
Persamaan reaksi ionisasi garam dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi berikut
(NH4)2SO4 → 2 NH4+ + SO42-
0,01 M 0,02 M
Konsentrasi ion garam adalah
M [NH4+] = 0,02 M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam (NH4)2SO4
Tetapakan hidrolisis garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
Kh = Kw/Kb
Kh = 10-14/10-5
Kh = 10-9
Menentukan Konsentrasi Ion Hydrogen [H+] Larutan Garam
Konsentrasi ion hydrogen dapat dapat dirumuskan seperti berikut
[H+] = √(Kh x[NH4+])
[H+] = √(10-9 x 0,02)
[H+] = 4,47 x 10-6 M
Menentukan pH Larutan Garam (NH4)2SO4
pH larutan garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
pH = – log 4,47 x 10-6
pH = 5,349
Jadi, pH larutan garam (NH4)2SO4 adalah 5,349
5). Contoh Soal Menentukan pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Tentukan pH larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN 0,02 M, jika diketahui Ka HCN = 1x 10–10
Diketahui:
M [NaCN] = 0,02 M
Ka HCN = 1x 10–10
NaCN merupakan garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa kuat. Sifat garam dalam air ditentukan oleh komponen paling kuat.
Kompenen paling kuat adalah basa yaitu basa kuat, sehingga larutan garam bersifat basa yang artinya larutan memiliki ion OH–.
Menentukan Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Untuk dapat menentukan konsentrasi ion hidroksida dalam larutan garam, maka harus dibuatkan persamaan reaksi berserta kesetaraan konsentrasinya seperti berikut
Reaksi Ionisasi NaCN Dalam Air
NaCN + H2O → HCN + Na+ + OH– atau
NaCN → Na+ + CN–
0,02 M 0,02 M
Konsentrasi ion garamnya adalah
[CN–] = 0,02M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam NaCN
Tetapakan hidrolisis garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Ka
Kh = 10-14/10-10
Kh = 10-4
Jadi, tetapan hidrolisis larutan garamnya adalah Kh = 10-4
Rumus Menentukan Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam NaCN dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
[OH–] = √(Kh x[CN–])
[OH–] = √(10-4 x 0,02)
[OH–] = 1,41 x 10-3
Jadi, konsentrasi ion [OH–] dalam larutan garam adalah 1,41 x 10-3
Rumus Menentukan pH Larutan Garam NaCN
pH larutan garam dapat dihitung dengan persamaan berikut
pH = 14 – pOH
pOH = -log [OH–]
pOH = – log(1,41 x 10-3)
pOH = 2,85
Sehingga pH nya adalah
pH = 14 – 2,85
pH = 11,15
Jadi, pH larutan garam NaCN adalah 11,15
6). Contoh Soal Perhitungan Garam Asam Lemah Basa Lemah
Hitunglah pH larutan yang terbentuk dari hidrolisis garam (NH4)2CO3 0,1 M jika diketahui tetapan ionisassi asam Ka H2CO3 = 10-8 dan tetapan ionisasi basa Kb NH4OH = 10-5
Diketahui:
M [(NH4)2CO3] = 0,1 M
Ka H2CO3 = 10-8
Kb NH4OH = 10-5
Garam (NH4)2CO3 merupakan garam dari asam lemah dan basa lemah. Sehingga pH larutan tergantung pada tetapan ionisasi dari asam lemah dan basa lemah
Reaksi Ionisasi Garam (NH4)2CO3
Garam (NH4)2CO3 akan terionisasi sesuai dengan reaksi berikut:
(NH4)2CO3 → 2 NH4+ + CO22-
0,1 M 0,2 M
Menentukan Konsentrasi Ion Hidrogen H+ Larutan Garam (NH4)2CO3 Asam Lemah Basa Lemah
Konsentrasi ion hydrogen H+ Larutan Garam (NH4)2CO3 yang dihasilkan dari Asam Lemah Basa Lemah dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut
[H+] = √((Ka x Kw)/Kb)
[H+] = √(10-8 x 10-14)/10-5)
H+] = 3,1622 x 10-9 M
Jadi, konsentrasi ion hydrogen larutan garam (NH4)2CO3 adalah 3,1622 x 10-9 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam (NH4)2CO3 Asam Lemah Basa Lemah
pH larutan garam yang dibentuk dari asam lemah dan basa lemah dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 3,1622 x 10-9
pH = 8,5
Jadi, pH larutan garam (NH4)2CO3 adalah 8,5
7). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan garam Natriuam Format
Tentukanlah pH Larutan garam Natrium Format HCOONa 0,2 M. Jika diketahui tetapan ionisasi asam Ka HCOOH = 1,8 x 10-4
Diketahui:
M HCOONa = 0,2 M
Ka HCOOH = 1,8 x 10-4
Natrium format HCOONa merupakan garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa kuat. Komponen yang mempengaruhi keasaman adalah basa kuat sehingga sifat garamnya basa. Sehingga pH tergantung pada konsentrasi ion OH–
Reaksi Ionisasi Garam Natrium Format HCOONa Dalam Air
HCOONa + H2O → HCOOH + Na+ + OH– atau
HCOONa + H2O → (HCOO– + H+) + (Na+ + OH–) atau
HCOONa → HCOO– + Na+
0,2 M 0,2M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam HCOONa
Tetapakan hidrolisis garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Ka
Kh = 10-14/1,8 x 10-4
Kh = 5,56 x 10-11
Rumus Menentukan Ion [OH–] Larutan Garam HCOONa
Konsentrasi ion OH– dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
[OH–] = √(Kh x[HCOO–])
[OH–] = √(5,56 x10-11 x[0,2])
[OH–] = 3,33 x 10-6 M
Jadi, konsentrasi ion OH– dalam larutan garam adalah 3,33 x 10-6 M
Rumus Menghitung pOH Larutan Garam HCOONa
pOH larutan garam dapat dihitung dengan persamaan berikut:
pOH = -log OH–
pOH = – log 1,05 x 10-6
pOH = 5,4771
sehingga pH nya adalah
pH = 14 – pOH
pH = 14 – 5,477
pH = 8,523
Jadi, pH larutan garam HCOONa adalah 8,523
Daftar Pustaka:
- Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
- Hiskia Achmad, 1996, “K imia Larutan”, Citra Aditya Bakti, Bandung.
- Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
- Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
- Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
- Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
- Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
- Hidrolisis Garam: Pengertian Sifat Rumus Tetapan Reaksi Hidrolisis Garam Basa Kuat Asam Lemah Contoh Soal Perhitungan 7, Contoh Soal Perhitungan Rumus Hidrolisis Garam Asam Lemah Basa Kuat, Contoh Soal Pembahasan Rumus pH pOH Larutan Garam Dari Asam Kuat Basa Lemah, Contoh Soal Perhitungan Rumus Konsentrasi Ion Hidrogen H+ Hidroksida OH- Larutan Garam Basa Lemah Asam Kuat, Satuan Rumus Tetapan Hidrolisis Ionisasi Garam Asam Basa Lemah,
Page 6
Pengertian Hidrolisis Garam. Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti pernguraian. Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air. Hidrolisis garam merupakan reaksi antara air dengan ion- ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dari suatu garam.
Pengertian Garam.
Garam adalah senyawa elektrolit yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara asam dengan basa. Sebagai elektrolit, garam akan terionisasi dalam larutannya menghasilkan kation dan anion.
Kation yang dimiliki garam adalah kation dari basa asalnya, sedangkan anion yang dimiliki oleh garam adalah anion yang berasal dari asam pembentuknya. Kedua ion inilah yang nantinya akan menentukan sifat dari suatu garam jika dilarutkan dalam air.
Komponen Larutan Garam
Komponen garam terdiri dari kation atau anion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (biasa ditulis H+) ion OH–.
Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa.
Syarat Hidrolisis Garam.
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika garam terbentuk berasal dari asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga tidak akan terhidrolisis.
Garam – Garam yang Mengalami Hidrolisis
Adapun garam yang akan terhidrolisis adalah garam garam yang berasal dari
- garam dari asam kuat dan basa lemah,
- garam dari asam lemah dan basa kuat,
- garam dari asam lemah dan basa lemah,
Anion dan kation penyusun garam yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dapat bereaksi dengan air. Kation dari basa lemah akan menghasilkan ion H+ dan anion dari asam lemah akan menghasilkan ion OH– .
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika garam yang terbentuk berasal asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga tidak akan terhidrolisis.
Sifat Sifat Garam
Adapun sifat sifat garam adalah sebagai berikut
1). Sifat garam sangat tergantung pada kuat lemahnya asam dan basa yang membentuknya.
2).Sifat garam yang terbentuk dari hasil reaksi asam kuat dan basa kuat adalah netral seperti air yang ber pH = 7
3). Garam yang dihasilkan dari asam kuat dengan basa lemah akan memiliki sifat asam yang ber pH kurang dari 7.
4). Garam yang dihasilkan dari reaksi basa kuat dengan asam lemah akan menghasilkan sifat basa yang ber pH lebih dari 7
Hidrolisis Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, baik kation maupun anionnya tidak akan bereaksi dengan air karena ion- ion yang dilepaskan akan segera terionisasi kembali secara sempurna.
Sehingga perbandingan konsentrasi ion H+ atau H3O+ dan ion OH– akan tetap sama. Kondisi ini menghasilkan larutan yang bersifat netral.
Contoh Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Contoh garam yang terbuat dari asam kuat dan basa kuat diantaranya adalah: NaCl, K2SO4, Ba(NO3)2
Sebagai contoh adalah garam NaCl yang terdiri dari kation Na+ dan anion Cl–.
Ion Na+ berasal dari basa kuat
Ion Cl– berasal dari larutan asam kuat.
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan Cl– menurut reaksi berikut:
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
Baik ion Na+ maupun ion Cl– tidak bereaksi dengan air.
Na+(aq) + H2O (l) ≠ tidak ada reaksi
Cl–(aq) + H2O (l) ≠ tidak ada reaksi
Pelarutan garam NaCl tidak mengubah jumlah [H+] dan [OH–] dalam air, sehingga larutannya bersifat netral yaitu ber pH=7.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air.
Hidrolisis Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Pada hidrolisis garam ini, kation dari basa lemah akan terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidtrolisis.
Garam jenis ini bersifat asam dalam air karena kationnya terhidrolisis yaitu memberikan proton kepada air, sedangkan anionnya tidak.
Contoh Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Beberapa contoh garam yang dibentuk dari asam kuat dan basa lemah diantaranya adalah Al2(SO4)3, AgNO3, CuSO4, NH4Cl, AlCl3.
Sebagai contoh adalah garam ammonium klorida NH4C
Amonium klorida, NH4Cl terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl–
Ion NH4+ berasal dari basa lemah yaitu NH3
Ion Cl– berasal dari asam kuat HCl
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Kuat dan Basa Lemah
NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl– (aq)
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH4OH (aq) + H+ (aq)
Pada Reaksi ini terjadi hidrolisis dan menghasilkan ion H+ atau H3O+, sehingga sifat larutan menjadi asam.
Sedangkan ion Cl– tidak berreaksi
Cl–(aq) + H2O (l) ≠ tidak terjadi reaksi.
Adanya Ion H+ yang dihasilkan dari reaksi kesetimbangan tersebut menyebabkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion OH–. Hal ini mengakibatkan larutan akan bersifat asam dengan nilai pH kurang dari tujuh (atau pH < ).
Dengan demikian, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian atau mengalami hidrolisis parsial di dalam air dan larutannya bersifat asam.
Tetapan Hidrolisis Garam Asam Kuat Basa Lemah
Tetapan hidrolisis garam asam kuat basa lemah dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Kb
Kh = Tetapan hidrolisis
Kw = tetapan kesetimbangan air
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Konsentrasi Ion H+ Larutan Garam Asam Kuat Basa Lemah
Konsentrasi ion H+ larutan garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
[H+] = √(Kh x [G])
[G] = konsentrasi ion garam yang terhidrolosis
Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Jika suatu garam dari asam lemah dan basa kuat dilarutkan dalam air, maka kation dari basa kuat tidak terhidrolisis sedangkan anion dari asam lemah akan mengalami hidrolisis.
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah jika dilarutkan dalam air. Anion inilah yang menghasilkan ion OH– bila bereaksi dengan air.
Contoh Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Beberapa contoh Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat adalah: CH3COONa, NaF, Na2CO3, KCN, CaS.
Sebagai contoh garam Natrium asetat CH3COONa
Natrium asetat CH3COONa terdiri dari kation Na+ dan anion CH3COO–
Ion Na+ berasal dari basa kuat NaOH,
Ion CH3COO– berasal dari asam lemah CH3COOH
Reaksi Ionisasi Garam Dari Asam Lemah dan Basa Kuat
CH3COONa (aq) → CH3COO– (aq) + Na+ (aq)
Reaksi Kesetimbangan Ion Garam Dalam Air
Ion CH3COO– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
CH3COO– (aq) + H2O (l) → CH3COOH (aq) + OH– (aq)
Pada reaksi ini terjadi hidrolisis dan menghasilkan ion OH–, sehingga sifat larutan menjadi basa.
Sedangan ion natrium Na+ tidak terjadi reaksi
Na+ + H2O (l) ≠ tidak terjadi reaksi.
Reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion OH– sehingga konsentrasi ion H+ dalam air menjadi lebih sedikit. Jadi, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) di dalam air dan larutannya bersifat basa.
Tetapan Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Tetapan Hidrolisis garam dari asam lemah dan basa kuat dirumuskan seperti persamaan berikut
Kh = Tetapan hidrolisis
Kw = tetapan kesetimbangan air
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Konsentrasi Ion [OH–] Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Konsentrasi ion OH– larutan garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
[G] = konsentrasi ion garam terhidrolisis
Rumus pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, maka kation dan anionnya akan mengalami hidrolisis.
Contoh Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Contoh garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah diantaranya adalah NH4CN, (NH4)2CO3, CH3COONH4.
Reaksi Ionisasi Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
NH4CN (aq) → NH4+ (aq) + CN– (aq)
Reaksi Kesetimbangan Ion Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah Dalam Air
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH4OH (aq) + H+ (aq)
Ion CN– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan:
CN– (aq) + H2O (l) → HCN (aq) + OH– (aq)
Kedua reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion H+ dan ion OH–. Sehingga dapat dikatakan bahwa garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis sempurna (total) di dalam air.
Sifat larutannya ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan tetapan kesetimbangan basa (Kb) dari kedua reaksi tersebut. Harga Ka dan Kb menyatakan kekuatan relatif dari asam dan basa yang bersangkutan.
Pada hasil reaksi terdapat ion H+ (H3O+) dan OH–. Jadi, garam ini bisa bersifat asam, basa, atau netral tergantung dari kekuatan relatif asam dan basa. Kekuatan asam dan basa bersangkutan ditunjukkan oleh harga Ka (tetapan ionisasi asam lemah) dan Kb (tetapan ionisasi basa lemah).
- Jika harga Ka > Kb, berarti [H+] > [OH–] sehingga garam bersifat asam.
- Jika harga Ka < Kb, berarti [H+] < [OH–] sehingga garam bersifat basa.
- Jika harga Ka = Kb berarti [H+] = [OH–] sehingga garam bersifat netral.
1). Contoh Soal Perhitungan Tetapan Hidrolisis Dan pH Larutan Garam NH4Cl
Hitung tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4Cl 0,1 M jika harga Kb = 10–5.
Diketahui:
M [NH4Cl] = 0,1 M
Kb = 10–5
Rumus Menghitung Tetapan Hidrolisis Garam NH4Cl
NH4Cl akan terionisasi sempurna dalam air dan membentuk NH4+ dan Cl–. NH4 + merupakan asam konjugasi kuat dari NH4OH, maka NH4+ yang mengalami hidrolisis.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
NH4+ (aq) = NH3 (aq) + H+ (aq)
Tetapan hidrolisis suatu garam dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus persamaan seperti berikut:
Kh = Kw/Kb
Kh = 10-14/10-5
Kh = 10-9 M
Jadi, tetapam hidrolisis garam NH4Cl adalah Kh = 10-9 M
Cara Menghitung pH Larutan Garam
Agar dapat menghitung pH larutan garam, maka molaritas NH4+ harus diketahui terlebih dahulu.
Menghitung Konsentrasi NH4+ Larutan Garam
Reaksi ionisasi garam NH4Cl ditunjukkan dengan persamaan reaksi berikut
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq)
m: 0,1 – –
r : 0,1 0,1 0,1
a : – 0,1 0,1
m = konsentrasi mula mula
r = konsentrasi bereaksi
a = konsentrasi akhir
Dari Persamaan reaksi dan kesetaraan molnya dapat diketahui bahwa konsentrasi NH4+ adalah:
[NH4+] = 0,1 M
Jadi, molaritas NH4+ adalah 0,1 M
Rumus Menghitung Konsentrasi [H+] Larutan Garam
[H+] larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut:
[H+] = √(Kh x[NH4+])
[H+] = √(10-9 x 0,1)
[H+] = 10-5 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam
pH larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 10–5
pH = 5
Jadi, pH larutan garam NH4Cl adalah 5
2). Contoh Saoal Perhitungan pH Larutan KOH dan CH3COOH
Jika 100 mL larutan KOH 0,5 M dicampur dengan 100 mL larutan CH3COOH 0,5 M, hitung pH campuran yang terjadi (diketahui Ka = 10–6)
Diketahui
[KOH] = 0,5 M
V KOH = 100 mL
mol KOH = 100 x 0,5 = 50 mmol
[CH3COOH] = 0,5 M
V CH3COOH = 100 mL
mol CH3COOH = 100 x 0,5 = 50 mmol
Ka = 10–6
Reaksi Pembentukan Garam Dari Basa Kuat Asam Lemah
Pembentukan garam dari basa kuat dan asam lemah beserta konsentrasinya ditunjukkan oleh persamaan reaksi berikut
KOH + CH3COOH → CH3COOK + H2O
m:50 50 – –
r : 50 50 – –
a : 0 0 50
Menghitung Konsentrasi Molaritas Garam CH3COOK
Kosentrasi garam CH3COOK adalah
mol CH3COOK = 50 mmol
V CH3COOK = 100 + 100 = 200 mL
Sehingga molaritas CH3COOK adalah
M [CH3COOK] = 50/200 = 0,25 M
Rumus Menghitung Konsentrasi [OH–]
Konsentrasi OH–] larutan garam CH3COOK dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
[OH–] = √((Kw/Ka) x[CH3COOK])
[OH–] = √(10-14/10-6) x 0,25)
[OH–] = 5 x 10-5 M
Jadi, konsentrasi ion OH-1 adalah 5 x 10-5 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam Dari Basa Kuat dan Asam Lemah
Nilai pH larutan garam dapat dihitung dengan rumus berikut
pH = 14 – pOH
pOH = – log5 x 10-5
pOH = 4,301
pH = 14 – 4,301
pH = 9,699
Jadi, larutan garam memiliki pH = 9,699
3). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan Garam Dari Asam Lemah Basa Lemah
Hitunglah pH larutan CH3COONH4 0,05 M, jika diketahui Ka = 10–10 dan Kb NH3 = 10–5
Diketahui
Ka = 10–10
Kb NH3 = 10–5
Menentukan Konsentrasi Ion H+ Larutan Garam Dari Asam Lemah Basa Lemah
Konsentrasi ion H+ dapat dihitung dengan rumus berikut
[H+] = √(Kw x Ka)/Kb)
[H+] = √(10-10 x10-14)/10–5)
[H+] = 3,162 x 10-10
Jadi, konsentrasi ion H+ adalah 3,162 x 10-10
Rumus Perhitungan pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Lemah
pH larutan garam dari asam lemah basa lemah dinyatakan dengan rumus berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 3,162 x 10-10
pH = 9,5
Jadi, pH larutan garam CH3COONH4 adalah 9,5
4). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan Garam Asam Kuat Basa Lemah
Hitunglah pH larutan (NH4)2SO4 0,01 M. jika tetapan basa lemah Kb NH3 = 1 x 10–5
Diketahui:
M [(NH4)2SO4] = 0,01 M
Kb NH3 = 1 x 10–5
(NH4)2SO4 merupakan garam yang dihasilkan dari asam kuat dan basa lemah. Komponen garam yang kuat menentukan sifat garam dalam air, maka garam bersifat asam, artinya dalam air ada ion H+.
Menentukan Konsentrasi Ion Garam NH4+
Untuk menentukan konsesntrasi ion garam dapat dicari dengan membuat reaksi ionisasi garamnya dan setarakan konsentrasinya, seperti berikut
Reaksi Ionisasi Garam (NH4)2SO4
Persamaan reaksi ionisasi garam dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi berikut
(NH4)2SO4 → 2 NH4+ + SO42-
0,01 M 0,02 M
Konsentrasi ion garam adalah
M [NH4+] = 0,02 M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam (NH4)2SO4
Tetapakan hidrolisis garam dapat dinyatakan dengan rumus berikut
Kh = Kw/Kb
Kh = 10-14/10-5
Kh = 10-9
Menentukan Konsentrasi Ion Hydrogen [H+] Larutan Garam
Konsentrasi ion hydrogen dapat dapat dirumuskan seperti berikut
[H+] = √(Kh x[NH4+])
[H+] = √(10-9 x 0,02)
[H+] = 4,47 x 10-6 M
Menentukan pH Larutan Garam (NH4)2SO4
pH larutan garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
pH = – log 4,47 x 10-6
pH = 5,349
Jadi, pH larutan garam (NH4)2SO4 adalah 5,349
5). Contoh Soal Menentukan pH Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Tentukan pH larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN 0,02 M, jika diketahui Ka HCN = 1x 10–10
Diketahui:
M [NaCN] = 0,02 M
Ka HCN = 1x 10–10
NaCN merupakan garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa kuat. Sifat garam dalam air ditentukan oleh komponen paling kuat.
Kompenen paling kuat adalah basa yaitu basa kuat, sehingga larutan garam bersifat basa yang artinya larutan memiliki ion OH–.
Menentukan Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Untuk dapat menentukan konsentrasi ion hidroksida dalam larutan garam, maka harus dibuatkan persamaan reaksi berserta kesetaraan konsentrasinya seperti berikut
Reaksi Ionisasi NaCN Dalam Air
NaCN + H2O → HCN + Na+ + OH– atau
NaCN → Na+ + CN–
0,02 M 0,02 M
Konsentrasi ion garamnya adalah
[CN–] = 0,02M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam NaCN
Tetapakan hidrolisis garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Ka
Kh = 10-14/10-10
Kh = 10-4
Jadi, tetapan hidrolisis larutan garamnya adalah Kh = 10-4
Rumus Menentukan Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam Asam Lemah Basa Kuat
Konsentrasi Ion OH– Larutan Garam NaCN dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
[OH–] = √(Kh x[CN–])
[OH–] = √(10-4 x 0,02)
[OH–] = 1,41 x 10-3
Jadi, konsentrasi ion [OH–] dalam larutan garam adalah 1,41 x 10-3
Rumus Menentukan pH Larutan Garam NaCN
pH larutan garam dapat dihitung dengan persamaan berikut
pH = 14 – pOH
pOH = -log [OH–]
pOH = – log(1,41 x 10-3)
pOH = 2,85
Sehingga pH nya adalah
pH = 14 – 2,85
pH = 11,15
Jadi, pH larutan garam NaCN adalah 11,15
6). Contoh Soal Perhitungan Garam Asam Lemah Basa Lemah
Hitunglah pH larutan yang terbentuk dari hidrolisis garam (NH4)2CO3 0,1 M jika diketahui tetapan ionisassi asam Ka H2CO3 = 10-8 dan tetapan ionisasi basa Kb NH4OH = 10-5
Diketahui:
M [(NH4)2CO3] = 0,1 M
Ka H2CO3 = 10-8
Kb NH4OH = 10-5
Garam (NH4)2CO3 merupakan garam dari asam lemah dan basa lemah. Sehingga pH larutan tergantung pada tetapan ionisasi dari asam lemah dan basa lemah
Reaksi Ionisasi Garam (NH4)2CO3
Garam (NH4)2CO3 akan terionisasi sesuai dengan reaksi berikut:
(NH4)2CO3 → 2 NH4+ + CO22-
0,1 M 0,2 M
Menentukan Konsentrasi Ion Hidrogen H+ Larutan Garam (NH4)2CO3 Asam Lemah Basa Lemah
Konsentrasi ion hydrogen H+ Larutan Garam (NH4)2CO3 yang dihasilkan dari Asam Lemah Basa Lemah dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut
[H+] = √((Ka x Kw)/Kb)
[H+] = √(10-8 x 10-14)/10-5)
H+] = 3,1622 x 10-9 M
Jadi, konsentrasi ion hydrogen larutan garam (NH4)2CO3 adalah 3,1622 x 10-9 M
Rumus Menghitung pH Larutan Garam (NH4)2CO3 Asam Lemah Basa Lemah
pH larutan garam yang dibentuk dari asam lemah dan basa lemah dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
pH = – log [H+]
pH = – log 3,1622 x 10-9
pH = 8,5
Jadi, pH larutan garam (NH4)2CO3 adalah 8,5
7). Contoh Soal Perhitungan pH Larutan garam Natriuam Format
Tentukanlah pH Larutan garam Natrium Format HCOONa 0,2 M. Jika diketahui tetapan ionisasi asam Ka HCOOH = 1,8 x 10-4
Diketahui:
M HCOONa = 0,2 M
Ka HCOOH = 1,8 x 10-4
Natrium format HCOONa merupakan garam yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dan basa kuat. Komponen yang mempengaruhi keasaman adalah basa kuat sehingga sifat garamnya basa. Sehingga pH tergantung pada konsentrasi ion OH–
Reaksi Ionisasi Garam Natrium Format HCOONa Dalam Air
HCOONa + H2O → HCOOH + Na+ + OH– atau
HCOONa + H2O → (HCOO– + H+) + (Na+ + OH–) atau
HCOONa → HCOO– + Na+
0,2 M 0,2M
Menentukan Tetapan Hidrolisis Garam HCOONa
Tetapakan hidrolisis garam dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
Kh = Kw/Ka
Kh = 10-14/1,8 x 10-4
Kh = 5,56 x 10-11
Rumus Menentukan Ion [OH–] Larutan Garam HCOONa
Konsentrasi ion OH– dapat dirumuskan dengan persamaan berikut
[OH–] = √(Kh x[HCOO–])
[OH–] = √(5,56 x10-11 x[0,2])
[OH–] = 3,33 x 10-6 M
Jadi, konsentrasi ion OH– dalam larutan garam adalah 3,33 x 10-6 M
Rumus Menghitung pOH Larutan Garam HCOONa
pOH larutan garam dapat dihitung dengan persamaan berikut:
pOH = -log OH–
pOH = – log 1,05 x 10-6
pOH = 5,4771
sehingga pH nya adalah
pH = 14 – pOH
pH = 14 – 5,477
pH = 8,523
Jadi, pH larutan garam HCOONa adalah 8,523
- Sifat Logam Unsur Kimia
- Sifat Periodik Unusr Kimia.
Daftar Pustaka:
- Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
- Hiskia Achmad, 1996, “K imia Larutan”, Citra Aditya Bakti, Bandung.
- Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
- Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
- Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
- Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
- Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
- Hidrolisis Garam: Pengertian Sifat Rumus Tetapan Reaksi Hidrolisis Garam Basa Kuat Asam Lemah Contoh Soal Perhitungan 7, Contoh Soal Perhitungan Rumus Hidrolisis Garam Asam Lemah Basa Kuat, Contoh Soal Pembahasan Rumus pH pOH Larutan Garam Dari Asam Kuat Basa Lemah, Contoh Soal Perhitungan Rumus Konsentrasi Ion Hidrogen H+ Hidroksida OH- Larutan Garam Basa Lemah Asam Kuat, Satuan Rumus Tetapan Hidrolisis Ionisasi Garam Asam Basa Lemah,