Sebuah Kota jumlah penduduknya mencapai 175 500 jiwa oleh karena itu Kota tersebut termasuk Kota

Berapakah jumlah penduduk total di akhir tahun apabila diketahui jumlah penduduk di awal tahun 120.000, kelahiran 5.100, kematian 770, imigrasi 175, emigrasi 120 ?

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Bicara tentang penduduk tak lepas dari kondisi demografi suatu wilayah. Penduduk merupakan orang yang mendiami atau tinggal di suatu wilayah, yang secara administrasi memiliki surat resmi yang memberinya hak untuk tinggal di wilayah tersebut.

Dari tahun ke tahun penduduk di setiap wilayah pastilah mengalami pertumbuhan. Suatu kondisi yang tak bisa dihindari mengingat makhluk hidup senantiasa berkembang biak secara berkesinambungan. Selain itu terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk seperti kelahiran, kematian, dan juga migrasi atau perpindahan penduduk.

Penyebab perubahan pertumbuhan penduduk

Jumlah penduduk suatu wilayah bisa saja bertambah atau berkurang. Perubahan jumlah penduduk ini berkaitan erat dengan angka pertumbuhan penduduk yang bisa saja positif atau negatif. Angka pertumbuhan penduduk positif sifatnya menambah jumlah penduduk. Pertambahan ini disebabkan oleh faktor kelahiran, peningkatan kualitas hidup atau perbaikan gizi penduduk, dan imigrasi yakni perpindahan penduduk dari luar ke dalam suatu wilayah. Sementara angka pertumbuhan negatif bersifat artinya mengurangi jumlah penduduk. Pengurangan ini dipengaruhi oleh faktor kematian, peperangan, wabah penyakit, dan emigrasi yaitu perpindahan penduduk dari dalam ke luar suatu wilayah.

Pertumbuhan penduduk memang tak bisa dihindari, namun laju pertumbuhannya bisa dikendalikan. Salah satunya dengan program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 1970-an. Tujuan dari program ini selain mengendalikan pertumbuhan penduduk juga meningkatkan kesejahteraan keluarga. Program KB diimplementasikan melalui penggunaan alat kontrasepsi yang berupa IUD, suntik, pil, juga kondom. Pelaksanaan program ini diklaim mampu mengendalikan pertumbuhan penduduk. Namun bukan tanpa hambatan, karena program ini menuai kontroversi sebab dianggap bertentangan dengan ajaran agama. Meski demikian, pada kenyataannya program ini masih berlanjut hingga sekarang.

Kriteria pertumbuhan penduduk

Kembali pada angka pertumbuhan penduduk. Tingkat pertambahan penduduk setiap tahun dalam jangka waktu tertentu disebut dengan angka pertumbuhan penduduk yang dinyatakan dengan satuan persentase (%). Angka pertumbuhan penduduk ini sekaligus mencerminkan laju pertumbuhan penduduk suatu wilayah setiap tahunnya. Semakin tinggi angka pertumbuhan penduduk mengindikasikan semakin cepat laju pertumbuhan penduduk. Sebaliknya, apabila angka pertumbuhan penduduk yang rendah menunjukkan laju pertumbuhan penduduk yang lambat.

Berkenaan dengan angka pertumbuhan penduduk, kriteria laju pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  • Laju pertumbuhan cepat, apabila angka pertumbuhan penduduk mencapai lebih dari 2% setiap tahunnya.
  • Laju pertumbuhan sedang, apabila angka pertumbuhan penduduk berkisar antara 1% – 2% setiap tahunnya.
  • Laju pertumbuhan lambat, apabila angka pertumbuhan penduduk kurang dari 1% setiap tahunnya.

Semakin cepat laju pertumbuhan penduduk mengindikasikan bahwa jumlah populasi suatu wilayah semakin banyak. Sebaliknya, laju pertumbuhan penduduk yang lambat menunjukkan jumlah populasi suatu wilayah sedikit.

Cara menghitung pertumbuhan penduduk

Untuk mengetahui laju pertumbuhan penduduk suatu wilayah tergolong cepat, sedang, ataukah lambat, tentu harus diketahui lebih dulu angka pertumbuhan penduduknya. Nah, angka pertumbuhan penduduk dapat diketahui atau dihitung dalam dua cara, yaitu berdasarkan pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total. Apa bedanya?

Pertumbuhan penduduk alami hanya mempertimbangkan faktor kelahiran dan kematian, sedangkan pertumbuhan penduduk total tak hanya mempertimbangkan faktor kelahiran dan kematian saja, tetapi juga imigrasi dan emigrasi.

  • Pertumbuhan penduduk alami

Angka pertumbuhan penduduk yang dihitung berdasarkan pertumbuhan penduduk alami diperoleh dari selisih antara jumlah kelahiran dengan jumlah kematian dalam setahun. Adapun formulasi untuk menghitung angka pertumbuhan penduduk alami dirumuskan sebagai berikut:

Pt = Po + (L – M)

% = {(L – M)/Po} x 100%

Keterangan:

Pt = jumlah penduduk di tahun akhir perhitungan Po = jumlah penduduk di tahun awal perhitungan L = jumlah kelahiran M = jumlah kematian

% = persentase pertumbuhan penduduk

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan lebih detail, berikut dapat diberikan contoh perhitungan angka pertumbuhan penduduk alami.

Contoh kasus:

Jumlah penduduk di Kota A pada tahun 2015 sebanyak 250.000 jiwa. Selama tahun 2015 hingga 2016 jumlah bayi lahir di kota tersebut sebanyak 18.000 jiwa, sedangkan jumlah orang yang meninggal dunia sebanyak 7.500 jiwa. Berapa jumlah penduduk Kota A di akhir tahun 2016 dan berapa persen pertumbuhan penduduknya?

Penyelesaian:

Pt = 250.000 + (18.000 – 7.500) = 250.000 + 10.500 = 260.500 jiwa

% = (10.500/250.000) x 100% = 4,2%

Jadi, pertumbuhan penduduk alami Kota A pada periode tahun 2015 – 2016 adalah 10.500 jiwa. Jumlah penduduk pada akhir tahun 2016 mencapai 260.500 jiwa. Sementara angka pertumbuhan penduduknya sebesar 4,2%. Artinya laju pertumbuhan penduduk Kota A tergolong cepat.

  • Pertumbuhan penduduk total

Angka pertumbuhan penduduk berdasarkan pertumbuhan total diperoleh dari selisih jumlah kelahiran, kematian, imigrasi, dan emigrasi yang terjadi di suatu wilayah. Perhitungan angka pertumbuhan penduduk total didasarkan pada formulasi berikut.

Pt = Po + (L – M) + (I – E)

% = {(L – M) + (I – E)/Po} x 100%

Keterangan:

Pt = jumlah penduduk di tahun akhir perhitungan Po = jumlah penduduk di tahun awal perhitungan L = jumlah kelahiran M = jumlah kematian I = jumlah imigrasi (jumlah penduduk yang masuk ke suatu wilayah) E = jumlah emigrasi (jumlah penduduk yang keluar dari suatu wilayah)

% = persentase pertumbuhan penduduk total

Untuk memberikan ilustrasi tentang angka pertumbuhan penduduk yang dihitung berdasarkan pertumbuhan penduduk total, berikut dapat diberikan contoh kasusnya.

Contoh kasus:

Pada tahun 2015 jumlah penduduk Kota B sebanyak 300.000 jiwa. Jumlah kelahiran selama periode tahun 2015 – 2016 di kota tersebut sebanyak 15.000 jiwa, sedangkan penduduk yang meninggal berjumlah 7.000 jiwa. Selama periode tahun tersebut Kota B kedatangan penduduk yang menetap sebanyak 500 jiwa,sementara yang pindah ke kota lain sebanyak 250 jiwa. Berapa jumlah penduduk Kota B pada tahun 2016 dan berapa angka pertumbuhan penduduk totalnya?

Penyelesaian:

Pt = 300.000 + (15.000 – 7.000) + (500 – 250) = 300.000 + 8.000 + 250 = 308.250 jiwa

% = (8.250/300.000) x 100% = 2,75%

Jadi, pertumbuhan penduduk Kota B sebanyak 8.250 jiwa, sehingga pertumbuhan penduduk total berjumlah 308.250 jiwa. Angka pertumbuhan penduduk total sebesar 2,75%. Artinya, laju pertumbuhan penduduk di Kota B selama periode tahun 2015 – 2016 tergolong cepat.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang cara menghitung pertumbuhan penduduk, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

HomeMetadata IndikatorAngka Kematian Kasar (AKK)

Angka Kematian Kasar (AKK)

Nama Indikator Angka Kematian Kasar (AKK)
Konsep Definisi Angka yang menunjukkan banyaknya kematian untuk setiap 1000 orang penduduk pada pertengahan tahun yang terjadi pada suatu daerah pada waktu tertentu.
Rumusan

Kegunaan Angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabila dikurangkan dari Angka Kelahiran Kasar akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk alamiah.
Interpretasi Dari Susenas 2003 tercatat sebanyak 767.740 kematian, sedangkan jumlah penduduk pada pertengahan tahun tersebut diperkirakan sebesar 214.374.096 jiwa. Sehingga Angka Kelahiran Kasar yang terhitung adalah sebesar 3,58. Artinya, pada tahun 2003 terdapat 3 atau 4 kematian untuk tiap 1000 penduduk.
Dihasilkan Oleh
  • Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012

Copyright © 2022 Badan Pusat Statistik. All Rights Reserved.

Artikel ini memerlukan pemutakhiran informasi. Harap perbarui artikel dengan menambahkan informasi terbaru yang tersedia.

Halaman ini memuat daftar kota di Indonesia menurut kepadatan penduduk. Daftar ini tidak dimaksudkan sebagai suatu daftar yang lengkap atau selalu terbarui. Jika Anda melihat artikel yang seharusnya tercantum di sini, silakan sunting halaman ini dan tambahkan pranala ke artikel tersebut. Gunakan perubahan terkait untuk melihat perubahan terbaru dari artikel-artikel yang tercantum pada halaman ini.

Berkas:Kepadatan 2010.JPG

No. Kota Provinsi Luas wilayah
(Km2) Ref. Jumlah
penduduk[1] Kepadatan
per km2
1 Jakarta Pusat Daerah Khusus Ibukota Jakarta 47,90 [2] 889.448 18.569
2 Jakarta Barat Daerah Khusus Ibukota Jakarta 126,15 [2] 2.093.013 16.591
3 Jakarta Selatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 145,73 [2] 2.001.353 13.733
4 Bandung Jawa Barat 167,30 [3] 2.288.570 13.679
5 Cimahi Jawa Barat 40,36 [4] 546.879 13.549
6 Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta 32,50 [5] 433.539 13.340
7 Jakarta Timur Daerah Khusus Ibukota Jakarta 187,73 [2] 2.391.166 12.737
8 Surakarta Jawa Tengah 44,03 [butuh rujukan] 506.397 11.501
9 Jakarta Utara Daerah Khusus Ibukota Jakarta 142,30 [2] 1.445.623 10.159
10 Bekasi Jawa Barat 210,49 [3] 1.993.478 9.471
11 Bogor Jawa Barat 118,50 [6] 1.112.081 9.385
12 Tangerang Selatan Banten 147,19 1.219.245 8.283
13 Cirebon Jawa Barat 37,36 [7] 308.771 8.265
14 Tangerang Banten 177,30 [8] 1.451.595 8.187
15 Banjarmasin Kalimantan Selatan 72,00 [9] 589.115 8.182
16 Surabaya Jawa Timur 326,37 [10] 2.611.506 8.002
17 Medan Sumatra Utara 265,10 [11] 2.029.797 7.657
18 Malang Jawa Timur 110,06 [10] 820.243 6.171
19 Depok Jawa Barat 200,29 [3] 1.374.903 6.865
20 Magelang Jawa Tengah 18,12 [12] 124.374 6.864
21 Mojokerto Jawa Timur 16,47 [10] 111.860 6.792
22 Sukabumi Jawa Barat 48,00 [13] 291.277 6.068
23 Tegal Jawa Tengah 39,68 [14] 238.676 6.015
24 Makassar Sulawesi Selatan 199,26 [15] 1.194.583 5.995
25 Pekalongan Jawa Tengah 45,25 [16] 314.098 5.940
26 Mataram Nusa Tenggara Barat 61,30 [17] 342.896 5.594
27 Madiun Jawa Timur 65,67 [10] 401.997 5.158
28 Pasuruan Jawa Timur 36,57 [10] 171.136 4.680
29 Pontianak Kalimantan Barat 107,82 [18] 501.843 4.654
30 Denpasar Bali 123,98 [19] 574.610 4.635
31 Bukittinggi Sumatra Barat 25,24 [20] 110.954 4.400
32 Bandar Lampung Lampung 192,18 [21] 790.057 4.111
33 Kediri Jawa Timur 63,40 [10] 248.640 3.922
34 Blitar Jawa Timur 32,58 [10] 126.776 3.891
35 Semarang Jawa Tengah 373,67 [22] 1.729.428 4.816
36 Probolinggo Jawa Timur 56,67 [10] 211.142 3.726
37 Tebing Tinggi Sumatra Utara 38,44 [23] 134.548 3.500
38 Tasikmalaya Jawa Barat 171,56 [24] 582.423 3.395
39 Palembang Sumatra Selatan 400,61 [25] 1.342.258 3.351
40 Sibolga Sumatra Utara 27,78 [26] 90.489 3.257
41 Serang Banten 266,74 613.356 2.299
42 Salatiga Jawa Tengah 56,78 [27] 165.394 2.913
43 Banda Aceh Nanggroe Aceh Darussalam 61,36 [28] 177.881 2.899
44 Pematangsiantar Sumatra Utara 79,97 [29] 229.525 2.870
45 Binjai Sumatra Utara 90,24 [30] 238.209 2.640
46 Manado Sulawesi Utara 157,25 [31] 405.715 2.580
47 Tanjung Balai Sumatra Utara 60,52 [32] 178.675 3.387
48 Gorontalo Gorontalo 64,79 [33] 153.036 2.362
49 Padang Panjang Sumatra Barat 19,89 [34] 45.439 2.285
50 Jambi Jambi 205,38 [35] 437.012 2.128
51 Metro Lampung 68,74 [36] 127.569 1.856
52 Cilegon Banten 175,50 [37] 324.143 1.847
53 Bengkulu Bengkulu 151,70 [38] 257.763 1.699
54 Kupang Nusa Tenggara Timur 160,34 [39] 269.680 1.682
55 Pangkalpinang Bangka Belitung 89,40 [40] 145.945 1.632
56 Padang Sidempuan Sumatra Utara 114,65 [41] 178.148 1.554
57 Banjar Jawa Barat 113,49 [42] 162.383 1.431
58 Kendari Sulawesi Tenggara 295,89 [43] 345.107 1.355
59 Balikpapan Kalimantan Timur 503,30 [44] 668.070 1.328
60 Payakumbuh Sumatra Barat 80,43 [45] 101.819 1.266
61 Padang Sumatra Barat 694,96 [46] 799.741 1.151
62 Pare-pare Sulawesi Selatan 99,33 [15] 112.625 1.134
63 Pakanbaru Riau 633,01 [47] 717.618 1.134
64 Pariaman Sumatra Barat 73,54 [48] 70.032 952
65 Solok Sumatra Barat 57,64 [49] 54.049 938
66 Batu Jawa Timur 199,09 [10] 179.092 900
67 Batam Kepulauan Riau 715,00 [50] 1.025.044 862
68 Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam 181,10 [51] 154.634 854
69 Palopo Sulawesi Selatan 155,19 [15] 129.273 833
70 Samarinda Kalimantan Timur 718,00 [52] 574.439 800
71 Palu Sulawesi Tengah 395,06 [53] 291.872 739
72 Tomohon Sulawesi Utara 114,20 [31] 80.649 706
73 Kotamobagu Sulawesi Utara 184,33 120.597 654
74 Ambon Maluku 359,45 [54] 233.819 650
75 Ternate Maluku Utara 250,85 [55] 156.735 625
76 Tarakan Kalimantan Timur 250,80 [56] 155.716 621
77 Bima Nusa Tenggara Barat 222,25 [butuh rujukan] 123.064 554
78 Bitung Sulawesi Utara 304,00 [31] 163.837 539
79 Bau-bau Sulawesi Tenggara 221,00 [43] 118.998 538
80 Langsa Nanggroe Aceh Darussalam 262,41 [57] 137.586 524
81 Gunungsitoli Sumatra Utara 284,78 137.104 481
82 Lubuklinggau Sumatra Selatan 401,50 [58] 174.472 435
83 Banjarbaru Kalimantan Selatan 371,30 [9] 152.839 412
84 Singkawang Kalimantan Barat 504,00 [18] 167.892 333
85 Tual Maluku 254,39 82.955 326
86 Prabumulih Sumatra Selatan 434,50 [59] 129.201 297
87 Sungaipenuh Jambi 391,50 101.325 258
88 Bontang Kalimantan Timur 497,57 [60] 120.348 242
89 Tanjung Pinang Kepulauan Riau 131,54 [61] 167.958 240
90 Jayapura Papua 940,00 [62] 197.396 210
91 Pagar Alam Sumatra Selatan 633,66 [63] 123.674 195
92 Sabang Nanggroe Aceh Darussalam 153,00 [64] 28.597 187
93 Sawahlunto Sumatra Barat 273,45 [65] 54.054 18
94 Sorong Papua Barat 1.105,00 [66] 146.390 132
95 Dumai Riau 2.039,00 [47] 218.643 107
96 Palangka Raya Kalimantan Tengah 2.400,00 [67] 170.761 71
97 Subulussalam Nanggroe Aceh Darussalam 1.391,00 78.801 56
98 Tidore Kepulauan Maluku Utara 9.564,70 [68][69] 78.025 8

  1. ^ BPS Supas2005[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b c d e Pemerintah Republik Indonesia[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ a b c Pemprov Jabar[pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Pemko Cimahi[pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Pemko Jogjakarta
  6. ^ Pemko Bogor
  7. ^ Pemko Cirebon
  8. ^ Pemko Tangerang
  9. ^ a b Pemprov Kalsel[pranala nonaktif permanen]
  10. ^ a b c d e f g h i Bappeda Jatim[pranala nonaktif permanen]
  11. ^ Pemprov Sumut[pranala nonaktif permanen]
  12. ^ Pemko Magelang[pranala nonaktif permanen]
  13. ^ Pemko Sukabumi
  14. ^ Pemko Tegal
  15. ^ a b c Pemprov Sulsel[pranala nonaktif permanen]
  16. ^ "Pemko Pekalongan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-22. Diakses tanggal 2009-07-14. 
  17. ^ Pemko Mataram
  18. ^ a b Pemprov Kalbar
  19. ^ Pemprov Bali
  20. ^ PP No. 84 Tahun 1999 [pranala nonaktif permanen]
  21. ^ Pemko Bandar Lampung[pranala nonaktif permanen]
  22. ^ "Pemko Semarang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-22. Diakses tanggal 2009-07-14. 
  23. ^ "Pemprov Sumut". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-01-11. Diakses tanggal 2009-07-14. 
  24. ^ Pemko Tasikmalaya[pranala nonaktif permanen]
  25. ^ Pemko Palembang
  26. ^ Pemprov Sumut[pranala nonaktif permanen]
  27. ^ Pemko Salatiga[pranala nonaktif permanen]
  28. ^ Dishubkomintel NAD[pranala nonaktif permanen]
  29. ^ Pemprov Sumut[pranala nonaktif permanen]
  30. ^ Pemprov Sumut[pranala nonaktif permanen]
  31. ^ a b c Pemprov Sulut [pranala nonaktif permanen]
  32. ^ Pemprov Sumut[pranala nonaktif permanen]
  33. ^ Pemko Gorontalo
  34. ^ Pemko Padang Panjang[pranala nonaktif permanen]
  35. ^ Pemprov Jambi[pranala nonaktif permanen]
  36. ^ Pemko Metro[pranala nonaktif permanen]
  37. ^ Pemko Cilegon
  38. ^ Pemprov Bengkulu
  39. ^ Pemprov NTT
  40. ^ Pemko Pangkalpinang[pranala nonaktif permanen]
  41. ^ Pemprov Sumut[pranala nonaktif permanen]
  42. ^ "Pemko Banjar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-28. Diakses tanggal 2009-07-14. 
  43. ^ a b Pemprov Sultra[pranala nonaktif permanen]
  44. ^ Pemko Balikpapan
  45. ^ "Pemko Payakumbuh". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-22. Diakses tanggal 2009-07-14. 
  46. ^ Pemko Padang
  47. ^ a b Pemprov Riau
  48. ^ Pemko Pariaman[pranala nonaktif permanen]
  49. ^ "Pemko Solok". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-22. Diakses tanggal 2009-07-14. 
  50. ^ "Pemko Batam". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-01. Diakses tanggal 2009-07-14. 
  51. ^ Dishubkomintel NAD[pranala nonaktif permanen]
  52. ^ Pemko Samarinda[pranala nonaktif permanen]
  53. ^ Bappeda Kota Palu[pranala nonaktif permanen]
  54. ^ Pemko Ambon
  55. ^ Pemko Ternate
  56. ^ Pemko Tarakan[pranala nonaktif permanen]
  57. ^ Dishubkomintel NAD[pranala nonaktif permanen]
  58. ^ Pemko Lubuklinggau[pranala nonaktif permanen]
  59. ^ Pemko Prabumulih
  60. ^ Pemko Bontang
  61. ^ Pemko Tanjung Pinang[pranala nonaktif permanen]
  62. ^ Pemko Jayapura[pranala nonaktif permanen]
  63. ^ Pemko Sawahlunto
  64. ^ Dishubkomintel NAD[pranala nonaktif permanen]
  65. ^ "Pemko Pagar Alam". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-25. Diakses tanggal 2009-07-14. 
  66. ^ "Pemko Sorong". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-29. Diakses tanggal 2009-07-14. 
  67. ^ Pemprov Kalteng
  68. ^ Pemko Tidore Kepulauan
  69. ^ Penjelasan UURI No. 1 Th. 2003 Bab I.UMUM

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daftar_kota_di_Indonesia_menurut_kepadatan_penduduk&oldid=21123437"

Page 2

Anda tidak memiliki hak akses untuk menyunting halaman ini, karena alasan berikut:

Alamat IP Anda berada dalam rentang yang telah diblokir di semua wiki Wikimedia Foundation.

Pemblokiran dilakukan oleh Jon Kolbert (meta.wikimedia.org). Alasan yang diberikan adalah Open proxy/Webhost: Visit the FAQ if you are affected .

  • Mulai di blokir: 9 Oktober 2021 22.06
  • Kedaluwarsa blokir: 9 Mei 2024 22.06

Alamat IP Anda saat ini adalah 192.18.157.234 dan rentang yang diblokir adalah 192.18.144.0/20. Harap sertakan semua rincian di atas dalam setiap pertanyaan Anda.

Jika Anda yakin Anda diblokir merupakan sebuah kesalahan, Anda dapat menemukan informasi tambahan dan petunjuk di kebijakan global Tanpa proksi terbuka. Jika tidak, untuk membicarakan hal ini, silakan mengirim permintaan untuk diperiksa di Meta-Wiki atau mengirim surel ke antrean VRT steward di dengan menyertakan semua rincian di atas.

Anda dapat melihat atau menyalin sumber halaman ini.

== Referensi == {{reflist|3}} {{Kota di Indonesia}} [[Kategori:Daftar kota di Indonesia]]

Kembali ke Daftar kota di Indonesia menurut kepadatan penduduk.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kota_di_Indonesia_menurut_kepadatan_penduduk"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA