Cara menentukan berapa kubik bata ringan yang dibutuhkan
1. Tentukan dimensi ruangan yang akan dibangun
Untuk dapat menghitung jumlah bata yang dibutuhkan, Anda perlu merancang dahulu bentuk dan ukuran ruangan yang dibutuhkan. Umumnya tiap-tiap ruangan akan berbentuk persegi atau persegi panjang. Di kehidupan nyata, ruangan tersebut akan memiliki dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Ketiga ukuran tersebut harus Anda catat dengan baik untuk bisa menghitung berapa kubik bata ringan yang dibutuhkan.
2. Kenali dahulu dimensi bata
Ukuran bata yang ada di pasaran berbeda-beda dan banyak. Namun pada umumnya, semua bata ringan selalu memiliki panjang 60 cm dan tinggi 20 cm. Jenis bata ringan biasanya dibedakan dari ketebalannya. Ada bata ringan dengan ketebalan 7,5 cm, 10 cm, 12,5 cm hingga 20 cm. Masyarakat biasanya membeli bata ringan dengan ukuran 7,5 cm dan 10 cm. Ketebalan 10 cm lebih banyak diminati karena ukurannya cukup tebal untuk dinding rumah, namun tidak terlalu tebal dipakai sehari-hari. Ukuran di atas itu biasanya hanya dibutuhkan oleh proyek gedung bertingkat ataupun pabrik.
3. Ini dia cara hitung banyak hebel yang dibutuhkan
Banyak orang salah kaprah saat menghitung berapa kubik bata ringan yang diperlukan. Kesalahan yang umumnya terjadi adalah dengan menghitung volume ruangan yang telah dibentuk.
Yang Anda butuhkan adalah menghitung keliling tembok (dengan asumsi ruangan Anda memiliki 2 sisi yang sama ukurannya. Adapun rumus menghitung keliling tembok Anda adalah
Keliling tembok hebel = 2 x ((panjang x tinggi) + (lebar x tinggi))
Rumus menghitung keliling tembok hebel
Jadi misalkan Anda akan membangun ruangan dengan dimensi panjang 3 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4 meter, dengan rumusan seperti di atas, Anda akan membutuhkan tembok sepanjang 72 m2. Setelah Anda mengetahui luasan yang akan dibangun, Anda harus membaginya dengan kubikasi bata agar Anda bisa menghitung berapa banyak hebel yang dibutuhkan.
Gunakan rumus berikut
Satu (1) kubik bata ringan setara dengan:
Ketebalan Bata | Jumlah Bata | Luas Dinding (m2) |
7,5 cm | 111 | 13.33 |
10 cm | 83 | 10 |
Nah, luasan yang telah Anda hitung sebelumnya, bagi dengan luasan bata ringan per kubik sehingga tahu berapa banyak hebel yang dibutuhkan. Pastikan Anda menggunakan luasan yang tepat dibandingkan dengan ketebalan bata yang diinginkan. Gunakan rumus berikut:
Kebutuhan kubik bata ringan = keliling tembok hebel : luas dinding per 1 kubik
Rumus menghitung kebutuhan bata ringan
Jadi dengan keliling tembok 72 m2 tadi, akan dibutuhkan bata tebal 10 cm sebanyak 7,2 kubik atau bata tebal 7,5 cm sebanyak 5.4 kubik. Dengan rumusan yang sama Anda juga dapat menghitung jumlah bata yang dibutuhkan. Dengan contoh yang sama, Anda dapat menghitung jumlah bata yang dibutuhkan. Untuk bata ringan 10 cm, Anda akan membutuhkan 598 pcs bata ringan. Anda akan membutuhkan 600 pcs bata ringan jika Anda menggunakan bata tebal 7,5 cm.
Ingin cara hitung berapa banyak hebel dengan CEPAT?
Masih bingung? Ambil gampangnya saja!
Cara Menghitung Kebutuhan Hebel – Material yang juga disebut bata ringan ini memang banyak digunakan pada berbagai jenis bangunan. Tal heran karena hebel memiliki bobot lebih ringan dan daya tahannya sangat baik.
Kebutuhan hebel memang terus meningkat untuk pembangunan rumah, perkantoran maupun jenis gedung lainnya. Sekalin kekuatan mirip beton, pemasangan hebel juga lebih cepat sehingga mampu menghemat upah pekerja.
Daftar Isi
- 1. Memilih Jenis & Ukuran Hebel
- Hebel AAC
- Hebel CLC
- 2. Menghitung Volume Hebel
- 3. Cara Menghitung Luas Bangunan
- 4. Cara Menghitung Kebutuhan Hebel
Seperti CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN ATAP MULTIROOF, anda wajib mengetahui ukuran dan luas bangunan. Jumlah hebel untuk rumah ataupun jenis bangunan tertentu akan berbeda, jadi sesuaikan dengan kebutuhan anda.
Hebel juga dapat diandalkan untuk bangunan dengan 2 lantai karena bobotnya ringan sehingga tidak membebani pondasi. Untuk menghitung kebutuhan hebel menyesuaikan satuannya, biasanya per biji atau dalam dalam ukuran kubik.
Memang cara menghitung kebutuhan hebel akan berbeda dengan material penyusun dinding lainnya. Semuanya akan berdasarkan ukuran panjang, lebar maupun tebal yang anda pilih, lebih jelasnya simak tutorialnya berikut ini.
1. Memilih Jenis & Ukuran Hebel
Cara pertama adalah memilih jenis dan juga ukuran hebel, untuk yang bagus biasanya memiliki warna putih serta bisa mengapung di air. Saat ini ada 2 jenis hebel yang dapat dipilih meliputi ACC dan juga CLC dimana dibedakan berdasarkan produksinya.
Hebel AAC
Adalah beton seluler dimana gelembung udara terbentuk berdasarkan reaksi kimia. Terbuat dari material penyusun seperti aluminium pasta untuk pengisi udara kimia, air, kapur, semen, gypsum dan juga pasir kwarsa.
Produksinya memakai berbagai alat sederhana dan berasal dari industri rumahan. Bobot hebel AAC lebih ringan dibandingkan CLC, selain itu ciri khas yang bisa diamati adalah berwarna putih.
Hebel CLC
Adalah beton konvesional yang menggunakan gelembung udara untuk menggantikan kerikil. Terbuat dari material pasir sungai ataupun pasir tambang sehingga dapat diamati ciri khasnya adalah memiliki warna abu abu.
Produksinya memakai busa organik sebagai pembungkus udara dengan tingkat kurang stabil jadi tidak akan ada reaksi kimiawi saat dicampurkan. Diproduksi memakai peralatan pabrin yang canggih dan modern, namun bobot hebel CLC jauh lebih berat dibanding ACC.
Sedangkan untuk ukuran CLC ataupun ACC sama sehingga anda dapat memilihnya dengan mudah. Cara pertama silahkan tentukan ukuran hebel yang sesuai kebutuhan, apabila bingung silahkan simak pada tabel berikut ini.
Panjang | Lebar | Tebal |
60cm | 20cm | 7,5cm |
60cm | 20cm | 10cm |
60cm | 20cm | 12,5cm |
60cm | 20cm | 15cm |
60cm | 20cm | 20cm |
2. Menghitung Volume Hebel
Misalnya anda memilih hebel dengan ukuran panjang 60cm, lebar 20cm dan juga tebal 7,5cm. Sekarang tinggal menghitung dalam ukuran meter persegi dan kubik seperti ketika melakukan CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN VINYL.
Konversi diperlukan supaya dapat dengan mudah mengetahui kebutuhan hebel. Tinggal masukkan saja ukuran hebelnya kemudian hitung dalam satuan meter persegi atau kubik sesuai kebutuhan.
Panjang | 60cm = 0,6m |
Lebar | 20cm= 0,62m |
Tebal | 10cm = 0.1cm |
Menghitung Per m2 | 1m2 = 1/(0,2×0,6) = 8,3 buah |
Menghitung Per kubik | 1m3 = 1/(0,1×0,2×0,6) = 83 buah |
3. Cara Menghitung Luas Bangunan
Selanjutnya anda tinggal menghitung luas total bangunan atau dinding yang akan dipasang hebel. Misalnya kami contohkan untuk sebuah bangunan memiliki panjang 5m, lebar 5m serta tinggi 3m, untuk menghitung sebagai berikut.
Panjang ruang | 5m |
Lebar ruang | 5m |
Tinggi ruang | 3m |
Menghitung keliling | 2 x (panjang+lebar) = 2 x (5 + 5) = 20m |
Luas Bangunan | Keliling ruangan x tinggi dinding = 20m x 3m = 60m2 |
4. Cara Menghitung Kebutuhan Hebel
Cara terakhir tinggal menghitung kebutuhan bata sesuai dengan luas total bangunan. Anda juga bisa menghitung dalam ukuran per meter persegi ataupun kubik sesuai keinginan.
Menghitung kebutuhan hebel per m2 | Luas ruangan x Jumlah hebel per m2 = 60m2 x 8,3 = 498 buah |
Menghitung kebutuhan hebel per kubik | 498 : Jumlah hebel per kubik = 498 : 83 buah = 6 kubik |
Cukup mudah bukan cara menghitung kebutuhan hebel diatas? Jika ternyata luas ruangan berbeda maka anda tinggal memasukkan ukurannya saja, sekian ulasan dari Ahlikuli.com semoga dapat berguna dan juga bermanfaat.