Salah satu penganan khas Riau yang terbuat dari bahan durian adalah

0

SHARES

ShareTwitterWhatsappTelegramPinterestDiggLinkedin

Reddit

Riau, termasuk provinsi di Indonesia yang cukup padat, terutama di Kota Pekanbaru. Selain padat penduduk, kota ini juga kaya akan sumber daya alam. Kalau ShopBackers datang ke tempat ini, ada destinasi wisata alam menarik seperti Ulu Kasok, Puncak Kompe, Sungai Gulamo, dan masih banyak lagi.

Selagi berwisata ke sini, jangan lupa juga untuk mencicip makanan khas Riau seperti mi sagu dan gulai siput. Dua kuliner ini menyajikan cita rasa yang lezat, gurih, dan kaya nutrisi. Di samping itu, masih banyak pula kuliner Riau yang wajib kamu coba karena akan jarang ditemui di tempat lain. Berikut ini daftar lengkapnya!

1. Mie Sagu

Sumber gambar: instagram.com/liliswahyuwardanii

Mie sagu adalah salah satu makanan khas Riau yang cukup unik. Jika mi di kota lain dibuat dari tepung terigu maupun tepung lain, mi sagu adalah mi yang terbuat dari sagu. Sagu ini sama dengan sagu yang menjadi makanan pokok di daerah Papua. Teksturnya sedikit lengket namun tetap enak, gurih, serta lezat.

Mi sagu juga menjadi salah satu makanan yang paling banyak diburu wisatawan saat berkunjung ke Riau. Makanan ini termasuk kuliner sehat dan bahkan aman untuk kamu yang sedat diet ataupun pemilik diabetes. Ini karena kandungan gula dalam sagu tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan bahan lainnya.

Di Riau, mi sagu disajikan dengan tauge, irisan ayam, taburan bawang goreng dan seledri, tauge, dan ikan teri sambal goreng. Mi sagu ini berbentuk kering karena disajikan tanpa kuah. Meski begitu, tekstur mi sangat kenyal sehingga enak untuk disantap kapan saja.

Baca juga:

  • 15 Makanan Khas Jawa Timur yang Pasti Mengundang Selera
  • 11 Makanan Khas Lampung Terkenal, Nggak Cuma Keripik Pisang Aja!

2. Gulai Siput

Sumber gambar: instagram.com/jogjafoodhunter

Gulai siput adalah makanan khas Riau yang juga sering disantap oleh masyarakat lokal. Seperti namanya, makanan ini berbahan dasar siput dan kuah santan bumbu rempah berwarna kuning. Kuah rempah ini sangat gurih dan lezat, terlebih dipadukan dengan rasa siput yang kenyal dan lembut.

ShopBackers mungkin merasa ragu untuk mencicipi makanan yang satu ini karena siput kadang berbau amis atau bau lumpur. Tapi, berkat rempah yang kaya dan beragam, bau amis maupun bau lumpur dari siput akan hilang.

Bumbu rempah untuk gulai siput umumnya terdiri dari bawang merah, bawang putih, serai, lengkuas, daun jeruk, daun salam, jahe, merica, kemiri, dan banyak lainnya. Sehingga, kuahnya akan sangat gurih dan menutupi rasa amis siput. Kamu wajib mencoba makanan yang satu ini saat berkunjung ke Riau.

3. Roti Jala

Sumber gambar: instagram.com/123n4

Roti jala adalah makanan khas Riau yang terbuat dari tepung. Bentuknya kotak dan memiliki jaring-jaring yang mirip dengan jaring. Seringnya, roti jala ini dinikmati sore hari sebagai camilan sembari menunggu makan malam.

Pada zaman dulu, roti jala hanya disajikan saat ada acara-acara keluarga tertentu. Oleh sebab itu roti jala menjadi sangat istimewa karena masyarakat lokal pun hanya bisa menikmatinya saat sedang acara tertentu. Tapi kini, kamu bisa menikmati roti jala kapan saja karena sudah banyak yang menjualnya.

Untuk menikmatinya, sajian ini disuguhkan bersama dengan kuah kari isian daging dan ayam. Tapi, yang lebih istimewa adalah siraman saus atau kuah durian. Saus ini sangat khas cita rasanya sehingga akan jarang ditemukan di tempat lain. Jadi, selagi kamu di Riau, coba roti jala dengan kuah kari dan saus kuah durian ini.

4. Lopek Bugi

Sumber gambar: instagram.com/liamarta

Masyarakat Indonesia yang tinggal di luar Riau mungkin menyebut lopek bugi ini sebagai lepat ketan yang berbahan dasar beras ketan. Bentuknya memang mirip seperti itu namun dengan penyebutan dan cita rasa yang berbeda.

Dulunya, lopek bugi merupakan makanan yang dibuat hanya untuk kaum bangsawan. Makanan ini juga menjadi makanan khas Kabupaten Kampar. Sehingga, tidak semua masyarakat Riau bisa dengan bebas menikmati makanan khas yang satu ini.

Namun kini, lopek bugi bukan lagi makanan khusus bangsawan. Ini adalah makanan untuk seluruh kaum dan masyarakat Riau. Lopek bugi bahkan menjadi salah satu wisata kuliner yang banyak dicari oleh wisatawan. ShopBackers yang mengunjungi Riau bisa menemukan lopek bugi di sentra kuliner maupun rumah makan yang memang memiliki menu tersebut.

5. Sop dan Sate Rusa

Sumber gambar: instagram.com/bubueataway

Sop dan sate yang berbahan dasar ayam maupun sapi mungkin sudah biasa saja. Tapi bagaimana dengan sop dan sate rusa? Pernahkah ShopBackers mencoba makanan khas Riau yang satu ini?

Ya, sop dan sate rusa merupakan salah satu kuliner unik dan menarik yang yang wajib dicoba ketika kamu berwisata ke daerah ini. Sop dan sate ini benar-benar terbuat dari daging rusa asli. Rasanya sedikit manis dan legit.

Sop dan sate rusa biasanya disajikan dengan sepiring nasi hangat. Sate rusa terasa sangat empuk dan gurih ketika sudah dibakar dengan bumbu. Sedangkan daging rusa yang dijadikan bahan sop akan terasa sangat lembut dan gurih. Daging rusa yang ada di dalam sop umumnya dibakar terlebih dahulu, maupun direbus langsung dengan kuah dan ditambahkan sayuran lain.

6. Gulai Ikan Patin

Sumber gambar: instagram.com/dapur_susmi

Sajian yang terbuat dari bahan ikan segar menjadi andalan kuliner khas Riau. Contohnya saja gulai ikan patin dengan kuah kuning segar dan ikan yang gurih. Gulai patin ini sangat lezat, disajikan dengan sepiring nasi hangat sehingga orang yang menikmati makanan ini bisa lebih kenyang.

Gulai ikan patin ini juga aman dikonsumsi siapa saja karena mengandung gizi tinggi serta rendah kolesterol. Daging ikannya lembut dan sangat mudah untuk dikunyah. Kamu tak perlu bingung di mana harus mencari kuliner gulai ikan patin karena sudah banyak restoran di Riau yang menyajikan kuliner serupa.

Kuliner ini sangat terkenal di Riau. Setiap wisatawan yang datang sudah pasti akan mencoba kuliner yang satu ini. Jadi, selagi kamu pergi ke Riau, pastikan untuk mencoba gulai ikan patin yang sangat lezat dan gurih ini.

7. Nasi Lemak

Sumber gambar: instagram.com/shootandspoon

Kuliner yang satu ini ternyata merupakan makanan khas Riau yang sering disantap oleh masyarakat lokal. Nasi lemak mirip dengan nasi campur yang memiliki banyak lauk pauk. Bedanya, nasi di nasi lemak dimasak dengan santan dan daun pandan supaya aroma dan rasanya semakin gurih. Mirip dengan nasi uduk tapi dengan rempah yang berbeda. Bahkan nasi lemak sangat enak dinikmati tanpa lauk apapun karena sudah sangat lezat.

Sebagai pendamping nasi yang gurih dan lezat, disajikan pula tambahan lauk seperti ikan teri goreng, telur sambal, mentimun, sayur kacang panjang, tempe, daging, dan yang lainnya. Saat terbaik untuk menyantap nasi lemak adalah di pagi hari sebagai sarapan dan malam hari.

8. Mi Terampa

Sumber gambar: instagram.com/ifaribie

Mi terampa adalah makanan khas Riau yang disajikan dalam dua versi; kering dan kuah. Mi terampa ini terbuat dari mi kuning pipih yang bentuknya mirip dengan kwetiau. Minya tebal, pipih, dan sangat lembut. Sehingga, dengan makan mi saja, kamu akan merasa kenyang.

Keistimewaan mi terampa adalah pada kuah yang diguyurkan di atas mi. Kuah ini terbuat dari rempah dan bumbu lain sehingga rasanya sangat gurih dan lezat. Mi terampa ini disajikan dengan telur, cabai rawit, udang, kecap, dan tauge.

Mi terampa goreng, memiliki banyak siraman kecap daripada mi terampa basah. Jadi, rasanya cenderung lebih manis. Cocok untuk kamu penyuka kuliner manis. Sedangkan, mi terampa kuah atau basah memiliki rasa yang lebih gurih. Masyarakat Riau juga menyebut mi terampa sebagai mi siantan.

9. Asam Pedas Ikan Baung

Sumber gambar: instagram.com/dodon_jerry

Tak akan ada habisnya kuliner berbahan dasar ikan di Riau. Contohnya saja makanan khas Riau yang satu ini, asam pedas ikan baung atau ikan baung asam pedas. Kuliner ini menggunakan ikan baung, yang terlebih dahulu sudah direndam dengan asam kandis untuk menghilangkan bau amis. Beberapa juga merendam ikan baung dengan asam jawa.

Hasilnya, ikan yang direndam asam akan memiliki cita rasa asam yang meresap hingga bagian daging terdalam. Jadi, saat dimasak dengan aneka bumbu dan rempah lain, menciptakan cita rasa yang asam pedas.

Rasa pedas pada ikan, didapat dari campuran bumbu seperti cabai, jahe, bawang merah, bawang putih, kunyit, dan lengkuas. Asam pedas ikan baung ini sangat gurih dan nikmat jika disantap saat musim penghujan atau cuaca yang dingin karena rempah yang banyak akan menghangatkan tubuh.

For your information, asam pedas ikan baung ini aman untuk dikonsumsi anak-anak, karena daging ikannya lembut dan sudah bebas duri. Kuah asam pedasnya pun tidak terlalu kental, sedikit berkaldu dan masih cair sehingga disukai anak-anak maupun dewasa.

10. Sup Tunjang

Sumber gambar: instagram.com/ririn_8wy

Sup tunjang adalah makanan khas Riau yang berbahan dasar daging dan tulang kaki sapi. Sup ini sangat gurih, lezat, dan kaya akan bumbu. Masyarakat Riau sering mengonsumsi sup tunjang ini saat musim penghujan dan dinikmati bersama dengan keluarga karena memang bisa menghangatkan tubuh.

Sup tunjang, berbahan dasar tulang kaki sapi dan kuah dengan rasa yang khas. Bukan hanya tulang kaki sapi, daging di dekat bagian tulang kaki sapi juga dimasak dalam sup ini. Daging ini sangat lembut karena sudah terlebih dahulu direndam dan direbus dengan rempah-rempah.

Saat disajikan, tulang kaki sapi dan daging ini disiram dengan kuah kaldu hangat yang kaya rempah. Kemudian, ditambahkan juga kentang, wortel, irisan tomat, irisan daun bawang, dan taburan bawang goreng. Sungguh perpaduan yang nikmat dan mantap. Terlebih lagi kamu bisa menikmati sumsum tulang kaki sapi dengan sedotan.

11. Cincalok

Sumber gambar: instagram.com/themeatmensg

Cincalok adalah makanan khas Riau yang terbuat dari fermentasi udang kecil. Udang yang akan dibuat cincalok adalah udang dari genus Acutes yang berukuran kecil-kecil. Sangat jarang menggunakan udang dari genus lain untuk membuat cincalok.

Saat udang sudah terkumpul, langkah selanjutnya adalah mencuci udang dengan air laut, kemudian mencampurnya dengan garam. Setelah dicampur garam, udang akan dibiarkan dalam wadah tembikar tertutup selama 20-30 hari. Jika sudah lewat 30 hari, maka cincalok pun siap diolah.

Biasanya, masyarakat Riau memasak cincalok sebagai campuran pada sambal atau ikan asin. Aroma cincalok ini sangat khas dan nikmat. Tidak akan didapat dari fermentasi udang manapun di luar wilayah Riau. Jadi, selagi kamu bisa datang ke sini, cobalah cincalok yang disajikan bersama dengan sambal, ikan asin, dan nasi hangat.

12. Mi Lendir

Sumber gambar: instagram.com/daithien2_

Namanya mungkin saja sedikit menjijikan, tapi saat kamu mencicipi rasanya, dijamin bikin ketagihan. Mi lendir sama dengan sajian mi khas Riau lainnya yang terbuat dari mie kuning tebal dan kuah yang lezat. Bedanya, kuah mi lendir sangat kental dan kaya bumbu sehingga dianggap mirip lendir.

Kuah mi lendir terbuat dari perpaduan kacang tanah, ubi, dan bumbu lain yang sangat khas Riau. Saat mi sudah direbus, mi akan disajikan di mangkuk atau piring, kemudian ditambahkan irisan telur ayam rebus, tauge rebus, dan potongan cabai rawit. Setelah itu, racikan mi akan disiram dengan kuah kental yang sangat sedap.

13. Bolu Kemojo

Sumber gambar: instagram.com/liliswahyuwardanii

Bolu kemojo berawal dari coba-coba resep bolu yang dilakukan oleh salah seorang warga Riau di tahun 1998. Awalnya, beliau membuat resep bolu seperti biasanya. Namun kemudian ia menambahkan pewarna makanan dan membentuk bolu tersebut.

Bahan pembuat bolu ini sebenarnya biasa saja, yaitu tepung terigu, gula pasir, telur, mentega, santan, dan juga labu kuning. Hasilnya, bolu buatannya mirip dengan bunga kamboja karena warnanya hijau dan ditambahkan taburan wijen di atasnya.

Di Riau, bunga kamboja sering juga disebut sebagai kemojo. Pada akhirnya, bolu inipun disebut sebagai bolu kemojo. Hingga saat ini, bolu kemojo laris diburu wisatawan yang datang karena ingin mencoba cita rasanya yang khas.

14. Bacah Daging

Sumber gambar:
instagram.com/hana.kitchen

Bacah daging adalah makanan khas Riau yang menggunakan daging sapi segar sebagai bahan utamanya. Daging ini kemudian direbus dan dimasak dengan aneka rempah sehingga menghasilkan cita rasa yang gurih, mantap, dan lezat.

Secara tampilan, bacah daging ini mirip dengan rendang yang biasa kamu temukan di nasi padang. Bacah daging berbentuk irisan daging, dengan bumbu cokelat kemerahan yang menyelimuti. Bumbu ini juga sedikit berminyak, persis dengan bumbu rendang.

Tapi, tentu saja rasa bacah daging dan rendang berbeda. Masyarakat Riau menggunakan bahan-bahan yang berbeda untuk bumbu bacah. Kemudian, jika rendang dimakan dengan nasi, bacah daging ini hanya dimakan bersama dengan ketupat saat hari raya Idulfitri.

15. Gulai Belacan

Sumber gambar: instagram.com/fajar_fansoer

Bila gulai di kota ataupun daerah lain menggunakan bahan dasar ikan, daging, atau ikan, maka di Riau gulai menggunakan udang. Ini merupakan sebuah kombinasi kuliner baru di mana udang dimasak dengan kuah gulai. Kamu tentu belum pernah menemukan atau mencobanya di tempat lain.

Namun, bedanya lagi gulai belacan Riau dengan gulai di daerah lain adalah kuah gulai yang berwarna oranye kemerahan. Ini karena perpaduan bumbu gulai belacan yang memang banyak rempah. Jadi, sekilas gulai belacan ini adalah udang yang dimasak dengan bumbu merah.

Bumbu gulai belacan terbuat dari rempah lada, asam jawa, kemiri, dan bahan lainnya. Sedangkan untuk udang yang digunakan adalah udang laut maupun udang sungai (udang tawar). Keduanya sama-sama memiliki cita rasa yang enak dan lezat.

16. Lakse

Sumber gambar: instagram.com/nhmaurineh

Lakse merupakan makanan khas Riau yang berbahan baku mi dan kuah. Makanan ini menggunakan perpaduan bumbu khas Melayu dan Tionghoa pada kuahnya. Kuah lakse terbuat dari santan yang ditambahkan rempah-rempah seperti pedas manis dan ketumbar.

Bedanya dengan mi lain adalah lakse memiliki bentuk mi yang bulat dan lebih tebal dari biasanya. Ini menyerupai kwetiau yang digulung jika dilihat sekilas. Mi di lakse kemudian akan disiram dengan kuah bumbu yang sudah dibuat. Uniknya, baik mi maupun kuah lakse memiliki warna putih.

Oleh sebab itu, agar warnanya tidak monoton putih, lakse sering disajikan bersamaan dengan irisan cabai merah atau cabai yang sudah dihaluskan, irisan daun bawang dan seledri, serta ada juga irisan kubis. Lakse juga sering ditambahkan ikan tongkol atau ikan teri yang sudah ditumbuk halus.

17. Ikan Selais Asap

Sumber gambar: instagram.com/shantidhe

Ikan selais adalah salah satu jenis ikan laut yang banyak ditemukan di Riau. Maka dari itu, tak heran bila pasokan ikan selais di Riau tak akan pernah habis. Nah, salah satu cara untuk mengolah ikan selais ini adalah dengan cara diasap. Masyarakat Riau sering mengonsumsi ikan selais asap yang dimasak dan disajikan dengan nasi hangat.

Cara mengolah ikan selais asap ini adalah terlebih dahulu dengan diasap selama delapan jam. Hal ini dilakukan untuk menciptakan tekstur ikan yang lembut dan juga renyah saat disantap. Proses pengasapan ini juga membuat ikan selais memiliki bau dan cita rasa yang sangat khas.

Setelah melalui proses pengasapan, ikan selais ini akan diolah menjadi beragam masakan. Misalnya saja digoreng dan disajikan dengan sambal, diolah dengan bumbu gulai, dan juga dimasak dengan sambal merah pedas. Kamu bisa menemukan olahan ikan selais ini di rumah makan di Riau.

18. Kue Asidah

Sumber gambar: instagram.com/selviarbaini

Sedikit sulit untuk menemukan kue asidah di Riau saat ini. Kue ini terbilang cukup unik karena memiliki cita rasa manis, tapi juga disajikan dengan bawang goreng. Kue asidah terbuat dari cengkeh, pandan, dan kayu manis untuk memperkuat bau serta rasanya.

Saat sudah matang, kue ini dibentuk mirip bunga cantik seperti mawar dan juga bentuk lain seperti daun. Sehingga, hal ini membuat kesan kue asidah yang manis, gurih, dan unik. Keunikan lain juga ditemukan saat penyajian kue di mana ada taburan bawang goreng di atas kue.

19. Lempok Durian

Sumber gambar: instagram.com/verajj

Jika Jawa Barat terkenal dengan jajanan dodol, maka di Riau ada yang namanya lempok durian. Makanan khas Riau ini memiliki tekstur yang mirip dengan dodol, sedikit kenyal dan lembek.

Lempok durian memiliki warna kecokelatan. Bentuk lempok durian adalah lonjong dengan dibungkus kemasan khas Riau berwarna putih. Semua bahan pembuat dan pembungkus lempok durian ini masih sangat alami sehingga rasa lempok pun terjaga.

Sebagai jajanan, ShopBackers bisa menemukan lempok durian di sentra kuliner maupun pusat oleh-oleh di Kota Riau. Tapi, pusat pembuatan dan penjualan lempok durian ini adalah di Kota Letung dan Kota Tarempa.

Karena banyak sekali makanan khas Riau yang wajib dicoba, rasanya satu hari saja tidak akan cukup untuk menjelajah. Oleh karena itu, kamu bisa bermalam di Riau selama beberapa hari dengan memesan akomodasi dari online travel agent di Indonesia seperti PegiPegi, Agoda, dan Booking.com.

Untuk menghemat budget, gunakan juga promo potongan harga dan cashback dari ShopBack untuk pemesanan akomodasi. Kamu bisa dapat cashback mulai dari 5% hingga 9% dengan promo dari ShopBack!

Baca juga:

  • Oleh Oleh Khas Surabaya
  • Makanan Khas Bali
  • Makanan Khas Surabaya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA