Sakit perut sebelah kiri atas saat hamil 7 bulan

Kram perut saat hamil 7 bulan mungkin akan membuat sebagian ibu khawatir akan kesehatan kehamilannya.

Meski pada kasus-kasus tertentu kram perut bisa menandakan adanya gangguan, tetapi secara umum kram perut saat hamil 7 bulan bukanlah kondisi yang berbahaya.

Agar Anda tidak semakin khawatir, berikut ini penjelasan seputar kondisi perut keram saat hamil 7 bulan.

Kram perut saat hamil 7 bulan tidak selalu berbahaya

Merasakan perutnya kram selama masa kehamilan, termasuk kram perut saat hamil muda maupun saat 7 bulan kehamilan adalah hal yang wajar pada ibu hamil.

Hal yang terpenting adalah selama nyeri tersebut tidak terus menerus terjadi dan disertai gejala lain seperti perdarahan atau demam.

Saat usia kehamilan memasuki 7 bulan, penyebab kram perut yang umum antara lain adalah kontraksi Braxton Hicks dan nyeri ligamen perut. Selain itu, keluhan ibu hamil berupa kembung dan sembelit juga bisa menimbulkan nyeri perut yang terasa seperti kram.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab kram perut saat hamil 7 bulan.

1. Braxton Hicks

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, Anda juga akan merasakan rahim semakin terasa kencang hingga terasa kram. Salah satu penyebabnya adalah Braxton Hicks.

Braxton Hicks adalah kontraksi palsu yang dapat terjadi memasuki setengah akhir periode kehamilan. Jika terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu, kram perut saat hamil 7 bulan ini biasanya jarang muncul dan sekalipun muncul, frekuensinya tidak teratur.

Namun, riset yang diterbitkan National Center for Biotechnology Information memaparkan, Braxton Hicks sebenarnya timbul sejak ibu hamil 6 minggu. Namun, kontraksi palsu ini baru bisa dirasakan pada trimester 2 atau trimester 3 kehamilan.

Umumnya, kontraksi ini tidak membuat ibu hamil merasa kesakitan, meskipun tetap ada perubahan sensasi di area perut.

2. Nyeri ligamen perut

Penyebab kram perut saat hamil 7 bulan lainnya adalah nyeri ligamen perut. Kondisi ini bisanya akan memicu rasa sakit tajam maupun tumpul di area perut bawah ataupun selangka.

Rasa sakit yang muncul biasanya hanya sebentar, tapi memang menyebabkan rasa tidak nyaman.

Kondisi ini dapat terjadi karena seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ligamen yang ada di area perut dan panggul akan terus membesar agar bisa menopang rahim.

Nyeri ligamen perut bisa muncul secara tiba-tiba, saat Anda baru bangun dari posisi duduk, batuk, atau mencoba keluar dari bathtub.

3. Kram karena orgasme

Rasa kram perut juga bisa muncul sesaat setelah Anda merasakan orgasme. Selama kondisi yang dirasakan singkat dan tidak parah, hal ini adalah normal sehingga Anda tidak perlu khawatir.

4. Kembung

Tahukah Anda kalau ibu hamil lebih berisiko mengalami kembung? Sebab saat hamil, perubahan hormon yang terjadi membuat proses pencernaan berlangsung lebih lambat.

Selain itu, karena ukuran rahim yang terus membesar, maka organ tersebut lama-kelamaan semakin menekan lambung dan usus dan membuat perut keram saat hamil 7 bulan lebih sering terjadi.

5. Konstipasi alias sembelit

Pencernaan yang berlangsung lebih lambat juga akan membuat Anda rentan mengalami konstipasi alias sembelit. 

Di saat yang bersamaan, ukuran rahim yang terus membesar juga akan menekan rektum sehingga menyebabkan konstipasi.

6. Pertumbuhan janin

Perut sering kram saat hamil 7 bulan memang bukan hal yang asing. Ini juga bisa terjadi akibat janin yang bertambah besar di dalam rahim.

Di awal kehamilan 7 bulan, berat badan bayi mencapai lebih dari 1 kilogram. Panjangnya pun mencapai 38,6 hingga 39 cm.

Cara mengatasi kram perut saat hamil 7 bulan

Apabila perut keram saat hamil 7 bulan yang Anda alami tidak disertai gejala lain yang mengarah pada gangguan darurat atau berbahaya, maka cobalah melakukan beberapa langkah ini untuk meredakannya di rumah.

1. Membuat tubuh jadi lebih rileks

Untuk membuat tubuh menjadi lebih rileks, Anda bisa berbaring untuk beberapa saat. Cara ini, bisa digunakan untuk meredakan hamil 7 bulan perut kencang yang disebabkan oleh orgasme, nyeri ligamen perut, dan meningkatnya aliran darah ke rahim.

2. Minum lebih banyak air

Cara mengatasi kram perut saat hamil 7 bulan ini membantu meredakan nyeri yang disebabkan oleh dehidrasi, kembung, atau konstipasi.

3. Berendam di air hangat

Berendam di air hangat, selain bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks juga akan meredakan kram perut saat hamil 7 bulan yang terjadi akibat meningkatnya aliran darah ke area rahim.

4. Mengubah posisi tubuh

Mengubah posisi tubuh bisa mengurangi perut keram saat hamil 7 bulan yang disebabkan oleh kontraksi palsu atau Braxton Hicks. Misalnya jika Anda mengalami kram perut saat berdiri, maka cobalah untuk berbaring.

5. Menggunakan sabuk hamil

Sabuk khusus ibu hamil yang banyak tersedia bisa membantu meredakan kram perut akibat nyeri otot perut.

6. Bergerak perlahan-lahan

Saat Anda ingin mengubah posisi, misalnya dari posisi tidur ke posisi duduk, lakukan dengan pelan. Gerakan mendadak dan cepat menyebabkan perut kram saat hamil 7 bulan tak terhindarkan.

7. Pijat

Untuk mengatasi kram perut saat hamil 7 bulan, Anda bisa mendapatkan pijat ibu hamil. Perlu diingat, jangan lakukan pijatan ini secara sembarangan. Anda harus konsultasi dengan dokter kandungan sebelum pijat. 

Selain itu, harus ada terapis khusus ibu hamil yang berpengalaman agar Anda bisa mendapatkan pijatan yang aman.

Segera periksakan diri ke dokter jika muncul gejala ini

Kram perut saat hamil 7 bulan umumnya tidak berbahaya, tetapi wajar jika Anda merasa khawatir. 

Oleh karena itu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai kondisi Anda meski tidak ada tanda-tanda lain yang menunjukkan bahaya.

Anda disarankan untuk langsung menuju ke rumah sakit terdekat apabila kram perut yang dirasakan, juga disertai dengan gejala yang menandakan adanya gangguan kehamilan, seperti:

  • Kram yang parah dan tidak kunjung reda setelah beberapa jam
  • Terjadi perdarahan
  • Keluar keputihan dengan warna sedikit merah jambu
  • Nyeri di area punggung yang tidak biasa muncul
  • Kram terasa seperti nyeri haid yang parah
  • Perut bagian bawah terasa tertekan
  • Perut terasa lunak ketika disentuh
  • Pembengkakan tiba-tiba di wajah, kaki, dan tangan
  • Sakit kepala yang tidak kunjung hilang
  • Penglihatan terganggu, pandangan menjadi kabur
  • Mual dan muntah
  • Demam di atas 37,5 derajat Celcius
  • Sakit saat buang air kecil
  • Urine yang keluar berbau tidak sedap dan disertai darah

Gejala-gejala di atas bisa menandakan berbagai gangguan kehamilan seperti persalinan prematur, preeklampsia, atau bahkan keguguran. Oleh karena itu, apabila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera hubungi dokter.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perut keram saat hamil 7 bulan, segera temui dokter kandungan terdekat atau konsultasikan melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ agar mendapatkan saran yang tepat.

Kenapa ibu hamil sering sakit perut sebelah kiri atas?

Sakit perut bagian atas saat hamil, terutama di sisi kiri, bisa berarti ada masalah dengan limpa. Kemungkinan Bunda mengalami luka atau cedera di organ ini. "Cedera limpa menyebabkan rasa sakit yang hebat dan tiba-tiba.

Apa penyebab sakit perut sebelah kiri saat hamil 7 bulan?

Saat usia kehamilan memasuki 7 bulan, penyebab kram perut yang umum antara lain adalah kontraksi Braxton Hicks dan nyeri ligamen perut. Selain itu, keluhan ibu hamil berupa kembung dan sembelit juga bisa menimbulkan nyeri perut yang terasa seperti kram.

Kenapa ibu hamil 7 bulan perut bagian atas sakit?

Saat perut terus membesar, kulit juga akan meregang. Kondisi ini bisa membuat kulit tertarik dan menimbulkan nyeri yang tajam. Sakit bisa meluas ke perut bagian atas, karena perut yang terus mengembang. Beberapa perawatan kulit bisa membantu Anda meringankan sakit akibat peregangan kulit.

Bahayakah ibu hamil nyeri perut sebelah kiri?

Terkadang perubahan-perubahan tersebut akan membuat calon ibu merasa tidak nyaman. Salah satunya sakit perut sebelah kiri saat hamil yang sering terjadi. Sakit perut atau kram sering terjadi pada masa kehamilan. Kondisi ini sangat wajar dan umumnya tidak berbahaya sehingga tak perlu dikhawatirkan.