Nur Afidah Zalfalia Sagit Selasa, 16 November 2021 - 18:20:00 WIB
Meskipun dengan senjata serta prajurit yang seadanya, rupanya ada banyak daerah di Indonesia yang sulit ditaklukan saat masa penjajahan Belanda.
Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun. Meskipun pada saat itu para penjajah sudah menggunakan sistem persenjataan yang jauh lebih canggih, namun luasnya wilayah Indonesia membuat tidak semua berhasil dikuasai Belanda.
Berikut daerah Indonesia yang sulit ditaklukan Belanda pada saat masa penjajahan, dirangkum iNews.id Selasa (6/11/2021).
1. Aceh
Daerah Indonesia sulit ditaklukan saat penjajahan Belanda yang pertama adalah Aceh. Pada saat itu, Aceh merupakan salah satu wilayah Indonesia yang bisa dikatakan paling “ngeyel” dan paling tangguh untuk ditaklukan penjajah.
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Aceh, para tentara Belanda harus mendapat perlawanan sengit dari para pejuang Aceh. Alhasil, mereka baru bisa menguasai sebagian Aceh di tahun 1912, dan setelah itu Aceh yang sudah lemah dikuasai sepenuhnya sejak tahun 1914. Tapi itu penguasaan itu tidak mutlak, karena perlawanan kecil-kecilan masih terus terjadi hingga para tentara Belanda kehabisan tenaga dan sumber daya.
2. Nias
Nias termasuk daerah Indonesia susah ditaklukan saat penjajahan Belanda. Jauh sebelum Belanda masuk ke wilayah Nias, suku Nias sudah dikenal sebagai bangsa petarung. Bahkan saat Belanda datang di tahun 1825, Suku Nias langsung meneror mereka dengan kemampuannya yang menakjubkan.
Sejak saat itu, Belanda rutin mendatangkan pasukan dan pasokan senjata-senjata modern untuk melawan “keganasan” para petarung Nias. Tapi tetap saja, suku Nias terlalu tangguh hingga mereka kepayahan.
Nias berhasil masuk ke dalam deretan daerah Indonesia sulit ditaklukan saat penjajahan Belanda, pasalnya selama 90 tahun Belanda benar-benar dibuat repot oleh para pejuang Nias, dan mereka hanya bisa menguasai Nias selama 30 Tahun saja.
3. Bali
Selain Aceh dan Nias, Bali juga masuk ke dalam daftar daerah Indonesia sulit ditaklukan saat penjajahan Belanda. Sejak tentara Belanda menginjakkan kakinya di tahun 1846, warga Bali terus melakukan perlawanan sengit.
Bahkan di awal kedatangannya, Belanda benar-benar dibuat pusing oleh ketangguhan para pejuang Bali. Tidak mau kehilangan muka, penjajah Belanda melancarkan strategi kotor yang selama ini berhasil digunakan untuk menaklukan sebagian besar wilayah Indonesia, yakni “devide et impera” alias strategi adu domba. Strategi kotor inilah yang membuat para pejuang Bali menjadi lengah.
4. Tapanuli
Tapanuli masuk ke dalam daerah Indonesia sulit ditaklukan saat penjajahan Belanda, hal ini tidak lepas dari gigihnya perlawanan Kerajaan Batak atas aksi penjajahan yang mereka lakukan.
Perang melawan penjajah yang dimulai sejak tahun 1878 ini, baru berakhir di tahun 1907, setelah Raja Sisingamangaraja XII berhasil dikalahkan penjajah dengan perlawan sengit. Sang raja gugur bersama pasukannya setelah menjalani pertempuran sengit dan brutal demi mempertahankan kawasan Tapanuli dari gempuran penjajah Belanda kala itu.
Editor : Dyah Ayu Pamela
TAG : Penjajahan Belanda tapanuli
Salah satu sejarah yang tidak pernah terlupakan adalah ketika Indonesia pernah dijajah. Kala itu, ada negara Portugis, Belanda hingga Jepang. Negara Belanda termasuk yang paling lama menjajah. Tapi tahukah kamu ternyata ada wilayah yang tidak pernah dijajah Belanda?
Wilayah Tidak Pernah Dijajah Belanda Ada di Sulawesi Tenggara
Siapa sangka ada sebuah tempat di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara yang tidak pernah tersentuh oleh Belanda. Jika dilihat dari peta, tempat ini ada di sisi kaki sebelah kanan Pulau Sulawesi. Dulu Kerajaan Buton sangat berkuasa di situ. Buton merupakan nama kerajaan yang sudah ada sejak tahun 1200-an.
Buton kala itu wilayahnya cukup luas mulai dari Wakatobi, Bau-bau sampai di Kabupaten Buton. Pusat pemerintahannya ada di Benteng Keraton. Wilayah ini benar-benar tidak pernah tersentuh oleh Belanda, bahkan penduduknya tidak pernah mengalami kebijakan kerja paksa yang dilakukan Belanda. Padahal, Buton dianggap wilayah yang strategis.
Saat negara barat seperti Portugis ke Belanda melakukan ekspansi ke Maluku saat mencari rempah, Buton menjadi tempat transit. Namun karena Buton adalah kerajaan yang kuat, Belanda tampaknya tidak mau repot dan mencari masalah. Mereka pun memilih menjalin hubungan yang baik agar mendapatkan rempah-rempah dengan mudah.
Benteng yang ada di Buton bentuknya mirip seperti Benteng Belanda. Hal ini membuktikan bahwa Belanda turut serta dalam pembangunannya. Benteng tersebut tidak berfungsi untuk perang melainkan untuk memantau kapal. Konon, Buton juga sudah memiliki sistem pemerintahan sendiri. Jauh sebelum Indonesia terbentuk.
Kerajaan ini sudah memiliki sistem pemerintahan yang terdiri dari raja, perdana menteri hingga tentara. Buton terus membangun relasi yang baik kepada kapal asing yang melintas di wilayah perairannya. Maka tak heran jika wilayah ini tidak pernah dijajah Belanda. Mereka bahkan memantau pergerakan bajak laut dan mengusirnya.
Pada 1538, Kerajaan Buton berubah nama menjadi Kesultanan Buton di bawah pemerintahan Murhum Sultan Kamuddin Khalifatul Khamis. Hal ini disebabkan dengan masuknya agama Islam ke kerajaan tersebut. Pada 1965, Kesultanan Buton resmi bergabung dengan Indonesia dan akhirnya menjadi provinsi hingga sekarang.
Wilayah yang Sulit Ditaklukan Belanda
Banyak sejarah yang tidak mengungkapkan bahwa ada beberapa wilayah di Indonesia yang sulit ditaklukkan. Memang mereka bukan seperti Buton yang tidak pernah dijajah Belanda. Tapi, Belanda hampir menyerah untuk menaklukkan daerah ini.
1. Aceh
Belanda baru bisa menguasai kawasan Aceh di tahun 1922 alias 33 tahun sebelum Indonesia merdeka. Belanda sulit masuk untuk menguasai Aceh karena pemimpinnya sangat hebat. Bahkan, kekuatan militer Aceh juga dibantu oleh banyak masyarakat sipil. Belanda harus ekstra kerja keras saat perang dengan Aceh.
Selama 41 tahun, akhirnya terjadilah perang besar yang disebut dengan Perang Aceh. Di situlah Belanda akhirnya mengeluarkan banyak pasukan dan senjata. Aceh baru bisa dikuasai oleh Aceh pada 1914. Setelah perang terjadi, warga sekitar Aceh bahkan masih terus melakukan perlawanan hingga akhirnya Jepang menguasai Aceh pada 1942.
2. Nias
Sejak dahulu, Nias memang menjadi salah satu suku yang dikenal dengan budaya bertarung. Sebelum Belanda masuk dan membuat kekacauan, masyarakat Nias memang sudah biasa berperang. Tak heran Belanda lantas langsung diserang oleh warga sekitar yang memang selalu waspada dengan pendatang.
Memang Nias bukan wilayah yang tidak pernah dijajah Belanda. Tapi, Belanda harus berjuang menguasai wilayah ini selama 90 tahun. Belanda mengerahkan begitu banyak pasukan untuk membuat masyarakat menjadi keok dan menyerah secara utuh. Kurang lebih Belanda baru bisa menguasai dengan sempurna pada 1914.
3. Bali
Belanda sukses menguasai Bali pada 1908. Belanda mengalami kesulitan dan selalu mendapatkan perlawanan serius dari kerajaan di Bali. Semua rencana Belanda selalu kalah dengan perlawanan pasukan kerajaan. Perang tersebut akhirnya berjalan sejak tahun 1846 dan akhirnya baru bisa selesai 62 tahun setelahnya.
Pasukan dari kerajaan di Bali sudah mulai lemah dan tidak kuat menghadapi pasukan Belanda. Sebab, pasukan yang diturunkan sangat dalam jumlah yang besar. Akhirnya kerajaan di Bali sudah tidak memiliki daya untuk melawan Belanda yang sangat keji.
Wah ternyata memang ada wilayah di Indonesia yang tidak pernah dijajah Belanda. Selain itu, ada pula sederet wilayah yang cukup sulit ditaklukan oleh Belanda. Bisa dibilang negara kita juga memiliki kekuatan yang tak bisa diremehkan.
Ada banyak hal sejarah yang menarik bukan? Bahkan fakta sejarah tersebut mungkin jarang diketahui banyak orang. Semuanya bisa kamu dapatkan hanya di Bicara Indonesia.
Sumber :
- Ternyata Ada Tempat di Indonesia yang Tidak Pernah Dijajah Belanda – Good News From Indonesia
- Cerita Wilayah Indonesia yang Tidak Pernah Dijajah Belanda – Detik
- Nih 5 Daerah Terkuat di Indonesia yang Paling Susah Ditaklukkan Belanda Selama Penjajahan – Boombastis