Pihak yang melakukan otorisasi dokumen sumber pembelian barang dagangan secara kredit adalah

Deskripsi KegiatanTransaksi retur penjualan terjadi jika perusahaan menerima pengembalian barang dari pelanggan. Pengembalian barang oleh pelanggan harus diotorisasi oleh fungsi penjualan dan diterima oleh fungsi penerimaan.

Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam melaksanakan transaksi retur penjualan adalah:
  1. Fungsi penjualan;
  2. Fungsi penerimaan;
  3. Fungsi gudang;
  4. Fungsi akuntansi.
Fungsi penjualan. Dalam transaksi retur penjualan, fungsi penjualan bertanggung jawab atas penerimaan pemberitahuan mengenai pengembalian barang yang telah dibeli oleh pembeli. Otorisasi penerimaan kembali barang yang telah dijual tersebut dilakukan dengan cara membuat memo kredit yang dikirimkan kepada fungsi penerimaan.

Fungsi penerimaan. Dalam transaksi retur penjualan, fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan barang berdasarkan otorisasi yang terdapat dalam memo kredit yang diterima dari fungsi penjualan.

Fungsi gudang. Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpan kembali barang yang diterima dari retur penjualan setelah barang tersebut diperiksa oleh fungsi penerimaan. Barang yang diterima dari transaksi retur penjualan ini dicatat oleh fungsi gudang dalam kartu gudang.

Fungsi akuntansi. Dalam transaksi retur penjualan, fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan transaksi retur penjualan ke dalam jurnal umum (atau jurnal retur penjualan) dan pencatatan berkurangnya piutang dan bertambahnya persediaan akibat retur penjualan dalam kartu piutang dan kartu persediaan. Di samping itu, fungsi ini juga bertanggung jawab untuk mengirimkan memo kredit kepada pembeli yang bersangkutan.

Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen

Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari transaksi retur penjualan adalah:
  • Jumlah rupiah dari retur penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
  • Jumlah piutang yang berkurang karena adanya retur penjualan.
  • Jumlah harga pokok produk dari persediaan yang dikembalikan oleh pembeli.
  • Nama dan alamat pembeli.
  • Kuantitas produk yang dikembalikan oleh pembeli.
  • Nama wiraniaga yang melakukan penjualan produk yang dikembalikan oleh     pembeli.
  • Otorisasi dari pejabat yang berwenang.
Dokumen yang DigunakanDua dokumen penting yang digunakan dalam transaksi retur penjualan adalah:
  • Memo     kredit;
  • Laporan penerimaan barang.
Memo Kredit. Dalam pencatatan transaksi retur penjualan, memo kredit merupakan dokumen sumber (source document) sebagai dasar pencatatan transaksi tersebut dalam kartu piutang dan jurnal umum atau jurnal retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi penjualan yang memberi perintah kepada fungsi penerimaan untuk menerima barang yang dikembalikan oleh pembeli. Contoh memo kredit dapat dilihat pada Gambar 7.14.Laporan Penerimaan Barang. Dalam transaksi retur penjualan, laporan penerimaan barang merupakan dokumen pendukung yang melampiri memo kredit. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi penerimaan sebagai laporan telah diterima dan diperiksanya barang yang dikembalikan oleh pembeli. Contoh laporan penerimaan barang dapat dilihat pada Gambar 7.15.

Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam transaksi retur penjualan adalah:
  1. Jurnal     umum dan/atau jurnal retur penjualan;
  2. Kartu     piutang;
  3. Kartu     persediaan;
  4. Kartu     gudang.
Jurnal Umum atau Jurnal Retur Penjualan. Berkurangnya pendapatan penjualan dan piutang dagang akibat dari transaksi retur penjualan dicatat dalam jurnal umum, atau jika perusahaan menggunakan jurnal khusus, dicatat dalam jurnal retur penjualan.Berkurangnya beban pokok penjualan dan bertambahnya harga pokok persediaan produk jadi akibat transaksi retur penjualan dicatat dalam jurnal umum. Dengan demikian transaksi retur penjualan dicatat dengan jurnal sebagai berikut:Retur Penjualan         xx      Piutang Dagang         xxUntuk mencatat berkurangnya pendapatan dan piutang akibat transaksi retur penjualan.Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan berkurangnya pendapatan penjualan dan piutang akibat transaksi retur penjualan adalah memo kredit.Persediaan Produk Jadi   xx     Beban Pokok Penjualan    xxUntuk mencatat tambahan harga pokok persediaan produk jadi dan berkurangnya beban pokok penjualan akibat transaksi retur penjualan.Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan tambahan harga pokok persediaan produk jadi dan berkurangnya beban pokok penjualan akibat transaksi retur penjualan adalah bukti memorial.Kartu Piutang. Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu piutang yang dalam transaksi retur penjualan digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang kepada debitur tertentu akibat dari transaksi tersebut. Kartu Persediaan. Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu persediaan yang dalam transaksi retur penjualan digunakan untuk mencatat bertambahnya jenis persediaan produk jadi tertentu akibat dari transaksi tersebut. Kartu Gudang. Catatan ini diselenggarakan oleh Bagian Gudang untuk mencatat bertambahnya jenis persediaan produk jadi tertentu akibat dari transaksi retur penjualan.

Jaringan Prosedur dalam Sistem Retur Penjualan

Jaringan prosedur dalam sistem retur penjualan adalah sebagai berikut:
  • Prosedur pembuatan memo kredit;
  • Prosedur penerimaan barang;
  • Prosedur pencatatan retur penjualan.
Prosedur Pembuatan Memo Kredit. Berdasarkan pemberitahuan retur penjualan dari pembeli, dalam prosedur ini fungsi penjualan membuat memo kredit yang memberikan perintah kepada fungsi penerimaan untuk menerima barang dari pembeli tersebut dan kepada fungsi akuntansi untuk mencatat pengurangan piutang kepada pembeli yang bersangkutan.Prosedur Penerimaan Barang. Dalam prosedur ini fungsi penerimaan menerima dari pembeli berdasarkan perintah dalam memo kredit yang diterima dari fungsi penjualan. Atas penerimaan barang tersebut fungsi penerimaan membuat laporan penerimaan barang untuk melampiri memo kredit yang dikirim ke fungsi akuntansi.Prosedur Pencatatan Retur Penjualan. Dalam prosedur ini transaksi berkurangnya piutang dagang dan pendapatan penjualan akibat dari transaksi retur penjualan dicatat oleh fungsi akuntansi ke dalam jurnal umum atau jurnal retur penjualan dan ke dalam buku pembantu piutang. Dalam prosedur ini pula berkurangnya beban pokok penjualan dan bertambahnya harga pokok persediaan dicatat oleh fungsi akuntansi ke dalam jurnal umum dan dalam buku pembantu persediaan.Unsur Pengendaiian InternalUnsur-unsur pengendaiian internal yang seharusnya ada dalam sistem penjualan dirancang untuk mencapai tujuan pokok sistem pengendaiian akuntansi berikut ini: menjaga aset perusahaan (piutang dagang dan persediaan produk jadi) dan menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi (piutang dagang dan pendapatan penjualan).Untuk merancang unsur-unsur pengendaiian akuntansi yang diterapkan dalam sistem retur penjualan, unsur pokok sistem pengendaiian internal yang terdiri dari organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat dirinci lebih lanjut pada Gambar 7.17.

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

34 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Proses pembelian  merupakan hal yang terpenting dalam suatu proses bisnis. Setiap kegiatan bisnis pasti melakukan proses pembelian, baik itu yang bergerak dalam bidang jasa, jual beli, ataupun industri. Proses pembelian dapat dilakukan secara tunai dan kredit. Kali ini penulis akan sedikit membahas mengenai pembelian secara kredit.

***

Pengertian pembelian menurut Galloway dkk. (2000:31).“The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat

Pengertian Pembelian kredit menurut (Mulyadi:2002) adalah pembelian yang dilakukan oleh perusahaan yang dalam pembayarannya dilakukan secara bertahap atau secara angsuran kepada pemasok. Dalam pembelian kredit umumnya sebelum melakukan transaksi pembelian harus mendapat otorisasi terhadap pembelian yang dilakukan.

Informasi dalam Pembelian Kredit

Pada sistem pembelian umumnya diperlukan informasi-informasi sebagai berikut :

  1. Jumlah barang yang harus dipesan. Catatan diambil berdasarkan catatan dibagian gudang.
  2. Jumlah order pembelian yang diterbitkan setiap periode.
  3. Barang yang diorder yang belum diterima barangnya.
  4. Jumlah hutang yang akan jatuh tempo (0-30, 31-60, 61-90, lebih 90hari).
  5. Informasi pembelian berdasarkan barang, supplier, maupun faktur atau urutan pembelian.
  6. Informasi hutang berdasarkan supplier, maupun urutan pembayaran hutang.

Divisi yang Terkait dalam Pembelian Kredit

  1. Divisi Gudang Mencatat persediaan barang. Berkoordinasi dengan divisi produksi untuk menentukan bahan baku apa saja yang akan dibeli.
  2. Divisi Pembelian Divisi pembelian bertanggung jawab dalam menentukan pemasok/suplier, harga, jenis atau tipe barang yang sudah disesuaikan menurut standar perusahaan.
  3. Divisi Penerimaan Divisi penerimaan bertanggung jawab atas penerimaan barang yang masuk dan menjadi tempat pengecekan suatu barang layak atau tidak digunakan didalam perusahaan.
  4. Divisi Akuntansi Divisi akuntansi bertanggung jawab terhadap pencatatan pembelian dan menginput data ke dalam sistem yang nantinya akan ditindak lanjuti oleh divisi keuangan.Lalu mencatat hutang pebelian kredit dan menyusun catatn hutang perusahaan.
  5. Divisi Keuangan Divisi Keuangan bertanggung jawab atas proses pembayaran.

Dokumen yang DIgunakan dalam Pembelian Kredit

  1. Surat permintaan pembelian Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh divisi gudang untuk meminta divisi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat permintaan pembelian.
  2. Surat permintaan penawaran harga Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat berulang kali terjadi (tidak repetitif), yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
  3. Surat order pembelian Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih.
  4. Laporan penerimaan barang Dokumen ini dibuat oleh divisi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.
  5. Surat perubahan order pembelian Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang, spesifikasi, penggantian atau hal lain yang bersangkutan dengan perubahan bisnis. Biasanya perubahan tersebut diberitahukan kepada pemasok secara resmi dengan menggunakan surat perubahan order pembelian.
  6. Bukti kas keluar Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok.

Prosedur Pembelian Kredit

Page 2

Proses pembelian  merupakan hal yang terpenting dalam suatu proses bisnis. Setiap kegiatan bisnis pasti melakukan proses pembelian, baik itu yang bergerak dalam bidang jasa, jual beli, ataupun industri. Proses pembelian dapat dilakukan secara tunai dan kredit. Kali ini penulis akan sedikit membahas mengenai pembelian secara kredit.

***

Pengertian pembelian menurut Galloway dkk. (2000:31).“The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat

Pengertian Pembelian kredit menurut (Mulyadi:2002) adalah pembelian yang dilakukan oleh perusahaan yang dalam pembayarannya dilakukan secara bertahap atau secara angsuran kepada pemasok. Dalam pembelian kredit umumnya sebelum melakukan transaksi pembelian harus mendapat otorisasi terhadap pembelian yang dilakukan.

Informasi dalam Pembelian Kredit

Pada sistem pembelian umumnya diperlukan informasi-informasi sebagai berikut :

  1. Jumlah barang yang harus dipesan. Catatan diambil berdasarkan catatan dibagian gudang.
  2. Jumlah order pembelian yang diterbitkan setiap periode.
  3. Barang yang diorder yang belum diterima barangnya.
  4. Jumlah hutang yang akan jatuh tempo (0-30, 31-60, 61-90, lebih 90hari).
  5. Informasi pembelian berdasarkan barang, supplier, maupun faktur atau urutan pembelian.
  6. Informasi hutang berdasarkan supplier, maupun urutan pembayaran hutang.

Divisi yang Terkait dalam Pembelian Kredit

  1. Divisi Gudang Mencatat persediaan barang. Berkoordinasi dengan divisi produksi untuk menentukan bahan baku apa saja yang akan dibeli.
  2. Divisi Pembelian Divisi pembelian bertanggung jawab dalam menentukan pemasok/suplier, harga, jenis atau tipe barang yang sudah disesuaikan menurut standar perusahaan.
  3. Divisi Penerimaan Divisi penerimaan bertanggung jawab atas penerimaan barang yang masuk dan menjadi tempat pengecekan suatu barang layak atau tidak digunakan didalam perusahaan.
  4. Divisi Akuntansi Divisi akuntansi bertanggung jawab terhadap pencatatan pembelian dan menginput data ke dalam sistem yang nantinya akan ditindak lanjuti oleh divisi keuangan.Lalu mencatat hutang pebelian kredit dan menyusun catatn hutang perusahaan.
  5. Divisi Keuangan Divisi Keuangan bertanggung jawab atas proses pembayaran.

Dokumen yang DIgunakan dalam Pembelian Kredit

  1. Surat permintaan pembelian Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh divisi gudang untuk meminta divisi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat permintaan pembelian.
  2. Surat permintaan penawaran harga Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat berulang kali terjadi (tidak repetitif), yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
  3. Surat order pembelian Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih.
  4. Laporan penerimaan barang Dokumen ini dibuat oleh divisi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.
  5. Surat perubahan order pembelian Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang, spesifikasi, penggantian atau hal lain yang bersangkutan dengan perubahan bisnis. Biasanya perubahan tersebut diberitahukan kepada pemasok secara resmi dengan menggunakan surat perubahan order pembelian.
  6. Bukti kas keluar Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok.

Prosedur Pembelian Kredit


Lihat Money Selengkapnya

Page 3

Proses pembelian  merupakan hal yang terpenting dalam suatu proses bisnis. Setiap kegiatan bisnis pasti melakukan proses pembelian, baik itu yang bergerak dalam bidang jasa, jual beli, ataupun industri. Proses pembelian dapat dilakukan secara tunai dan kredit. Kali ini penulis akan sedikit membahas mengenai pembelian secara kredit.

***

Pengertian pembelian menurut Galloway dkk. (2000:31).“The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat

Pengertian Pembelian kredit menurut (Mulyadi:2002) adalah pembelian yang dilakukan oleh perusahaan yang dalam pembayarannya dilakukan secara bertahap atau secara angsuran kepada pemasok. Dalam pembelian kredit umumnya sebelum melakukan transaksi pembelian harus mendapat otorisasi terhadap pembelian yang dilakukan.

Informasi dalam Pembelian Kredit

Pada sistem pembelian umumnya diperlukan informasi-informasi sebagai berikut :

  1. Jumlah barang yang harus dipesan. Catatan diambil berdasarkan catatan dibagian gudang.
  2. Jumlah order pembelian yang diterbitkan setiap periode.
  3. Barang yang diorder yang belum diterima barangnya.
  4. Jumlah hutang yang akan jatuh tempo (0-30, 31-60, 61-90, lebih 90hari).
  5. Informasi pembelian berdasarkan barang, supplier, maupun faktur atau urutan pembelian.
  6. Informasi hutang berdasarkan supplier, maupun urutan pembayaran hutang.

Divisi yang Terkait dalam Pembelian Kredit

  1. Divisi Gudang Mencatat persediaan barang. Berkoordinasi dengan divisi produksi untuk menentukan bahan baku apa saja yang akan dibeli.
  2. Divisi Pembelian Divisi pembelian bertanggung jawab dalam menentukan pemasok/suplier, harga, jenis atau tipe barang yang sudah disesuaikan menurut standar perusahaan.
  3. Divisi Penerimaan Divisi penerimaan bertanggung jawab atas penerimaan barang yang masuk dan menjadi tempat pengecekan suatu barang layak atau tidak digunakan didalam perusahaan.
  4. Divisi Akuntansi Divisi akuntansi bertanggung jawab terhadap pencatatan pembelian dan menginput data ke dalam sistem yang nantinya akan ditindak lanjuti oleh divisi keuangan.Lalu mencatat hutang pebelian kredit dan menyusun catatn hutang perusahaan.
  5. Divisi Keuangan Divisi Keuangan bertanggung jawab atas proses pembayaran.

Dokumen yang DIgunakan dalam Pembelian Kredit

  1. Surat permintaan pembelian Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh divisi gudang untuk meminta divisi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat permintaan pembelian.
  2. Surat permintaan penawaran harga Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat berulang kali terjadi (tidak repetitif), yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
  3. Surat order pembelian Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih.
  4. Laporan penerimaan barang Dokumen ini dibuat oleh divisi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.
  5. Surat perubahan order pembelian Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang, spesifikasi, penggantian atau hal lain yang bersangkutan dengan perubahan bisnis. Biasanya perubahan tersebut diberitahukan kepada pemasok secara resmi dengan menggunakan surat perubahan order pembelian.
  6. Bukti kas keluar Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok.

Prosedur Pembelian Kredit


Lihat Money Selengkapnya

Page 4

Proses pembelian  merupakan hal yang terpenting dalam suatu proses bisnis. Setiap kegiatan bisnis pasti melakukan proses pembelian, baik itu yang bergerak dalam bidang jasa, jual beli, ataupun industri. Proses pembelian dapat dilakukan secara tunai dan kredit. Kali ini penulis akan sedikit membahas mengenai pembelian secara kredit.

***

Pengertian pembelian menurut Galloway dkk. (2000:31).“The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat

Pengertian Pembelian kredit menurut (Mulyadi:2002) adalah pembelian yang dilakukan oleh perusahaan yang dalam pembayarannya dilakukan secara bertahap atau secara angsuran kepada pemasok. Dalam pembelian kredit umumnya sebelum melakukan transaksi pembelian harus mendapat otorisasi terhadap pembelian yang dilakukan.

Informasi dalam Pembelian Kredit

Pada sistem pembelian umumnya diperlukan informasi-informasi sebagai berikut :

  1. Jumlah barang yang harus dipesan. Catatan diambil berdasarkan catatan dibagian gudang.
  2. Jumlah order pembelian yang diterbitkan setiap periode.
  3. Barang yang diorder yang belum diterima barangnya.
  4. Jumlah hutang yang akan jatuh tempo (0-30, 31-60, 61-90, lebih 90hari).
  5. Informasi pembelian berdasarkan barang, supplier, maupun faktur atau urutan pembelian.
  6. Informasi hutang berdasarkan supplier, maupun urutan pembayaran hutang.

Divisi yang Terkait dalam Pembelian Kredit

  1. Divisi Gudang Mencatat persediaan barang. Berkoordinasi dengan divisi produksi untuk menentukan bahan baku apa saja yang akan dibeli.
  2. Divisi Pembelian Divisi pembelian bertanggung jawab dalam menentukan pemasok/suplier, harga, jenis atau tipe barang yang sudah disesuaikan menurut standar perusahaan.
  3. Divisi Penerimaan Divisi penerimaan bertanggung jawab atas penerimaan barang yang masuk dan menjadi tempat pengecekan suatu barang layak atau tidak digunakan didalam perusahaan.
  4. Divisi Akuntansi Divisi akuntansi bertanggung jawab terhadap pencatatan pembelian dan menginput data ke dalam sistem yang nantinya akan ditindak lanjuti oleh divisi keuangan.Lalu mencatat hutang pebelian kredit dan menyusun catatn hutang perusahaan.
  5. Divisi Keuangan Divisi Keuangan bertanggung jawab atas proses pembayaran.

Dokumen yang DIgunakan dalam Pembelian Kredit

  1. Surat permintaan pembelian Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh divisi gudang untuk meminta divisi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat permintaan pembelian.
  2. Surat permintaan penawaran harga Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat berulang kali terjadi (tidak repetitif), yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
  3. Surat order pembelian Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih.
  4. Laporan penerimaan barang Dokumen ini dibuat oleh divisi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.
  5. Surat perubahan order pembelian Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang, spesifikasi, penggantian atau hal lain yang bersangkutan dengan perubahan bisnis. Biasanya perubahan tersebut diberitahukan kepada pemasok secara resmi dengan menggunakan surat perubahan order pembelian.
  6. Bukti kas keluar Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok.

Prosedur Pembelian Kredit


Lihat Money Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA