Perut kaku saat hamil 5 bulan

Halodoc, Jakarta – Selama menjalani masa kehamilan, umumnya wanita akan mengalami banyak perubahan. Mulai dari perubahan fisik hingga masalah kesehatan. Salah satunya adalah perubahan perut yang akan semakin membesar dan menonjol.

Pada trimester pertama, biasanya tonjolan perut atau dikenal juga dengan istilah baby bump memang begitu terlihat. Namun pada trimester dua dan tiga, baby bump tentu akan terlihat sangat jelas. Ini karena janin berkembang semakin membesar dalam rahim.


Baca juga: Hal yang Terjadi pada Otak saat Hamil

Dengan berkembangnya bayi dalam kandungan tentu akan membuat perut ibu terasa semakin keras pada tiap semesternya. Sebaiknya ibu jangan khawatir, karena ini adalah hal yang normal pada masa kehamilan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika ibu memiliki perut yang keras selama masa kehamilan.

Berikut adalah alasan mengapa perut ibu terasa keras selama masa kehamilan.

1. Uterus

Bayi berkembang dalam rahim yang berada di rongga panggul antara kandung kemih dan rektum. Tentu hal ini akan bertambah besar seiring berkembanganya bayi dalam kandungan. Ini yang biasanya membuat perut terasa kencang, karena adanya tekanan pada perut. Biasanya ini juga terjadi pada awal-awal kehamilan atau trimester pertama.

2. Perkembangan Pada Kerangka Janin

Biasanya perut yang mengeras akibat berkembangnya kerangka pada janin saat kehamilan memasuki trimester dua. Bayi yang berkembang lebih besar juga akan membuat perluasan tempat pada rahim yang membuat perut menjadi lebih kencang dan berisi.

3. Sembelit

Selain perkembangan bayi dalam kandungan, perut keras juga bisa disebabkan oleh sembelit. Sebaiknya ibu hamil banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan serat dalam tubuh. Dengan begitu, ibu hamil akan terhindar dari sembelit dan pencernaan menjadi lancar.

4. Kontraksi

Biasanya ketika memasuki usia kehamilan trimester kedua dan tiga, ibu akan mengalami kontraksi palsu. Kontraksi palsu ini juga bisa mengakibatkan perut ibu menjadi keras dan kencang. Sebaiknya, ibu mengenal rasa kontraksi palsu dan kontraksi yang sesungguhnya dengan meminta informasi dari dokter.

5. Pergerakan Bayi

Pada kehamilan trimester ketiga, biasanya perut yang kencang disebabkan oleh pergerakan bayi dalam rahim. Biasanya pada saat bayi berganti posisi atau menendang-nendang perut ibu, maka perut akan terasa kencang. Tentu hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Pergerakan bayi yang normal menandakan bahwa bayi sehat dalam kandungan.

Waspada Perut Kencang Tanda Keguguran

Pada usia kehamilan trimester pertama atau yang disebut usia 3 bulan pertama kehamilan (0-12 minggu), biasanya perut belum terlalu keras. Pada usia kehamilan ini, rahim sudah mulai berkembang dan meregang. Bayi pun akan cepat berkembang di usia ini, sehingga perut terkadang terasa sangat kencang.

Jika perut ibu terasa keras disertai rasa nyeri seperti mau menstruasi dan disertai bercak darah, sebaiknya ibu segera periksa kesehatan ibu dan kandungan ke dokter. Ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti keguguran.

Baca juga: Ini Dia 5 Jenis Kontraksi Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Jika ibu mengalami perut yang mengeras ketika masa kehamilan, sebaiknya ibu tidak khawatir. Untuk masalah nutrisi, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan sehat dan minum air yang cukup untuk kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai kesehatan ibu hamil, ibu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui aplikasi App Store atau Google Play!

Halodoc, Jakarta – Selain perubahan ukuran perut, wanita yang tengah hamil juga mungkin akan mengalami gangguan pada bagian tersebut. Selama hamil, calon ibu mungkin akan mengalami rasa tidak nyaman, misalnya mengalami perut terasa kencang. Kondisi ini tidak jarang membuat wanita hamil menjadi khawatir dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.

Perubahan yang terjadi mendadak pada ibu hamil memang sebaiknya diwaspadai, tetapi hal ini sebaiknya tidak membuat calon ibu terlalu khawatir. Perut terasa kencang sebenarnya merupakan kondisi wajar yang dialami oleh ibu hamil. Pengencangan ini bisa dimulai sejak trimester pertama saat rahim sedang berkembang maupun di trimester ketiga. Lantas, apa saja penyebabnya? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

Baca juga: Bisakah Hamil Geriatri Melahirkan Normal?

Mengetahui Penyebab Perut Kencang

Perut terasa kencang adalah hal yang normal terjadi pada ibu hamil. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal, seperti perkembangan janin, pergerakan bayi, hingga kemungkinan masalah yang serius. Jangan abaikan perut kencang yang disertai dengan rasa nyeri dan muncul secara tiba-tiba. Berikut berbagai kondisi yang bisa memicu perut kencang dan nyeri, di antaranya:

  1. Perkembangan Janin

Pada trimester pertama, perut yang mengencang disebabkan oleh janin dan rahim yang terus berkembang. Hal ini membuat otot perut ibu tertarik menjadi lebih lebar, sehingga mungkin menimbulkan rasa nyeri. Biasanya, perut kencang karena perkembangan janin akan mereda dengan sendirinya atau setelah ibu mengatur posisi tubuh yang nyaman.

  1. Kembung dan Gas

Ibu hamil juga bisa mengalami perut kencang akibat kembung atau gas di dalam lambung. Hal ini membuat perut terasa penuh dan memicu rasa tidak nyama. Perut kencang juga bisa terjadi karena pergerakan bayi yang terjadi di dalam perut. Umumnya, kondisi ini sering dirasakan pada usia kehamilan yang lebih tua.

Baca juga: Ini Dia 5 Jenis Kontraksi Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

  1. Round Ligament

Beberapa ligamen mengelilingi dan menyokong uterus dalam perkembangannya selama masa kehamilan, salah satunya bernama ligamentum teres uteri atau round ligament. Pada trimester kedua,  round ligament ini bisa terasa nyeri, kondisi ini dinamakan round ligament pain. Rasa sakit ini bisa meluas dari daerah perut atau pinggul sampai ke pangkal paha. Namun ibu tidak perlu khawatir, karena round ligament pain ini dianggap normal.

  1. Keguguran

Namun hati-hati, perut terasa kencang di minggu-minggu pertama usia kehamilan juga bisa menjadi pertanda kemungkinan keguguran atau persalinan prematur. Berikut ciri-ciri perut kencang yang bisa jadi pertanda keguguran:

  • Perut terasa sesak atau kram.

  • Punggung bawah terasa sakit.

  • Ada bercak atau pendarahan.

  • Ada cairan atau jaringan yang keluar dari Miss V.

Bila perut ibu tidak hanya terasa kencang, tetapi juga menyakitkan dan disertai dengan tanda-tanda keguguran, segera periksakan diri ke dokter.

  1. Kontraksi

Jika perut kencang terjadi di masa-masa akhir kehamilan, bisa jadi itu adalah kontraksi yang berarti kehamilan sudah dekat. Bila ibu sudah berganti posisi dan beristirahat, tetapi kontraksi tidak juga hilang, maka itu adalah kontraksi yang sebenarnya. Kontraksi persalinan akan timbul dengan jeda yang teratur dan berlangsung kira-kira selama setengah hingga satu menit lamanya. Menjelang persalinan, waktu jeda kontraksi akan semakin memendek dan kontraksi semakin lama akan semakin kuat.

Baca juga: Masuk Trimester Ketiga Kenali Tanda-tanda Akan Melahirkan

  1. Irritable Uterus

Perut kencang juga bisa terjadi karena irritable uterus. Kondisi ini terjadi apabila otot rahim berkontraksi tapi tidak menyebabkan perubahan di dalam serviks ataupun persalinan. Sensasi perut kencang pada irritable uterus hampir mirip dengan Braxton-Hicks. Bedanya, kondisi irritable uterus disebabkan karena ibu hamil kurang istirahat atau kurang asupan cairan. Begitu ibu memenuhi cairan tubuh dengan banyak minum air putih, kontraksi akan segera berkurang.

Bila kondisi perut kencang tidak kunjung hilang, bahkan semakin kuat, sebaiknya ibu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah persalinan prematur. Ibu juga bisa membicarakan kondisi kehamilan dengan dokter lewat aplikasi Halodoc. Hubungi dokter untuk meminta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.