Pernyataan yang benar tentang sifat elektrolit pada senyawa kovalen kecuali

Jakarta -

Larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit adalah sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya.

Larutan elektrolit adalah larutan yang zatnya mampu menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air, sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang zatnya tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Mengapa larutan non-elektrolit tidak bisa menghantarkan listrik, sedangkan larutan elektrolit bisa?

Ilmuwan asal Swedia bernama Svante August Arrhenius, pada tahun 1887 menjelaskan tentang peristiwa hantaran arus listrik melalui larutan dengan teori ionisasi.

Berdasarkan Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena di dalamnya mengandung ion-ion, yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itu lah yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dalam larutan, seperti dikutip dalam modul Guru Pembelajar Keahlian Kimia Kesehatan oleh Eti Suherti.

Oleh sebab itu, banyak sedikitnya ion yang terjadi pada ionisasi merupakan penentu dari besarnya daya hantar listrik yang terkandung pada larutan elektrolit.

Semakin banyak ion dalam larutan, maka daya hantar listriknya akan semakin kuat. Dimana hal tersebut tidak lah bisa ditemukan pada larutan non-elektrolit.

Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit di bawah ini ya!

Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit bisa disebut juga dengan konduktor elektrik. Jenis larutan ini ada yang sifatnya kuat dan lemah.

Ciri-ciri larutan elektrolit adalah :

  1. Larutannya mampu menghantarkan arus listrik dengan baik dan kuat.
  2. Ditandai dengan lampu yang menyala, serta banyak mengandung gelembung gas ketika diuji dengan alat penguji elektrolit.
  3. Elektrolit kuat dalam air, akan terionisasi sempurna sehingga derajat ionisasi (𝛼) = 1. 𝛼 = jumlah mol yang terionisasi : jumlah mol zat mula-mula
  4. Larutan elektrolit kuat terdiri atas kelompok larutan-larutan basa kuat, asam kuat, dan garam (kecuali garam merkuri). Pada larutan elektrolit kuat, senyawa dalam air akan terionisasi sempurna dan menghasilkan ion-ion yang banyak.

Contoh larutan elektrolit kuat:

Basa = KOH, NaOH, radium (Ra), dan basa dari golongan I A dan II A lainya (kecuali Be(OH)₂ dan Mg(OH)₂)Asam = HCI, HBr, HI, HNO₃, HCIO₃, HCIO₄

Garam = NaCI, K₂SO₄, CaCI₂, AICI₃

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang masih bisa menghantarkan listrik, tapi sifatnya lemah sehingga lampu tidak terlalu bisa menyala dengan terang.

Ciri-ciri larutan elektrolit lemah:

  1. Senyawa dalam air terionisasi yang sebagiannya akan menghasilkan ion-ion yang sedikit.
  2. Larutan elektrolit lemah terdiri atas larutan basa lemah dan asam lemah.
  3. Menghantarkan jumlah listrik sedikit atau lemah
  4. Derajat ionisasi (𝛼), 0 < (𝛼) < 1.

Contoh larutan elektrolit lemah:

Basa = Be(OH)₂, Mg(OH)₂, dan beberapa basa dari logam transisi.
Asam = HNO₂, H₃PO₃, H₃PO₄, H₂SO₃, HCN, H₂CO₃, HF

Larutan Non Elektrolit

Seperti namanya, larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Jika disekitar penghantar listrik (electrode) tidak muncul gelembung-gelembung gas, dan lampu tidak menyala ketika diuji.

Ciri-ciri dari larutan non-elektrolit:

  1. Pada larutan non elektrolit, senyawa dalam air tidak mengalami proses ionisasi.
  2. Larutan non-elektrolit tidak dapat terionisasi dalam air, maka 𝛼 = 0.
  3. Larutan non-elektrolit terdiri atas kelompok senyawa organik molekular yang larut.
  4. Tidak menghantarkan arus listrik

Contoh larutan non-elektrolit diantaranya:

Sukrosa (C₁₂H₂₂O₁₁)Glukosa (C₆H₁₂O₆)Urea (CO(NH2)2), Larutan etanol (C2H5OH)

Vitamin C.

Jenis Ikatan dalam Senyawa Elektrolit dan Non-elektrolit

Senyawa akan terbentuk apabila suatu unsur saling berikatan dengan satu sama lain. Cara unsur-unsur yang berikatan dalam membentuk suatu molekul berbeda-beda, yang akan dipengaruhi oleh sifat-sifatnya.

Melansir modul Kimia Paket C Setara SMA/MA karya Mia Rahmi Fauziah, jika ditinjau dari ikatannya, senyawa termasuk elektrolit yang terbentuk dari adanya ikatan ion dan ikovalen polar, sedangkan senyawa yang terbentuk dengan ikatan kovalen non-polar adalah termasuk dalam larutan non-elektrolit.

1. Senyawa ion

Senyawa ion adalah senyawa yang memiliki ion (meliputi basa dan garam), contohnya adalah NaCl. NaCi terbentuk dari ion Na+ dan ion Cl-. Ikatan ini terbentuk oleh atom logam dan atom non logam.

Senyawa ion yang dilarutkan atau dilekehkan dalam air, akan mengalami ionisasi sempurna sehingga termasuk elektrolit kuat. Ion-ion NaCl dalam wujud padatnya tidak dapat bergerak bebas, sehingga tidak bisa menghantarkan listrik. Namun, apabila senyawa ion ini dilarutkan, maka ion-nya mampu bergerak bebas sehingga bisa menghantarkan listrik.

2. Senyawa Kovalen

Senyawa kovalen terdiri dari molekul-molekul yang memiliki sifat netral dan tidak dapat menghantarkan listrik. Namun, mengapa pada senyawa kovalen HCl mampu menghantarkan listrik? Senyawa kovalen bersifat polar yang terdapat gaya tarik menarik untuk memutuskan ikatan-ikatan tertentu antar molekul.

Sehingga, jika dilarutkan dalam air (pelarut polar) akan mengalami ionisasi yang bisa menghantarkan listrik. Hanya larutan senyawa kovalen polar saja yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan senyawa kovalen non-polar tidak.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Semoga detikers jadi lebih paham ya!

Simak Video "Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon"


[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)

Pernah dengar istilah larutan elektrolit dan non elektrolit? Elo penasaran gak sih kenapa listrik bisa mengalir di air? Nah, fenomena ini adalah salah satu fenomena yang berhubungan dengan contoh larutan elektrolit.

Atau mungkin elo pernah ngerasain pas rumah kalian kebanjiran, lampu atau listrik rumah kalian justru malah dimatiin sama pihak PLN? Lagi-lagi karena ini berkaitan dengan sifat larutan elektrolit dan non elektrolit. 

Ternyata banyak fenomena dalam hidup yang berhubungan dengan larutan elektrolit dan non elektrolit. Tapi apa pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit sebenarnya ya?

Jika salah satu alasan mematikan listrik dalam keadaan banjir adalah takut listriknya mengalir di dalam air, lalu sebenarnya apakah semua jenis air atau larutan juga bisa menghantarkan listrik? Gimana kalau air cuka? Air gula? Atau air garam?

Selama ini kita pasti mengira bahwa semua jenis air merupakan konduktor, namun pada tahun 2016 seperti dilansir dari Science Alert, berdasarkan penelitian yang dipimpin oleh Mark Johnson dari Yale University menyatakan bahwa air yang benar-benar murni tidak menghantarkan listrik, dikarenakan kekurangan elektron bebas. 

Namun kebanyakan air yang ada di alam kita sudah bercampur dengan berbagai jenis sedimen dan mineral yang kemudian mengionisasi molekul air, dan membuat memungkinkannya untuk menghantarkan listrik. Inilah mengapa air atau H2O adalah salah satu contoh larutan elektrolit lemah.

Selain larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah ternyata ada juga larutan senyawa non elektrolit lho. Apa aja ya contoh larutan elektrolit kuat dan lemah serta larutan non elektrolit?

Daripada bingung, so kuy baca artikel ini sampe abis buat penjelasan lebih detailnya tentang dan non elektrolit!

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!

Pengertian Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Sebelum mengenal jenis-jenis larutan, elo harus bisa menjawab pertanyaan apa pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit?

Pertama-tama, arti kata “larutan”, di mana larutan tidak sama dengan air, melainkan merupakan suatu campuran yang bersifat homogen, yang terdiri dari dua atau lebih zat. 

Yang dimaksud larutan bersifat homogen adalah larutan memiliki komposisi yang merata atau setiap bagian volumenya akan memiliki komposisi atau sifat yang sama. 

Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut atau solut, dan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat lain disebut pelarut.

Misalnya larutan gula, maka gula merupakan zat terlarut, dan air merupakan pelarut.

Larutan sendiri memiliki banyak jenisnya, di antaranya adalah larutan elektrolit dan larutan non elektrolit yang akan gue bahas lebih lanjut di bawah ini. 

Larutan Elektrolit

Pertanyaan apa yang dimaksud larutan elektrolit secara sederhana bisa elo jawab kalo larutan elektrolit adalah larutan yang memiliki partikel-partikel berupa ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. 

Dari penjelasan singkat di atas, mungkin elo bakal bertanya-tanya, kenapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik? Arus listrik diteruskan oleh larutan elektrolit dengan mekanisme seperti apa? 

Berdasar proses pembentukan ion-ionnya (ionisasi), larutan elektrolit memiliki dibagi menjadi 2 jenis, yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. 

  • Larutan Elektrolit Kuat adalah larutan elektrolit yang terurai sempurna menjadi ion atau mengalami ionisasi sepenuhnya dalam larutan air atau dalam keadaan lebur. 

Karena sifat inilah larutan yang dapat menghantarkan listrik paling baik adalah larutan yang masuk dalam kelompok larutan elektrolit kuat. 

Ciri-ciri larutan elektrolit kuat adalah larutan yang sepenuhnya terionisasi untuk membentuk ion bebas ketika dilarutkan, dan tidak ada molekul netral yang terbentuk dalam larutan. 

Semakin banyak tersedianya ion bebas dalam suatu elektrolit, semakin besar kapasitasnya untuk membawa atau menghantarkan arus.

Terus apa aja sih contoh larutan elektrolit kuat? Mungkin dari elo ada yang bertanya-tanya kalau garam dapur termasuk elektrolit atau bukan ya?

Jawabannya, garam dapur termasuk elektrolit kuat karena garam memiliki molekul yang dapat terionisasi jika dilarutkan dan akan memberikan larutan tersebut kemampuan untuk menghantarkan listrik.

Garam dapur padat tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi ketika garam dilarutkan, ion-ionnya yang dapat bergerak bebas dalam larutan, dan memungkinkan muatan mengalir. Sedangkan, ion-ion garam dalam keadaan padat terikat dengan gaya antar partikel yang kuat. Oleh karena itu, mereka tidak bebas bergerak dalam keadaan padat dan tidak dapat menghantarkan listrik.

NaCl yang dilarutkan dalam air kemudian garam (padatan) larut menjadi ion-ion komponennya, dapat diwakili oleh persamaan ionisasi:

NaCl(s) → Na+(aq) + Cl−(aq)

Perlu elo ingat bahwa larutan elektrolit kuat selalu terdiri dari asam kuat, basa kuat dan garam.

Nah, larutan NaCl (garam) bukan satu-satunya yang tergolong ke dalam larutan elektrolit kuat. Karena terdapat beberapa larutan yang dapat menghantarkan arus listrik adalah NaOH (soda api), H2SO4 (asam sulfat), HCl (asam klorida), dan KCl, yang semuanya juga termasuk elektrolit kuat.

  • Larutan Elektrolit Lemah yaitu elektrolit yang tidak terurai sempurna menjadi ion atau mengalami ionisasi sebagian sehingga jumlah zat yang terurai menjadi ion tidak banyak dan menjadi penghantar listrik yang buruk.

Ciri-ciri larutan elektrolit lemah adalah hanya sebagian terionisasi dalam air (biasanya 1% sampai 10%). Karena itu, elektrolit lemah tidak seefisien elektrolit kuat dalam menghantarkan listrik. 

Zat-zat dalam larutan elektrolit lemah biasanya meliputi asam lemah dan basa lemah, yang sebagian besar merupakan senyawa kovalen. Beberapa molekul netral hadir dalam larutan elektrolit lemah ini.

Contoh larutan elektrolit lemah adalah CH3COOH (asam asetat), N4OH, HCN (hidrogen sianida), dan Al (OH)3.

Air juga merupakan elektrolit yang sangat lemah. Ionisasi air murni dapat diwakili oleh persamaan ionisasi H2O → H+ + OH-.

Kalo gitu di antara larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah manakah yang dapat menghantarkan listrik lebih baik?

Elektrolit kuat memiliki kecenderungan yang lebih baik untuk memasok ion dibandingkan elektrolit lemah karena pada larutan elektrolit kuat semua senyawa terionisasi menghasilkan ion-ion. Sedangkan pada elektrolit lemah hanya sebagian saja yang terionisasi, sehingga elektrolit kuat merupakan penghantar listrik yang lebih baik.

Larutan Non Elektrolit

Pada pembahasan sebelumnya kita tau kalo larutan yang dapat menghantarkan listrik adalah larutan elektrolit, lalu apa yang dimaksud dengan larutan non elektrolit?

Kebalikan dari larutan elektrolit, larutan non elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena zat-zat yang dilarutkan tidak menghasilkan ion atau tidak mengalami ionisasi sama sekali. 

Contoh larutan non elektrolit adalah Etil alkohol (etanol) karena tidak terionisasi ketika dilarutkan dalam air. 

Contoh lain adalah glukosa dalam air membentuk larutan non elektrolit karena meskipun gula larut dalam air, namun gula tetap mempertahankan identitas kimianya.

Ilustrasi larutan elektrolit dan non-elektrolit.

Gambar di atas merupakan salah satu contoh penggambaran perbedaan jumlah molekul ion yang dimiliki oleh elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit. 

Di mana larutan non elektrolit tidak menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas sehingga tidak akan menghantarkan listrik, sedangkan pada larutan elektrolit kuat maupun lemah memiliki ion-ion yang bergerak bebas.

Meskipun untuk larutan elektrolit lemah tidak menghasilkan ion sebanyak elektrolit kuat sehingga lampu yang menyala pada elektrolit lemah tidak seterang atau dapat dikatakan menyala redup dibandingkan elektrolit kuat. 

Nah, untuk mengetes seberapa paham elo dengan ketiga jenis larutan ini, gue punya satu contoh soal nih yang bisa elo baca lengkap dengan pembahasannya:

Soal Latihan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit:

  1. Dari kelompok senyawa berikut ini yang dalam larutannya menghantarkan listrik adalah
  • C₁₂H₂₂O₁₁ (Sukrosa)
  • H2SO4 (Asam Sulfat)
  • CO(NH₂)₂ (Urea)
  • NH4OH (Amonium Hidroksida) 
  • Al2(SO4)3 (Aluminium Sulfat) 
  • HCN (Hidrogen Sianida)

Untuk menjawab latihan soal yang satu ini elo harus membedah masing-masing senyawa saat terionisasi. 

  • C₁₂H₂₂O₁₁ adalah nama lain dari sukrosa, senyawa ini tidak mengalami ionisasi sehingga masuk dalam senyawa non-elektrolit dan tidak bisa menghantarkan listrik. 
  • H2SO4 → 2H+ + SO42- dari hasil ionisasi ini terlihat bahwa asam sulfat terurai sempurna menjadi ion atau mengalami ionisasi sepenuhnya. Asam sulfat juga adalah senyawa asam kuat yang bisa menghantarkan listrik. 
  • CO(NH₂)₂ adalah nama kimia dari urea, sama seperti sukrosa senyawa ini tidak mengalami ionisasi sehingga masuk dalam senyawa non-elektrolit dan tidak bisa menghantarkan listrik. 
  • NH4OH → NH4+ + OH- dari hasil ionisasi ini terlihat bahwa amonium hidroksida tidak terurai sempurna menjadi ion, ditambah senyawa ini termasuk basa lemah dengan daya hantar listrik lemah. 
  • Al2(SO4)3 → 2Al 3+ + 3 SO42-  dari hasil ionisasi ini terlihat bahwa Aluminium Sulfat terurai sempurna menjadi ion atau mengalami ionisasi sepenuhnya. Sama seperti garam dapur Aluminium Sulfat adalah kelompok garam yang bisa menghantarkan listrik. 
  • HCN → H+ + CN–  dari hasil ionisasi ini terlihat bahwa Hidrogen Sianida tidak terurai sempurna menjadi ion, ditambah senyawa ini termasuk asam lemah dengan daya hantar listrik lemah. 

Jadi jawaban pertanyaan dari kelompok senyawa berikut ini yang dalam larutannya menghantarkan listrik adalah zat yang bisa terionisasi sempurna dan masuk dalam senyawa asam kuat, basa kuat atau garam yaitu: H2SO4  dan Al2(SO4)3.

Untuk mempermudah elo dalam menghafal, berikut ini adalah tabel contoh larutan elektrolit kuat dan lemah serta larutan non-elektrolit: 

Contoh Larutan Elektrolit Kuat, Lemah dan Non Elektrolit

2. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan non elektrolit tidak? 

Kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan listrik menunjukkan adanya ion-ion bermuatan listrik yang dapat bergerak bebas di dalam larutan. Sedangkan larutan non elektrolit tidak memiliki kemampuan ini.  

Ketika zat yang terionisasi dapat bergerak bebas dalam larutan, memungkinkan muatannya leluasa mengalir, sehingga aliran muatan tersebut sangat ideal sebagai penghantar arus listrik. Inilah alasan mengapa larutan elektrolit disebut sebagai larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.

Sedangkan larutan non elektrolit adalah senyawa yang tidak terionisasi sama sekali dalam larutan, tidak terdapat ion-ion di dalam larutan, zat hanya berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Tidak adanya aliran muatan dari pergerakan ion-ion, menyebabkan larutan yang mengandung non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. 

3. Di bawah ini yang dapat menghantarkan listrik paling baik adalah ….
a. Air sulingb. Air laut

c. Air gula 

Oke mari kita bahas satu per satu dari ketiga pilihan jawaban di atas. 

  • Air suling adalah bentuk air murni yang tidak mengandung zat terlarut di dalamnya. Molekul air (H2O) saling berikatan kovalen polar, oleh karena air suling itu tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak mengandung ion-ion. Air suling merupakan larutan non elektrolit. 
  • Di dalam air laut terdapat garam dan garam tersusun atas ion Na+ dan Cl− ion. Ketika garam dicampur dengan air terdapat media  pergerakan ion dan memungkinkan terjadinya pergerakan muatan elektron, yang menyebabkan air laut dapat menghantarkan listrik.
  • Dalam keadaan terlarut molekul gula dan air tidak mudah terdisosiasi menjadi ion-ion sehingga tidak dapat menghantarkan listrik. Oleh karena itu air gula merupakan larutan non elektrolit. 

Jadi jawaban pertanyaan dari pertanyaan di atas adalah air laut dapat menghantarkan listrik paling baik jika dibandingkan dengan air suling dan air gula. 

Elektrolit Senyawa Ion dan Kovalen

Berdasarkan dari terbentuknya ikatan ion dalam larutan, senyawa yang termasuk elektrolit adalah senyawa ion dan kovalen polar, sedang untuk senyawa yang termasuk non elektrolit adalah senyawa yang ikatan nya terbentuk dari senyawa kovalen non polar. 

Senyawa Ion

Larutan NaCl terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas dalam pelarutnya.

Sesuai namanya, senyawa ini terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas dalam pelarutnya, contohnya larutan NaCl, dimana terdiri dari ion Na+ dan ion Cl-.

Senyawa NaCl hanya dapat menghantarkan listrik jika dilarutkan atau dilelehkan, sementara jika dalam bentuk kristal atau padatan, NaCl tidak dapat menghantarkan listrik, karena ion tidak dapat bergerak bebas. 

Senyawa Kovalen Polar

Larutan HCl termasuk dalam senyawa kovalen polar.

Senyawa kovalen bersifat polar apabila dilarutkan kedalam air, karena air merupakan pelarut polar. Antara molekul air dan molekul zat terlarut akan terjadi tarik menarik yang cukup kuat untuk memutuskan ikatan-ikatan molekul tertentu, dan membentuk ion.

Sehingga dapat disimpulkan hanya senyawa kovalen polar yang dalam bentuk larutan saja yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan yang berbentuk lelehan dan padatan tidak dapat menghantarkan listrik.

Contoh larutan yang termasuk dalam senyawa kovalen polar adalah larutan HCl atau yang biasa disebut larutan asam klorida. 

Untuk mempermudah kalian mengingat dan memahaminya, kalian bisa tabel dibawah ini, perbedaan elektrolit pada senyawa ion, kovalen polar, dan kovalen non polar.

Perbedaan elektrolit pada senyawa ion, kovalen polar, dan kovalen nonpolar
Sumber Tabel: e-modul.kemdikbud.go.id

Derajat Ionisasi

Derajat ionisasi adalah parameter larutan elektrolit yang berupa perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat mula-mula, oleh karena itu digunakan persamaan sebagai berikut

Rumus derajat ionisasi.

Dimana, 𝛂 = derajat ionisasi.

Dengan ketentuan sebagai berikut,

  1. 𝛂=1, maka zat mengalami ionisasi sempurna, atau dapat digolongkan asam atau basa kuat. 

  2. 0<𝛂<1, maka zat mengalami ionisasi sebagian, atau dapat digolongkan asam atau basa lemah. 

  3. 𝛂=0, maka tidak mengalami ionisasi sama sekali. 

Penerapan Larutan Elektrolit dalam Kehidupan Sehari-hari

Nah, di awal artikel gue udah membahas mengenai pengertian, ciri sehingga contoh larutan elektrolit. 

Kalau udah paham sekarang lanjut ke contoh larutan elektrolit dalam kehidupan sehari hari. 

Meskipun rasanya terdengar cukup asing di telinga kita, dan jarang dipakai dalam komunikasi sehari-hari, sebenarnya manfaat dari larutan elektrolit maupun non elektrolit banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, lho.

Beberapa elektrolit juga memainkan peran penting dalam tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat larutan elektrolit: 

1. Kalsium dalam tulang dan gigi berperan penting untuk kontraksi otot, pembekuan darah, dan fungsi saraf.
2. Natrium di luar sel terlibat dalam keseimbangan air dan sinyal saraf.
3. Kalium sebagai kation utama di dalam sel. Berperan penting untuk berfungsinya jantung, otot, ginjal, dan saraf.
4. Magnesium dalam tulang dan sel terdapat pada otot, tulang, sistem saraf, dan mengambil bagian dalam banyak reaksi biokimia.

Contoh larutan elektrolit dalam kehidupan sehari hari adalah saat elo melihat iklan minuman penyegar yang berkhasiat untuk menghilangkan dehidrasi. Minuman penyegar itu memang dirancang untuk menyeimbangkan kondisi ion dalam tubuh. 

Dehidrasi adalah keadaan di mana tubuh kekurangan cairan, maka kita perlu mengonsumsi cairan atau larutan oralit. Cairan oralit adalah cairan yang terdiri dari air, gula, dan garam, dan biasa dikonsumsi untuk mencegah dehidrasi pada orang yang sedang diare dan muntah. 

Tidak hanya itu, contoh larutan elektrolit dalam kehidupan sehari hari juga terkait dengan metabolisme tubuh, seperti sebagai ion pengaktif enzim, melancarkan impuls pada saraf, dan lain-lain.

Selain itu, larutan elektrolit juga banyak digunakan atau diterapkan untuk sel elektrokimia seperti bahan pengisi aki, baterai, dan lain-lain.

Kira-kira kalo disuruh sebutkan peranan larutan elektrolit dalam kehidupan sehari hari elo udah bisa belum?

Nih, supaya gampang menghafalnya udah gue buat daftar contoh larutan elektrolit dalam kehidupan sehari hari di bawah ini:

Atau NaCl bukan larutan elektrolit biasa, sering digunakan untuk bahan masakan Natrium dan Klorida, adalah elektrolit utama dalam cairan ekstraseluler. 

Kadar Natrium dalam tubuh sangat mempengaruhi volume cairan ekstraseluler dan memungkinkan sel saraf dan otot untuk berinteraksi satu sama lain, sedangkan Klorida membantu menjaga tekanan osmotik cairan dalam tubuh.

Melansir Studious Guy, ada banyak penelitian di seluruh dunia tentang elektrolit air laut yang dapat membantu memetabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, serta menjaga fungsi tulang, gigi, dan otot. 

Bentuk elektrolit ini memfasilitasi aktivitas cairan tubuh di jaringan untuk menjaga keseimbangan cairan, keseimbangan asam-basa, permeabilitas membran, iritabilitas jaringan (termasuk transmisi saraf dan kontraksi otot).

Minuman olahraga dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu: Isotonik, Hipertonik, dan Hipotonik. 

Minuman olahraga isotonik mengandung konsentrasi garam dan gula yang sama seperti dalam tubuh manusia. 

Minuman olahraga hipertonik mengandung konsentrasi garam dan gula yang lebih tinggi daripada tubuh manusia. 

Dan minuman olahraga hipotonik mengandung konsentrasi garam dan gula yang lebih rendah daripada tubuh manusia.

Contoh asam yang baik bagi tubuh adalah cuka sari apel yang terdiri dari garam kalium dan magnesium, bersama dengan asam asetat.

Senyawa-senyawa ini akan membantu menyeimbangkan kembali nilai pH aliran darah dengan mengirimkan dosis elektrolit. Ini membuat otot dapat bekerja dengan dan efisien.

Deterjen adalah senyawa yang meningkatkan sifat pembersihan air dengan menurunkan tegangan permukaannya. 

Deterjen hampir mirip dengan sabun tetapi memiliki struktur kimia yang sedikit berbeda.

Baterai adalah perangkat yang terdiri dari kombinasi satu atau lebih sel elektrokimia. Mereka digunakan untuk menyalakan perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik.

  • Larutan Rehidrasi Oral (ORS)

Oral Rehydration Solutions (ORS) atau cairan oralit, adalah minuman elektrolit yang digunakan untuk mengisi kembali mineral dan cairan pada orang yang menderita dehidrasi, terutama karena diare. 

Dibandingkan dengan minuman olahraga, larutan oralit mengandung kalori yang jauh lebih sedikit dan tidak mengandung sukrosa sama sekali, karena sukrosa berpotensi memperburuk diare dengan menarik air ke dalam usus, meningkatkan risiko dehidrasi.

Kalo mau tau penjelasan lebih lanjut mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit, elo bisa langsung klik di sini ya.

Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!

Oke segitu dulu penjelasan gue tentang contoh, ciri ciri larutan elektrolit dan non elektrolit dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Semoga artikel ini bisa membantu elo dalam memahami materi Kimia kelas 10 ini ya. Selamat belajar!

Baca Juga Artikel Kimia Lainnya

Belajar Strategis Menghadapi UTBK Kimia

Panduan Belajar Soal HOTS Kimia

Persiapan UNBK SMA Kimia

Referensi:

After Centuries, Scientists Have Finally Figured Out How Water Conducts Electricity – Science Alert (2016)

9 Electrolyte Examples in Daily Life – Studious Guy

Examples of Electrolytes: Basic Explanation and Purpose – Your Dictionary

Strong Electrolytes and Weak Electrolytes Chemistry Tutorial – Ausetute

Electrolytes and Nonelectrolytes – Chemistry LibreTexts (2022)

Unique Features of Aqueous Solutions – Chemistry LibreTexts (2020) 

Originally published: February 21, 2021
Updated by: Sabrina Mulia Rhamadanty dan Aulia Rahmah Karunianti (Kampus Merdeka intern)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA