Perbedaan yang paling jelas antara ringkasan karya ilmiah dengan ikhtisar terletak pada

Ringkasan dan ikhtisar adalah dua cara mereproduksi sebuah teks. Perintah untuk membuat ringkasan dan ikhtisar sering sekali kita dengar semasa sekolah. Bahkan, di perguruan tinggi pun, mahasiswa masih sering diminta untuk mengumpulkan tugas membaca dalam bentuk ringkasan atau ikhtisar. Namun, apakah Kerabat Nara tahu perbedaan antara ringkasan dan ikhtisar?

Berdasarkan pemaparan Gorys Keraf dalam Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa (1989), ringkasan adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Ibaratnya, sebuah karangan yang panjang itu adalah sebatang pohon. Dengan meringkasnya, kita bisa memilih untuk mempertahankan unsur terpenting dari unsur pohon tersebut, entah itu akar, daun, ranting, atau cabangnya. 

Perlu diketahui juga, seorang penulis ringkasan harus berbicara dengan gaya tutur pengarang asli tulisan tersebut. Kita sebaiknya tidak menggunakan kalimat seperti Pada paragraf pertama, penulis mengemukakan bahwa …. Selain itu, ringkasan juga sejatinya disajikan dengan menanggalkan gaya bahasa kiasan, ilustrasi, dan penjelasan yang terperinci. Hal inilah yang dapat membuat panjang sebuah karya menjadi terpangkas tanpa membuang pemikiran dan pendekatan penulis aslinya.

Sementara itu, ikhtisar pun juga didefinisikan sebagai suatu bentuk penyajian yang singkat dari suatu karangan asli.  Namun, ikhtisar boleh disajikan dengan urutan isi yang berbeda dengan karangan aslinya. Hal ini jelas berbeda dengan ringkasan yang wajib mempertahankan kemurnian struktur karya. Terlebih, penulis ikhtisar bisa langsung mengemukakan inti permasalahan dan simpulan karya tersebut.

Ringkasan dan ikhtisar dapat membantu kita untuk memahami sebuah karya. Terkadang, lewat pemendekan, kita sebagai pembaca mampu mencerap makna tulisan dengan lebih jelas karena penjelasan-penjelasan yang tidak begitu penting dapat dikesampingkan. Kendati memiliki perbedaan, sebelum menulis ringkasan dan ikhtisar, saya rasa kita tetap mesti membaca karya aslinya dengan cermat. Dengan begitu, keutuhan informasi-informasi penting dalam karya tersebut bisa terjaga.

Rujukan:

Keraf, Gorys. 1989. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Penerbit Nusa Indah.

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Ivan Lanin

Ikhtisar, sinopsis, dan ringkasan sama-sama bertujuan untuk meningkatkan minat pembaca terhadap suatu buku. Tapi, apa yang membedakan ketiganya? Pengertian ikhtisar adalah gambaran dari suatu cerita yang disusun dalam butir-butir penting, tidak berurutan, dan menggunakan bahasa yang diinginkan penulisnya.

Sinopsis berupa karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli. Terakhir, ringkasan adalah penyajian singkat suatu karangan dengan memperhatikan bentuk aslinya. Tapi di artikel kali ini, kita akan fokus pada ikhtisar.

Pengertian Ikhtisar

Ini adalah tulisan baru yang mengandung sebagian gagasan teks. Teks ikhtisar tidak berisi opini penulis terhadap suatu karya, sehingga isinya hanyalah pokok-pokok utama dalam buku. Ikhtisar juga tidak terikat gaya penulisan atau penggunaan kata tertentu.

(Baca juga: Menyusun Ikhtisar Buku Nonfiksi, Caranya?)

Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan ketika menulis ini. Pertama, adalah membaca karya asli untuk mengetahui bahasan dari karya tersebut. Dari situ, kita bisa memperoleh isi buku dan pesan yang ingin disampaikan.

Kedua adalah mencatat gagasan utama. Dalam suatu karya, buku khususnya, sering kali terdapat beberapa gagasan utama. Supaya tidak lupa, lebih baik kita mencatat gagasan utama yang kita temukan.

Ketiga adalah menyusun kerangka tulisan berdasarkan gagasan utama yang telah kita temukan. Barulah kita dapat menulis ikhtisar. Ketika menulis ini, terkadang kita perlu memeriksa kembali karya aslinya untuk memastikan jika ikhtisar yang kita tulis sesuai dengan karya tersebut.

Terakhir, kita perlu memeriksa ikhtisar yang telah kita tulis untuk mengoreksi kesalahan penulisan maupun susunan kalimat supaya dapat dimengerti oleh pembaca dengan mudah.

Contoh Ikhtisar

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ikhtisar ditulis berupa poin-poin penting dari suatu karya yang tidak berisi opini. Kalimat penulisannya pun bebas dan tidak terikat pada bentuk yang dipakai dalam karya. Contoh ikhtisar dapat kita lihat di paragraf berikut.

Teks Asli

Beribu–ribu tahun yang lalu, sebidang tanah Parahyangan dipimpin seorang raja dan ratu yang mempunyai anak bernama Dayang Sumbi. Pada saat ia menenun, ia merasa lemas dan pusing. Kemudian ia menjatuhkan pintalannya dan kemudian ia bersumpah bahwa siapa yang akan mengambilkannya, dia akan menikahinya.

Saat itu, seekor anjing yang mengambilkannya. Mereka pun kemudian menikah, lalu dikaruniai seorang anak bernama Sangkuriang. Pada suatu hari, Dayang Sumbi menyuruh anaknya tersebut dan Tumang mencari rusa. Sangkuriang berputus asa dan ia tidak ingin mengecewakan ibunya, kemudian Sangkuriang memanah Tumang dan membawanya kepada ibunya.

Tiba-tiba Dayang Sumbi teringat pada Tumang, sehingga ia menanyakan kepada anaknya. Sangkuriang pun bercerita yang sebenarnya yang terjadi. Dayang Sumbi pun marah besar dan memukul Sangkuriang hingga pingsan. Kemudian Dayang Sumbi akhirnya diusir. Setelah dewasa, Sangkuriang pergi melihat ke dunia luar.

Ia bertemu dengan gadis cantik yang tidak lain adalah ibunya dia sendiri. Sangkuriang telah jatuh cinta pada gadis itu dan kemudian Sangkuriang melamar gadis tersebut. Pada saat akan menikah Dayang Sumbi mengelus dahi Sangkuriang kemudian Dayang Sumbi tersadar bahwa yang akan menikahinya adalah anaknya sendiri.

Ikhtisar

Dayang Sumbi ingin pernikahannya gagal. Oleh sebab itu ia pun mengajukan syarat yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Dimana harus membuat sebuah bendungan yang mengelilingi bukit dan membuat sebuah perahu untuk menyusurinya.

Pekerjaan Sangkuriang hampir selesai namun terfajar terbit lebih cepat dari biasanya. Sangkuriang pun merasa kalau dirinya telah ditipu. Kemudian Sangkuriang menjadi sangat marah dan ia mengutuk Dayang Sumbi sambil menendang perahunya tersebut hingga terbalik yang kemudian membentuk sebuah “Tangkuban Perahu”.

Dari ikhtisar di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa ikhtisar memiliki bentuk yang lebih ringkas dibandingkan teks asli, tapi kita masih bisa memahami alur cerita utamanya. Kalimat dan kata-kata yang digunakan pun lebih sederhana dan dapat dimengerti dengan cepat.

Perbedaan Utama - Ringkasan vs Kesimpulan

Ringkasan dan Kesimpulan adalah dua istilah yang sering digunakan dalam penulisan akademik. Ringkasan adalah pernyataan singkat atau akun dari poin-poin utama dari sebuah teks. Kesimpulan adalah akhir dari sebuah bab atau teks. Itu perbedaan utama antara Ringkasan dan Kesimpulan terletak pada tujuannya. Itu Tujuan utama ringkasan adalah untuk merangkum poin-poin utama sedangkan tujuan dari suatu kesimpulan adalah untuk menyimpulkan teks dengan lancar. Berdasarkan tujuan yang berbeda ini, fitur yang berbeda dapat dilihat pada dua komponen ini.


Ringkasan adalah versi singkat dari teks yang hanya berisi poin utama. Tujuan utama ringkasan adalah untuk menyingkat teks menjadi teks yang lebih kecil. Ringkasan harus menyajikan gagasan dan konsep utama dengan jelas dan singkat. Namun, dimungkinkan untuk menghilangkan fakta-fakta tertentu yang tidak esensial bagi teks.

Kadang-kadang ringkasan bisa menjadi sinopsis dari buku, film, atau drama. Di sini, garis besar alur cerita dapat dianggap sebagai ringkasan. Selain itu, ringkasan eksekutif, yang dapat dilihat di awal laporan, proposal, rencana bisnis, dll., Merangkum semua konten, menyoroti poin-poin utama dalam dokumen. Ringkasan eksekutif harus berisi informasi seperti materi pelajaran, metode analisis, temuan, dan kesimpulan. Ini mirip dengan abstrak dan harus ditulis setelah menyelesaikan seluruh penelitian.



Ringkasan dapat menjadi sinopsis sebuah buku

Apa itu Kesimpulan

Kesimpulannya adalah bagian penting dari dokumen apa pun. Kesimpulan yang baik menarik dan menarik; itu harus memberi pembaca kesan yang baik dari keseluruhan dokumen. Kesimpulan harus berisi ringkasan poin utama, deduksi yang dilakukan berdasarkan poin utama, solusi untuk masalah yang dibahas dalam teks, temuan, dan rekomendasi. Penting juga untuk menulis apakah tujuan penelitian telah tercapai.

Pada saat yang sama, Anda harus menghindari memasukkan fakta-fakta baru dalam kesimpulan, menulis ulang poin-poin utama dalam kata-kata yang sama, berfokus pada poin-poin kecil dari teks, dan menggunakan daya tarik emosional dan sentimental dalam esai analitik dan akademis yang sebaliknya.


Definisi

Itu ringkasan adalah versi singkat teks yang hanya berisi poin utama.


Itu kesimpulan adalah akhir atau akhir dari suatu bab atau teks.

Tujuan

Tujuan utama a ringkasan adalah meringkas poin utama.

Tujuan dari a kesimpulan adalah untuk menyimpulkan teks dengan lancar.

Memesan

Seorang eksekutif ringkasan berada di awal dokumen.

SEBUAH kesimpulan ada di akhir dokumen.

Koneksi

SEBUAH ringkasan juga harus memiliki kesimpulan.

SEBUAH kesimpulan dapat menyertakan ringkasan poin utama.


Referensi:
Bahasa Inggris untuk studi akademik: membaca dan menulis. Buku sumber John Slaght, Paddy Harben dan Anne Pallant. Membaca: Garnet Education, 2009.
Seri Studi Bahasa Inggris untuk Akademik: Keterampilan Belajar untuk Menulis Akademik

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA