Pantai panjang dengan pasir putih kalimat di atas menggunakan cerapan pancaindra seolah…

Beranda / Teks Deskripsi

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan tentang pengertian dan contoh kalimat cerapan pancaindera dalam teks deskripsi. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian dan contoh kalimat cerapan pancaindera dalam teks deskripsi. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian dan contoh kalimat cerapan pancaindera dalam teks deskripsi.

1. Pengertian Cerapan Pancaindra

Cerapan pancaindera (citraan atau pengimajian) merupakan gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambara yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan). Citraan tidak membuat kesan baru dalam pikiran.

2. Contoh Cerapan Pancaindra

Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat pancaindera yang terdapat dalam teks deskripsi. Adapun beberapa contoh kalimat cerapan pancaindra dalam teks deskripsi adalah sebagai berikut.

1) Cerapan pancaindra penglihatan (mata)

Suasana di desa begitu asri. Hijau lepas memandang, penuh daun dan pohon rindang. Burung biru melintas, ku tak tahu namanya tapi cantik. Di sini, warna-warni bunga dan kupu-kupu bukan hanya sekadar cerita dari buku saja.

2) Cerapan pancaindra penciuman (hidung)

Wangi rumput dan bunga bercampur jadi tak tentu baunya, tapi nyaman. Ini berbeda dengan wangi kapur barus atau pewangi ruangan di kota, yang hanya memiliki satu bau. Tak begitu harum memang, tapi menyegarkan.

3) Cerapan pancaindera pengecap (lidah)

Tomat yang matang di ladang jatuh dari pohonnya. Begitu manis, tak sedikitpun masam terasa di seratnya. Berbeda dengan yang mentah, rasanya pahit dan getir di permukaan lidah.

4) Cerapan pancaindra pendengar (telinga)

Air sungai mengalir di sana. Gemercik suaranya menabah asri suasana. Burung kecil bernyanyi diiringi bunyi seruling petani. Aku tak hafal lagunya, tapi merdu.

5) Cerapan pancaindra peraba (kulit)

Aku terbaring di atas rumput, lembut rasanya seperti terbaring di atas bulu-bulu halus kemoceng. Angin berhembus meraba mukaku. Sejuk dan lembut kurasa.

3. Cerapan Pancaindra Teks Deskripsi

Teks deskripsi berisi kalimat yang seolah-olah dapat dilihat, di dengar, dan dirasakan.

1) Cerapan pancaindra penglihatan (mata)

  • Pantai panjang dengan pasir putih
  • Air jernih dengan buih-buih kecil
  • Bukit hijau menjadi latar pantai
  • Ayah berkumis tebal dan hitam
  • Ibu mempunyai tipe wajah bulat

 2) Cerapan pancaindra pendengar (telinga)

  • Debur ombak pantai terdengar berirama
  • Gemercik air jatuh dari atap
  • Kicau burung yang bertengger antara dahan pohon di bukit
  • Suara ayah terdengar berat dan menenangkan
  • Senangnya mendengarkan ibu saat menyanyi di dapur sambil masak

 3) Cerapan pancaindra perasaan 

  • Udara sangat terasa segar
  • Dinginnya air menyapu wajahku saat cuci muka
  • Sejuknya udara terasa ketika berteduh di bawah pohon
  • Hangatnya pelukan ayah saat melepasku pergi ke Bandung
  • Masakan ibu selalu enak dan gurih, apapun yang ia masak

4. Cerapan Pancaindra Puisi

Berikut ini adalah jenis-jenis citraan (imaji) dalam teks puisi. Adapun  beberapa jenis-jenis cerapan pancaindra dalam teks puisi adalah sebagai berikut.

1) Citraan penglihatan (visual imegery)

Citraan penglihatan adalah citraan yang ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata). Citraan ini paling sering digunakan oleh penyair. Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indra penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.

Sayang berulang padamu jua

Engkau pelik menarik ingin

Serupa dara dibalik tirai

(Amir Hamzah, Padamu Jua)

2) Citraan pendengaran (auditory imagery)

Citraan pendengaran adalah citraan yang dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara, misalhnya dengan munculnya diksi sunyi, tembang, dendang, dentum, dan sebagainya. Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran (teliga).

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba

Meriak dalam dadaku memerdu lagu

Menarik menari seluruh aku

(Chairil Anwar, Sajak Putih)

3) Citraan perabaan (tactile imagery)

Citraan perabaan adalah citraan yang dirasakan oleh indra peraba (kulit). Pada saat membacakan atau mendengarkan larik-larik puisi, kita dapat menemukan diksi yang dapat dirasakan kulit, misalnya dingin, panas, lembut, kasar, dan sebagainya.

Kapuk randu, kapuk randu!

Pada mengembang bermerkahan

(WS Rendra, AdaTilgram Tiba Senja)

4) Citraan penciuman (olfactory)

Citraan penciuman adalah citraan yang berhubungan dengan kesan atau gambaran yang dihasilkan oleh indra penciuman. Citraan ini tampak saat kita membaca atau mendengar kata-kata tertentu, kita seperti mencium sesuatu.

Tubuhmu menguapkan bau tanah

(WS Rendra, Nyanyian Suto untuk Fatima)

5) Citraan pencecapan (gustatory)

Citraan pencecapan adalah citraan yang berhubungan dengan kesan atau gambaran yang dihasilkan oleh indra pencecap. Pembaca seolah-olah mencicipi sesuatu yang menimbulkan rasa tertentu, pahit, manis, asin, pedas, enak, nikmat, dan sebagainya.

Dan kini ia lari kerna bini bau melati

Lezat ludahnya air kelapa

(WS Rendra, Ballada Kasan dan Patima)

6) Citraan gerak (kinaesthetic imagery)

Citraan gerak adalah gambaran tentang sesuatu yang seolah-olah dapat bergerak. Dapat juga gambaran gerak pada umumnya.

Pohon-pohon cemara di kaki gunung

Menceburkan dirinya ke kolam

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang pengertian dan contoh kalimat cerapan pancaindera dalam teks deskripsi. Semoga apa yang admin bagikan ini bermanfaat buat kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian dan contoh kalimat cerapan pancaindera dalam teks deskripsi. Selamat belajar dan semoga bermanfaat. Terima kasih.

Belajar Bahasa - Kalimat menggunakan cerapan panca indra, berarti berkaitan dengan panca indra, yaitu melihat, mendengar, dan  merasakan. Kalimat menggunakan cerapan panca indra biasanya digunakan dalam teks deskripsi. Tujuan membuat kalimat dengan cerapan panca indra yaitu agar pembaca seolah-olah ikut serta di dalam sebuah teks.


Contoh-contoh kalimat menggunakan cerapan panca indra:

1. Seolah-olah dapat dilihat

Bukit hijau menjadi latar pantai
Air jernih dengan buih-buih kecil.

Pada contoh di atas, kalimat bukit hijau menjadi latar pantai dikategorikan sebagai serapan panca indra yang seolah-olah dapat dilihat karena bukit yang berwarna hijau terlihat oleh mata. Warna itu dilihat, bukan didengar atau dirasakan. Begitu juga pada kalimat air jernih dengan buih-buih kecil. Air yang jernih terlihat oleh mata.

2. Seolah-olah dapat didengar

Terdengar nyanyian artis di radio begitu merdu.
Debur ombak di pantai terdengar berirama

Pada contoh di atas, kalimat terdengar nyanyian artis di radio  dikategorikan sebagai serapan panca indra yang seolah-olah dapat didengar karena nyanyian artis di radio terdengar oleh telinga. Nyanyian atau suara itu didengar, bukan dilihat atau dirasakan. Begitu juga pada kalimat debur ombak di pantai terdengar berirama. Irama ombak itu didengar olah telinga.

3. Seolah-olah dapat dirasakan

Udara pagi di Kota Rembang terasa begitu segar.
Aroma parfum Taehyung begitu memabukkan.

Pada contoh di atas, kalimat udara pagi di Kota Rembang terasa begitu segar dikategorikan sebagai serapan panca indra yang seolah-olah dapat dirasakan karena udara yang segar itu dirasakan oleh seluruh tubuh. Udara segar itu dirasakan, bukan didengar atau dilihat. Begitu juga pada kalimat aroma parfum Taehyung begitu memabukkan. Aroma parfum itu dirasakan oleh hidung.

Semoga bermanfaat dan selamat belajar Bahasa Indonesia.Salam Literasi.


Teks deskripsi berisi kalimat yang seolah-olah dapat dilihat, didengar dan dirasakan.

Seolah-olah kita melihat

Seolah mendengar

Seolah merasakan

Pantai panjang dengan pasir putih

Debur ombak pantai terdengar berirama

Udara sangat terasa segar

Air jernih dengan buih-buih kecil

Gemericik air jatuh dari atap

Dinginnya air menyapu wajahku saat cuci muka

Bukit hijau menjadi latar pantai

Kicau burung yang bertengger di antara dahan pohon di bukit

Sejuknya udara terasa ketika berteduh dibawah pohon

Ayah berkumis tebal dan hitam

Suara ayah terdengar berat dan menenangkan

hangatnya pelukkan ayah saat melepasku pergi ke Jakarta

Ibu mempunyai tipe wajah bulat

Senangnya mendengarkan ibu saat menyanyi di dapur sambil masak

Masakan ibu selalu enak dan gurih, apapun yang dia masak.

Manfaat pada kalimat tersebut adalah membuat kita menjadi bisa menggambarkan setiap apa yang dirasa, didengar, dan melihat. Kalimat menegaskan bahwa teks deskripsi juga tidak hanya apa yang dilihat saja.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA