Nilai-nilai pancasila yang melandasi nasionalisme indonesia

by: Ch. Megawati Tirtawinata

Pancasila bukan merupakan ideologi yang kaku dan tertutup, namun justru bersifat reformatif, dinamis, dan antisipatif. Dengan demikian Pancasila mampu menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yaitu dengan tetap memperhatikan dinamika aspirasi masyarakat. Kemampuan ini sesungguhnya tidak berarti Pancasila itu dapat mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung, tetapi lebih menekan pada kemampuan dalam mengartikulasikan suatu nilai menjadi aktivitas nyata dalam pemecahan masalah yang terjadi (inovasi teknologi canggih). Ada beberapa dimensi penting sebuah ideologi, yaitu: Dimensi Reality. Yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam ideologi tersebut secara riil berakar dalam hidup masyarakat atau bangsanya, terutama karena nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya. Dimensi Idealisme. Yaitu nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama dengan berbagai dimensinya. Dimensi Fleksibility. Maksudnya dimensi pengembangan Ideologi tersebut memiliki kekuasaan yang memungkinkan dan merangsang perkembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan dengan ideologi bersangkutan tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu hal-hal yang terpenting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan IPTEK saat ini dan di masa yang akan datang itu sangat cepat. Pada umumnya para pakar sepakat bahwa ciri utama yang melatarbelakangi sistem atau model manapun dari suatu perkembangan IPTEK dan masyarakat modern, adalah derajat rasionalitas yang tinggi dalam arti bahwa kegiatan-kegiatan dalam masyarakat demikian terselenggara berdasarkan nilai-nilai dan dalam pola-pola yang objektif dan efektif, ketimbang yang sifatnya primordial, seremonial atau tradisional. Derajat rasionalitas yang tinggi itu digerakkan oleh perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, nilai-nilai pancasila itu sangat mendorong dan mendasari akan perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik dan terarah. Dengan Nilai-nilai Pancasila tersebut, perlu menjadi kesadaran masyarakat bahwa untuk meningkatakan IPTEK di Indonesia, sejak dini masyarakat harus memiliki dan memegang prinsip dan tekad yang kukuh serta berlandaskan pada Nilai-nilai Pancasila yang merupakan kepribadian khas Indonesia. Di sini letak tantangan bagi Indonesia, yaitu mengembangkan kehidupan bangsa yang berbasis IPTEK tanpa kehilangan jati diri (nilai-nilai Pancasila). Hal ini berarti ada nilai-nilai dasar yang ingin dipertahankan bahkan ingin diperkuat. Nilai-nilai itu sudah jelas, yaitu Pancasila. Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bagi bangsa Indonesia adalah mutlak. Jika diikuti pandangan-pandangan sekular dunia Barat, yang ilmunya dipelajari dan jadi rujukan para cendekiawan, sepertinya berjalan berlawanan. Dalam masyarakat modern yang berbasisi IPTEK, terlihat kecenderungan lunturnya kehidupan keagamaan. Jadi, ini bukan tantangan yang sederhana, tetapi penting, karena landasan moral, segenap imperative moral, dan konsep mengenai kemanusiaan, keadilan, dan keberadaban, adalah keimanan dan ketakwaan. Konsep Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan IPTEK Dalam upaya mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabatnya maka manusia mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). IPTEK pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreatifitas rohani manusia. Unsur jiwa (rohani) manusia meliputi akal, rasa dan kehendak. Akal merupakan potensi rohaniah manusia yang berhubungan dengan intelektualitas, rasa merupakan hubungan dalam bidang estetis dan kehendak berhubungan dengan bidang moral (etika). Atas dasar kreatifitas akalnya itulah maka manusia mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam yang disediakan oleh Tuhan yang Mahaesa. Oleh karena itu tujuan yang esensial dari IPTEK adalah semata-mata untuk kesejahteraan umat manusia. Dalam masalah ini pancasila telah memberikan dasar-dasar nilai bagi pengembangan IPTEK demi kesejahteraan hidup manusia. Pengembangan IPTEK sebagai hasil budaya manusia harus didasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab dari sila-sila yang tercantum dalam pancasila. Pancasila yang sila-silanya merupakan suatu kesatuan yang sistematis haruslah menjadi sistem etika dalam pengembangan IPTEK. Sila Ketuhanaan yang Mahaesa. Sila ini mengklomentasikan ilmu pengetahuan, menciptakan sesuatu berasarkan pertimbangan antara rasional dan irasional, antara akal, rasa dan kehendak. Berdasarkan sila ini IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dibuktikan dan diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksudnya dan akibatnya apakah merugikan manusia disekitarnya atau tidak. Sila ini menempatkan manusia di alam semesta bukan sebagi pusatnya melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam yang diolahnya. Contoh perkembangan IPTEK dari sila ketuhanan yang maha esa adalah ditemukannya teknologi transfer inti sel atau yang dikenal dengan teknologi kloning yang dalam perkembangannya pun masih menuai kotroversi. Persoalannya adalah terkait dengan adanya “intervensi penciptaan” yang semestinya dilakukan oleh Tuhan YME. Bagi yang beragama muslim, pada surat An-naazi’aat ayat 11-14 diisyaratkan adanya suatu perkembangan teknologi dalam kehidupan manusia yang mengarahkan pada kehidupan kembali dari tulang belulang. “apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?”, mereka berkata “kalau demikian itu adalah suatu pengembalian yang merugikan”. Sesungguhnya pengembalian itu hanya satu kali tiupan saja, maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi”. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab Memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan IPTEK haruslah bersifat beradab. IPTEK adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu pengembangan IPTEK harus didasarkan pada hakikat tujuan demi kesejahteraan manusia. IPTEK bukan untuk kesombongan, kecongkakan dan keserakahan manusia namun harus diabdikan demi peningkatan harkat dan martabat manusia. Sila persatuan Indonesia Mengklomentasikan universal dan internasionalisme (kemanusiaan) dr sila-sila lain. Pengembangan IPTEK diarahkan demi kesejahteraan umat manusia termasuk di dalamnya kesejahteraan bangsa Indonesia. Pengembangan IPTEK hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme, kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian dari umat manusia di dunia. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Artinya mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis. Artinya setiap orang haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan IPTEK. Selain itu dalam pengembangan IPTEK setiap orang juga harus menghormati dan menghargai kebebasan oranglain dan harus memiliki sikap terbuka. Artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan penemuan teori-teori lainnya. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Contoh dari sila kelima ini adalah ditemukannya varietas bibit unggul padi Cilosari dari teknik radiasi. Penemuan ini adalah hasil buah karya anak bangsa. Diharapkan dalam perkembangan swasembada pangan ini nantinya akan mensejahterakan rakyat Indonesia dan memberikan rasa keadilan setelah ditingkatkannya jumlah produksi sehingga pada perjalanannya rakyat dari berbagai golongan dapat menikmati beras berkualitas dengan harga yang terjangkau. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan IPTEK dewasa ini sangat pesat, dan membawa kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Saat ini manusia tak dapat hidup tanpa bantuan teknologi. Di samping dampak positif terdapat juga dampak negatif dari perkembangan kemajuan IPTEK. Pelanggaran IPTEK pun masih terjadi di segala bidang kehidupan masyarakat Indonesia. Kemajuan perkembangan IPTEK di Indonesia sepenuh-penuhnya sesuai dengan Tujuan Negara Republik Indonesia yang tertuang secara jelas dalam pembukaan UUD 1945 pada alenia empat, berbunyi : “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial” Dapat disimpulkan tujuan Negara Republik Indonesia adalah tujuan perlindungan, kesejahteraan, pencerdasan, dan pedamaian. Oleh karena itu perkembangan IPTEK di Indonesia harus didasari nilai-nilai etis sesuai dengan dasar negara Indonesia ,yaitu Pancasila: 1. Nilai-nilai Pancasila menjadi sumber motivasi bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) nasional dalam mencerdaskan bangsa yang mempunyai nilai-nilai Pancasila tinggi serta menegakkan kemerdekaan secara utuh, kedaulatan dan martabat nasional dalam wujud negara Indonesia yang merdeka. 2. Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Perkembangan IPTEK karena Nilai-nilai pancasila itu sangat mendorong dan mendasari akan perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik dan terarah. Dengan Nilai-nilai Pancasila tersebut, perlu menjadi kesadaran masyarakat bahwa untuk meningkatkan IPTEK di Indonesia, sejak dini masyarakat harus memiliki dan memegang prinsip dan tekad yang kukuh serta berlandaskan pada Nilai-nilai Pancasila yang merupakan kepribadian khas Indonesia. Referensi: 1. //www.academia.edu/38145256/PANCASILA_SEBAGAI_DASAR_PENGEMBANGAN_IPTEK_DAN_IMPLEMENTASI_DALAM_IKM?email_work_card=view-paper

2. Diktat CB Pancasila (CHAR0613) oleh Tim CBDC, tidak diterbitkan

Willy Putra Setiawan, Kelas : PPTI 7, NIM : 2301936064

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki beragam ras, suku, adat, dan agama. Dengan keberagaman tersebut pasti menimbulkan banyak perbedaan yang terjadi di Indonesia. Dengan perbedaan tersebut Indonesia tidak langsung menyatu menjadi satu kebangsaan, namun terpisah-pisah menjadi beberapa suku masing-masing. Mempunyai banyak perbedaan dan keberagaman bukan merupakan hal yang mudah bagi sebuah bangsa bila bangsa tersebut tidak menyikapinya dengan benar. Setelah menjelang kemerdekaan, Indonesia menyikapi perbedaan tersebut dengan cara menyatukan seluruh wilayah menjadi satu kesatuan, yaitu Negara Kesatuan Indonesia (NKRI) yang menjadi awal mula lahirnya Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa.

Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa Indonesia karena bisa mengatasi keberagaman dalam masyarakat Indonesia dengan sifat tetap toleran terhadap banyaknya perbedaan yang ada. Pancasila sebagai dasar negara tidak menghapus perbedaan tetapi bisa merangkum semua menjadi satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam “Bhinneka Tunggal Ika”. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Pancasila merupakan dasar ideologi-ideologi negara di Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta dan terdiri dari dua kata yaitu panca yang berarti lima dan sila yang mempunyai definisi prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar yang berlaku di Indonesia, memiliki banyak nilai yang terkandung di dalamnya. Sila Pertama(Ketuhanan Yang Maha Esa) memiliki makna kemerdekaan beragama bagi seluruh bangsa Indonesia. Di Indonesia yang mempunyai banyak sekali jenis agama yang ada, dan memiliki 6 agama yang diakui di Indonesia diantaranya Agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Pancasila mempunyai lima sila yang memiliki point-point penting yang saling melengkapi satu sama lain. Pada sila pertama ini memiliki makna agar setiap warga negara Indonesia memiliki kebebasan untuk menganut dan menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan individu masing-masing. Sehingga pada sila pertama ini dapat menumbuhkan rasa toleransi antar umat beragama yang ada di Indonesia. Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab) mempunyai arti tentang hak kebebasan dan kemerdekaan yang dijunjung tinggi. Nilai manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus dihargai sebagai mana mestinya karena telah diberi akal budi, emosi, dan kehendak untuk dipakai secara adil dan beradab. Sila ketiga merupakan “Persatuan Indonesia”, Persatuan mempunyai makna gabungan dari beberapa bagian yang menjadi satu yang artinya bulat tidak terpecah. Banyak tahap-tahap untuk mencapai Persatuan Indonesia diantaranya bangsa Indonesia memiliki perasaan senasib satu kelompok dengan kelompok lainnya, Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, dan tidak lupa adanya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada era modern saat ini Persatuan Indonesia bisa disebut juga dengan Nasionalisme. Nasionalisme adalah perasaat satu sebagai suatu bangsa dan memiliki rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air. Sila keempat yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Makna dari sila tersebut adalah kita sebagai warga negara Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Kita harus saling menghargai pendapat satu sama lain dan melakukan musyawarah secara mufakat untuk mencapai tujuan bersama. Sila kelima yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Berarti bahwa setiap warga negara Indonesia mendapat perlakuan yang sama dan adil dalam bidang hokum, politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan.

Penetapan Pancasila sebagai dasar dari ideologi-ideologi negara Indonesia memberikan pengertian bahwa negara Indonesia merupakan negara Pancasila, hal tersebut berarti bahwa semua harus tunduk pada Pancasila, dengan membela, dan melaksanakan dalam seluruh perundang-undangan bedasarkan Pancasila. Pandangan tersebut melukiskan bahwa Pancasila merupakan penopang yang kokoh bagi suatu bangsa, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan bersama untuk melindungi martabat, kewajiban, dan hak hak semua warga bangsa Indonesia.

Pada hakikatnya Pancasila mempunyai banyak point point penting dan mengandung makna yang positif untuk kehidupan berwarga negara di Indonesia, selain itu Pancasila juga berisi tentang konsep konsep kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia, sekaligus memiliki pemikiran atau gagasan mengenai tatanan kehidupan yang sesuai dengan Pancasila. Pancasila bukan hanya menuntun kita sebagai petunjuk arah untuk melaksanakan kehidupan di dunia, tetapi juga digunakan sebagai petunjuk arah dikehidupan pasca kehidupan di dunia. Bila penerapan Pancasila dilaksanakan dengan baik dan diartikan secara benar, Indonesia akan memiliki pribadi bangsa yang baik dan tidak terpecah belah. Sebagai dasar negara maka Pancasila sekaligus sumber hukum yang memilki artian bahwa semua hukum yang disusun harus berdasarkan Pancasila.

Banyak upaya yang bisa kita lakukan untuk turut serta dalam menjaga Pancasila. Upaya-upaya yang bisa kita lakukan sebagai warga negara Indonesia untuk kehidupan di Indonesia diantaranya kita harus melaksanakan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, Tidak mengubah, menghapus, dan mengganti dasar negara kita yaitu Pancasila dengan dasar negara yang lain, atau dengan kata lain tidak melakukan hal yang bersimpangan dengan makna-makna Pancasila. Dan juga kita harus mempertahankan Pancasila karena dengan mempertahankan Pancasila berarti mempertahankan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mengganti Pancasila dengan dasar negara yang lain berarti mengancam keberadaan negara Indonesia.

Pancasila sangat penting dalam kehidupan di Indonesia, karena mencakup semua pedoman hidup bernegara dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indoensia dan membantu dalam mewujudkan cita-cita dan pencapaian bangsa. Maka dari itu kita harus saling menjaga dan turut serta dalam melestarikan butir-butir nilai Pancasila. Agar tidak berhenti sampai ke generasi kita saja, kita sebagai generasi penerus harus menurunkan wawasan dan pengetahuan kita tentang Pancasila dan juga tidak lupa menurunkan rasa nasionalisme dan semangat juang demi Indonesia yang lebih baik.

Referensi :

//id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

//www.kompasiana.com/miratunnisa9767/5d4d5886097f360c44671793/pancasila-sebagai-dasar-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara?page=all

//www.kompasiana.com/komentar/defasaputra5937/5d922135097f3608af425062/pancasila-sebagai-dasar-negara

//www.gurupendidikan.co.id/pancasila-sebagai-dasar-negara/

//id.wikipedia.org/wiki/Bhinneka_Tunggal_Ika

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA