Mengapa sudut pandang penulis tidak termasuk unsur penting dalam teks biografi

Teks biografi adalah teks yang berisi tentang kisah atau cerita perjalanan hidup tokoh. Teks ini bisa menceritakan seputar kelebihan, kekurangan dan masalah dalam kehidupan tokoh. Teks biografi bertujuan untuk menceritakan kisah hidup seseorang yang bisa menjadi teladan orang banyak.

Ada juga istilah autobiografi yang menjelaskan riwayat hidup seseorang. Autobiografi ini ditulis sendiri oleh tokoh. Perbedaan antara biografi dan autobiografi terletak pada tinjauan penulis. Jika riwayat hidup ditulis oleh tokoh sendiri, maka disebut autobiografi. Sedangkan teks biografi, berarti riwayat hidup tokoh ditulis penulis lain.

Teks biografi sering ditemukan dalam sebuah buku. Buku biografi biasanya menceritakan sejarah, prestasi, dan karya tokoh tersebut. Contoh buku biografi yang cukup banyak ditemukan atau dicari seperti biografi Gus Dur, Steve Jobs dan tokoh inspirasi lain.

Tokoh yang ditulis biografinya, umumnya memiliki keberhasilan dan kisah menarik yang bisa diteladani pembaca. Teks biografi juga memuat peristiwa dan identitas seseorang. Isi dalam teks biografi biasanya berisi latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, organisasi dan prestasi yang diraih.

Teks biografi memberi kronologi, di mana ceritanya mengikuti urutan waktu. Teks biografi juga meliputi latar tempat, waktu, alur dan penokohan. Ada tiga jenis teks yaitu cerita ulang personal, cerita ulang fakta, dan cerita ulang imajinasi. Teks biografi termasuk cerita ulang yang kategorinya berupa teks narasi. Teks ini bertujuan memberikan gambaran sebuah peristiwa secara nyata untuk pembaca dan pendengar, seolah-olah mereka berada dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga

Mengutip buku Cara Menguasai Soal Bahasa Indonesia karya Tomi Rianto, berikut ciri-ciri teks biografi:

Advertising

Advertising

  1. Informasi berdasarkan fakta tokoh yang diceritakan
  2. Ada fakta kisah perjalanan kesuksesan tokoh yang bisa menjadi teladan
  3. Struktur kalimat jelas
  4. Riwayat tokoh ditulis orang lain

Jenis teks biografi dibedakan berdasarkan izin penulis, isi, penerbit dan masalah yang dibahas. Berikut penjelasannya:

  1. Penulis mendapatkan izin untuk menulis kisah hidup dari tokoh.
  2. Penulis membuat kisah hidup seorang tokoh, tanpa izin terlebih dahulu. Penyebabnya, karena tokoh tersebut sudah wafat.
  1. Teks ini menjelaskan tentang jalan hidup seorang tokoh yang diambil bagian berkesan dan menarik.
  2. Teks biografi ini, menjelaskan tentang tahapan awal sampai kesuksesan seorang tokoh dalam perjalanan karir.
  1. Penulisan cerita seorang tokoh, dilihat dari sudut pandang politik. Penulis membutuhkan data, informasi, dan riset terlebih dahulu. Biasanya biografi politik tidak lepas dari kepentingan penulis atau tokoh.
  2. Penulis mendapatkan hasil wawancara dari tokoh dan rujukan lain untuk bahan pendukung cerita.
  3. Teks biografi ini hampir sama dengan biografi politik. Perbedaannya, teks biografi intelektual memakai bahasa ilmiah untuk tulisan.

Ada dua jenis buku teks biografi yang diterbitkan sendiri oleh penulis dan buku subsidi. Buku terbitan sendiri biaya produksi buku ditanggung oleh penulis atau tokoh. Tujuan buku cetak sendiri untuk dijual di pasaran dan mendapat perhatian. Sementara buku biografi subsidi, biaya produksi ditanggung sponsor.

Baca Juga

Ada tiga struktur teks biografi yaitu judul, orientasi, peristiwa (masalah), dan reorientasi. Mengutip dari modul Bahasa Indonesia, berikut penjelasan struktur kalimat: 

  • Judul berada di awal sebelum paragraf utama. Judul ini berisi nama tokoh berserta jasanya
  • Bagian pertama berisi informasi tentang latar belakang atau peristiwa yang akan diceritakan. Orientasi merupakan kalimat pembuka untuk membuat pembaca tertarik. Bagian orientasi berhubungan dengan jawaban dari pertanyaan siapa, kapan, di mana, dan mengapa.
  • Peristiwa ini berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh. Ada juga bagian masalah yang menarik, mengesankan, dan mengharukan dari perjalanan hidup tokoh tersebut.

Peristiwa penting masuk inti dari teks biografi. Terdapat rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis, waktunya berurutan. Kisah dimulai dari meliputi kejadian utama yang dialami tokoh. Kemudian berlanjut kisah-kisah yang lain. Disini, penulis bisa memberi komentar terkait peristiwa tersebut.

Berisi kata-kata mutiara atau motivasi dari tokoh yang ditulis. Reorientasi bisa juga berisi kesimpulan dari rangkaian kisah sebelumnya. Bagian kesimpulan ini bisa ada dalam teks biografi atau tidak.

Tujuan Teks Biografi

  1. Menjelaskan pemikiran suatu tokoh ternama dan berprestasi
  2. Mengetahui kelebihan tokoh yang bisa dijadikan teladan
  3. Menjadi refleksi dan renungan untuk pembaca
  4. Pembaca bisa memahami hikmah di balik kisah biografi yang menyentuh

Baca Juga

B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936.

Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Habibie menjadi yatim sejak bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, Ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak anaknya.

Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke 3 setelah Soeharto mundur pada tahun 1998.

Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J.

Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR.

Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarga. Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini telah difilmkan dengan judul yang sama.

Lihat Foto

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra

Makeup artist ternama, Bennu Sorumba (ketiga dari kiri) bersama pihak-pihak di balik kesuksesan penerbitan buku biografinya, Sleeping Beauty di Cozyfield Gramedia Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Senin (5/3/2018).

KOMPAS.com - Mungkin kamu pernah membaca buku biografi seorang tokoh, baik tokoh nasional atau dunia.

Biografi dapat mengisahkan tentang kehidupan seorang tokoh penting atau terkenal maupun tidak terkenal. Namun kebanyakan biografi bercerita tentang tokoh sejarah.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), biografi adalah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain.

Biografi berasal dari kata bios berati hidup dan graphien berarti tulis. Berdasarkan kata dasarnya, biografi berasal dari bahasa Yunani.

Teks biografi merupakan bentuk teks yang berisi mengenai kisah suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya.

riwayat hidup tokoh yang ditulis oleh tokohnya sendiri, kadang-kadang bersama dengan orang lain adalah

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), biografi memuat identitas dan peristiwa yang dialami seseorang, termasuk karya dan penghargaan yang diterima dan permasalahan yang dihadapinya.

Uraian tentang identitas berisi antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, dan riwayat organisasi yang diikuti.

Uraian soal peristiwa berisi kejadian yang dialami tokoh dalam mengharumkan nama bangsa, mengembangkan karier, atau memperjuangkan hidup.

Sementara uraian tentang masalah memuat hambatan, tantangan, atau kendala yang dihadapi tokoh dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Teks biografi termasuk teks naratif.

Baca juga: Biografi dan Sejarah Ditetapkan Hari Kartini yang Jatuh Setiap 21 April 

Teks Biografi – Berbagai macam teks yang terdapat, baik pada media daring maupun media cetak. Salah satunya adalah teks biografi. Membuat teks biografi sejatinya cukup mudah, tentu asal Anda mengetahui beberapa unsur dan kaidah dalam membuat teks biografi.

Meskipun teks ini sudah tak asing lagi di telinga Anda, tetapi ada beberapa unsur kompleks yang harus dipahami masyarakat agar mampu memahami bahkan membuat sebuah teks biografi yang baik.

Pengertian Teks Biografi

pixabay

Teks biografi pada dasarnya merupakan sebuah teks yang bertujuan untuk menceritakan kisah seseorang, biasanya orang yang berpengaruh atau fenomenal di tengah masyarakat.

Teks biografi bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait berbagai sisi dari sebuah tokoh. Sisi itu tidak selalu tentang sisi baik atau buruk yang sudah familiar di tengah masyarakat.

Teks biografi yang baik seharusnya mampu meliputi seluruh aspek dalam kehidupan seseorang dan berusaha untuk netral supaya masyarakat tidak lantas menghakimi seseorang — baik secara positif maupun negatif terhadap orang tersebut.

Ciri Ciri Teks Biografi

pixabay.com

Ada beberapa hal yang menjadi ciri khusus dari teks biografi. Ciri-ciri tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

1. Memuat Fakta

Teks biografi bukanlah teks fiksi. Ia menggambarkan kenyataan dari tokoh tersebut, tetapi disampaikan secara naratif. Jadi, apapun yang tertulis di dalam sebuah teks biografi haruslah berdasarkan fakta yang ada.

Selain itu, penulis teks biografi harus subjektif. Dia tidak boleh melakukan pujian berlebiha terhadap tokoh tertentu atau malah menjelek-jelekkan tokoh tertentu.

Biarkan pembaca yang memutuskan mau seperti apa mereka memandang seseorang dalam sebuah teks biografi.

2. Struktur Jelas

Struktur dalam sebuah teks biografi haruslah jelas, jangan membingungkan pembaca. Sebuah teks fiksi memiliki kebebasan. Ia bisa menggunakan alur maju, mundur, maupun campuran.

Namun, teks biografi tidak dapat diperlakukan seperti itu. Teks biografi haruslah punya alur jelas, struktur jelas, tidak menimbulkan tanda tanya di pikiran pembaca.

Teks biografi biasanya menggunakan alur maju. Ada pula yang menggunakan alur campuran, biasanya menceritakan kehidupan masa kini seseorang, kembali ke masa lalu, kemudian ditutup dengan kesuksesan atau keadaannya di masa depan.

3. Bahasa yang Lugas

Berbeda dengan teks fiksi, teks biografi harus menggunakan bahasa yang jelas, lugas, serta tidak terlalu banyak menggunakan ungkapan atau pun majas.

Bahasa yang lugas dan jelas akan mempermudah pembaca dalam memahami teks yang disampaikan. Selain itu, bahasa lugas juga tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda-beda atau bias di benak masyarakat.

Maka dari itu, penulis teks biografi tidak boleh berbelit-belit dalam membuat sebuah biografi. Penulis harus lugas dan menyampaikan fakta yang ada dengan cara menarik, tetapi tidak bertele-tele dan memahami ekonomi kata.

Struktur Teks Biografi

pixabay.com

Agar teks biografi dapat ditulis dengan jelas dan benar, penulis yang bersangkutan harus memahami struktur yang biasa digunakan alias pakem dalam sebuah teks biografi.

Berikut adalah struktur yang bisa diikuti dan diterapkan untuk membuat teks biografi yang jelas dan tidak menimbulkan mispersepsi.

1. Orientasi

Orientasi merupakan pengenalan dari suatu tokoh. Orientasi, pada bagian awal sebuah teks, harus memperkenalkan tentang gambaran awal dari seorang tokoh.

Orientasi memuat alasan, salah satunya tentang mengapa penting bagi pembaca untuk mengenal tokoh tersebut.

Orientasi awal juga bertujuan memperkenalkan pembaca terhadap pentingnya sebuah tokoh yang dibahas dalam teks biografi tersebut.

Maka dari itu, orientasi awal sebaiknya dibuat dengan semenarik mungkin agar masyarakat tertarik untuk menyelami lebih lanjut terkait tokoh ini.

2. Peristiwa dan Masalah/Bagian Isi

Ini adalah sebuah bagian yang menyelami lebih dalam mengenai kehidupan sebuah tokoh. Bagian isi biasanya dimulai dari masa kecil seorang tokoh dan perkembangannya hingga dewasa.

Bagian isi juga menjelaskan mengenai suka-duka yang dialami tokoh dan bagaimana seorang tokoh dapat menjadi seperti sekarang ini. Bagian isi ini menceritakan secara lugas mengenai fakta-fakta hidup yang ada di dalam kehidupan seorang tokoh.

3. Reorientasi

Reorientasi merupakan bagian penutup dari sebuah teks biografi. Reorientasi memberikan kesimpulan terkait suatu tokoh. Namun, meskipun memberikan kesimpulan, tetap saja reorientasi ini harus bersifat netral.

Unsur Kebahasaan

pixabay.com

Layaknya teks-teks lain, ada beberapa unsur kebahasaan yang harus dipatuhi dalam teks biografi. Berikut adalah unsur kebahasaan yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah teks biografi yang baik.

1. Kata Hubung

Kata hubung merupakan kata yang berfungsi sebagai penghubung satu kata dengan kata yang lain. Kata hubung membuat sebuah kalimat menjadi efektif dan juga enak untuk dibaca.

Kata hubung bisa berfungsi menjadi dua. Yang pertama adalah konjungsi intrakalimat. Contoh konjungsi intrakalimat adalah dan, tetapi, kemudian, lalu, dan sebagainya.

Konjungsi intrakalimat adalah kata hubung yang berfungsi menyambungkan satu klausa dengan klausa lain yang masih berada di dalam sebuah kalimat.

Sementara itu, yang kedua adalah konjungsi antarkalimat. Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain dan dipisah oleh titik.

Contoh konjungsi antarkalimat adalah ‘meskipun demikian’, ‘oleh karena itu’, dan sebagainya.

2. Rujukan Kata

Rujukan kata merupakan kata yang merujuk pada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya. Apa fungsi dari rujukan kata? Fungsinya adalah supaya penulis tidak mengulang-ulang sebuah kata yang sama.

Contoh dari rujukan kata adalah ‘ini’, ‘itu’, ‘di sini’, ‘di situ’, dan sebagainya. Rujukan kata dapat bervariasi dan sebaiknya digunakan bergantian agar sebuah teks biografi tidak monoton.

3. Penanda Waktu, Tempat dan Cara

Penanda tempat adalah struktur bahasa yang menunjukkan tempat. Contohnya seperti ‘di’, ‘dalam’, dan sebagainya.

Sementara itu, penanda waktu adalah penanda seperti ‘saat’, ‘ketika’, dan sebagainya. Kemudian, penanda cara adalah sebuah hal yang menunjukkan cara tokoh. Contoh penanda cara adalah ‘dengan’ ‘menggunakan’, dan sebagainya.

Penanda itu memberikan variasi dalam membuat teks biografi yang tidak membosankan bagi pembaca.

Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

pixabay.com

Pembuatan teks biografi diatur dalam sebuah kaidah kebahasaan. Memang tidak semuanya mengikat, tetapi ada standar tertentu yang membuat teks biografi menjadi enak dibaca.

Berikut adalah kaidah kebahasaan yang biasa digunakan dalam sebuah teks biografi.

1. Kata Ganti Orang Ketiga

Sudut pandang orang ketiga merupakan sebuah sudut pandang yang senantiasa digunakan dalam penulisan sebuah biografi. Ini sebuah keharusan karena biografi tidak ditulis oleh seseorang yang berada di dalam teks biografi.

Biografi ditulis oleh orang lain, maka wajib menggunakan kata ganti orang ketiga, baik dalam bentuk ‘dia’ atau ‘mereka’. Tentu tergantung dari berapa orang yang dituliskan dalam biografi.

2. Bahasa yang Konsisten

Kebanyakan teks biografi ditulis dengan bahasa baku. Namun, tidak ada salahnya menulis biografi dengan bahasa yang tidak baku alias bahasa slang. Tentu ini tergantung dari tokoh yang diulas beserta media tempat teks biografi dibuat.

Apabila tokoh yang diulas adalah tokoh yang dituakan, tentu saja menggunakan bahasa resmi. Sementara itu, tokoh yang dianggap masih muda bisa ditulis menggunakan bahasa slang.

Media tempat teks biografi dibuat juga berpengaruh terhadap bahasa yang digunakan. Teks biografi biasanya mengikuti bahasa yang digunakan media. Tokoh yang ditulis pun tentu sesuai dengan tema media yang bersangkutan.

Perbedaan Biografi dan Autobiografi

pixabay.com

Sering kali orang salah mengartikan biografi dan autobiografi. Keduanya dianggap sama. Memang, secara struktur dan nuansa, keduanya memiliki kesamaan.

Namun, perbedaan keduanya cukup signifikan. Berikut adalah hal-hal yang membedakan biografi dengan autobiografi;

1. Ditulis oleh Orang yang Berbeda

Biografi adalah sebuah kisah tentang seseorang yang ditulis oleh orang lain.

Sementara itu, autobiografi adalah sebuah tulisan mengenai diri seseorang yang langsung ditulis oleh orang yang bersangkutan, atau mengatasnamakan orang yang bersangkutan.

Kata ‘auto’ di sini menunjukkan ‘sendiri’. Jadi, autobiografi tentunya ditulis dan dibuat oleh diri sendiri.

2. Subjektif dan Objektif

Mengingat autobiografi ditulis oleh orang yang bersangkutan, tentunya ada subjektivitas yang kuat di dalamnya. Orang yang menulis autobiografi tentu cenderung menutupi hal-hal yang tidak ingin diketahui orang tentangnya.

Ada pula kecenderungan untuk membuat diri sendiri menjadi tokoh heroik atau membenarkan pilihan-pilihan hidup yang dibuatnya. Curahan perasaan pun juga ada di sana.

Sementara itu, biografi lebih objektif. Pasalnya, penulis bukanlah orang yang diceritakan. Terlebih apabila penulis adalah seorang profesional yang menulis sebuah biografi sebagai bentuk edukasi terhadap masyarakat, bukan dengan agenda khusus.

3. Lebih Intim

Autobiografi bisa menjadi sebuah teks yang lebih intim. Maksudnya, karena hanya orang yang bersangkutan yang mampu menyampaikan perasaannya dari sudut pandangnya sendiri, maka Anda bisa lebih memahami seseorang.

Sementara itu, biografi menjadi kurang intim dan lebih formal karena ditulis oleh orang lain. Apabila ditulis oleh anggota keluarga atau oleh seseorang dengan keterikatan khusus pada yang bersangkutan, mungkin bisa bernuansa intim.

Namun, tetap saja suasana perasaan di dalamnya adalah milik penulis, bukan orang yang bersangkutan.

4. Orang Pertama vs Orang Ketiga

Biografi ditulis oleh seseorang dengan sudut pandang orang ketiga. Sementara itu, autobiografi ditulis oleh seseorang dengan sudut pandang orang pertama.

Ini tentu berpengaruh dari siapa yang menulis teks tersebut. Teks autobiografi ditulis oleh seseorang itu sendiri, jadi tidak mungkin menggunakan sudut pandang orang ketiga.

5. Waktu Penulisan

Autobiografi tentunya hanya bisa ditulis pada saat orang yang bersangkutan masih hidup, karena yang menulis adalah dirinya sendiri.

Sementara itu, biografi bisa ditulis bahkan bertahun-tahun atau berabad-abad setelah seseorang meninggal dunia. Yang menulis adalah orang lain dan tentu saja bisa dibuat oleh siapapun yang mengetahui data orang bersangkutan.

6. Keperluan Riset

Dalam penulisan autobiografi, tentu tidak dibutuhkan riset mendalam. Pasalnya, penulis autobiografi adalah diri sendiri. Orang yang bersangkutan tentu mengetahui kisah hidupnya sendiri.

Sedangkan, dibutuhkan wawancara dan riset saat Anda akan membuat sebuah biografi.

Anda juga harus memasukkan hal-hal sesuai dengan persetujuan orang yang bersangkutan atau pihak terkait yang punya izin, keluarga misalnya.

Penulisan biografi memang harus lebih sahih dan berhati-hati. Sebab, apabila Anda salah menceritakan seseorang, Anda dapat dituntut atas pencemaran nama baik, meskipun orang tersebut sudah meninggal.

Apalagi, jika orang tersebut cukup dihormati dalam sebuah negara. Sudah pasti kesalahan harus diminimalisasi, supaya Anda tidak dianggap melecehkan negara atau melakukan hal yang tidak sopan.

Itulah hal-hal yang harus diketahui mengenai teks biografi. Teks biografi, dibandingkan teks fiksi, sebetulnya lebih mudah untuk dipelajari. Karena, selama Anda memahami pakem, Anda tidak akan salah dalam menulis biografi.

Hanya saja, dalam penulisan teks biografi, Anda harus memiliki kemampuan wawancara dan riset yang kuat.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA